scholarly journals Metode Multimedia Development Life Cycle Pada Media Pembelajaran Pengenalan Perangkat Komputer Bagi Siswa Sekolah Dasar

2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 109-122
Author(s):  
Dyan Yuni Pramesti ◽  
Rita Wahyuni Arifin

The condition of the students who sit in elementary school but difficulty in attending computer recognition lessons, the teacher in explaining the material is not accompanied by props so that elementary school students have difficulty in following computer recognition lessons. Based on existing problems the author tries to design a learning media prop in explaining the lessons of computer device introduction. This learning medium contains written materials, videos, Multiple Choice Quiz, and Puzzles. The method used is Multimedia Development Life Cycle (MDLC) where this method is arranged based on 6 (six) stages namely concept, design, obtaining content material, assembly, testing, and distribution. In this study the authors were only new to the assembly stage. With this learning media, it is expected that elementary school children can know the form of computer devices and understand how to use them, as well as learning activities become more interesting, effective and able to foster students' learning interest in knowing computers.   Keywords: Learning Media, Elementary School, MDLC, Computer, Introduction   Abstrak   Kondisi siswa yang duduk di bangku sekolah dasar kelas namun kesulitan dalam mengikuti pelajaran pengenalan komputer, guru dalam menjelaskan materi tidak disertai dengan alat peraga sehingga siswa sekolah dasar kesulitan dalam mengikuti pelajaran pengenalan komputer. Berdasarkan masalah yang ada penulis mencoba merancang sebuah media belajar alat peraga dalam menjelaskan pelajaran pengenalan perangkat komputer. Media pembelajaran ini berisi mengenai materi tertulis, video, Quiz Pilihan Ganda, dan Puzzle. Metode yang digunakan adalah Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dimana metode ini tersusun berdasarkan 6 (enam) tahapan yaitu concept, design, obtaining content material, assembly, testing, dan distribution. Dalam penelitian ini penulis hanya baru sampai tahap assembly. Dengan adanya media pembelajaran ini diharapkan anak sekolah dasar dapat mengetahui bentuk perangkat komputer dan mengerti cara penggunaannya, serta kegiatan belajar menjadi lebih menarik, efektif serta mampu menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengenal komputer.   Kata kunci: Media Pembelajaran, Sekolah Dasar, MDLC, Komputer, Pengenalan

2020 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Nadya Verona Viani Kamasi ◽  
Tirsa Julianti Saruan

This study was designed to produce a learning design based on Mobile Learning (M-Learning) that is appropriate for elementary school students. In making this instructional media design, the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) method consists of six stages: concept, design, obtaining material, assembly, testing, and distribution, but in this study only carried out two stages, concept and design. The results showed that the MDLC method privides the feasibility percentage of: media experts amounted to 89.44%; material experts amounted to 92,89%, and teachers amounted to 93.3%.  This study produces a learning design based on Mobile Learning (M-Learning) that is feasible to be applied for elementary school students.Keywords: Learning media; mobile learning; multimedia development life cycle Desain Aplikasi Pembelajaran Berbasis Mobile Learning (M-Learning) Untuk Siswa Sekolah DasarABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain media pembelajaran berbasis Mobile Learning (M-Learning) yang layak untuk siswa sekolah dasar. Dalam membuat desain media pembelajaran ini digunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari enam tahapan yaitu concept, design, obtaining content material, assembly, testing, dan distribution, namun pada penelitian ini hanya dilakukan dua tahapan saja yaitu tahap concept dan tahap design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode MDLC memberikan hasil persetase kelayakan dari: ahli media sebesar 89,44%; ahli materi sebesar 92,89%; dan guru-guru sebesar 93,3%.  Penelitian ini menghasilkan sebuah desain media pembelajaran berbasis Mobile Learning (M-Learning) yang layak diterapkan pada siswa sekolah dasar.Kata Kunci: Media pembelajaran; mobile learning; multimedia development life cycle


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 133-138
Author(s):  
Mellinia Mellinia ◽  
Rita Wahyuni Arifin

