scholarly journals PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DI SMAN 09 KOTA BENGKULU

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-32
Author(s):  
Deby Putri Perwita ◽  
Nyoman Rohadi ◽  
Indra Sakti

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep  fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan di SMAN 09 Kota Bengkulu. Jenis penelitian adalah eksperimen kuasi dengan desain non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 09 Kota Bengkulu. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini kels XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Data motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika diperoleh dari nilai pretest dan posttest menggunakan angket dan soal. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap motivasi belajar di SMAN 09 Kota Bengkulu, yakni thitung 3,17 > ttabel 2,01, dan terdapat pengaruh signifikan model Learning Cycle 5E dengan pendekatan saintifik terhadap pemahaman konsep fisika di SMAN 09 Kota Bengkulu yang ditunjukan dengan thitung 7,14 > ttabel 2,01 dengan taraf signifikan 95%.Kata Kunci : Model Learning Cycle 5E, Pendekatan Saintifik, Motivasi Belajar, Pemahaman Konsep Fisika

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Panglipur Nurani Wibowo ◽  
M. Arief Budiman ◽  
Ervina Eka Subekti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keefektifan model pembelajaran Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual terhadap hasil belajar siswa Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV SD 3 Barongan Kudus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Barongan Kudus, tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang menghasilkan kelas IV A sebagai kelas eksperimen, IV B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir adalah independent samples t test dan one sample t test.Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai 𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar (2,803 dan 2,803) > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,032). Taraf signifikansinya 0,008 < 0,05. Hasil uji ketuntasan rata-rata kelas eksperimen pada post test adalah 87,50 dan kelas kontrol adalah 80,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan media audiovisual dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.


2018 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
Author(s):  
NI MADE PUSPITAWATI . ◽  
PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si. . ◽  
Dr. KETUT AGUSTINI, S.Si, M.Si. .

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi belajar dan kreativitas siswa setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabel motivasi awal dan prakreativitas awal. Penelitian eksperimen semu menggunakan rancangan Pre-testPosttest Non-Equivalent Control Group Design. Media pembelajaran memiliki dua dimensi, yaitu media geogegra dan konvensional. Populasi penelitian adalah 10 kelas siswa kelasX SMK Negeri 1 pada Tahun Pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 410 siswa. Sampelnya adalah 2 kelas yaitu kelas X UPWA dan X UPWB dengan jumlah siswa sebanyak 84 orang, dipilih dengan teknik simple random sampling. Data motivasi belajar dan kreativitas dikumpulkan dengan kuisioner motivasi belajar dan kreativitas. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji MANCOVA yang dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) untuk menguji komparasi pasangan skor rata-rata tiap kelompok perlakuan. Setelah perlakuan dikontrol dengan kovariabeel motivasi dan kreativitas awal, hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar dan kreativitas antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media berbasiskan geogebra dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan media konvensional (F=141,405; p


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Auva Rusyda Zakia ◽  
Refirman Djamahar ◽  
Rusdi Rusdi

PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks pembelajaran, sementara E-Learning adalah kegiatan pembelajaran yang memungkinkanya tercapai bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, salah satunya dengan social media LINE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Penelitian dilakukan pada November 2018 di SMPIT Asy-syukriyyah, Tangerang, dimana dua kelompok masing-masing memiliki sampel 25 peserta didik yang dipilih secara simple random sampling. Rancangan perlakuan adalah  non-equivalent control group design. Hasil uji prasyarat menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis mendapatkan thitung sebesar 2.57 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2.44, maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh PBL menggunakan social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan. Hasil terlihat pada selisih rata-rata kelas eksperimen lebih besar 7.88.Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh PBL menggunakan  social media E-Learning terhadap hasil belajar Sistem Pencernaan peserta didik SMP.


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 141 ◽  
Author(s):  
Ezha Vandia Sulawanti ◽  
Agus Ramdani ◽  
Syamsul Bahri ◽  
I Wayan Merta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa di SMA Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain post test only equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Mataram tahun 2018 yang terdiri dari 6 kelas. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik simple random sampling dan terpilih kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol dan XI MIA 5 sebagai kelas eksperimen.Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi unjuk kerja untuk mengukur kemampuan psikomotorik peserta didik. Analisis data digunakan t test separated varianspada taraf signifikansi95%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa thitung lebih besar dibanding ttabel (17,21> 1,99). Hal ini disebabkan karena model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik untuk melakukan percobaan layaknya ilmuwan sehingga keterampilan peserta didik dapat dioptimalkan.Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar pada kelas yang menggunakan inkuiri berbasis laboratorium  dengan yang tidak. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model pembelajaran inkuiri berbasis laboratorium terhadap kemampuan psikomotorik siswa  di SMA Negeri 5 Mataram tahun2018/2019.


