scholarly journals Pengembangan Modul Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP PGRI Lubuklinggau

Author(s):  
Dian Ramadan Lazuardi ◽  
Sri Murti ◽  
Adi Rohman ◽  
Sintiyah Permata Sari
Keyword(s):  

Ketersediaan buku-buku yang berkaitan dengan Mata Kuliah Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia di tingkat perguruan tinggi masih sangat sedikit. Hal ini terbukti peredaran buku terkait Mata Kuliah Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia tidak tersedia di pasaran maupun buku-buku yang berbasis e-book di internet. Untuk itu, diperlukan pemahaman materi yang lebih untuk dapat menguasai capaian pembelajaran. Untuk mencapai hal tersebut tidak bisa hanya mengandalkan dari penjelasan dosen saja. Diperlukan dukungan dari sumber belajar yang dapat digunakan untuk belajar secara mandiri. Terlebih setiap siswa memiliki kecepatan dan daya tangkap berbeda-beda, namun, bahan ajar yang dapat digunakan mandiri oleh mahasiswa belum tersedia. Agar tujuan akhir dari perkuliahan ini tercapai, maka diperlukan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Lubuklinggau. Bahan ajar yang diperlukan diharapkan berdasarkan gejala-gejala kebahasaan yang ditemukan dalam penelitian. Hasil uji validitas yang dilakukan pada tiga orang ahli menunjukkan bahwa modul Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia valid dengan ciri khas modul adalah modul yang dikembangkan dengan penyajian interaksi (stimulus dan respon). Hasil uji kepraktisan berdasarkan uji protipe yang meliputi evaluasi one to one, evaluasi kelompok kecil, dan evaluasi kelompok besar dapat disimpulkan bahwa modul Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia efektif digunakan dalam proses perkuliahan. Pada tahap uji formatif dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat memahami materi dengan baik setelah menggunakan modul Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia.

2016 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 88
Author(s):  
Muhammad Ridha Damanik ◽  
Deny Setiawan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan di Fakultas Ilmu Sosial Unimed. Subjek penelitian ini yaitu: (1) Lima orang pakar untuk validasi produk yang memiliki kriteria sebagai ahli: (a) PIPS, (b) Pendidikan Karakter, (c) instrumen Penilaian Autentik, (d) Bahasa Indonesia, dan (e) Psikologi; (2) Dosen FIS Unimed; dan (3) Mahasiswa FIS Unimed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode riset pengembangan tipe formative research, yang dalam pengembangannya difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation yang meliputi self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one, dan small group), serta field test. Data dikumpulkan melalui angket dan uji coba lapangan. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan sudah valid dan berkategori sangat baik. Hasil uji coba lapangan (skala kecil dan skala besar) menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan yang dikembangkan mempunyai validitas dan efektivitas yang sangat baik. Dengan demikian, berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba lapangan dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis karakter pada ranah keterampilan sudah valid, efektif, dan berkategori sangat baik sehingga instrumen dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian nilai-nilai karakter mahasiswa khususnya pada ranah keterampilan.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 37-49
Author(s):  
Hendra Hendra ◽  
Hendra Hendra

Code-switching is a phenomenon that exists in bilingual societies where people have the opportunity to use two or more languages to communicate. Being able to speak more than one language, bilinguals can code-switch and use their languages as resources to find better ways to convey meaning. Code-switching occurs in English Study Program, Faculty of Lecturer Training, University of Banten Jaya, Serang, Banten. Therefore, the aim for this paper was to investigate when and why the lecturer in the class “English for a Group Activity” used code-switch when teaching L2 English. It has also looked into what language the learners preferred in different classroom situations. Alecturer were interviewed and 32learners taking the class. The results showed that the lecturer generally tried to code-switch as little as possible but that they did code-switch in some of those situations where the learners preferred either a combination of Bahasa Indonesia and English or only Bahasa Indonesia. Two of these situations were grammar instructions, where a majority of the learners preferred a combination of English and Bahasa Indonesia, and one-to-one situations, where a majority of the learners preferred Bahasa Indonesia.  