Abstract-Currently technology is developing so rapidly that it often forgets the purpose of life in this world, gadgets have been attached to almost everyone, especially children who still abuse gadgets. The role of parents is very important in supervising children's activities in playing gadgets to make it more useful because most of them are only for playing games every day, plus the current condition of the teaching and learning process is online so that students and students are obliged to use gadgets. The problem behind the creation of instructional media is that grade IV students at Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Athfal Jonggol have difficulty memorizing short letters in the Al-Qur'an. Not a few of them often forget the order of the verses in short letters. The background factors include not using learning media that are attractive to students. This learning media contains material, Multiple Choice Quizzes, Puzzles and Profile Maker. The method used in the design of this learning media is the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) where this method is structured based on 6 (six) stages, namely concept, design, obtaining content material, assembly, testing, and distribution. With the creation of this learning media, it is hoped that this learning media will be able to make it easier for students and students to memorize short letters with correct recitation of recitation and the memorization process will be smoother and more enjoyable.Abstrak- Saat ini teknologi berkembang sangat pesat sehingga sering melupakan tujuan hidup di dunia ini, gadget sudah melekat hampir kepada setiap orang, terutama anak-anak yang masih menyalahgunakan gadget. Peran orang tua sangatlah penting dalam mengawasi kegiatan anak dalam bermain gadget agar lebih berguna karena kebanyakan hanya untuk bermain game di setiap harinya, ditambah lagi dengan kondisi proses belajar mengajar saat ini adalah daring sehingga siswa dan siswi wajib menggunakan gadget. Permasalahan yang melatarbelakangi dibuatnya media pembelajaran adalah siswa kelas IV Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hidayatul Athfal Jonggol yang mengalami kesulitan untuk menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an. Tidak sedikit dari mereka seringkali lupa akan urutan ayat dalam surat-surat pendek. Faktor yang melatarbelakangi antara lain belum digunakannya media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Media pembelajaran ini berisi mengenai materi, Quiz Pilihan Ganda, Puzzle dan Profil Pembuat. Metode yang digunakan dalam perancangan media pembelajaran ini adalah Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dimana metode ini tersusun berdasarkan 6 (enam) tahapan yaitu concept, design, obtaining content material, assembly, testing, dan distribution. Dengan adanya pembuatan media pembelajaran ini diharapkan media pembelajaran ini mampu memudahkan siswa dan siswi dalam menghafal surat-surat pendek dengan bacaan tajwid yang benar serta proses menghafal menjadi lebih lancar dan menyenangkan.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 199-210
Author(s):  
Riski Aditya Lubis ◽  
Herlawati Herlawati

Abstract   In the city, elementary-school children are less familiar with flora and fauna. An animation application was proposed to assist them in learning flora and fauna as well as to help teachers and parents in teaching elementary-school children to understand the flora and fauna. Data were collected from various sources and the software to build such applications was prepared, i.e. Adobe Flash. To develop the application, a life cycle method was used, including: concept, design, material collecting, assembly, testing, and distribution. Testing results showed that the proposed application can be used as an additional learning material and help students to understand a subject more easily. In addition, teaching flora and fauna for children in Indonesia needs a strategy through additional facility in the class. To attract attention, it is necessary to create a class situation that makes children motivated to learn as well as the use of aids or media when the teacher is teaching. Also, the rapid advances in technology, especially information technology, encourage people to develop learning media that can be used anytime and anywhere outside the classroom. The proposed application was called Interactive Animation of Introduction to Flora and Fauna in Indonesia, and was implemented in SD 03 Cakung, East Jakarta, Indonesia.   Keywords: Interactive animation, Flora, Fauna, Instructional Media.   Abstrak   Sekarang ini, anak SD kurang begitu mengenal flora dan fauna. Animasi ini diharapakan mampu membantu mereka dalam mencari informasi flora dan fauna. Animasi ini dapat membantu masyarakat terutama orang tua dan guru SD bisa mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk lebih mengenal flora dan fauna. Pengumpulan data dari informasi flora dan fauna dari berbagai sumber perlu dilakukan, serta menyiapkan software yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi. Langkah berikutnya yaitu membangun aplikasi dengan adobe flash sebagai media pembuatannya. Dalam pembuatan animasi ini digunakan metode multimedia development life cycle, terdapat tahapan-tahapan meliputi concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution dalam pembentukan kerangka pemikiran dalam multimedia development life cycle. Berdasarkan hasil uji aplikasi pada siswa Selain itu multimedia pembelajaran ini juga dapat membantu guru menyampaikan materi pengenalan hewan dengan lebih mudah. Mempelajari flora dan fauna di Indonesia perlu adanya cara atau strategi yang dapat memudahkan anak-anak dalam belajar. Untuk menarik perhatian, perlu diciptakan situasi kelas yang membuat anak-anak termotivasi untuk belajar. Salah satu caranya adalah dengan penggunaan alat bantu mengajar atau media ketika guru mengajar. Maka hasil dari penelitiran ini adalah sebuah program “Animasi Interaktif Pengenalan Flora Dan Fauna Di Indonesia Pada SD 03 Cakung Jakarta TImur Dengan Metode Multimedia Development Life Cycle”.   Kata kunci: Animasi Interaktif, Flora, Fauna, Media Pembelajaran.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 121-128
Author(s):  
Ryo Agung Waskita ◽  
Rina Fiati ◽  
Alif Catur Murti

