scholarly journals STATUS KANDUNGAN SULFORAPHANE MICROGREENS TANAMAN BROKOLI (Brassica oleracea L.) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA SEBAGAI NUTRISI

2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Widiwurjani Widiwurjani ◽  
Guniarti Guniarti ◽  
Putri Andansari

Brokoli merupakan salah satu tanaman yang mengandung mengandung sulforaphane. Sulforaphane merupakan suatu senyawa antioksidan untuk mencegah penyakit kanker. Kandungan sulforaphane merupakan salah satu indikator kualitas sayuran. Sayuran dalam bentuk microgreens mempunyai kandungan nutrisi seperti folat, vitamin C, vitamin K, zat besi dan tinggi potasium (kalium), serta mengandung senyawa antioksidan seperti sulforaphane.  Microgreens merupakan produk inovasi budidaya pertanian perkotaan. Microgreens dapat dibudidayakan di lahan sempit secara vertikultur (bertingkat) dan tidak membutuhkan radiasi matahari yang terlalu banyak. Microgereens merupakan sayuran yang dipanen pada usia yang sangat muda. Pemanenan dilakukan saat  daun sejati pertama muncul dengan kotiledon sepenuhnya melebar. Microgreens tanaman brokoli ditanam di Green House Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur pada bulan November-Desember 2018. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktorial yaitu media tanam yang terdiri dari 4 level dan pemberian air kelapa terdiri dari 2 level yang menghasilkan 8 kombinasi dan diulang sebanyak 3 kali. Status kandungan sulforaphane meningkat dengan adanya penambahan nutrisi dari air kelapa pada semua media tanam yang diujikan. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan media tanam cocopeat dengan pemberian air kelapa (M2S2).

2014 ◽  
Vol 145 ◽  
pp. 77-85 ◽  
Author(s):  
Suhyoung Park ◽  
Mariadhas Valan Arasu ◽  
Min-Ki Lee ◽  
Jin-Hyuk Chun ◽  
Jeong Min Seo ◽  
...  

2019 ◽  
Author(s):  
sinardi ◽  
Rahmawati ◽  
A. Sry Iryani

Brokoli (Brassica oleracea L. Var. Italica) merupakan salah satu tanamanbudidaya sayuran yang masuk kedalam familia Brassicecae. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga brokoli denganmetode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). Bunga brokoli diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol, Ekstrak Bunga brokoli dibuat dalam berbagaikonsentrasi dan uji aktivitas antioksidan. Dimana nilai IC 50 ditentukan dengan menghitung analisis regresi terhadap ekstrak etanol bunga brokoli dan vitamin C.Dimana hasil uji fitokimia dari ekstrak etanol bunga brokoli (Brassica oleracea L. Var. Italica) Mengandun g senyawa fenol dan flavonoid. Nilai IC 50 dari ekstrak bunga brokoli (Brassica oleracea L. Var. Italica) sebesar 4998,1 ppm dan IC 50 vitamin C murni 4542,73 ppm memperlihatkan aktivitas antioksidan sangat lemah (IC 50 >200 ppm).


2021 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 78-84
Author(s):  
Sally Khoirunisa ◽  
Bambang Irawan ◽  
Rochma Agustrina ◽  
Endang Nurcahyani ◽  
Sri Wahyuningsih

  Compost tea merupakan ekstrak kompos yang memiliki banyak nutrisi. Selain itu media tanam juga penting dalam budidaya tanaman. Cocopeat sangat cocok untuk dijadikan media tanam karena mampu menyimpan nutrisi dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui compost tea yang diinduksi jamur lignoselulolitik pada media tanam cocopeat terhadap pertumbuhan tanaman kailan (Brassica oleracea L.) dan untuk mengetahui jenis compost tea dan komposisi media terbaik terhadap pertumbuhan tanaman kailan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2020 di green house Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 2 faktor, Faktor I adalah compost tea (A) dengan 2 taraf  perlakuan yaitu : compost tea aerasi (A1) dan compost tea nonaerasi (A2). Faktor II adalah media tanam (B) dengan 3 taraf perlakuan rasio, yaitu : cocopeat dan tanah dengan perbandingan 2:1 (B1); 1:1 (B2); 1:2 (B3) sehingga diperoleh 6 unit perlakuan. Kontrol bukan bagian dari perlakuan tetapi kontrol dimasukkan dalam grafik sebagai pembanding antar perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan kandungan klorofil. Data hasil pengukuran yang diperoleh diuji dengan uji ANARA. Apabila ada perbedaan pada perlakuan, dilanjutkan uji Tukey’s untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa compost tea aerasi (ACT) memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan compost tea nonaerasi (NACT) sedangkan komposisi media tanam cocopeat : tanah = 1: 2 memberikan hasil yang lebih tinggi.   Kata Kunci : Brassica oleracea L. Cocopeat, Compost tea, Pertumbuhan.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 215-222
Author(s):  
Siska Nur Aini ◽  
◽  
Crescentiana Emy Dhurhania