Author(s):  
Agung Nugroho ◽  
Dian Ramadan Lazuardi ◽  
Sri Murti

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses mendesain dan  mengembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis pantun siswa kelas VII SMP Xaverius Tugumulyo (2) mendeskripsikan  bahan ajar menulis pantun kelas VII SMP Xaverius Tugumulyo yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini berdasarkan hasil observasi terhadap kendala yang dialami guru dan siswa di dalam penulisan pantun. Metode yang digunakan penelitian Research and Development (R&D) dan digunakan model Dick & Carey yang terdiri dari 10 tahap, namun dibatasi sampai 8 tahap yaitu: (1) analisis kebutuhan dan tujuan; (2) analisis pembelajaran; (3) analisis pembelajar (siswa) dan konteks; (4) merumuskan tujuan performansi; (5) mengembangkan instrumen; (6) mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif. Penelitian yang telah dilakukan ini menghasilakan produk baru berupa bahan ajar LKS menulis pantun. Dari hasil one to one diketahui tergolong baik dengan persentase 91,25%. Nilai postes thitung sebesar 31,465, selanjutnya mencari ttabel dengan tabel nilai-nilai dalam distribusi t. Taraf signifikan  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=df) 22, maka diketahui ttabel =2,074. Berdasarkan kriteria pengujiannya yaitu jika thitung ≥ ttabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima, begitupun sebaliknya jika thitung< ttabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan penghitungan di atas yaitu thitung ≥ ttabel (31,465 ≥ 2,074). Dengan Signifikan sebesar 0,0001 yang berarti lebih kecil dari 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan. Dengan demikian bahan ajar bisa menulis pantun telah, valid, praktis dan efektif.


2016 ◽  
Vol 30 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Rachmadini Nur Fadillah, Ika Lestari

BUKU POP-UP UNTUK PEMBELAJARAN BERCERITA SISWA SEKOLAH DASARRachmadini Nur Fadillah & Ika Lestarie-mail: [email protected] Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri JakartaJalan Setiabudi Jakarta SelatanAbstrak: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa buku pop-up untuk pembelajaran bercerita siswa kelas III sekolah dasar dengan judul “Bu, Perutku Sakit!”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) dengan mengacu pada model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate). Penelitian ini melibatkan 38 siswa kelas tiga SDN Jati 03 Pagi, Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan lembar penilaian berupa angket, wawancara, dan observasi yangdilakukan terhadap responden dengan tahapan evaluasi formatif berupa evaluasi satu-satu oleh ahli, evaluasi satu-satu oleh siswa, evaluasi kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Hasil penilaian buku pop-up pada evaluasi satu-satu oleh ahli memperoleh rata-rata keseluruhan sebesar 93,26%. Pada tahapan uji coba lapangan memperoleh rata-rata keseluruhan sebesar 99,46%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan buku Pop-up untuk pembelajaran bercerita memperoleh kriteria sangat baik.Kata-kata Kunci: buku bergambar, buku pop-up, Bahasa Indonesia, pembelajaran bercerita. POP-UP BOOK FOR STORYTELLING LESSON IN ELEMENTARY SCHOOLAbstract: The purpose of this research and development is to produce a pop-up book for storytelling in Grade III, Elementary School. The pop-up book, entitled “Bu, Perutku Sakit!”.is as the result of research and development method based on ADDIE development model. This research involved 38 students of Grade III, Jati 3 Primary School, Pulogadung, East Jakarta. For formative evaluation this research used assesment forms such as questionnaire,interview guides, and observation sheets. The formative evaluation covered one-to-one evaluation by expert, one-to-one evaluation by learners, small group evaluation by learners and field test. The result of one-to-one evaluation by expert indicated the overall average of 93,26%. The result of field test indicated the overall average of 99,46%. The result concluded that the development of Pop-up Book for Storytelling shows a very good result.Keywords : Picture book, pop-up book, Bahasa Indonesia, storytelling.


