scholarly journals Pengaruh Pelatihan Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Kesiapsiagaan Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di “Yayasan Hidayatul Mubtadiin Kediri

2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 133
Author(s):  
Sri Haryuni

Bencana alam bisa terjadi pada saat jam pelajaran berlangsung oleh karena itu perlu adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Hal ini perlu untuk mengurangi resiko banyaknya korban jiwa dan kerusakan. Kesiapsiagaan bencana alam pada sekolah atau madrasah penting karena pada jam-jam pelajaran merupakan tempat berkumpulnya anak didik yang tentunya mempunyai kerentanan tinggi. Pengurangan risiko bencana, perlu dilakukan untuk mengurangi banyaknya korban jiwa dan kerusakan, secara kuantitatif yakni sebanyak 75% sekolah di Indonesia berada pada resiko sedang hingga tinggi dari bahaya bencana. Tujuan di lakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan siaga bencana gempa bumi terhadap kesiapsiagaan anak usia sekolah dasar dalam menghadapi bencana gempa bumi di “Yayasan Hidayatul Mubtadiin” Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian inferensial. Jenis rancangan yang digunakan adalah cross sectional dengan jenis pre experimen. Desain penelitian One group pre post test design. Sampel penelitian ini sebanyak 24 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen adalah pelatihan siaga bencana gempa bumi dengan metode pelatihan siaga bencana gempa bumi dan variabel dependennya adalah kesiapsiagaan anak usia sekolah dasar dalam menghadapi bencana gempa bumi. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon match pair test dengan sig. α =0,05. Hampir seluruhnya anak usia sekolah dasar yang siap sebanyak 10 (41,3%) dan sangat siap sebanyak 14 (58,3%) di “Yayasan Hidayatul Mubtadiin” di kota Kediri. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon match pair test didapatkan p value  = 0,000 , maka H0 ditolak H1 diterima, artinya ada Pengaruh Pelatihan Siaga Bencana Gempa Bumi Terhadap Kesiapsiagaan Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Mengahadapi Bencana Gempa Bumi Di “Yayasan Hidayatul Mubtadiin” Kota Kediri. Hasil penelitian ini merekommendasikan pihak sekolah agar lebih menerapkan pentingnya pendidikan kesiapsiagaan becana gempa bumi di sekolah- sekolah, dapat mengurangi resiko bencana pada sekolah dan dengan salah satu programnya dengan menjadi sekolah siaga bencana.;  

2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 94-99
Author(s):  
Aprilia Nurtikasari ◽  
Rafika Soraya

Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) atau Prevention of Mother-to Child Transmission (PMTCT) merupakan bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia serta Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Layanan PPIA diintegrasikan dengan paket layanan KIA, Keluarga Berencana (KB), kesehatan reproduksi, dan kesehatan remaja di setiap jenjang pelayanan kesehatan dalam strategi Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) HIV-AIDS dan IMS. Upaya Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2004, khususnya di daerah dengan tingkat epidemi HIV tinggi. Program PPIA juga telah dilaksanakan oleh beberapa lembaga masyarakat khususnya untuk penjangkauan dan perluasan akses layanan bagi masyarakat. Agar penularan HIV dari ibu ke anak dapat dikendalikan, diperlukan peningkatan akses program dan pelayanan PPIA yang diintegrasikan ke dalam kegiatan  pelayanan KIA, KB, serta kesehatan remaja di setiap jenjang fasilitas layanan kesehatan dasar dan rujukan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pra-eksperimental, dimana jenis rancangannya yaitu pra-pasca tes dalam satu kelompok (One-group pra-post test design). Subjek penelitian ini adalah ibu hamil di Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri berjumlah 35 responden. Hasil penelitian ini didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum penyuluhan menunjukkan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden (46%). Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sesudah penyuluhan menunjukkan pengetahuan baik yaitu sebanyak 28 responden (80%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Match Pair Test  menunjukkan hasil Z sebesar -4.689 dengan tingkat signifikan α sebesar 0,000 (2-tailed) (atau p value = 0,000 < 0,05) maka H1 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan ibu hamil tentang PPIA sebelum dan sesudah diberi penyuluhan oleh peneliti.    