Vitamin C is an antioxidant that is contained in red cabbage (Brassica oleracea L. var capitata). Generally, people store juice ingredients in the refrigerator. This research was carried out to determine the effect of storage time on vitamin C levels in juiced red cabbage. The variation of storage time used was 1, 4, and 7 days with a storage temperature of 5 oC. Qualitative test using iodine, Fehling, and ammonium molybdate reagent gave positive results containing vitamin C. The quantitative test was carried out by UV-Vis spectrophotometry at a maximum wavelength of 570.5 nm with operating time at 20 minutes after the test solution was added with H2SO4 and ammonium molybdate. The quantitative test results showed that the level of vitamin C on the first day was 63.92 mg / 100 g, on the fourth day was 63.32 mg / 100 g, on the seventh day was 62.52 mg / 100 g red cabbage with coefficients of variation 0.26%. The Tukey test resulted in a p value of more than ??0.05, ie 0.831, so that the levels of vitamin C red cabbage juice made on the 1st, 4th, and 7th days were not significantly different.


2014 ◽  
Vol 98 ◽  
pp. 82-89 ◽  
Author(s):  
Anna Rybarczyk-Plonska ◽  
Magnor Kåre Hansen ◽  
Anne-Berit Wold ◽  
Sidsel Fiskaa Hagen ◽  
Grethe Iren A. Borge ◽  
...  

2009 ◽  
Vol 89 (3) ◽  
pp. 527-537 ◽  
Author(s):  
C. J. Bakker ◽  
C. J. Swanton ◽  
A. W. McKeown

Nitrogen management is critical to the production of broccoli (Brassica oleracea L. italica Plenck). Field trials were conducted in 2001 and 2002 to determine the rate of pre-plant nitrogen required to optimize broccoli yield and quality. Seven rates of nitrogen (0, 50, 100, 150, 200, 300, 400 kg N ha-1) as ammonium nitrate were broadcast and incorporated before transplanting two broccoli cultivars, Captain and Decathlon. Maturity of the heads was delayed by 5 d at 0 kg N ha-1 compared with the other rates of applied N. Marketable yield was maximized at 243 to 272 kg N ha-1 for yield expressed in t ha-1 and 171 to 187 kg N ha-1 for yield expressed as cases ha-1. Averaged over cultivar and year the most economical rate of nitrogen (MERN) ranged from 298 to 309 kg ha-1, 50 kg higher than estimates for the maximum marketable yield derived from quadratic plateau models. The incidence of misshapen heads decreased and floret color improved as nitrogen rate increased, but hollow stem and head rot also increased with high rates of nitrogen. Floret NO3--N concentration increased and vitamin C concentration decreased at high nitrogen rates. Applying the rates of nitrogen required to maximize yield may have negative economic and environmental consequences. However, restricting nitrogen also jeopardizes both yield and quality. Hence, the optimum amount of pre-plant nitrogen to apply to broccoli that balances yield, quality, economics and environmental concerns remains a complex issue. Key words: Brassica oleracea L. italica Plenck, color, postharvest, nutrition, hollow stem, vitamin C


2018 ◽  
Vol 9 (5) ◽  
pp. 2942-2950 ◽  
Author(s):  
Jinxin Yang ◽  
Xin Jin ◽  
Xiao Dong Chen

LF-NMR method has been proven to be an effective method to evaluate the impact of different physical processes on the plant tissue integrity.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document