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pembelajaran tentang teknik bela diri pencak silat berbasis multimedia dalam bentuk animasi. Dimana animasi ini terdapat teknik-teknik pencak silat yang didalamnya menggabungkan seperti elemen teks, gambar, visual audio dan video dan juga untuk memodernisasi pembelajaran pada animasi 3D tenik-teknik pencak silat supaya mengangkat minat oleh semua kalangan usia yang memiliki bakat dalam pencak silat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang terdiri dari Concept, Design, Obtaining, Content Material, Assembly, Testing, dan Distribution, dan dibuat menggunakan perangkat lunak Blender, Adobe Flash, dan Camtasia studio. Animasi yang digunakan untuk kepentingan belajar sangat memberikan dampak positif perkembangan perangkat lunak multimedia yang tidak lagi dalam bentuk teks dan gambar saja, yang dapat diimplementasikan dengan cepat, tepat, dan akurat dan dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran kebudayaaan Indonesia. Hasil dari penelitian ini dapat diimplementasikan dalam bentuk animasi media interaktif.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 65-71
Author(s):  
Yusnia Alfi Syahrin ◽  
Kodrat Iman Satoto ◽  
Kurniawan Teguh Martono

To maintain and preserve healthy teeth is very important to prevent damage inflicted due to ignore. The introduction for maintaining and preserving the healthy teeth since early seems necessary because the damage of teeth which allowed too long would be bad for children later. The introduction about healthy teeth care for children also can use the role of technology nowadays like multimedia. Based on those things, there is an idea to design and build a game application for helping that issue. Through this “Super Sigi” game, hopefully become an instrumentality of a healthy teeth care introduction especially of brushing the teeth for children. The “Super Sigi” game is made from Stencyl. Stencyl is a toolkit for creating 2D video games that will run on many different mobile and desktop devices. This game developed by the method of Multimedia Development Life Cycle (MDLC) that consists of concept, design, collecting material, assembly, and distribution. The result of this research is a “Super Sigi” game application that can be a utility for children containing an introduction about how to care the teeth. Based on the black-box testing, the whole function of the menu that is in the game has successfully and run according to each function.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Mohammad Zumrodi ◽  
Agung Riyantomo

Bahasa arab merupakan mata pelajaran sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah, salah satu poin dari mata pelajaran ini yaitu kalimat fi’liyyah. Guru mengajarkan dengan metode konvensional. Pada sekolah MI Nyatnyono 01, masih minim sekali akan media pembelajaran sebagai alternatif belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat sebuah aplikasi media baru untuk mempermudah siswa dalam belajar materi kalimat fi’liyyah. Penulis menggunakan metode pengembangan Multimedia Development Life Cycle yang memiliki 6 tahap yaitu, concept, design, collecting material, assembly, testing dan distribution. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi mobile dan desktop yang berisikan materi kalimat fi’liyyah dan bisa menjadi alternatif belajar mata pelajaran Bahasa arab. Aplikasi tersebut kemudian diuji dengan metode pengujian blackbox, pengujian angket dan pengujian pretest dan posttest.


Author(s):  
Nur Rokhman ◽  
Dwi Puji Prabowo ◽  
Muslih Muslih ◽  
Noor Hasyim

Melukis bangun ruang adalah salah satu materi kelas X Semester 2 yaitu bab ruang dimensi tiga. Dalam materi ini diajarkan bagaimana langkah-langkah menggambar bangun ruang dengan menggunakan pencil, penggaris dan lainnya. Permasalahan sering dihadapi siswa adalah sering lupa langkah-langkahnya karena keterbatasan jam mata pelajaran guru. Android saat ini menjadi sistem operasi smartphone yang paling banyak dipakai oleh banyak orang termasuk siswa tingkat SMA.Penelitian ini bertujuan membuat perancangan aplikasi media pembelajaran melukis bangun ruang berbasis android bertujuan agar siswa dapat mengulang materi proses melukis bangun ruang. Dalam proses perancangan kami menggunakan metode MDLC (Multimedia Development Life Cycle) yang meliputi 6 tahap yaitu Concept, Design (Perancangan), Obtaining content material, Assembly, Testing dan Distribution. Hasil dari penelitian ini kemudian diterapkan pada smartphone android dan berjalan sesuai yang diinginkan.


