scholarly journals HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI KEDOKTERAN

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Ratih Ayu Farahdilla ◽  
Danial Danial ◽  
Iskandar Muda ◽  
Muhammad Khairul Nuryanto ◽  
Sri Hastati

Dismenorea primer merupakan rasa nyeri pada perut bagian bawah saat menstruasi tanpa adanya penyakit patologis pada rahim. Kecemasan dan kualitas tidur merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian dismenorea primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan kualitas tidur dengan kejadian dismenorea primer. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswi Prodi Kedokteran Universitas Mulawarman dengan besar sampel 72 responden dengan menggunakan teknik Simple random sampling. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner Zung Self-rating Scale (ZSAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian terdapat hubungan antara kualitas tidur (p<0,01) dengan kejadian dismenorea primer, tetapi tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan (p=0,096) terhadap kejadian dismenorea primer.

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 17-30
Author(s):  
Nina Tabligha ◽  
Andri Sudjatmoko ◽  
Dessy Triana

Latar Belakang: Tidur merupakan kebutuhan fisiologis dasar bagi setiap individu yang  dapat memengaruhi kualitas serta keseimbangan hidup. Tidur memiliki fungsi salah satunya yaitu berpengaruh ke sistem saraf sehingga bisa berdampak terhadap memori dan kemampuan belajar. Tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah dan gaya hidup dapat menyita waktu tidur. Di Sumatera Utara, dari 287 pelajar dilaporkan 220 pelajar yang mengalami kualitas tidur yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja pada siswa SMA.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di SMAIT Iqra’ Kota Bengkulu pada bulan Agustus 2018. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan simple random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk menilai kualitas tidur yaitu kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index, sedangkan pengukuran kapasitas memori kerja menggunakan reading span test. Korelasi antara kedua variabel tersebut akan dianalisis mengggunakan uji Spearman.Hasil: Total sampel penelitian yang dianalisis adalah 53 siswa, 18 siswa (34%) memiliki kualitas tidur yang baik dan 35 siswa (66%) memiliki kualitas tidur buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja dengan nilai p = 0,042, r = 0,281.Kesimpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kualitas tidur dengan kapasitas memori kerja pada siswa SMAIT Iqra’ Kota Bengkulu.KataKunci: kualitas tidur, kapasitas memori kerja, siswa sekolah menengah atas.


2020 ◽  
Vol 26 (3) ◽  
Author(s):  
Syela C Akasian ◽  
Flora Rumiati ◽  
William William

Musik merupakan suatu alunan nada yang bisa dinikmati, umumnya digunakan untuk menghilangkan rasa penat atau stres seseorang. Secara ilmiah musik juga dapat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas tidur terutama pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh musik terhadap kualitas tidur pada usia dewasa muda khususnya mahasiswa fakultas kedokteran yang biasanya memiliki kualitas tidur buruk. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik simple random sampling. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2018 sebanyak 96 mahasiswa. Pembagian kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner tambahan untuk melihat kebiasaan mendengarkan musik pada mahasiswa dilakukan secara serentak saat proses perkuliahan.  Sebagian besar mahasiswa  memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu 88 (91,7%) mahasiswa. Tiga dari  48  mahasiswa yang memiliki kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur  memiliki kualitas tidur baik. Lima dari delapan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik  tidak memiliki kebiasaan mendengarkan musik sebelum tidur. Hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan mendengarkan musik dan kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida (p  0,714). 


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 65
Author(s):  
Ni Luh Gede Puji Andini ◽  
Made Hendra Satria Nugraha ◽  
M Widnyana ◽  
I Made Muliarta

Mahasiswi yang sedang memasuki akhir semester akan dihadapkan dengan berbagai tuntutan akademik yang harus diselesaikan dengan waktu yang diberikan dan penyelesain skripsi pada akhir semester. Mahasiswi yang menghadapi hal tersebut akan mengalami stres dan mengalami perubahan pada kualitas tidur yang dapat mempengaruhi indeks massa tubuh seseorang. Perubahan  pola hidup tersebut seringkali menjadi beban tambahan selain beban akademik bagi mahasiswi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dan kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh mahasiswi tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel 61 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tingkat stres dengan menggunakan kuisioner DASS42 (Depression Anxiety Stres Scale 42), mengukur kualitas tidur dengan menggunakan kuisioner PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index) dan mengukur IMT. Uji hipotesis yang digunakan adalah chi-square untuk menganalisis hubungan tingkat stres dengan IMT diperoleh nilai p sebesar 0,740 sehingga nilai p>0,005, kualitas tidur dengan IMT diperoleh nilai p sebesar 0,200 sehingga p>0,005 dan stres dengan kualitas tidur diperoleh nilai p sebesar 0,001 sehingga nilai p<0,001. Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik tersebut, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stres dan kualitas tidur terhadap indeks massa tubuh dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres terhadap kualitas tidur mahasisiwi tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kata kunci: Mahasiswi, Stres, Kulitas Tidur, IMT


