Al asma : Journal of Islamic Education
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

73
(FIVE YEARS 73)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

2715-2812, 2715-2820

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 306
Author(s):  
Azhar Kholifah ◽  
M. Amirul Ramli ◽  
Ibrahim Ibrahim

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 242
Author(s):  
Lenny Sasmita ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Lisnasari Andi Mattoliang ◽  
Andi Ika Prasasti Abrar ◽  
Mardhiah Mardhiah

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran project based learning dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu yang didesain menggunakan teknik Non-Equivalent Control Group Design. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kelas eksperimen sebelum menerapkan model pembelajaran project based learning memperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah sebesar 79,28. Setelah menerapkan model pembelajaran project based learning diperoleh nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah sebesar 91,24 sehingga terjadi peningkatan rata-rata sebesar 15,086%; 2) secara signifikan, terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah untuk kelas yang menggunakan model pembelajaran project based learning di MTs Negeri Model Makassar.  AbstractThis research was conducted to determine the effectiveness of the application of the project based learning model in improving students' mathematical problem solving abilities. This research approach is a quantitative approach with a quasi-experimental type of research designed using the Non-Equivalent Control Group Design technique. The research sample was class VIII MTs Negeri Model Makassar.. The data analysis technique used descriptive and inferential analysis, namely t test. The results showed that 1) the experimental class before applying the project-based learning model obtained an average value of the problem-solving ability test results of 79.28. After applying the project based learning learning model, the average value of the problem solving ability test results was 91.24, resulting in an average increase of 15.086%; 2) there is a significant increase in problem-solving abilities for classes that use the project-based learning model at MTs Negeri Model Makassar.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 295
Author(s):  
Aswar Akbar ◽  
Ahmad Ali ◽  
Salahuddin Salahuddin

AbstrakPendidikan pada bangku persekolahan terkadang tidak bisa diterima secara totalitas oleh semua peserta didik, dikarenakan peserta didik mempunyai gaya belajar masing-masing sehingga memunculkan sebuah permasalahan dalam proses pembelajarannya, khususnya seorang guru kadang dalam proses mengajar di kelas masih sering menggunakan media papan tulis dan metode ceramah hingga membuat peserta didik merasa bosan dan tidak mampu memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran biologi berbasis PowToon yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini mengadaptasi model pengembangan 4-D yang meliputi empat tahap yakni define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui tingkat kevalidan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat valid dengan nilai rerata sebesar 3,66. Tingkat kepraktisan media pembelajaran biologi berbasis PowToon berada pada kategori sangat praktis dengan nilai rerata sebesar 3,53. Hasil tes peserta didik dikategorikan sangat efektif karena mencapai rata-rata hasil belajar 83,54 dengan interval >80). Sehingga media pembelajaran biologi berbasis PowToon layak digunakan karena memenuhi tiga kriteria yakni kevalidan, kepraktisan serta keefektifan. Media pembelajaran biologi berbasis PowToon diharapkan dapat diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran di kelas. AbstractEducation in school is sometimes not acceptable in totality by all learners, because learners have their own learning style so that it raises a problem in the learning process, especially a teacher sometimes in the process of teaching in the classroom still often uses whiteboard media and lecture methods to make learners feel bored and unable to capture the material delivered by their teachers. This research aims to develop a valid, practical, and effective PowToon-based biological learning medium. This research adapts the 4-D development model which includes four stages namely define (defining), design (design), develop dessiminate. Based on the results of the study, it is known the the level of validity of the PowToon based biology learning media is in the valid category and the mean value is 3.66. The level of practicality of the PowToon based biology learning media is in the very practical category with an average value of 3.53 student test results are categorized as very effective because they achieve an average learning outcome of 83.54 with intervals (>80). So that the PowToon based biology learning media is feasible to use because it meets three criteria, namely validity, practicality and effectiveness. PowToon based biology learning media is expected to be implemented in classroom learning activities.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 287
Author(s):  
Eva Destina ◽  
Tjipto Djuhartono ◽  
Dhani Harda Setiaji

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 275
Author(s):  
Nur Yuliany ◽  
Andi Halimah ◽  
Feby Manzila ◽  
Nidya Nina Ichiana