Author(s):  
Andi Musdalifa ◽  
Taqwa Taqwa

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang tidak diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (2). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (3). Apakah model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk?. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan true-experimental tipe pre test-post test control group design dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Batusitanduk tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling sehingga terpilih dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 65,66 dan untuk kelas kontrol sebesar 67,31. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh , sehingga maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Rata-rata nilai siswa setelah perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 75,83 dan untuk kelas kontrol sebesar 70,86. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh . Sehingga , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 167 ◽  
Author(s):  
Galih T. Lesmana ◽  
Ono Wiharna ◽  
Sulaeman Sulaeman

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran peer teaching dan metode pembelajaran klasikal pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 1 Lemahsugih teknik kendaraan ringan yang b­erjumlah 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 92 orang. Sampel penelitian diambil dua kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran peer teaching dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran klasikal. Penarikan sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dimana sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata di dalam populasi itu. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal pre test dan soal pre test. Hasil penelitian diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan metode pembelajaran peer teaching sebesar 24,85 dan rata-rata prestasi belajar siswa pada skor post test setelah menggunakan metode pembelajaran klasikal sebesar 21,85. Peningkatan prestasi belajar siswa (N-Gain) kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran peer teaching sebesar 0,61 yang termasuk pada kategori sedang, sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa (N-Gain) kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran klasikal sebesar 0,39 yang termasuk pada kategori sedang.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Mar Athul Wazithah T. ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Fitriani Nur ◽  
Lisnasari Andi Mattoliang ◽  
Suharti Suharti

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara penerapan model discovery learning dan penerapan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent control group design. Adapun populasi yang diteliti yaitu semua siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin, Kabupaten Gowa. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan pemahaman matematis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model discovery learning adalah 63,97 dengan standar deviasi 12,783. Sedangkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model problem based learning yaitu 72,31 dengan standar deviasi 16,175. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara yang menerapkan discovery learning dan problem based learning dengan nilai sig. 0,014 < 0,05 yang berarti H0 ditolak. Dengan demikian, kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin yang diajar dengan model problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan model discovery learning.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 335-346
Author(s):  
Resdiana Safithri ◽  
Syaiful Syaiful ◽  
Nizlel Huda

Pandemi COVID-19 mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan secara daring, guru tetap mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. PBL dan PjBL dilaksanakan dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting membuat siswa dapat mengkonstruksi ide penyelesaian masalah. Tujuan penelitian untuk melihat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan PBL dan PjBL secara daring berdasarkan self efficacy, melihat interaksi antara pembelajaran PBL, PjBL, self efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Desain penelitian menggunakan quasi experimental non-equivalent control group design, dengan populasi seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Kota Jambi, dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling didapat 2 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Instrumen penelitian yaitu tes, angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA dua arah, menunjukan terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memiliki self efficacy tinggi, sedang, rendah yang diajarkan dengan PBL dan PjBL, namun tidak terdapat iteraksi antara pembelajaran PBL dan PjBL dengan self efficacy siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini dikarenakan, sesuatu yang telah dimiliki oleh setiap individu siswa sebelum diberikan perlakuan dan metode pembelajaran oleh guru tidak ada interaksi nya terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, karena siswa sudah memiliki keyakinan (self efficacy) didalam dirinya masing-masing untuk menyelesaikan suatu masalah sebelum diberi materi ajar dengan suatu metode pembelajaran.


Author(s):  
I. G. A. A. Widya Adnyani ◽  
N. M. Pujani ◽  
P. Prima Juniartina

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan berpikir kritis siswa serta mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E dan model pembelajaran direct instruction. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Sukasada yang berjumlah 250 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik class random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 siswa yang tersebar di dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes uraian keterampilan berpikir kritis. Tes uraian digunakan agar lebih mudah dalam mengamati keterampilan berpikir kritis siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji-t dua ekor. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model learning cyce 7E berkualifikasi sedang (N-Gain = 0,64). Ketercapaian dimensi merumuskan masalah, memberikan argument, melakukan induksi, melakukan deduksi, melakukan evaluasi berkualifikasi sedang dan dimensi memutuskan dan melaksanakannya berkualifikasi tinggi 2) Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E dan model pembelajaran direct instruction. Keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh dari siswa yang belajar dengan model learning cycle 7E lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran direct instruction.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document