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 30-38
Author(s):  
Sarah Khoerunisa ◽  
Restu Amalia Hermanto ◽  
Aminarista Aminarista

Latar Belakang: Pada negara berkembang kategori usia 20-24 tahun banyak mengalami tekanan darah tinggi, 9,4% laki-laki dan 8,9% perempuan. Di Indonesia kejadian tekanan darah tinggi ?18 tahun adalah 25,8%. Tekanan darah pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh asupan kafein, kualitas tidur dan status gizi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan kafein, kualitas tidur dan status gizi dengan tekanan darah. Metode: Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STT Wastukancana dengan desain penelitian cross sectional, melibatkan 82 subjek penelitian yang dipilih secara simple random sampling. Asupan kafein diukur menggunakan food frequency Questionnaire (FFQ) semi kuantitatif, kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), status gizi diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT), dan tekanan darah diukur menggunakan alat sphygnomanometer digital. Hubungan masing-masing variabel bebas dengan tekanan darah sistolik diuji menggunakan pearson product momment. Sedangkan hubungan variabel bebas dengan tekanan darah diastolik diuji menggunakan rank spearman. Uji multivariat menggunakan uji regresi linear ganda. Hasil: Sebagian besar subjek memiliki tekanan darah sistolik tinggi (61%) dan tekanan darah diastolik tinggi (74,4%). Asupan kafein, kualitas tidur dan status gizi masing-masing memiliki hubungan dengan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Faktor-faktor yang berpengaruh meningkatkan tekanan darah sistolik adalah asupan kafein (B=0,12; p=0,004), kualitas tidur (B=1,36; p=0,001) dan status gizi (B=1,25; p=0,001). Buruknya kualitas tidur subjek pada penelitian ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan-gangguan baik saat sebelum tertidur ataupun pada saat tidur. Simpulan: Tekanan darah tinggi dipengaruhi oleh asupan kafein, kualitas tidur dan status gizi.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 18
Author(s):  
Ni Dyah Putu Purnamasari ◽  
M. Widnyana ◽  
Ni Komang Ayu Juni Antari ◽  
Ni Luh Nopi Andayani

Mahasiswa merupakan individu dewasa muda yang produktif dan rentan mengalami kekurangan tidur. Kondisi kurang tidur memiliki dampak pada menurunnya konsentrasi belajar pada mahasiswa serta gangguan kesehatan salah satunya obesitas. Obesitas dan kegemukan merupakan masalah kesehatan yang mempertinggi risiko terjadinya penyakit non-infeksi antara lain kardiovaskular, diabetes, atau bahkan penyakit kanker yang menurut WHO memiliki angka kematian dua kali lipat lebih tinggi dari angka kematian akibat penyakit infeksi. Penelitian ini memiliki tujuan yakni mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan indeks massa tubuh pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Rancangan penelitian yang digunakan yakni observasional analytic, menggunakan metode pendekatan studi cross sectional, serta teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel. Sampel berjumlah 85 orang, yang dinilai kualitas tidurnya dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Indeks Massa Tubuh (IMT) menggunakan rumus yakni berat badan (satuan kg) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (satuan meter). Hipotesis diuji menggunakan uji chi-square dengan tujuan menganalisis hubungan kualitas tidur dengan IMT. Analisis data memperoleh nilai p=0,000 (p < 0,05), sampel dengan kualitas tidur buruk berjumlah 52 orang (61,1%) dan dominan memiliki IMT berlebih (44,7%), sedangkan 33 orang (38,9%) tergolong kualitas tidur baik dan dominan memiliki IMT normal (25,9%). Simpulan yang didapatkan yakni ada hubungan antara kualitas tidur dengan IMT pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Sampel dengan kualitas tidur buruk dominan memiliki IMT berlebih dengan nilai IMT  25,0 dan sampel dengan kualitas tidur baik dominan memiliki IMT normal dengan nilai IMT  18,5 ? < 24,9.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 135-139
Author(s):  
Richi Delistianti Yusuf ◽  
Siska Nia Irasanti ◽  
Ferry Achmad F.M. ◽  
Raden Ganang Ibnusantosa ◽  
Wawang S. Sukarya

