scholarly journals IMPACT INTERGOVERNMENTAL TRANSFER ON FOREST CONSERVATION IN INDONESIA

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 29-53
Author(s):  
Ndari Wiyekti ◽  
Riatu Mariatul Qibthiyyah

Penelitian ini membahas dampak Intergovernmental Fiscal Transfers (IFT) terhadap konservasi hutan selama periode 2008-2016 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model panel berupa fixed effect dan Spatial Autoregressive (SAR) fixed effect. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya pengaruh transfer pemerintah pusat dalam bentuk Dana Perimbangan berupa Dana Alokasi Khusus dan Dana Bagi Hasil positif memengaruhi perluasan area konservasi hutan di Indonesia level kabupaten/kota. Dana koordinasi berupa Dana Tugas Pembantuan positif signifikan memengaruhi pada level kabupaten/kota sedangkan level provinsi menunjukkan positif saja. Selain itu, dampak dari daerah yang berdekatan atau neighbourhood effect secara empiris terbukti memengaruhi perluasan area konservasi hutan di Indonesia. Dampak tersebut terlihat pada koefisien spasial yang positif. Sehingga dapat disimpulkan pada penyediaan barang publik seperti area konservasi hutan peristiwa yang terjadi justru bukan free rider. Barang publik yang memiliki spillover positif akan memunculkan kejadian berupa mimicry, keikutsertaan penyediaan pada daerah yang berdekatan (neighbour).

2020 ◽  
Vol 19 ◽  

Simultaneous equation models describe a two-way flow of influence among variables. Simultaneous equation models using panel data, especially for fixed effect where there are spatial autoregressive and spatial errors with exact solutions, still require to be developed. In this paper, we develop the new models that it consist of spatial autoregressive and spatial errors. We call it as general spatial. This paper proposes feasible generalized least squares-three-stage least squares (FGLS-3SLS) to find all the estimators with exact solution and the numerical approximation estimators by concentrated log-likelihood formulation with method of forming sequence. All proposed estimators especially for closed-form estimators are proved to be consistent.


2021 ◽  
pp. 002190962110103
Author(s):  
Saima Sarwar ◽  
Alvina Sabah Idrees

With modernization, ideological shifts and economic interdependency, the concept of globalization has expanded vastly. Though the world is unipolar, still the international competition remains prevalent that poses serious threats to regional conflicts. The great powers of the world are still competing with each other for influence over other countries. Thus, the role of militarization cannot be ignored in this context. Thus, it would be interesting to examine the impact of military expenditures on the globalization process through the spill-over effects, along with their relationship with economic growth. The study employed panel data consisting of African countries, covering the time period from 2001 to 2014. The econometric estimation is done through the application of spatial econometric techniques, that is, the spatial autoregressive fixed effect model and spatial Durbin fixed effect model. The study has found a positive relationship between economic growth and globalization but a negative relationship was found between military expenditures and economic growth.


Author(s):  
Muhammad Irfan Rizki ◽  
Teguh Ammar Taqiyyuddin

Kemiskinan merupakan salah satu  permasalahan global yang terjadi di semua negara berkembang termasuk negara Indonesia. Pengentasan kemiskinanan menjadi prioritas utama dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), dimana pengentasan kemiskinan menjadi tujuan pertama yang ingin dicapai.  Kemiskinana juga menjadi salahsatu permasalahan yang menjadi isu salahsatu isu strategis RPJMD tahun 2018-2023 yang menjadi pusat perhatian pemerintah khususnya di Provinsi Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Jawa Barat. Data kemiskinan tiap-tiap kabupaten/kota memiliki tingkat yang berbeda -beda, sehingga terdapat kemungkinan adanya efek spasial dalam data. Maka pemodelan harus mengakomodasi aspek spasial kemudian terbatasnya variabel yang dilibatkan karena keterbatasan data tentunya menimbulkan oomited variabel atau varaiebel yang relevan namun tidak ada dalam model maka digunakan pendekatan fixed effect model dalam mengatasi masalah tersebut. Sehingga pemodelan yang digunakan adalah Spatial Autoregressive Fixed Effact model ( SAR-FEM). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Variabel Tingkat pengangguran terbuka, Indkes pembangunan Manusia dan persentase penduduk berpengaruh signifikan terhadap Tingginya tingkat kemiskina di Provinsi Jawa Barat. Model spatial lag fixed effect yang terbentuk dapat menjelaskan besarnya keragaman dari Tingkat Kemiskinan yang dapat dijelaskan oleh variabel prediktor sebesar 98.88% sedangkan 1.116% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 119-131
Author(s):  
Wika Gessan Septiyanto ◽  
Ema Tusianti

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat masih berada di atas angka nasional dan hingga saat ini belum dapat mencapai target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selain itu, TPT di Provinsi Jawa Barat cenderung mengelompok dengan TPT lebih tinggi di bagian barat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi TPT di Provinsi Jawa Barat dengan mempertimbangkan efek ketetanggaan. Metode yang digunakan adalah metode regresi spasial dengan data panel. Model yang terpilih adalah fixed effect spatial autoregressive model. Faktor yang memengaruhi TPT di Provinsi Jawa Barat dengan mempertimbangkan efek ketetanggaan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK), Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan persentase tenaga kerja sektor industri.


2004 ◽  
pp. 126-141
Author(s):  
A. Chernyavsky ◽  
K. Vartapetov

By employing the methodology developed by the OECD the paper assesses the degree of revenue decentralization in Russia in comparison with other post-communist European countries. The paper provides theoretical arguments underpinning fiscal decentralization, analyzes the composition of subnational government revenues, the level of regional and local tax autonomy and types of intergovernmental fiscal transfers. The analysis presents the composition of revenues depending on the degree of subnational and local government control. In comparison with other transition countries fiscal decentralization in Russia is relatively low. It is concluded that Russia's public finance reform has not progressed towards providing greater fiscal autonomy for regional and local governments.


2017 ◽  
Vol 7 (1-2) ◽  
pp. 73-107
Author(s):  
Orsolya Perger ◽  
Curtis Rollins ◽  
Marian Weber ◽  
Wiktor Adamowicz ◽  
Peter Boxall

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document