scholarly journals PENGARUH DIRECTED READING THINKING ACTIVITY TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Author(s):  
Satrianti Satrianti ◽  
Ide Said ◽  
Munirah Munirah

Abstrak: Membaca sangat penting agar dapat memahami informasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran directed reading thingking activity terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD 82 Pattene Kecamatan Marusu Kabupaten Maros. Jenis penelitiannya Quasi Experimenet. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan teknik tes. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif  dan teknik analisis infeersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia  antara kelas eksperimen yang menggunakan model Directed Reading Thingking Activity dalam membaca pemahaman dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Kelas eksperimen nilai rata-rata hasil posttest lebih tinggi yaitu 83,80 dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil posttest dari kontrol yaitu 47,14. Dimana nilai t Hitung sebesar, 4,194 >t tabel 2,025 dan nilai signifikan 0,968 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya penggunaan model DRTA terhadap keterampilan membaca pemahaman berpengaruh signifikan.Kata Kunci: pretest, posttest, DRTA, signifikan

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 773-787
Author(s):  
Devi Setyarini ◽  
Nyoto Hardjono

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar muatan Bahasa Indonesia dapat diupayakan melalui strategi pembelajaran Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian terdiri dari kondisi awal sebelum diberikan tindakan, siklus I, dan siklus II, tiap siklus I dan siklus II terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi. Teknik penelitian adalah teknik observasi berupa instrumen lembar observasi dilengkapi dengan rubrik ketrampilan menulis. Hasil menunjukan peningkatan ketuntasan hasil belajar dari  kondisi awal sebelum diberikan tindakan yakni 3 siswa yang tuntas dengan persentase sebesar 9%, siklus 1 ke siklus 2,  sebanyak 15 siswa (44% dari jumlah 34 siswa) dengan klasifikasi ketuntasan hasil belajar di siklus I dan meningkat sebanyak 27 siswa yang tuntas (79% dari jumlah 34 siswa) di siklus II


2019 ◽  
Vol 7 (8) ◽  
Author(s):  
Rizky Fuad Andreansa

<p class="Abstract"><strong><em>Abstract.</em></strong><em> This research purposed to increase the reading comprehension skill by using the DRTA strategy on students class V SDN Bibis Wetan student year 2018/2019. The form of this research was Classroom Action Research (CAT) held in two cycles. Everycycle was consist of 4 steps as following planning, action, observe, and reflection. The subject of this research was teacher and students was amounts 36 students. The technique of collecting datas were documentation, observation, interviewing, and test. The datas were analysed by using interactive analysis (Miles and Huberman). The data validity used source triangulation and  technical triangulation. The result of this research, there was an improving the reading comprehension skill after the teacher used DRTA strategy on student.</em></p><p class="Abstract"><strong><em>    Keywords</em></strong><em>: Directed Reading Thingking Activity (DRTA), Reading Comprehension Skill, Elementary School</em></p>


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Yamini Yamini

Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia salah satu penyebabnya adalah pembelajaran Bahasa Indonesia cenderung kepada pembelajaran bersifat konvensional yaitu hanya  menggunakan metode ceramah, sedangkan pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia  menuntut siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa dapat mencari dan  menemukan  masalahnya sendiri. Subjek Penelitian tindakan kelas ini pada siswa kelas III SDN 1 Pandean Kecamatan Dongko dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan metode DRTA dapat meningkatkan hasil belajar yang ditunjukkan dengan nilai studi awal hanya 56,52 naik menjadi 66,96 pada siklus pertama, dan  78,26 pada siklus kedua, dengan tingkat ketuntasan belajar sebanyak 4 siswa (17,39%) pada studi awal,  65,22% atau 15 siswa pada siklus pertama, 22 siswa atau 95,65% pada siklus kedua.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 471
Author(s):  
Dede Endang Mascita ◽  
Nunu Sanusi

Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV dalam Kurikulum Tahun 2013 Kompetensi Dasar pada setiap semesternya dikembangkan dari Kompetensi Inti. Sedangkan pengembangan Kompetensi Inti mengacu pada Struktur Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik integratif dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas. Kemendiknas (2013 : 4 - 5)Pembelajaran membaca pemahaman yang dilakukan di kelas IV sekolah dasar t mengunakan sebuah Strategi DRA (Directed Reading Activity) Berbasis  Budaya dengan Media Grafis. Merupakan salah satu alternatif  yang dapat dipilih dan digunakan guru bahasa Indonesia  agar siswa lebih termotivasi dan bergairah dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran  tentang proses membaca pemahaman dengan menerapkan Strategi DRA (Directed Reading Activity) Berbasis  Budaya dengan Media Grafis. Mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa membaca pemahaman serta mengetahui pengaruh Strategi DRA (Directed Reading Activity) Berbasis  Budaya dengan Media Grafis.Data penelitina berupa : a) rencana pembelajaran membaca pemahaman, b) aktivitas guru dan siswa, c) hasil kemampuan pembelajaran membaca pemahaman siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara prates, postes, observasi, wawancara dan angket sederhana. Menggunakan instrumen tes, observasi, wawancara, dan angket.Hasil penelitian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa Penerapan Strategi DRA (Directed Reading Activity) Berbasis  Budaya dengan Media Grafis dalam Membaca Pemahaman efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman Siswa SD Kelas IV.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 425-430
Author(s):  
Sri Rahayu Sri Rahayu

Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca puisi siswa yang peneliti kaji di kelas V SD Negeri Bawakaraeng 1 kota Makassar bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh yang ditimbulkan pada kemampuan siswa dalam membaca puisi. Berdasarkan data yang diperoleh data secara umum kemampuan membaca puisi  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Bawakaraeng 1 setelah menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi 83,33%, tinggi 3,33%, sedang 10%, rendah 3,33%, dan sangat rendah berada pada persentase 0,00%. Data tersebut menunjukkan bahwa strategi Directed Reading Thinking Activity memiliki pengaruh positif dalam menunjang kemampuan membaca puisi siswa. Jadi diharapkan pada pengajar bahasa Indonesia untuk menjadikan strategi DRTA sebagai salah satu rancangan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Bahasa Indonesia yang bersifat abstrak untuk kemampuan membaca puisi khususnya di sekolah dasar.


