Jurnal Ilmu Kesehatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

156
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

2579-7301, 2303-1433

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Putri Kristyaningsih

Pendahuluan : Komunikasi teraputik merupakan cara komunikasi perawat yang bisa meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Komunikasi teraputik ini penting untuk diterapkan selama pemberian pelayanan Kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan untuk  memiliki kemampuan komunikasi teraputik ini. Faisol (2021) mengungkapkan bahwa sebanyak 8.1% warga merasa tidak puas dengan komunikasi tenaga Kesehatan dalam memberikan pelayanan di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan komunikasi teraputik oleh perawat di ruang rawat inap. Metodologi : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Responden sejumlah 55 orang perawat, yang bekerja di ruang rawat inap rumah sakit. Penelitian ini menggunakan Teknik purpossive sampling, dengan menggunakan kriteria inklusi dna eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Kuesioner penelitian disusun oleh peneliti, yang telah diujikan validitas dan reliabilitas. Hasil : Dari hasil pengumpulan data didapatkan data bahwa 3 (5%) yang menerapkan komunikasi terapeutik dengan kategori baik, sebagian besar responden menerapkan komunikasi etrapeutik dengan kategori yang cukup, yaitu sejumlah 50 (91%) responden. Jumlah responden yang menerapkan komunikasi terapeutik dengan kategori kurang, yaitu sebanyak 2 (4%) responden Diskusi :  Dalam memberikan pelayanan Kesehatan di ruang rawat inap perawat telah menerapkan komunikasi teraputik, akan tetapi masih dalam kategori cukup, perlu ditingkatkan. Kata kunci : Komunikasi teraputk, perawat, Ruang rawat inap


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 110
Author(s):  
Nety Mawarda Hatmanti ◽  
Rusdianingseh Rusdianingseh ◽  
Yurike Septianingrum

Pendahuluan.: Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan. Ketidakmampuan ibu hamil terutama primigravida dalam beradaptasi dengan kehamilannya akan menyebabkan gangguan pada masa kehamilan. Dalam konsep Nurse Family Partnership salah satunya yaitu self efficacy mengatakan bahwa keinginan untuk tetap menjaga kesehatan dan mengetahui kondisi kesehatan dengan baik akan membantu ibu selama masa kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ibu Primigravida saat menjalani kehamilan sesuai dengan framework Nursing Family Partnership. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah 7 (tujuh) partisipan primigravida. Hasil: Pengumpulan data dengan indepth interview dan menghasilkan 3 (tiga) tema : (1) Keluhan Ibu Hamilberupa mual muntah oleh sebagian partisipan, (2) Respon psikologis selama kehamilan di masa pandemic Covid-19 yaitu sebagian partisipan mengalami kecemasan dan (3) Keuangan keluarga selama kehamilan pada masa pandemic Covid-19 yang berkurang. Diskusi: Hal yang dialami oleh Ibu Hamil tersebut perlu mendapat dukungan dari keluarga agar kondisi selama kehamilan tetap baik.; Kata Kunci:Primigravida, Family Nursing Partnership


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Fitriani Nasution ◽  
Andilala Andilala ◽  
Ambali Azwar Siregar

Pendahuluan: Penyakit Diabetes Mellitus merupakan ranking keenam penyebab kematian di Dunia. Di Indonesia Prevalensi DM sekitar 4.8%. Faktor risiko terjadinya DM tipe II terdiri dari dua yaitu fakto yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Berdasarkan survei yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Rejo masih ditemukan masyarakatnya mengalami kejadian diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui faktor resiko terjadianya diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Rejo. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan studi case control. jumlah sampel secara keseluruhan 46 orang 23 kelompok kasus (penderita diabetes) dan 23 kelompok control (ukan penderita diabetes). Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dengan indikator usia responden, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, riwayat keluarga, riwayat hipertensi dan aktivitas fisik. Analisis data yang diguanakan adalah uji chi-square. Hasil:. Penelitian menunjukkan hasil bahwa faktor risiko diabetes mellitus tipe 2 adalah umur (p=0,032, OR= 5,6, 95%CI=1,038-30,204), riwayat keluarga (p=0,032, OR= 5,6 95%CI=11,038-30,204) dan aktivitas fisik (p=0,003, OR= 7,38 95%CI=1,887-28,939) sedangkan jenis kelamin, riwayat hipertensi dan obesitas tidak berhubungan dengan kejadian Diabetes Melitus. Diskusi: Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kejadiaan diabetes adalah aktivitas fisik, dimana seseorang yang kurang melakukan aktivitas fisik akan 5 kali lebih berisiko mengalami diabetes.; Kata Kunci: Umur, Riwayat Keluarga, Aktivitas Fisik, Diabetes Mellitus


2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 175
Author(s):  
Rahmi Susanti ◽  
Martini Martini ◽  
Agustina Wati ◽  
Jihan Dinda Salsabilla