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan penalaran matematis dalam mata kuliah Aljabar Linear Elementer mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan pupulasi semua mahasiswa angkatan 2017 dengan sampel 72 orang. Teknik pengumpulan data secara tes tertulis, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik analisis statistic deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah kemampuan penalaran matematis mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Matematika berada pada kategori sedang. Berdasarkan indikator kemampuan penalaran matematis mahasiswa jika dirata-ratakan persentasenya adalah 51,52%. Meskipun terbilang sedang, masih banyak kemampuan-kemampuan yang ditemukan masih tergolong rendah. Indikator yang paling tinggi berada pada kemampuan menarik kesimpulan logis yaitu sebesar 76,53%. Faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan penalaran matematis pada mata kuliah Aljabar Linear Elementer mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Matematika adalah faktor internal yaitu minat dan konsentrasi, dimana dalam meningkatkan pemahaman logika mahasiswa, hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatkan daya nalar. Hal yang serupa terdapat pada disiplin ilmu matematika yang mampu membuat nalar mahasiswa semakin kritis. Selanjutnya faktor eksternal yaitu perangkat pembelajaran, peran dosen dan lingkungan belajar. AbstractThis study aims to determine the ability of mathematical reasoning and to determine the factors that influence the ability of mathematical reasoning in the Elementary Linear Algebra course of students. This study uses a qualitative descriptive approach using a population of all 2017 students with a sample of 72 people. Data collection techniques are written tests, interviews and documentation, with descriptive statistical analysis techniques. The results obtained are the mathematical reasoning abilities of second semester students of the Mathematics Education Department are in the medium category. Based on the indicators of students' mathematical reasoning abilities, if the average percentage is 51.52%. Even though it is fairly moderate, there are still many abilities that are found that are still relatively low. The highest indicator is in the ability to draw logical conclusions, which is 76.53%. The factors that influence the mathematical reasoning ability in the Elementary Linear Algebra course for second semester students of the Mathematics Education Department are internal factors, namely interest and concentration, where in improving students' understanding of logic, this is of course related to increasing reasoning power. The same thing is found in the discipline of mathematics which is able to make students' reasoning more critical. Furthermore, external factors are learning devices, the role of lecturers and the learning environment.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 250
Author(s):  
Eka Damayanti ◽  
M. Aris Akin ◽  
Nurqadriani Nurqadriani ◽  
Suriyati Suriyati ◽  
Hadisaputra Hadisaputra

AbstrakMuhammadiyah merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang dikenal sebagai salah satu pelopor pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia yang masih bertahan bahkan mengalami perkembangan kuantitatif yang sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan persyarikatan Muhammadiyah dan kegiatannya dalam bidang Pendidikan Islam, dari awal berdirinya pada tahun 1912 yang masih dalam zaman penjajahan hingga era 4.0. Penelitian yang jenis kepustakaan (library research) ini dilakukan dengan cara menelusuri buku, artikel, dan jurnal terkait sesuai dengan fokus penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptif naratif. Hasil temuan menunjukkan bahwa pendidikan Muhammadiyah mengusung spirit pendidikan Islam transformatif yang mendorong peserta didik tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan, tetapi juga menginternalisasikan ilmu yang telah dipelajari ke dalam dirinya, sehingga mengalami proses transformasi diri dan mampu terlibat dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Metode dakwah Muhammadiyah fokus pada pengorganisasian pembagunan sosial dan pekembangan pendidikan berbasis keislaman yang dinamis dari berbagai aspek yang diwujudkan dalam bentuk sekolah berbasis Islam sehingga gerakan Muhammadiyah tidak hanya mencakup dimensi duniawi saja, namun juga dimensi ukhrawi. AbstractMuhammadiyah is a social organization known as one of the pioneers of Islamic education reform in Indonesia which still survives and even experiences very rapid quantitative development. This study aims to describe the Muhammadiyah association and its activities in the field of Islamic Education, from its inception in 1912 which was still in the colonial era until the era of 4.0. This type of library research is carried out by browsing related books, articles, and journals according to the research focus. Data analysis in this study used descriptive narrative technique. The findings show that Muhammadiyah education carries the spirit of transformative Islamic education that encourages students not only to master the science and technology that is taught, but also to internalize the knowledge that has been learned into themselves, so that they experience a process of self-transformation and are able to be involved in solving problems that exist in the world. public. The Muhammadiyah da'wah method focuses on organizing social development and the development of dynamic Islamic-based education from various aspects which are manifested in the form of Islamic-based schools so that the Muhammadiyah movement does not only cover the worldly dimension, but also the hereafter dimension.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 223
Author(s):  
Nur Aisyah ◽  
Sitti Mania ◽  
Fitriani Nur ◽  
Andi Dian Angriani

