scholarly journals Studi Meta-Analisis: Hubungan antara Stres Kerja dan Kinerja Karyawan

2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Muhamad Latifun Nadzif ◽  
Ananta Yudiarso

Kinerja karyawan merupakan hasil dari pencapaian dan usahanya yang telah dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pada pekerjaannya. Berbagai macam penelitian tentang kinerja karyawan telah dilakukan dan salah satunya stres kerja memiliki keterkaitan pada tinggi dan rendahnya kinerja seorang karyawan. Pada penelitian studi meta-analisis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara job stress dan employee performance. Penelitian ini peneliti melakukan reviu yang melibatkan 15 studi jurnal yang berkaitan dengan job stress dan employee performance pada 10 tahun terakhir dan dengan jumlah responden sebanyak 2638. Hasil dari penelitian studi meta analisis ini menunjukkan korelasi yang small effect size sebesar r =-0,11 (95% CI= -0,337. 0,13) confidence intervalnya akan ada dengan heterogeneity = 97.1% maka meta analisis ini menggunakan random effect size. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa stres kerja kurang berkorelasi secara langsung dengan kinerja seorang karyawan karena memiliki small effect size. Hal ini mengisyaratkan ada variabel-variabel lain yang memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada stres kerja.

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 182-187
Author(s):  
Rahmat Syaibani

Kinerja karyawan merupakan suatu bentuk hasil keseluruhan dari proses kerja selama periode tertentu pada sebuah perusahaan yang telah dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. Telah banyak dilakukan penelitian tentang kinerja karyawan dan salah satunya adalah motivasi karyawan yang memiliki keterkaitan pada tinggi dan rendahnya kinerja seseorang karyawan. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi meta-analisis dan bertujuan untuk meneliti hubungan antara motivasi kerja dan kinerja karyawan. Penelitian ini melakukan reviu yang melibatkan 7 studi jurnal yang berkaitan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan pada 10 tahun terakhir dan dengan jumlah responden sebanyak 446. Hasil dari penelitian studi meta-analisis ini menunjukkan korelasi yang small effect size sebesar r= 0,46 (95%CI= 0.235,0.635) confidance intervalnya akan ada heterogeneity 𝐼²=84.6% maka meta-analisis ini menggunakan random effect size. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa motivasi kerja kurang berkorelasi dengan kinerja karyawan secara langsung dikarenakan memiliki small effect size . hal ini mengisyaratkan ada variabel-variabel lain yang memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada motivasi kerja.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 188-193
Author(s):  
Ikhbal Hidayat Lubis

Stres kerja stres kerja adalah perasaan ataupun kondisi emosional karyawan juga kondisi psikis yang sedang dialami oleh karyawan ketika merasa lelah, jenuh, bosan dan capek. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu tentang stres kerja karyawan dan salah satunya adalah beban kerja karyawan yang memiliki keterkaitan pada tinggi dan rendahnya stres kerja seseorang karyawan. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi meta-analisis dan bertujuan untuk meneliti hubungan antara beban kerja dan stres kerja karyawan. Penelitian ini melakukan reviu yang melibatkan 7 studi jurnal yang berkaitan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan pada 10 tahun terakhir dan dengan jumlah responden sebanyak 448. Hasil dari penelitian studi meta-analisis ini menunjukkan korelasi yang small effect size sebesar r= 0,57 (95%CI=0.361,0.72) confidance intervalnya akan ada heterogeneity 𝐼²=85.2% maka meta-analisis ini menggunakan random effect size. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa motivasi kerja kurang berkorelasi dengan kinerja karyawan secara langsung dikarenakan memiliki medium effect size . hal ini mengisyaratkan ada variabel beban kerja memberikan pengaruh ataupun efek yang cukup sedang terhadap stres kerja karyawan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 174-181
Author(s):  
Ella Suzanna ◽  
Ika Amalia ◽  
Cut Ita Zahara

Kinerja karyawan merupakan suatu bentuk hasil keseluruhan dari proses kerja selama periode tertentu pada sebuah perusahaan yang telah dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. Telah banyak dilakukan penelitian tentang kinerja karyawan dan salah satunya adalah motivasi karyawan yang memiliki keterkaitan pada tinggi dan rendahnya kinerja seseorang karyawan. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi meta-analisis dan bertujuan untuk meneliti hubungan antara motivasi kerja dan kinerja karyawan. Penelitian ini melakukan reviu yang melibatkan 7 studi jurnal yang berkaitan dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan pada 10 tahun terakhir dan dengan jumlah responden sebanyak 446. Hasil dari penelitian studi meta-analisis ini menunjukkan korelasi yang small effect size sebesar r= 0,46 (95%CI= 0.235,0.635) confidance intervalnya akan ada heterogeneity 𝐼²=84.6% maka meta-analisis ini menggunakan random effect size. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa motivasi kerja kurang berkorelasi dengan kinerja karyawan secara langsung dikarenakan memiliki small effect size . hal ini mengisyaratkan ada variabel-variabel lain yang memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari pada motivasi kerja.


Author(s):  
Hadi Nobari ◽  
Sara Mahmoudzadeh Khalili ◽  
Rafael Oliveira ◽  
Alfonso Castillo-Rodríguez ◽  
Jorge Pérez-Gómez ◽  
...  

