scholarly journals Hospitalitas Pemimpin Daerah Di Masa Pandemi

2021 ◽  
Author(s):  
Welsi Sakke'

Pandemi Covid -19 mengejutkan dunia global pada akhir tahun 2019. Penyebaran Corona Virus disease 2019 (Covid-19) yang sangat cepat mengakibatkan kekhawatiran di seluruh dunia termasuk Indonesia karena pada tanggal 19 Maret 2020 sudah ada 309 kasus positif yang terus bertambah. Kebijakan Social distancing/physical distancing digalangkan pemerintah untuk meminimalisir perkembangan Covid-19. Masyarakat Indonesia menerima anjuran tersebut tetapi ada juga beberapa reaksi seperti panic buying, persekusi terhadap tenaga kesehatan yang diperkirakan terjangkit Covid-19. Pemimpin tidak boleh kehilangan empati sikap hospitalitas kepemimpinan di setiap masa kehidupan terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini. Kata hospitalitas sendiri dapat diartikan sebagai keramah-tamahan, hospitalitas adalah bahasa Latin yang berasal dari akar kata hospes yang berarti “tuan rumah” atau pun “orang asing”. Melalui kata hospes ditemukan kata hospital yang juga berarti “ruang tamu”, “penginapan” yang pastinya menyiaratkan keramah-tamahan serta sambutan hangat. Pemimpin dan kepemimpinan adalah dua hal yang berbeda. Pemimpin adalah orangnya, yaitu seseorang yang melakukan fungsi memimpin. Sementara kepemimpinan adalah suatu hubungan sosial di mana seseorang atau kelompok tertentu, yang tidak lain adalah pemimpin, dibiarkan memengaruhi orang lain ke arah perubahan untuk mencapai sasaran bersama.

2021 ◽  
Author(s):  
desna rura sarapang

The emergence of a new virus in the global world at the end of 2019, namely Corona Virus Disease 2019, brought tremendous excitement to all inhabitants of the earth. The emergence of this virus brings tremendous concern and fear to the world because the spread of this virus is quite fast, even the most frightening is that the risk of death of people exposed to this virus is very large. Indonesia itself, cannot avoid the impact of this Covid-19 case. As a form of efforts to prevent and minimize transmission of the virus, the Indonesian government has issued a social distancing / physical distancing recommendation. This situation also causes the interaction between communities to be very limited. This situation seems to be able to eliminate hospitality among the community. This paper aims to emphasize the importance of maintaining the value of Christian hospitality in society amid the Covid-19 pandemic.


2021 ◽  
Author(s):  
Dewi Yermawati Enjhela

Abstrak Kemunculan virus baru di dunia global pada akhir tahun 2019 yakni Corona Virus Disease 2019, membawa kegemparan yang luar biasa bagi seluruh penduduk bumi. Kemunculan virus ini membawa kekhawatiran serta ketakutan yang luar biasa bagi dunia karena penyebaran virus ini terbilang sangat cepat bahkan yang paling menakutkan ialah resiko kematian orang yang terpapar virus ini sangatlah besar. Indonesia sendiri, tidak dapat menghindari imbas kasus Covid-19 ini. Sebagai bentuk upaya pencegahan dan peminimalisiran penularan virus tersebut, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran social distancing/physical distancing. Keadaan ini juga kemudian menjadikan interaksi antar masyarakat menjadi sangat terbatas. Keadaan ini agaknya mampu menghilangkan hospitalitas diantara masyrakat. Tulisan ini bertujuan untuk menekankan tentang pentingnya tetap memelihara nilai hospitalitas Kristen dalam masyarakat ditengah pandemi Covid-19.


2021 ◽  
Author(s):  
desna rura sarapang

Kemunculan virus baru di dunia global pada akhir tahun 2019 yakni Corona Virus Disease 2019, membawa kegemparan yang luar biasa bagi seluruh penduduk bumi. Kemunculan virus ini membawa kekhawatiran serta ketakutan yang luar biasa bagi dunia karena penyebaran virus ini terbilang sangat cepat bahkan yang paling menakutkan ialah resiko kematian orang yang terpapar virus ini sangatlah besar. Indonesia sendiri, tidak dapat menghindari imbas kasus Covid-19 ini. Sebagai bentuk upaya pencegahan dan peminimalisiran penularan virus tersebut, maka pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran social distancing/physical distancing. Keadaan ini juga kemudian menjadikan interaksi antar masyarakat menjadi sangat terbatas. Keadaan ini agaknya mampu menghilangkan hospitalitas diantara masyrakat. Tulisan ini bertujuan untuk menekankan tentang pentingnya tetap memelihara nilai hospitalitas Kristen dalam masyarakat ditengah pandemi Covid-19.