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 67-75
Author(s):  
ERMA HERDYANA ◽  
NUR QOMARI

     Personal hygiene atau kebersihan diri perorangan perlu diaplikasikan pada diri pribadi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Personal hygiene adalah tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan baik fisik maupun psikisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan sikap remaja sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang personal hygiene.       Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pre-post test design. Populasi yang digunakan sebanyak 60 responden dan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan besar sampel yang digunakan sebanyak 60 responden, lokasi penelitian yang digunakan adalah di Pondok Pesantren WaliBarokah Kediri yang dilakukan pada tanggal 28 Mei-04 Juli 2016. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan tentang personal hygiene sedangkan variabel dependennya adalah sikap remaja putri. Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan editing, cording, scoring dan tabulating lalu dianalisa menggunakan rumus Wilcoxon Match Pair Test.      Hasil penelitian secara umum sikap remaja putri usia 13-15 tahun sebelum diberi penyuluhan adalah 32 responden (53,3%) menunjukkan sikap positif dan 28 responden (46,7%) menunjukkan sikap negatif. Sedangkan setelah diberi penyuluhan 35 responden (58,3%) menunjukkan sikap positif dan 25 responden (41,7%) menunjukkan sikap negatif. Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon, diperoleh hasil nilai Z sebesar -2,000 dengan σ ≤ 0,05 sehingga H1 diterima.      Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara sikap remaja putri usia 13-15 tahun sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang personal hygiene. Dengan demikian diharapkan remaja putri lebih termotivasi untuk selalu bersikap positif terhadap kebersihan dirinya seperti selalu merawat kebersihan rambut, gigi, mulut, kuku, dan khususnya genetalia.     Kata kunci : sikap, remaja putri, personal hygiene, penyuluhan


Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Nurhasanah Nurhasanah ◽  
Annisaa Fitrah Umara ◽  
Hikmah Hikmah

Benign Prostat Hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak ditemukan pada laki-laki. Di negara berkembang sebanyak 5,35% kasus BPH diantaranya diderita pada usia 60 tahun. Tindakan pembedahan yang sering digunakan dalam kasus BPH adalah Transurethral Reseksi Prostat (TURP). Salah satu manifestasi klinis yang sering terjadi akibat pembedahan adalah nyeri. Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan dengan nonfarmakologis, salah satunya yaitu dengan  teknik distraksi audio mendengarkan Asmaul-Husna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendengarkan Asmaul-Husna Terhadap tingkat nyeri di RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Pre-test dan Post Test, pengambilam sampel mengunakan teknik purposive sampling dengan 12 responden dengan Uji  normalitas  shapiro wilk statistic nilai kemaknaan <0,05 dan uji statistik Wilcoxon Matc Pair Test dengan taraf  signifikan p value <0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat nyeri sebelum intervensi menunjukkan nyeri sedang  yaitu sebanyak 7 responden (58,3%) dan nyeri berat sebanyak 5 responden (41,7%) setelah dilakukan intervensi  pasien yang mengalami nyeri ringan sebanyak 7 responden (58,3%) dan nyeri sedang sebanyak 5 responden (41,7%). Uji normalitas tingkat nyeri sebelum dan sesudah intervensi adalah 0,000 dengan hasil uji Wilcoxon Match Pair Test p value = 0,01. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mendengarkan Asmaul-Husna terhadap tingkat nyeri pada pasien post TURP. Disarankan bagi pihak Rumah Sakit untuk dapat menjadikan Asmaul-Husna sebagai intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien BPH.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
I Made Dhita Prianthara ◽  
IA Pascha Paramurthi ◽  
I Kadek Ary Adhitya Pranatha

Latar belakang: Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh untuk tetap berada dalam keadaan stimbang dan menyesuaikan diri terhadap gravitasi, permukaan tanah dan objek dalam lingkungannya ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan keseimbangan pada lansia tersebut dapat berdampak pada meningkatnya resiko jatuh pada lansia yang dapat menyebabkan berbagai macam cidera pada lansia seperti patah tulang maupun luka berat bahkan kematian. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui otago home exercise programme dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan one group pre dan post test design. Sampel penelitian berjumlah 14 orang yang diberikan intervensi otago home exercise programme. Pengukuran keseimbangan dinamis dilakukan dengan menggunakan timed up and go test (TUGT) yang diukur sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Hasil: Hasil pengujian hipotesis menggunakan wilcoxon match pair test diperoleh rerata sebelum perlakuan sebesar 16,68 dan setelah perlakuan sebesar 12,09 dengan nilai p=0,001. Kesimpulan: Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan otago home exercise programme dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia.Kata Kunci: Otago Home Exercise Programme, Keseimbangan Dinamis, Timed Up and Go Test, Lansia


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 45-51
Author(s):  
Siti Komariyah