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Sarjan Kase
Keyword(s):  

Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan semantik dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran yang spesifik terhadap persoalan pembelajaran semantik di sekolah. Data diambil dari kalimat yang disampaikan oleh seorang guru berkenaan dengan semantik. Sumber data diambil dari buku semantik yang telah ditulis oleh pakar dan wawancara kepada sesama guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa makna semantic yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, makna afektif, makna denotatif, makna deskriptif, makna emotif, makna kiasan. Selain itu, ditemukan juga beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi persoalan pembelajaran semantik di sekolah.


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 34-42
Author(s):  
Wawan Wiraatmaja
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui aktivitas belajar peserta didik kelas V SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi, (2) untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi kelas V pada SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 19 orang peserta didik. teknik pengmpulan data berdasarkan pada hasil siklus pada saat proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) aktivitas peserta didik kelas V SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam kemampuan menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi lebih aktif dengan skor rata-rata siklus I 2,4 dengan kriteria cukup dan siklus II 3,5 dengan kriteria baik. (2) Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas V pada SDN-3 Pahandut Palangkaraya tahun pelajaran 2015/2016 dalam menanggapi suatu persoalan atau peristiwa dengan menggunakan media animasi lebih meningkat, dibuktikan dengan hasil Siklus I 67,63 dengan ketuntasan klasikal 52,63% Dan Siklus II 80,52 dengan ketuntasan klasikal 100%. Dari hasil yang diperoleh tersebut ada peningkatan antara hasil siklus I dan siklus II.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 01-10
Author(s):  
Alpansyah Alpansyah ◽  
Abdul Talib Hasim

The aims of this study were: (1) to identify an increase in students' understanding of the value of mutual cooperation through the use of reader response rules in Indonesian Language Learning (KRPDPBI); (2) identifying the use of the reader response principle in Indonesian Language learning (KRPDPBI) there are differences between male and female students. The design of this study used a quasi-experimental study with two different methods. The results showed that (1) the achievement of the score of understanding the value of mutual cooperation for students taught by KRPDPBI was better than for students taught by regular learning according to the curriculum; (2) the achievement of the understanding of the value of male students' mutual cooperation is no better than that of female students.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Nismarni Nismarni

In the background backs Indonesian learning results obtained by the students is very low because the method of learning that are not relevant. Classroom action research aims to determine the implementation of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) to improve learning outcomes Indonesian grade IV A SD Negeri 78 Pekanbaru on instructional materials do. The experiment was conducted in two cycles each cycle two meetings and one daily tests. Each cycle stages are: planning, implementation, observation and reflection. Data from the activity of teachers and students in the can from the observation sheet, while, learning outcomes in getting the daily test results. The results showed the activities of teachers and students has increased, in the first cycle of meetings I obtained a score of 33 (68.75%), in the first cycle of meetings II obtained a score of 38 (79.17%), the second cycle of meetings I obtained a score of 40 (83 , 33%), and the second cycle II meeting obtained a score of 44 (91.67%). And in the first cycle of the first meeting of student activity data obtained a score of 27 (56.25%), in the first cycle II meeting increased with the acquisition of a score of 36 (75.00%), and the second cycle first meeting increased to 41 (85.42 %), the second cycle II meeting increased to 45 (93.75%). Learning outcomes of students has increased, this is evidenced by: the preliminary data the number of students who reach KKM amounted to 10 students (28.57%) with an average of learning outcomes at 65.37. Increased in the first cycle by the number of students who completed totaling 26 students (74.28%) with an average of learning outcomes at 76.00. And the second cycle increases with the number of students 32 students (91.42%) with an average of learning outcomes at 86.86. Based on these results it can be concluded that the implementation of cooperative learning model NHT can improve learning outcomes Indonesian grade IV A SD Negeri 78 Pekanbaru. 


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Gusliarni Gusliarni

This research is motivated by the lack of listening skills obtained by the students, it is seen from the results of an assessment of the listening skills of students still achieved an average grade 56.32 or reach under the KKM predetermined value is 70. This study aims to determine whether the Team Learning model Listener can improve listening skills of students in the subject of Indonesian student Class V SD Negeri 007 Pagaran Tapah Darussalam Rokan Hulu. The subjects were 38 students in the academic year 2014-2015. Form of research is classroom action research. The data collection technique used is the technique of test and non test. Based on the results, it can be concluded that the ability to listen to the story class V students of SD Negeri 007 Pagaran Tapah Darussalam Rokan Hulu can be improved by applying the learning model listener team. On average ability to listen to stories of students in the early test is average with the average value of 56.32 by the medium category, and in the first cycle rose to 69.47 in the medium category, while in the second cycle listening skills of students categorized as high with the percentage of the average value of 76, 58 with a high category. Therefore, the success rate has exceeded 70 of the total number of students, which means that most students have achieved success predetermined value (minimum 75%).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document