Mayoritas mahasiswi Fakultas Kedokteran memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal tersebut dihubungkan dengan sistem pendidikan di Fakultas Kedokteran yang sangat ketat dan waktu belajar yang tidak sebentar diduga menyebabkan kualitas tidur buruk pada mahasiswi. Dari beberapa penelitian menyatakan kualitas tidur dapat dihubungkan dengan terjadinya patogenesis nyeri, termasuk dismenore primer. Kejadian dismenore primer pada perempuan juga dapat terjadi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan angka kejadian dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dipilih secara systematic random sampling dan didapatkan 106 sampel. Masing-masing responden mengisi informed concent, kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan kuesioner Numerical Rating Scale (NRS). Data dianalisis menggunakan program Epi Info 7. Hasil penelitian 62,3% memiliki kualitas tidur buruk, 49,1% dismenore primer sedang, 10,4% dismenore primer berat. Angka kejadian dismenore sedang pada kelompok subjek kualitas tidur buruk lebih besar dari kualitas tidur baik, secara statistik perbedaan ini sangat bermakna (p=0,008). Angka kejadian dismenore berat pada kelompok subjek kualitas tidur buruk lebih besar dari kualitas tidur baik, secara statistik perbedaan ini bermakna (p=0,04). Terdapat hubungan yang secara statistik bermakna antara kualitas tidur dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Piscolia Dynamurti Wintoro ◽  
Wiwin Rohmawati ◽  
Ana Sulistyowati

Latar Belakang: Seorang ibu hamil biasa mengalami kecemasan. Pada TM III kecemasan disebabkan oleh kekhawatiran menghadapi persalinan dan apakah bayinya lahir normal atau cacat. Kecemasan meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah melalui stimulasi sistem saraf simpatis. Perubahan kimia ini menyebabkan kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta lebih banyak perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di BPM Siti Sujalmi Socokangsi Jatinom. Metode: Desain penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ibu hamil trimester III di BPM Siti Sujalmi Socokangsi Jatinom, sebanyak 40 responden dengan teknik total sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data yang digunakan chi square. Hasil : Penelitian ini menunjukkan ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di BPM Siti Sujalmi Socokangsi dengan P value sebesar 0,021. Simpulan : Ibu hamil trimester III dapat memperbaiki kualitas tidur dengan mengurangi aktivitas dan istirahat yang cukup, perasaan cemas dengan cara relaksasi, senam ibu hamil, dan yoga.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Siti Annisa Rahmasita ◽  
Agustine Mahardika ◽  
Muhammad Rizkinov Jumsa

<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kecemasan merupakan keadaan patologis yang ditandai dengan gejala fisiologis dan gejala psikologis, gejala-gejala tersebut dapat terjadi berbeda pada setiap orang dan situasi. Pada kehamilan, risiko terjadinya kecemasan akan meningkat. Memasuki trimester tiga, ibu hamil dapat merasa cemas akan keselamatan dirinya maupun keselamatan bayinya. Saat merasa cemas, akan terjadi peningkatan kadar noradrenergik akibat stimulasi sistem saraf simpatis yang akan menyebabkan berkurangnya siklus REM, sehingga meningkatkan frekuensi terbangun di malam hari dan menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Kecemasan dapat menurunkan kadar GABA sehingga seseorang akan sulit untuk menginisiasi tidur.</p><p><strong>Metode: </strong>Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 32 ibu hamil trimester tiga di Puskesmas tanjung Karang Mataram, dengan teknik <em>consecutive sampling</em>. Alat pengambilan data pada penelitian ini adalah kuesioner <em>Hamilton Anxiety Rating Scale </em>(HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan kuesioner <em>Pittsburgh Sleep Quality Index </em>(PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi spearman.<strong></strong></p><p><strong>Hasil dan pembahasan: </strong>Penelitian menyatakan bahwa tingkat kecemasan berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester tiga di Puskesmas Tanjung Karang Mataram dengan P <em>value</em> &lt;0,001 (P <em>value</em> &lt; 0.5) dan r = 0.731 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat.</p><strong>Kesimpulan: </strong>Tingkat kecemasan berpengaruh terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester tiga di Puskesmas Tanjung Karang Mataram.