Komplikasi kehamilan berdampak pada ibu dan janin, pada ibu berdampak perdarahan, infeksi, kematian dan kecacatan.     Faktor  sosial, ekonomi dan budaya dapat mempengaruhi status kesehatan, reproduksi, akses pelayanan kesehatan, dan perilaku/pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester II dan III tentang komplikasi kehamilan sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.      Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian praeksperimental, dengan jenis pra-pasca tes dalam satu kelompok (one-grup pra-post test design). Populasi menggunakan seluruh ibu hamil trimester II dan III berjumlah 35 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Terdapat 2 variabel yaitu dependent dan independent. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan pengolahan data editing, coding, tabulating, scoring dan hasil penelitian dianalisa dengan wilcoxon match pairs test.      Hasil penelitian dari 35 responden sebelum di berikan penyuluhan didapatkan sebanyak  21 responden (60%)  mempunyai pengetahuan dengan kriteria cukup. Sedangkan sesudah penyuluhan sebagian besar responden yaitu sebanyak 25 responden (71,4%) mempunyai pengetahuan dengan kriteria baik. Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Match Pair Test diperoleh hasil Z sebesar -5,181 dengan nilai signikasi sebesar 0,000 (  ≤ 0,05). H1 diterima, artinya ada perbedaan antara pengetahuan ibu hamil trimester II dan III tentang komplikasi kehamilan sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.      Hasil penelitian disimpulkan ada perbedaan pengetahuan ibu hamil trimester II dan III  tentang komplikasi kehamilan menjadi meningkat sesudah diberikan penyuluhan. Diharapkan tempat penelitian untuk memberikan informasi pada ibu hamil tentang komplikasi kehamilan. Oleh karena itu penyuluhan berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan.


2019 ◽  
pp. 131
Author(s):  
Cici Apriza Yanti ◽  
Dina Ediana ◽  
Elsa Eldiasis

Kanker payudara merupakan kanker nomor dua terbanyak menyerang wanita di Indonesia dan menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Salah satu cara mendeteksi dini kanker payudara yaitu dengan cara periksa payudara sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan keterampilan terhadap pemberian edukasi deteksi dini Kanker Payudara SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan design penelitian One Group Pre Test-Post Test Design. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 222 orang, pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling yang memenuhi criteria inklusi yaitu sebanyak 20 orang. Dianalisa secara Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian sebelum penyuluhan kesehatan nilai rata-rata tingkat pengetahuan 9.85, nilai rata-rata keterampilan 5.85, setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi rata-rata tingkat pengetahuan 14.37, nilai rata-rata keterampilan 11. Ada pengaruh tingkat pengetahuan dan keterampilan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p value 0,0005 (< 0,05). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada Perbedaan pengetahuan dan keterampilan terhadap pemberian edukasi deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Pada Mahasiswi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh Tahun 2018. Peneliti menyarankan kepada responden untuk kontinu melakukan SADARI dan mensosialisasikan kepada wanita lainnya.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Ridawati Sulaeman ◽  
Putu Lina ◽  
Mas'adah Mas'adah ◽  
Dewi Purnamawati

Pijat oksitosin merupakan stimulasi yang dapat diberikan untuk merangsang pengeluaran ASI. Pijatan ini memberikan rasa nyaman pada ibu setelah mengalami proses persalinan. Tujuan : Mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum primipara. Metode.Desain penelitian yang digunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan one group pre and post test design. Sampling yang digunakan proportional random sampling. Jumlah responden penelitian sebanyak 30 responden. Hasil. Rata rata pengeluaran ASI 5.37 kali lebih besar dibandingkan rata rata sebelum dilakukan intervensi dengan rata rata 0.97. Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh p value = 0,000 atau p < α=0,05 yang berarti H0 ditolak H1 diterima atau ada pengaruh yang signifikan Pijat Oksitosin Pada Ibu Post Partum Primipara di wilayah kerja Puskesmas se - Kota Mataram. Kesimpulan. Pijat oksitosin berpengaruh terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum primipara. Saran. Diharapkan sebagai masukan ilmu untuk dapat diterapkan menjadi bagian dari intervensi pijat oksitosin bagi petugas kesehatan maupun masyarakat untuk pengeluaran ASI.


2021 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Sarina Hi Badar ◽  
Nana Supriyatna ◽  
Sigit Mulyono

Balita stunting disebakan kurangnya pola asuh orang tua terhadap balita baik itu pola asuh pemberian makan, pola asuh pemberian MP-ASI dan pola ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konseling keluarga terhadap pola asuh balita stunting pada kelompok kontrol dan intervensi. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan sampel 36 balita yang dibagi menjadi 2 kelompok. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan konseling p-value= 0,00. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi dengan nilai p value = 0,948. Saran dalam penelitian ini dapat diterapkan di pelayanan kesehatan puskesmas dalam upaya meningkatkan pola asuh ibu balita stunting.Kata Kunci : Konseling, Pola Asuh, Balita, Stunting


2016 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Siti Aisyah ◽  
Motlan .

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri I Besitang T.A. 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan two group pre test post test design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester genap yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Sampel yang terpilih adalah kelas kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar.Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitan ini adalah uji t. Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil pengujian hipotesis, simpulan penelitian ini adalah: ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri I Besitang.   Kata Kunci : pembelajaran inquiry training, konvensional hasil belajar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document