scholarly journals Analisis Tingkat Berpikir Kreatif Siswa Ditinjau Dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 353-364
Author(s):  
Mirsa Prihatiningsih ◽  
Novisita Ratu

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan tingkat kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa dengan gaya kognitif Field Dependent (FD) dan siwa dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dalam menyelesaikan masalah luas gabungan bangun datar (segitiga dan segiempat). Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) yang diamati berdasarkan penilaian indikator kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan yaitu TKBK 0, TKBK 1, TKBK 2, TKBK 3, dan TKBK 4. Subjek penelitian ini yaitu 3 siswa dengan gaya kognitif FD dan 3 siswa dengan gaya kognitif FI kelas VIII A SMP Negeri 6 Salatiga. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan tes Group Embedded Figures Test (GEFT), tes berpikir kreatif, dan wawancara. Hasil analisis data sebagai berikut: 1) Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif yang dimiliki subjek dengan gaya kognitif FD dalam menyelesaikan masalah matematika yaitu TKBK 1 (kurang kreatif) dan TKBK 3 (kreatif), 2) Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif yang dimiliki subjek dengan gaya kognitif FI dalam menyelesaikan masalah matematika yaitu TKBK 1 (kurang kreatif) dan TKBK 2 (cukup kreatif).

2013 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 116
Author(s):  
Nayudin Hanif ◽  
Wahyu Sopandi ◽  
Ali Kusrijadi

Penelitian yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Submikroskopik, dan Simbolik Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa SMA pada Materi Pokok Sifat Koligatif Larutan” bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik pada materi pokok sifat koligatif larutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subyek penelitian siswa FD sebanyak 49 orang dan siswa FI sebanyak 21 orang yang berasal dari tiga SMA Negeri kelas XII IPA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan Group Embedded Figures Test (GEFT) serta instrumen penelitian pendukungnya berupa pedoman wawancara dan angket. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level makroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 29,53) lebih besar daripada siswa FD (sd = 29,00), (2) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level submikroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 14,61) lebih besar daripada siswa FD (sd = 12,15), dan (3) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI level simbolik tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan.Kata Kunci: gaya kognitif, makroskopik, sifat koligatif larutan, simbolik, submikroskopik


1980 ◽  
Vol 51 (3) ◽  
pp. 1003-1011 ◽  
Author(s):  
Louis Buffardi ◽  
James F. Gibson

The present study examined the effect of personality characteristics and cognitive style of raters on halo error. To control the information available to raters, a vignette concerning two fictitious individuals was presented. The two individuals were rated on 10 traits by 60 undergraduate raters. These raters also completed a Group Embedded Figures Test and a Thurstone Temperament Schedule. Raters characterized as dominant, vigorous, and stable were less susceptible to halo error than others. These results appear compatible with previous research on the characteristics of accurate raters. The hypothesis that field-independent raters would be less susceptible to halo error than field-dependent raters was not fully supported by the data. Suggestions for the direction of future research are given.


1983 ◽  
Vol 56 (3) ◽  
pp. 859-863 ◽  
Author(s):  
Dayo Adejumo

The effect of cognitive style on the performance of four groups who used different strategies of study to comprehend prose was investigated. Performance on Group Embedded Figures Test was used to classify subjects into groups by cognitive style. 201 field-dependent and 125 field-independent subjects enrolled in an introductory course in psychology were subjects. Field-independent subjects performed significantly better overall. In particular, field-independent subjects in the control group and the groups given factual and inferential questions as study aids performed better than the field-dependent subjects on the inferential items at posttest. On the factual items at posttest, field-independent subjects performed significantly better only in the group who were given inferential questions as an adjunct. The cognitive styles of the subjects interacted with the strategies of study and seem to affect performance on comprehension of prose at posttest.


MATHEdunesa ◽  
2021 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 579-588
Author(s):  
Hesti Ayu Ningtiyas

Representasi matematis penting untuk dikuasai siswa, karena membantu siswa untuk mengungkapkan ide-ide yang dimiliki siswa dalam berbagai bentuk representasi. Salah satu hal yang mempengaruhi perbedaan representasi siswa dalam menyelesaikan masalah adalah gaya kognitif siswa. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi matematis siswa SMA ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Subjek dalam penelitian yaitu dua siswa SMA kelas XI berjenis kelamin laki-laki dan berkemampuan matematika tinggi, yaitu satu siswa dengan gaya kognitif field dependent dan satu siswa dengan gaya kognitif field independent. Metode pengumpulan data diperoleh melalui GEFT (Group Embedded Figures Test), TKM (Tes Kemampuan Matematika), tes representasi matematis, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan gaya kognitif field dependent merepresentasikan ide untuk mengerjakan soal dengan representasi simbol dan verbal. Subjek dengan gaya kognitif field independent merepresentasikan ide untuk mengerjakan soal dengan representasi simbol, visual dan verbal. Representasi simbol dan visual dilihat dari jawaban subjek, untuk representasi verbal berdasarkan penjelasan subjek pada saat wawancara.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 80
Author(s):  
Siti Napfiah