2020 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 301-306
Author(s):  
I Wayan Gede Oksarya Ega Satrya ◽  
I Gede Suardika ◽  
Ni Kadek Sukerti

Pura Paluang yang terletak di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali, tepatnya di kawasan Dusun Karangdawa, Desa Bungamekar memiliki dua pelinggih (bangunan suci) yang sedikit kurang lazim bentuknya dibandingkan pura-pura lain pada umumnya di Bali. Jika pelinggih umumnya di pura-pura berbentuk seperti candi, maka bentuk pelinggih di Pura Paluang menyerupai mobil jenis Jimny dan VW Beatle. Sampai saat ini informasi mengenai Pura Paluang ini masih berupa artikel-artikel yang berisi mengenai sejarah dan keunikan Pura Paluang tersebut. Untuk memperkenalkan potensi pengetahuan sejarah, spiritual dan budaya yang ada di Pura Paluang salah satunya adalah melalui media Informasi Teknologi (IT) yang dikemas dalam Multimedia Interaktif Berbasis Android, yang diharapkan dapat menjadi wadah Informasi yang edukatif serta atraktif yang mudah di akses oleh masyarakat pada umumnya dan umat Hindu pada khususnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan metode penelitian R&D (Research And Development). Metode yang digunakan untuk mengembangkan multimedia interaktif ini adalah metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) dan terdapat 6 tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, dan testing. Aplikasi Multimedia Interaktif Pengenalan Pura Paluang Nusa Penida – Klungkung Berbasis Android dalam pengujian menggunakan metode Blackbox sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, fungsionalitas aplikasi juga sudah berfungsi dengan baik


2020 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 247
Author(s):  
Dwiyanto Dwiyanto ◽  
Catra Indra ◽  
Ahmad Faisal ◽  
Iswandi Idris ◽  
Rizaldy Khair

The importance of Learning Media is used by ATKP Medan to continuously improve the quality of learning. The problem that is often encountered in avionic learning is the limited resources available because to access avionic learning the cadets must access from the CBT LAB and cannot be from elsewhere. This is because Avionic software is only installed inside the lab and cannot be learned from outside the lab. The purpose of this research is to improve the digital avionic-Radio Theory II learning process which is packaged in multimedia animation to make it easier for cadets to learn avionic Radio Theory II without having to access it in the laboratory. The method used in this research is to use the MDLC Multimedia Development Life Cycle method, namely the Concept concept, design, material collection, assembly, testing, distribution, distribution, The resulting output is an animated video product and publication to the ISSN journal


Factor M ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ahmad Syamsudin ◽  
Risca Mufti ◽  
Muhammad Ilham Habibi ◽  
Ika Kusuma Wijaya ◽  
Nuriza Sofiastuti

Penelitian ini bertujuan untuk membangun game edukasi pada materi geometri bangun ruang untuk siswa tingkat SD. Penelitian yang dilakukan di MI Al Hikmah Kediri ini termasuk dalam penelitian pengembangan yang menggunakan metode penelitian Research and Development (R&D). Penelitian ini dimulai pada Maret dan berakhir pada Agustus 2020 di MI Al Hikmah Kediri dengan subjek penelitian siswa jenjang kelas VI sebanyak 20 orang untuk melakukan pengujian. Game edukasi ini dibangun menggunakan model pengembangan Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang dikembangkan oleh Luther-Sutopo dengan tahap pengembangan game yang terdiri dari concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution. Construct 2 dapat digunakan untuk mengembangkan game edukasi dengan baik. Hasil uji materi dan multimedia terkait dengan kelayakan game mendapatkan skor 4.025 dan 4.4 yang termasuk dalam intepretasi kuat. Sementara dalam uji kemenarikan game mendapat skor 3.8 yang termasuk dalam kriteria sangat menarik. Dengan demikian game edukasi bangun ruang ini dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran matematika khususnya topik bangun ruang untuk siswa kelas VI.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document