Pendahuluan:Peningkatan kasus covid-19 di Indonesia menjadikan pemerintah membuat kebijakan untuk dapat melakukan semua aktivitas dirumah, termasuk proses pembelajaran, dan aktivitas akademik seperti Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) berubah menjadi online. Hal tersebutmenjadi  suatu tantangan bagi mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan motivasi belajar dan dukungan keluarga terhadap produktivitas mahasiswa/i PBL di masa pandemi Covid-19 serta mengetahui hasil uji kelayakan pada instrumen yang digunakan. Metodologi:Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional dan jumlah sampel sebanyak 65 peserta Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman tahun 2020 dengan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian diuji menggunakan Content Validity Index (CVI). Data di analisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa CVI yang dihasilkan  ≤0.78. Pada akhirnya tercipta instrumen layak untuk digunakan serta tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar terhadap produktivitas, namun terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga terhadap produktivitas mahasiswa yang sedang melaksanakan PBL di masa pandemi(p-value= 0,033). Diskusi: Instrumen layak digunakan namun terdapat beberapa pertanyaan yang tidak digunakan karena hasil perhitungan CVI pada butir tersebut tidak valid. Hubungan yang terbentuk antara dukungan keluarga dengan produktivitas adalah hubungan yang positif walaupun memiliki korelasi yang lemah (r = 0,265).; Kata Kunci: pandemi covid-19, kelayakan instrumen, produktivitas  


2020 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 58
Author(s):  
Saldy Yusuf ◽  
Muh. Syahrul ◽  
Kiki Rizky Aulina ◽  
Megawati Syam

Pendahuluan: Salah satu komplikasi diabetes melitus (DM) adalah luka kaki diabetes (LKD) yang diawali dua faktor risiko, yaitu neuropathy dan angiopathy. Untuk itu Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan pengkajian resiko LKD yang fleksibel berbasis aplikasi android. Metode: Penelitian ini merupakan pilot sstudydengan pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive Sampling.Hasil: Penelitian melibatkan 33 partisipan menunjukan bahwa terdapat hasil yang sama antara perbandingan menggunakan Doppler Ankle Brachial Index (ABI), dengan Palpasi Nadi dan Monofilament Test dengan Ipswich Test dalam mendeteksi luka kaki diabetes.Pilot Study ini menunjukkan relatif tidak ada perbedaan antara pencatatan manual dan aplikasi ABANG MADE. Kesimpulan:Pilot studi ini menunjukkan potensi aplikasi ABANG MADE sebagai mediapengkajian resiko LKD.  Kata Kunci: diabetes mellitus, luka kaki diabetes, deteksi risiko, aplikasi android


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 168
Author(s):  
Ira Titisari ◽  
Citra DewiFitri Setiani ◽  
Sumy Dwi Antono

Introduction: Labor is a process of opening and thinning the cervix and the fetus descends into the birth canal. The aim of this study was to determine the relationship of level of anxiety with the occurrence of prolonged labor (prolongation) at the time of delivery of Primigravida active phase 1 in Aura Syifa Hospital, Kediri. Method: The design of this study was cross-sectional research. An accidental sampling technique with a sample of 33 respondents was taken for this research. The research instrument used questionnaires and partographs. Data analysis using the Coefficient Contigensi test with a significant level of 0.05. Result: The results showed a significant relationship between the Anxiety Level and the occurrence of prolonged labor in the primigravida phase 1 in the Aura Syifa Hospital, Kediri. The closeness of the relationship between the two variables was medium, and the direction of the relationship between the two variables was positive. Discussion: Based on the results of these studies, health workers should teach relaxation techniques such as hypnobirthing during pregnancy to reduce anxiety during labor so it will not cause prolonged labor.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Nita Arisanti Yulanda ◽  
Mita Mita

Pendahuluan: Supportive educative system merupakan praktik keperawatan dengan tujuan memberikan pendidikan dan dukungan agar pasien PPOK mampu melakukan perawatan diri secara mandiri  Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh supportive educative  terhadap pengetahuan perawatan diri (self care) dan self efficacy. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental pre-post test control group desaign. Besar sampel sejumlah 32 pasien yang terdiri dari 16 pasien PPOK di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso – Pontianak dan 16 pasien PPOK Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Aziz - Singkawang. Variabel penelitian ini meliputi : supportive educative, pengetahuan self care, self efficacy. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dianalisis menggunakan paired t-test dan regresi linier sederhana. Hasil : Hasil uji paired t test terdapat perbedaan secara signifikan pada kelompok intervensi yaitu pengetahuan self car dan self efficacy, sedangkan pada kelompok kontrol tidak signifikan. Hasil uji regresi supportive educative berpengaruh terhadap variabel pengetahuan self care (nilai R square 0,409), dan tidak signifikan pada self efficacy (nilai R square 0,000). Diskusi : Metode teaching dan guiding pada program supportive educative mampu berdampak pada aspek pola nutrisi terutama memperbaiki kebiasaan makan, sebaliknya pada self efficacy lansia tidak  karena lebih cenderung berfokus pada penerimaan dan penolakan terhadap kemampuannya seiring dengan kemunduran fisik dan intelektual.  