<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk</em><em> menganalisis tingkat kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif field-dependent dan field-independent pada siswa kelas X AKL 1 SMK Negeri 1 Pogalan.</em><em> </em><em>Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian sebanyak 6 siswa yang dikelompokkan berdasarkan gaya kognitif menggunakan instrumen Group Embedded Figures Test (GEFT), dengan rincian tiga siswa field-independent dan tiga siswa field-dependent. </em><em>Hasil tes kemampuan berpikir kreatif melalui pemecahan masalah matematika dikelompokkan berdasarkan karakteristik berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibelitas dan kebaruan. Tingkat kreativitas atau disebut Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK) dikategorikan menjadi 5 tingkatan, yaitu TKBK 4 (sangat kreatif), TKBK 3 (kreatif), TKBK 2 (cukup kreatif), TKBK 1 (kurang kreatif), dan TKBK 0 (tidak kreatif). </em><em>Tingkat kreativitas yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah dua siswa field-independent dinyatakan sangat kreatif (TKBK 4) dan satu siswa dinyatakan kreatif (TKBK 3). Untuk siswa field-dependent, tingkat kreativitas yang dapat diidentifikasi adalah dua siswa cukup kreatif (TKBK 2) dan satu siswa dinyatakan kurang kreatif (TKBK 1). </em><em>Hasil ini menunjukkan bahwa siswa field-independent cenderung memiliki kreativitas lebih tinggi dibanding siswa field-dependent dalam pemecahan masalah matematika</em><em>.</em></p>


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Rizki Dwi Siswanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan mendeskripsikan epistemological obstacle yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung pecahan matematika berdasarkan gaya kognitif pada siswa kelas V SD Negeri Pademangan Barat 11 Jakarta Utara tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana peneliti mencoba mendeskripsikan epistemological obstacle yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Adapun epistemological obstacle yang dianalisis dalam penelitian ini adalah miskonsepsi/kesalahan konsep, kesalahan prosedur dan, sedangkan gaya kognitif yang dikategorikan dalam penelitian ini adalah field dependent dan field independent. Analisis data pada penelitian ini diolah menggunakan statistic deskriptif kualitatif dan melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan dan digunakan untuk mendapatkan jawaban yang bersifat deskriptif berdasarkan data tes dan wawancara. Tes Group Embedded Figures Test (GEFT) yang digunakan untuk mengetahui kategori gaya kognitif yang dimiliki siswa yang nantinya akan dikategorikan menjadi field independent dan field dependent. Sedangkan tes soal cerita matematika materi operasi hitung pecahan yang nantinya akan dianalisis epistemological obstaclenya. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari subjek penelitian tentang epistemological obstacle yang terjadi pada siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan gaya kognitif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terungkap bahwa siswa dengan bidang field independen dan field dependen masih sering membuat miskonsepsi, kesalahan prosedural, kesalahan teknis dalam menyelesaikan materi soal matematika dalam operasi penghitungan pecahan.


1995 ◽  
Vol 80 (2) ◽  
pp. 515-521 ◽  
Author(s):  
Tina Y. Mills

This study examined the performance of 49 accountants on the Group Embedded Figures Test and the Figural Intersections Test and used the two sets of scores to measure not only the accountants' field dependence-independence but also whether they may be mobile or fixed. This combination of test scores led to dividing accountants into one of four cognitive subtypes (field-independent scorers, both fixed and mobile, and field-dependent scorers, both fixed and mobile). The implications of mobility-fixity for accountants are discussed.


2017 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Risky Cahyo Purnomo ◽  
S Sunardi ◽  
Titik Sugiarti

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kreativitas dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 7 siswa kelas VIII A SMP Negeri 12 Jember yang dikelompokkan berdasarkan gaya kognitif menggunakan instrumen Group Embedded Figures Test (GEFT), dengan rincian 4 siswa field independent dan 3 siswa field dependent. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara. Penelitian ini menggunakan triangulasi waktu, yaitu dengan membandingkan data yang diperoleh dari tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara pertama dan tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara kedua. Hasil tes kemampuan berpikir kreatif melalui pemecahan masalah matematika dikelompokkan berdasarkan karakteristik berpikir kreatif, yaitu kelancaran, keluwesan, dan kerincian. Tingkat kreativitas atau disebut Tingkat Berpikir Kreatif (TBK) dikategorikan menjadi 5 tingkatan, yaitu TBK 4 (sangat kreatif), TBK 3 (kreatif), TBK 2 (cukup kreatif), TBK 1 (kurang kreatif), dan TBK 0 (tidak kreatif). Tingkat kreativitas yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah 1 siswa field independent dinyatakan sangat kreatif (TBK 4) dan 3 siswa field independent dinyatakan kreatif (TBK 3). Untuk siswa field dependent, tingkat kreativitas yang dapat diidentifikasi adalah 1 siswa dinyatakan kreatif (TBK 3), 1 siswa dinyatakan cukup kreatif (TBK 2), dan 1 siswa dinyatakan kurang kreatif (TBK 1). Hasil ini menunjukkan bahwa siswa field independent cenderung lebih memiliki kreativitas dibanding siswa field dependent dalam pemecahan masalah matematika.   Kata Kunci: berpikir kreatif, gaya kognitif field independent, gaya kognitif field dependent, pemechan masalah.  


1976 ◽  
Vol 43 (3_suppl) ◽  
pp. 1043-1049
Author(s):  
Robert Zenhausern ◽  
Michael Renna

40 males and 40 females rated as field-independent or field-dependent on the Group Embedded-figures Test were tested on two dynamic trapezoid illusions and made position judgments of static trapezoidal targets. Field-independent subjects reported more illusory experiences on the perception of rotation of an oscillating target than the perception of oscillation of a rotating target. The opposite was true for field-dependent subjects. Position judgments were related to the latter illusion but not the former. There was strong evidence of a differential use of perceptual cues for the two dependency groups.


1979 ◽  
Vol 48 (2) ◽  
pp. 489-490 ◽  
Author(s):  
Dominick Pellegreno ◽  
Fred Stickle

56 high school students were administered the Group Embedded Figures Test and the Pictures of Facial Affect. A low Pearson product-moment correlation of .02 was obtained between the measures. Data indicated that field-dependent and field-independent individuals were not significantly different in their skills of labeling pictures of facial affect.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document