PENGGUNAAN ALGA GEL (NATACLHORELLA) DALAM LARVA REARING UNTUK MENINGKATKAN SURVIVAL RATE BENIH KERAPU SUNU (Plectropomus leopardus)
Kondisi Pulau Ambon yang sering hujan memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan pembenihan di BBL-Ambon. Hal ini disebabkan perkembangan fitoplankton yang merupakan makanan alami bagi pertumbuhan larva dan benih tidak optimal dan mengalami kematian. Keterbatasan ketersediaan fitoplankton dapat menyebabkan kegagalan dalam kegiatan pembenihan secara keseluruhan. Ini karena fungsi dari fitoplankton sangat vital bagi kelangsungan hidup larva. Fitoplankton selain berfungsi sebagai makanan zooplankton juga menstabilkan kualitas air media pemeliharaan. Natachlorella merupakan salah produk dari fitoplankton yang dipadatkan dari jenis Chlorella dalam bentuk gel. Penggunaannya kini semakin berkembang di instalasi pembenihan pada saat kondisi musim hujan dan intensitas matahari rendah.Penggunaan natachlorela dalam pembenihan kerapu sunu belum pernah dilakukan, ini karena perkembangan pembenihan kerapu sunu yang belum berkembang optimal. Untuk itu dalam kegiatan pembenihan kerapu sunu dalam kondisi hujan BBL-Ambon menggunakan natachlorela yang dilarutkan dalam media pemeliharaan.Kegiatan ini dilakukan selama 3 siklus pemijahan dari bulan Oktober – Desember 2012. Pemberian plankton (natadechlorella sp) dilakukan pada umur larva D2 sebanyak 1 kali sehari dan diberikan pada waktu pagi hari. Ketika larva berumur D3 - D25 plankton diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), dengan dosisi 20 ml/10 ton air laut.Hasil yang diperoleh dari 3 bulan siklus pemijahan adalah 1020 ekor benih kerapu sunu (P. leopardus) ukuran 3 cm