scholarly journals ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFIKASI DIRI REMAJA DALAM MELAKUKAN RESUSITASI JANTUNG PARU DI SMK NEGERI 2 SINGOSARI

2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 8-24
Author(s):  
Ahsan Ahsan

  Latar Belakang Angka kematian yang terjadi di luar rumah sakit akibat henti jantung atau Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan dunia karena angka kejadiannya yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Penyebabnya adalah terlambatnya pelaporan dan pemberian tindakan RJP. Kepercayaan diri remaja dalam melakukan RJP dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu beberapa faktor yang sangat penting untuk meningkatkan efikasi diri pada remaja semakin ditekankan untuk meningkatkan angka keselamatan pasien yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit. Tujuan Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru   Metode Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study . Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Singosari Malang. Jumlah responden sebanyak 110 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logisitk.   Hasil Hasil uji Chi-Square menunjukkan p value sebagai berikut  variabel pengalaman yaitu nilai p = 0,007 (p<0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengalaman responden dengan efikasi diri remaja, untuk variabel persepsi didapatkan nilai p = 0,588 (p>0,05). Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan efikasi diri remaja, untuk kesadaran nilai p = 0,000 (p <0,05) yang berarti hubungan yang signifikan antara kesadaran dengan efikasi diri, pada pengetahuan didapatkan nilai p = 0,663 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan efikasi diri remaja. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru adalah variabel kesadaran   Kesimpulan Kesadaran situasional tentang henti jantung merupakan faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi efikasi diri, dimana kesadaran merupakan faktor prediktor paling dominan dalam mempengaruhi efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru di SMK Negeri 2 Singosari.   Kata Kunci: Resusitasi Jantung Paru (RJP), Remaja, Efikasi Diri, Faktor Efikasi Diri        

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 477
Author(s):  
Dudella Desnani Firman Yasin ◽  
Ahsan Ahsan ◽  
Septi Dewi Racmawati

Angka kematian yang terjadi di luar rumah sakit akibat henti jantung atau Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan dunia karena angka kejadiannya yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Penyebabnya adalah terlambatnya pelaporan dan pemberian tindakan RJP. Kepercayaan diri remaja dalam melakukan RJP dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu beberapa faktor yang sangat penting untuk meningkatkan efikasi diri pada remaja semakin ditekankan untuk meningkatkan angka keselamatan pasien yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit.Tujuan penelitian untuk mnganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study . Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Singosari Malang. Jumlah sampel sebanyak 110 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logisitk.Hasil uji Chi-Square menunjukkan p value sebagai berikut variabel pengalaman yaitu nilai p = 0,007 (p0,05), untuk kesadaran nilai p = 0,000 (p 0,05). Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru adalah variabel kesadaran Kesadaran situasional tentang henti jantung merupakan faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi efikasi diri, dimana kesadaran merupakan faktor prediktor paling dominan dalam mempengaruhi efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru di SMK Negeri 2 Singosari.


2020 ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Safruddin Safruddin ◽  
Maryunis ◽  
Suhermi ◽  
Sunarti Papalia

Pasien pendertita kanker payudara akan mengalami perubahan fisik, psikologis (seperti tingkat depresi dan kecemasan), fungsi sosial, seksual serta aktifitas sehari-hari. sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas hidup atau quality of life (QOL)  penderita. Akan tetapi dengan adanya Perawatan paliatif yang baik diharapkan mampu merubah kualitas hidup pasien kanker menjadi lebih baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. pengambilan sampel dalam penelitain ini adalah  purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa perawatan paliatif dengan kualitas hidup baik yaitu 26 pasien (83,9%) dan yang memiliki  perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 5 pasien (16,1%) sedangkan yang memiliki perawatan palitif dengan kualitas hidup cukup baik 3 pasien (30,0%) dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 7 pasien (70,0%) sedangkan perawatan paliatif dengan kualitas hidup Baik 0 pasien (0,0%)  dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 2  pasien (4,7%). Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai probabilitas (p value =0,001. Sehigga dapat disimpulkan bahwa ini adalah terdapat hubungan antara perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 106-109
Author(s):  
Heriviyatno J Siagian ◽  
La Ode Alifariki ◽  
Tukatman Tukatman