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Lutfi Wahyuni ◽  
Agus Haryanto

Introduction: Basic Life Support is an effort that must be done immediately by someone if  finding  victims who experienced cardiac arrest, every health worker must obtained the skilfull ability to provide Basic Life Support (BLS) measures. According to Riskesdas in 2018 the prevalence of cardiovascular disease sufferers in Indonesia is 1.5%. Whereas in the East Java region showed  the prevalence of coronary heart disease sufferers at all ages is 1.7. The purpose of this study is to analyze the ability of nurses to implement Basic Life Support in Cardiac Arrest patients. Method: The design used is descriptive analysis. The population is all nurses in the emergency department as many as 45 nurses. The sampling technique used is total sampling. The variable is the ability of nurses in conducting Basic Life Support in Cardiac Arrest patients. The instrument used  an SPO Basic Life Support observation sheet. Result: The results showed, most of the respondents did the Basic Life Support action according to the SPO as many as 35 nurses (84.4%), while those who were not performingvaccording to the SPO were 10 nurses (15.6%). Discussion: Basic Life Support is performed on patients who have Cardiac Arrest. Nurses in the emergency room are authorized to conduct Basic Life Support which includes checking consciousness, free airway, cardiac massage,and ventilation.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 103
Author(s):  
Virki Widoyanti ◽  
Hermanto Tri J ◽  
Widjiati Widjiati

Pendahulan: Musik dapat memengaruhi sistem saraf parasimpatis atau sistem saraf otomatis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Paparan musik Mozarts, gamelan Jawa, Sunda, dan Bali memengaruhi faktor neurotropik yang ada di otak. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain random post-test onlydalam desain kelompok kontrol yang digunakan oleh hewan percobaan Rattus norvegicus sebagai model. Hasil: Ada perbedaan ekspresi brain deriverd neurotrophic factor yang signifikan pada  anak Rattus norvegicus antara kelompok dengan p = 0,018 (rata-rata 1,60 ± 0,42 untuk kelompok kontrol, 4,00 ± 1,85 untuk kelompok musik mozart, 3,00 ± 0,96 untuk orang Jawa Kelompok gamelan, 2,48 ± 0,68 kelompok Gamelan Sunda, dan 2,16 ± 1,27 pada kelompok Gamelan Bali) juga di otak kecil dengan p = 0,022 (rata-rata 1, 44 ± 0,29 untuk kelompok kontrol, 3,92 ± 1,81 untuk acara Mozart, 3.04 ± 0.94 grup gamelan Jawa, 2.92 ± 0, 41 grup gamelan Sunda, dan 2.57 ± 1.053 grup gamelan Bali). Kesimpulan: Ada perbedaan ekspresi brain deriverd neurotrophic factor pada serebrum dan serebellum Rattus norvegicus antara yang terpapar musik Mozart, gamelan Jawa, Sunda, Bali dan kontrol. Key words :  Mozart, Javanese Gamelan, Sundanese Gamelan, Balinese Gamelan, Brain Deriverd Neurotrophic Factor


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Moh Alimansur ◽  
Puguh Santoso
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan:.Stroke merupakan penyakit sistem persyarafan yang paling banyak terjadi saat ini, stroke menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan pada pasien sehingga membutuhkan perawatan cukup lama. Sebagian besar pasien stroke dirawat dengan kondisi tirah baring lama  yang dapat mencetuskan terjadinya luka dekubitus. Angka kejadian dekubitus pada pasien stroke cukup banyak terjadi. Tingginya angka kejadian ini akibat banyaknya faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya dkubitus pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mngidentifikasi faktor resiko dekubitus apa saja yang terdapat pada pasien stroke. Metodologi: Penelitian ini adalah penelitian dekriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel diambil dari penderita Stroke yang dirawat di Rumah Sakit Gambiran Kediri dengan minimal perawatan 3 hari. Untuk mengetahui hubungan faktor resiko dengan kajadian stroke digunakan analisis spearman rho dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 19.  Hasil: Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai p-value = 0,000 untuk variabel penurunan sensasi, kelembaban kulit, penurunan mobilitas atau gerak, kemampuan aktivitas, gesekan, status nutrisi dan inkontinensia yang menunjukkan variabel tersebut sangat berhubungan dengan perkembangan luka dekubitus. Untuk penurunan kesadaran didapatkan nilai p-value =0,812 yang berarti penurunan kesadaran tidak ada mempengaruhi secara langsung terjadinya luka dekubitus. Diskusi:.luka dekubitus merupakan suatu komplikasi serius akibat tirah baring, mengenali resikonya sangat penting sehingga bisa dicegah dengan tepat agar tidak terjadi luka dekubitus. Kata Kunci: Dekubitus, Stroke, Resiko


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document