2020 ◽  
pp. 10.1212/CPJ.0000000000000882 ◽  
Author(s):  
Christopher G. Tarolli ◽  
Julia M. Biernot ◽  
Peter D. Creigh ◽  
Emile Moukheiber ◽  
Rachel Marie E. Salas ◽  
...  

Neurologists around the country and the world are rapidly transitioning from traditional in-person visits to remote neurologic care because of the corona virus disease 2019 pandemic. Given calls and mandates for social distancing, most clinics have shuttered or are only conducting urgent and emergent visits. As a result, many neurologists are turning to teleneurology with real-time remote video-based visits with patients, to provide ongoing care. Although telemedicine utilization and comfort has grown for many acute and ambulatory neurologic conditions in the past decade, remote visits and workflows remain foreign to many patients and neurologists. Here, we provide a practical framework for clinicians to orient themselves to the remote neurologic assessment, offering suggestions for clinician and patient preparation prior to the visit; recommendations to manage common challenges with remote neurologic care; modifications to the neurologic exam for remote performance, including subspecialty-specific considerations for a variety of neurologic conditions; and a discussion of the key limitations of remote visits. These recommendations are intended to serve as a guide for immediate implementation as neurologists transition to remote care. These will be relevant not only for practice today, but also for the likely sustained expansion of teleneurology following the pandemic.


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 77-84
Author(s):  
I Putu Gede Suyoga

Ngubeng merupakan salah satu cara berupacara umat Hindu dari tempat yang jauh dari lokasi pelaksanaan upacara. Ngubeng menjadi menarik dikaji di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) saat ini, utamanya terkait dengan pemanfaatan ruang sosio-religius umat Hindu. Tujuan studi untuk membaca tanda simbolik praktik ngubeng sebagai solusi yang paling relevan dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat Hindu dalam menjalankan sradha dan bhaktinya kepada roh suci leluhur dan Tuhan dengan segala manifestasi-Nya saat ini. Studi kualitatif dengan metode deskriptif interpretatif ini melandasi analisis data dengan teori Proksemika atau Semiotika Ruang. Temuan studi menunjukkan teknik upacara ngubeng (tanda) secara tidak disadari telah membentuk struktur ruang mikro (penanda), yakni jarak sosial dan jarak publik yang sangat relevan dengan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan transmisi virus corona. Tanda simbolik ini bermakna mengarahkan pada physical dan social distancing yang aman bagi semua pihak dalam berinteraksi dalam ruang sosio-religius umat Hindu. Praktik ngubeng, jika dikaitkan dengan modul ukuran jarak pada tata ruang Arsitektur Tradisional Bali dan konteks pandemi Covid-19, modul kategorial jarak tersebut dapat dilipatgandakan (sekali, dua kali atau lebih), sesuai keperluan tingkat kegawatan wabah dan kewaspadaan sosial yang perlu dilakukan secara bersama-sama. Hal ini pada akhirnya akan membentuk struktur ruang makro antar teritorial desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau dan/atau negara.


Dharmakarya ◽  
2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Fatmi Utarie Nasution ◽  
Rafan Darodjat