Soccer is a popular team sport and highly demanding activity that requires high effort and long-term training plans. The goals of this study were to compare the accelerations, decelerations and metabolic power between official and friendly full matches, between the first and second halves of the matches, and between both halves of official and friendly matches. Twelve professional soccer players (age, 28.6 ± 2.7 years; height, 182.1 ± 8.6 cm; body mass, 75.3 ± 8.2 kg; BMI, 22.6 ± 0.7 kg/m2) participated in this study. A total of 33 official and 10 friendly matches were analyzed from the Iranian Premier League. All matches were monitored using GPSPORTS systems Pty Ltd. The following variables were selected: total duration of the matches, metabolic power, accelerations Zone1 (<2 m·s−2) (AccZ1), accelerations Zone2 (2 to 4 m·s−2) (AccZ2), accelerations Zone3 (>4 m·s−2) (AccZ3), decelerations Zone1 (<−2 m·s−2) (DecZ1), decelerations Zone2 (−2 to −4 m·s−2) (DecZ2) and decelerations Zone3 (>−4 m·s−2) (DecZ3). The major finding was shown in metabolic power, where higher values occurred in friendly matches (p < 0.05 with small effect size). Furthermore, total duration, AccZ3, DecZ1, DecZ2, and DecZ3 were revealed to be higher in official matches, while AccZ1 and AccZ2 were higher in friendly matches. The second half of the official matches revealed higher values for total duration compared to friendly matches (p < 0.05, moderate effect size). In conclusion, this study observed higher values of metabolic power in friendly matches compared to official matches. AccZ3, DecZ1, DecZ2, and DecZ3 were higher in official matches, while AccZ1 and AccZ2 were higher in friendly matches.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Catherine V. Barnes-Scheufler ◽  
Caroline Passow ◽  
Lara Rösler ◽  
Jutta S. Mayer ◽  
Viola Oertel ◽  
...  

Abstract Background Impaired working memory is a core cognitive deficit in both bipolar disorder and schizophrenia. Its study might yield crucial insights into the underpinnings of both disorders on the cognitive and neurophysiological level. Visual working memory capacity is a particularly promising construct for such translational studies. However, it has not yet been investigated across the full spectrum of both disorders. The aim of our study was to compare the degree of reductions of visual working memory capacity in patients with bipolar disorder (PBD) and patients with schizophrenia (PSZ) using a paradigm well established in cognitive neuroscience. Methods 62 PBD, 64 PSZ, and 70 healthy controls (HC) completed a canonical visual change detection task. Participants had to encode the color of four circles and indicate after a short delay whether the color of one of the circles had changed or not. We estimated working memory capacity using Pashler’s K. Results Working memory capacity was significantly reduced in both PBD and PSZ compared to HC. We observed a small effect size (r = .202) for the difference between HC and PBD and a medium effect size (r = .370) for the difference between HC and PSZ. Working memory capacity in PSZ was also significantly reduced compared to PBD with a small effect size (r = .201). Thus, PBD showed an intermediate level of impairment. Conclusions These findings provide evidence for a gradient of reduced working memory capacity in bipolar disorder and schizophrenia, with PSZ showing the strongest degree of impairment. This underscores the importance of disturbed information processing for both bipolar disorder and schizophrenia. Our results are compatible with the cognitive manifestation of a neurodevelopmental gradient affecting bipolar disorder to a lesser degree than schizophrenia. They also highlight the relevance of visual working memory capacity for the development of both behavior- and brain-based transdiagnostic biomarkers.


2021 ◽  
Author(s):  
Bastien Trémolière ◽  
Corentin J Gosling

Recent research has shown mixed evidence for the morning morality effect (i.e., the observation that individuals are less immoral in the morning than in the afternoon). In the present research, we target the morning morality effect in the context of moral utilitarianism, by reanalyzing observational data previously collected by our lab. These data include different tasks capturing moral utilitarianism (i.e., standard sacrificial dilemmas, an ecological utilitarian scale, and/or dilemmas involving the morality of autonomous vehicles). We report a meta-analysis of 6 studies which showed that participants became less utilitarian as the day goes on, but with a small effect size (r = -0.14) and a large heterogeneity. Exploration of this heterogeneity showed that such a conclusion was statistically significant for classic sacrificial dilemmas only. Notably, even when restricting the analysis to the classic sacrificial dilemmas, a moderate inconsistency remained. Post-hoc analysis of an individual study showed that this small effect did not survive the inclusion of potentially confounding variables, such as psychopathy trait and cognitive reflection. Implications and limitations are discussed.


2021 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 143-158
Author(s):  
Andriyastuti Suratman

The purpose of this study is to determine a relationship model between Psychological Climate (PC) toward performance within job stress and job satisfaction as a mediator. Primary data were obtained by distributing online questionnaires. The population in this research is the teachers of educational institutions in Indonesia. Obtained 161 people with minimum requirements have worked for one year at the institution (purposive sampling). This research uses validity and reliability test, goodness-of-fit model assumption, and hypothesis testing with SEM analysis of Amos 18.0. Based on data analyzed, four of eight hypotheses proposed are have significant influence; 1) PC on job satisfaction, 2) stress on performance, 3) job satisfaction on performance, and 4) there is a role for job satisfaction in mediating the influence of PC on performance. In addition, there are insignificant effects; 1) PC on stress, 2) PC on performance, 3) job stress on job satisfaction, and 4) job stress have no a significant effect as a mediator between PC on performance.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document