Author(s):  
Agung Nugroho ◽  
Dian Ramadan Lazuardi ◽  
Sri Murti

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses mendesain dan  mengembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menulis pantun siswa kelas VII SMP Xaverius Tugumulyo (2) mendeskripsikan  bahan ajar menulis pantun kelas VII SMP Xaverius Tugumulyo yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini berdasarkan hasil observasi terhadap kendala yang dialami guru dan siswa di dalam penulisan pantun. Metode yang digunakan penelitian Research and Development (R&D) dan digunakan model Dick & Carey yang terdiri dari 10 tahap, namun dibatasi sampai 8 tahap yaitu: (1) analisis kebutuhan dan tujuan; (2) analisis pembelajaran; (3) analisis pembelajar (siswa) dan konteks; (4) merumuskan tujuan performansi; (5) mengembangkan instrumen; (6) mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif. Penelitian yang telah dilakukan ini menghasilakan produk baru berupa bahan ajar LKS menulis pantun. Dari hasil one to one diketahui tergolong baik dengan persentase 91,25%. Nilai postes thitung sebesar 31,465, selanjutnya mencari ttabel dengan tabel nilai-nilai dalam distribusi t. Taraf signifikan  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk=df) 22, maka diketahui ttabel =2,074. Berdasarkan kriteria pengujiannya yaitu jika thitung ≥ ttabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima, begitupun sebaliknya jika thitung< ttabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan penghitungan di atas yaitu thitung ≥ ttabel (31,465 ≥ 2,074). Dengan Signifikan sebesar 0,0001 yang berarti lebih kecil dari 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan. Dengan demikian bahan ajar bisa menulis pantun telah, valid, praktis dan efektif.


1994 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 112-114 ◽  
Author(s):  
Henna Grunblatt ◽  
Lisa Daar

A program for providing information to children who are deaf about their deafness and addressing common concerns about deafness is detailed. Developed by a school audiologist and the school counselor, this two-part program is geared for children from 3 years to 15 years of age. The first part is an educational audiology program consisting of varied informational classes conducted by the audiologist. Five topics are addressed in this part of the program, including basic audiology, hearing aids, FM systems, audiograms, and student concerns. The second part of the program consists of individualized counseling. This involves both one-to-one counseling sessions between a student and the school counselor, as well as conjoint sessions conducted—with the student’s permission—by both the audiologist and the school counselor.


1989 ◽  
Vol 34 (10) ◽  
pp. 958-958
Author(s):  
No authorship indicated
Keyword(s):  

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Sarjan Kase
Keyword(s):  

Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan semantik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran yang spesifik terhadap persoalan pembelajaran semantik di sekolah. Data diambil dari kalimat yang disampaikan oleh seorang guru berkenaan dengan semantik. Sumber data diambil dari buku semantik yang telah ditulis oleh pakar dan wawancara kepada sesama guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa makna semantic yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, makna afektif, makna denotatif, makna deskriptif, makna emotif, makna kiasan. Selain itu, ditemukan juga beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi persoalan pembelajaran semantik di sekolah.


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Wawan Wiraatmaja
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui aktivitas belajar peserta didik kelas V SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi, (2) untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi kelas V pada SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 19 orang peserta didik. teknik pengmpulan data berdasarkan pada hasil siklus pada saat proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) aktivitas peserta didik kelas V SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam kemampuan menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi lebih aktif dengan skor rata-rata siklus I 2,4 dengan kriteria cukup dan siklus II 3,5 dengan kriteria baik. (2) Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V pada SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi lebih meningkat, dibuktikan dengan hasil Siklus I 67,63 dengan ketuntasan klasikal 52,63% Dan Siklus II 80,52 dengan ketuntasan klasikal 100%. Dari hasil yang diperoleh tersebut ada peningkatan antara hasil siklus I dan siklus II.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 01-10
Author(s):  
Alpansyah Alpansyah ◽  
Abdul Talib Hasim

The aims of this study were: (1) to identify an increase in students' understanding of the value of mutual cooperation through the use of reader response rules in Indonesian Language Learning (KRPDPBI); (2) identifying the use of the reader response principle in Indonesian Language learning (KRPDPBI) there are differences between male and female students. The design of this study used a quasi-experimental study with two different methods. The results showed that (1) the achievement of the score of understanding the value of mutual cooperation for students taught by KRPDPBI was better than for students taught by regular learning according to the curriculum; (2) the achievement of the understanding of the value of male students' mutual cooperation is no better than that of female students.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document