Corona virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus 2 (SARS-CoV-2) yang dapat menyerang segala usia. Akibat peristiwa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, seluruh pemerintah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, menerapkan kebijakan untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 dengan melakukan pembatasan sosial (social distancing). Kebijakan pembatasan sosial mengharuskan setiap masyarakat untuk tetap berdiam di rumah dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat mengundang keramaian, salah satunya adalah kegiatan bekerja dari rumah (work from home) yang berdampak pada aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi. Banyak masyarakat di Indonesia salah satunya di desa Cileunyi Wetan umumnya bermata pencaharian buruh pabrik yang di rumahkan dan tidak diberi upah sama sekali, hal tersebut mengakibatkan kelaparan dan kemiskinan, maka dari itu saya melakukan kegiatan pembangunan sekolah kewirausahaan. Pembangunan sekolah kewirausahaan merupakan suatu media penggerak masyarakat di wilayah desa Cileunyi Wetan agar dapat memperoleh ilmu berwirausaha dengan tepat. Sehingga masyarakat dapat menciptakan inovasi produk sandang maupun pangan yang memiliki nilai jual tinggi, memiliki penghasilan, dan menjadikan hidup mandiri. Dalam kegiatan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode Pendidikan Masyarakat dengan melakukan penyuluhan mengenai kewirausahaan yang bertujuan menyadarkan masyarakat akan adanya manfaat dari berwirausaha. Serta metode Pelatihan dengan melakukan pelatihan berwirausaha di lingkungan masyarakat Desa Cileunyi Wetan. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat dapat terbuka pemikirannya untuk berwirausaha dan menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah suatu produk baik sandang maupun pangan. Sekolah kewirausahaan tidak hanya diperuntukkan untuk kaum muda saja namun di peruntukkan untuk siapa saja yang ingin dan mau untuk belajar dalam berwirausaha.


Harmoni ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 67-84
Author(s):  
Daniel Fajar Panuntun ◽  
Eunike Paramita

ABSTRACT The global world at the end of 2019 was shocked by a pandemic caused by the Corona Virus. Corona Virus Disease 2019 raises global concerns about the rapid and deadly spread. Indonesia has also been affected by the Covid-19 case and dated March 19, 2020 there have been 309 positive cases and still counting. The government promotes social distancing policies to reduce publicity in order to minimize the development of Covid-19. Indonesian people are responding to this recommendation, but there are some who do panic buying, persecution of health workers who have the possibility of exposure to Covid-19  and other cases that show the loss of hopitality of Indonesian citizens. This paper aims to formulate an ethical model of Christian hopitality in the midst of the Covid-19  Pandemic. This study uses a qualitative approach to theological research and social descriptive research. The results of this study consist of three main points, namely: first, Christianity must not lose empathy as an attitude of Christian hopitality in every lifetime. Second, the attitude of hopitalitas must look at the context ethically, namely the context of the distribution of Covid-19. Third, Christian hopitality has risks and impacts in the form of its implementation amid the Covid-19 pandemic. Key Words: Ethical Decisions, Hospitality, Christianity, covid-19.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 356-363
Author(s):  
Hasma Hasma ◽  
Musfirah Musfirah ◽  
Rusmalawati Rusmalawati

Pendahuluan; Tahun 2020 merebak virus corona, virus jenis baru (SARS-CoV-2) yang penyakitnya disebut Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Virus Corona merupakan virus yang berasal dari hewan dan ditularkan melalui manusia. Tujuan; mengetahui gambaran penerapan kebijakan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19. Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologi dengan jumlah informan sebanyak 5 orang yang terdiri dari 1 informan kunci dan 3 informan biasa 1 informan tambahan. Data dianalisis dengan (content analisys) dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Hasil; menemukan Penerapan kebijakan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 belum sepenuhnya terlaksana sebab masyarakat belum memeliki kesadaran untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan; penerapan penggunaan masker, cuci tangan dan social distancing belum sepenuhnya diterapkan dengan baik hal tersebut dikarenakan masih banyak warga yang berkatifitas diluar rumah masih mengabaikan.


Author(s):  
Siji P S ◽  
Dr. Ranjini R. Varma

The study emphasis on the impact of Covid-19 Pandemic on educational sector in Kerala. The world has been experiencing a rare disaster of Covid-19 pandemic (corona virus disease) since 2019. Covid -19 pandemic has spread all over the world. Everybody are confused and so tensed and also excited about the pandemic because it is a rare disease and the medicine for the same is not yet innovated. Even scientists are not able to predict the future spread of the disease, so the only thing what the countries can do is to stop spreading the virus in the country. For that most of the countries in the world have been implementing quarantines, lockdowns and social distancing practices to contain the pandemic. Covid -19 pandemic has impacted every sector in the economy such as education, tourism, business, health, finance etc. In this context an attempt is made to examine the impact of covid-19 on Kerala’s economy. Here we examine the impact of Covid-19 pandemic on educational sector in Kerala and through this study the researcher tries to explain the positive as well as negative impacts of Covid -19 pandemic on educational sector in Kerala with special reference to Thrissur district.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document