AbstrakKemampuan pemecahan masalah menjadi target kemampuan dalam matematika sehingga guru dituntut untuk menyediakan soal yang dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis soal buatan guru dan tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal HOTS. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis dokumen. Adapun subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Ulul Albab Makassar. Peneliti mengumpulkan soal latihan, soal ulangan harian, soal akhir semester, serta jawaban siswa. Soal dianalisis sesuai dengan taksonomi kognitif Bloom. Selanjutnya dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan soal-soal tersebut didominasi pada ranah kognitif pemahaman, pengetahuan, aplikasi, dan analisis. Kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal HOTS sebesar 70% berada pada kategori kurang, 15% berada pada kategori cukup, 20% pada kategori baik, dan 0% pada kategori sangat tinggi. Temuan lain dari penelitian ini yaitu ketidakmampuan siswa dalam pemecahan masalah yaitu merencanakan penyelesaian masalah, melakukan penyelesaian masalah dan membuat review atas rencana pemecahan masalah. Penyebabnya antara lain siswa tidak rutin menyelesaikan soal HOTS, kekhawatiran guru terhadap siswa kalau tidak mampu menjawab soal-soal matematika dan guru kurang memahami bentuk soal HOTS. Dengan demikian, melalui penelitian ini diharapkan guru dapat berlatih untuk membuat soal-soal matematika tipe HOTS ataupun diselenggarakannya pelatihan-pelatihan cara membuat soal-soal matematika tipe HOTS. AbstractProblem solving ability becomes the target of ability in mathematics so that teachers are required to provide questions that can train students' higher-order thinking skills and mathematical problem solving abilities. The purpose of this study was to analyze teacher-made questions and the level of students' problem-solving abilities in solving HOTS questions. This type of research is document analysis research. The subjects of this study were teachers and students of class VIII SMP Pondok Pesantren Ulul Albab Makassar. Researchers collected practice questions, daily test questions, end of semester questions, and student answers. The questions were analyzed according to Bloom's cognitive taxonomy. Furthermore, data reduction, data presentation, and conclusion drawing are carried out. The results of the analysis show that these questions are dominated by the cognitive domains of understanding, knowledge, application, and analysis. The problem solving ability of students in working on HOTS questions is 70% in the less category, 15% in the sufficient category, 20% in the good category, and 0% in the very high category. Another finding from this study is the students' inability to solve problems, namely planning problem solving, problem solving and reviewing problem solving plans. The causes include students not routinely solving HOTS questions, teachers' concerns about students if they are not able to answer mathematics questions and teachers do not understand the form of HOTS questions. Thus, through this research, it is hoped that teachers can practice making HOTS-type mathematics problems or holding trainings on how to make HOTS-type mathematics problems.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Feripadli Feripadli ◽  
Nursalam Nursalam ◽  
Sri Sulasteri ◽  
Suharti Suharti

AbstrakLatar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika peserta didik terhadap pokok bahasan garis singgung lingkaran di SMP Al-Islam Benteng Tellue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan garis singgung lingkaran. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang dipadukan dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian yaitu sebanyak 10 orang peserta didik di kelas VIII SMP Al-Islam Benteng Tellue. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pokok bahasan garis singgung lingkaran yaitu kesulitan pemahaman maksud soal yang tergolong rendah; kesulitan pemahaman konsep yang tergolong tinggi; kesulitan proses perhitungan yang tergolong rendah. AbstractThe background of this research is the low achievement of students' mathematics learning outcomes on the subject of circle tangent at SMP Al-Islam Benteng Tellue. This study aims to determine the difficulties experienced by students in solving the tangents to circles. The research approach used is a qualitative approach combined with a descriptive type of research. The research subjects were 10 students in class VIII SMP Al-Islam Benteng Tellue. Data was collected using the test and interview methods. Data were analyzed descriptively. The results of the study indicate that the difficulties experienced by students in solving the questions of the tangent line of the circle are the difficulties in understanding the meaning of the questions are classified as low; the difficulty of understanding the concept is high; the difficulty of the calculation process is low.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document