Author(s):  
Khadijah Ratna Widiyani ◽  
Fereza Amelia ◽  
Aulia Chairani

Technology advancement that wasn’t dealt with wisely could lead to some problems, one of the exampel is online game addiction, a global sensation that spread through even to Indonesia. There are 4,388 millions of internet user all over the world, with a penetration of 57%, and 30% of them use the internet to play games online, with the prevalention of internet addiction in teenagers higher in Asian countries rather than in America or Europe. One of the symptoms of online game addiction is spanding and wasting too much time in playing online games resulting in lack of sleep and poor sleep quality that could hinder daily function. This study was done to determine the association between online game addiction and sleep quality of children at SMP Teratai Putih Global Bekasi. This is an observational analytic study with cross-sectional design using validated Indonesian Online Game Addiction Questionnaire and Pittsburgh Sleep Quality Index. There are a total of 51 samples in the study, the sampling was done with stratified random sampling. The result of the bivariate analysis in this study is that there is a significant association between online game addiction and sleep quality (p = 0,001, CI = 95%) of children at SMP Teratai Putih Global Bekasi 2020. Only a few research have been conducted on the association between online game addiction and sleep quality, there’s not enough scientific explanation on the phenomenon, so further research is needed. Keywords: online game addiction, children, sleep quality, SMP AbstrakPerkembangan teknologi yang kurang bijak menimbulkan beberapa masalah, salah satu contoh masalah yang muncul adalah adiksi game online yang telah menjadi hiburan global termasuk di Indonesia. Terdapat 4,388 juta pengguna internet di seluruh dunia dengan penetrasi sebesar 57%, dan sebanyak 30% dari jumlah tersebut bermain game secara online, dengan prevalensi adiksi internet pada remaja lebih tinggi di Asia dibandingkan Amerika atau Eropa. Salah satu bentuk gejala dari adiksi game adalah menghabiskan waktu untuk bermain game online yang membuat penderita kekurangan jam tidur sehingga dapat membuat kualitas tidur penderita adiksi menjadi buruk dan menggganggu fungsi kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara adiksi game online tersebut dengan kualitas tidur pada anak di SMP Teratai Putih Global Bekasi. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross-sectional menggunakan kuesioner Indonesian Online Game Addiction dan Pittsburgh Sleep Quality Index yang telah tervalidasi. Pengambilan sampel sebanyak 51 responden dilakukan secara stratified random sampling. Hasil analisis bivariat penelitian mengatakan adanya hubungan yang signifikan antara adiksi game online dengan kualitas tidur (p = 0,001, CI = 95%) pada anak di SMP Teratai Putih Global Bekasi Tahun 2020. Penelitian tentang hubungan adiksi game online dan kualitas tidur masih sangatlah sedikit, belum terdapat penjelasan ilmiah yang lengkap terkait fenomena ini, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.


2019 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
pp. 36-40
Author(s):  
Alda Vania Sugiarta ◽  
Irvan Tampomas ◽  
Citra RP ◽  
Suparto Suparto

Kecemasan merupakan sebuah respon dari tubuh terhadap rangsangan yang diterima untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kecemasan sendiri merupakan perasaaan tertekan dan tidak tenang dan memiliki pikiran kacau. Kecemasan dapat berdampak pada beberapa hal, salah satunya terganggunya kualitas tidur. Penelitian ini mempertanyakan hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat pertama. Studi analitik berbasis cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana menilai tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale, dan kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index pada mahasiswa angkatan 2018. Dari 106 responden didapatkan hasil 83 responden mengalami kecemasan ringan dengan pembagian 30 responden mengalami kualitas tidur baik dan 53 responden mengalami kualitas tidur buruk, sedangkan 21 responden mengalami kecemasan sedang dengan pembagian 1 responden mengalami kualitas tidur baik dan 20 responden mengalami kualitas tidur buruk, dan 2 responden mengalami kecemasan berat dengan pembagian 1 responden mengalami kualitas tidur baik, dan 1 responden mengalami kualitas tidur buruk. Data diproses melalui SPSS 16.0 yang selanjutnya analisis menggunakan uji chi square dengan derajat pemaknaan 10%. Penelitian ini mendapatkan hasil p=0,016 yang menunjukan bahwa ditemukan hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document