Kebiasaan merokok masih menjadi salah satu masalah perilaku kesehatan yang berdampak pada berbagai organ dalam tubuh, terutama sistem kardiovaskuler. Kandungan zat kimia dalam satu batang rokok berefek pada kesehatan jantung dan merubah tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik merokok pada pria usia 30-65 tahun di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilaksanakan di 12 Kelurahan di Kabupaten Kolaka menggunakan desain cross sectional study yang melibatkan 112 responden yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria tertentu. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square pada batas kemaknaan alfa 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel yang tergabung dalam karakteristik merokok berhubungan dengan tekanan darah responden. Variabel jumlah batang rokok, lama merokok, jenis merokok dan cara isap rokok memiliki p value sebesar 0,000. Disimpulkan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan tekanan darah pada pria usia 30-65 tahun.


2021 ◽  
Vol 8 (03) ◽  
pp. 152-159
Author(s):  
Ela Susilawati ◽  
Refi Prananing Putri Hesi ◽  
Resna A Soerawidjaja

Efikasi diri merupakan salah satu faktor pendorong dalam melakukan perilaku kepatuhan pengelolaan penyakit diabetes melitus dalam melakukan perawatan kaki untuk mencegah terjadinya komplikasi amputasi. Sementara itu, pada masa pandemi perhatian penderita diabetes melitus berfokus pada pecegahan covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri terhadap kepatuhan perawatan kaki penderita diabetes melitus. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sample yaitu 39 penderita diabetes melitus yang dipilih sesuai dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Foot Care Confidence Scale (FCCS) dan Notthingham Assesment of Functional Foot Care (NAFF). Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian efikasi diri responden menunjukkan baik 56,4%, dan kepatuhan perawatan kaki 76,9% dengan uji bivariat P-value 0,026. Efikasi diri memiliki hubungan terhadap kepatuhan perawatan kaki penderita diabetes melitus.


2021 ◽  
pp. 1348-1356
Author(s):  
Zelyn Rizkiyah Zarui ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
Arni Rizqiani Rusydi

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 145 perawat dan sampel berjumlah 97 perawat, sampel diambil dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakan kuosioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil pengambilan data awal kasus insiden keselamatan pasien yang didapatkan di RSUD Kota Makassar tahun 2019 bahwa kasus insiden keselamatan pasien menunjukkan 1 kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 22 kasus Kejadian Tidak Cedera (KTC), 1 kasus Kejadian Potensial Cedera (KPC), 11 kasus Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dengan upaya penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0.05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pengetahuan kerja perawat p 0,867, sikap kerja perawat p=0.235, motivasi kerja perawat p=0.052 dengan penerapan patient safety. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Kompetensi Perawat dengan Upaya Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020.


2015 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 96 ◽  
Author(s):  
Haniek Try Umayana ◽  
Widya Hary Cahyati

<p>Jumlah posbindu PTM di Kota Semarang semakin meningkat, tetapi jumlah kunjungannya semakin menurun dari tahun 2012 sebesar 470 orang menjadi 398 orang tahun 2013. Salah satu permasalahan di masyarakat adalah kurangnya dukungan dan kepedulian dari anggota keluarga dan tokoh masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan secara rutin yang berdampak pada tingkat kunjungan masyarakat ke posbindu PTM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan dukungan tokoh masyarakat dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang. Desain penelitian pada tahun 2014 ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 258 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (chi square test dengan α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga (p value = 0,0001) dan dukungan tokoh masyarakat (p value = 0,001) berhubungan dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang. Simpulan dari hasil penelitian bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dan dukungan tokoh masyarakat dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang.</p><p> </p><p><em>The number of posbindu NCD in Semarang City is increased, but the number of visits decreased in 2012 from 470 people to 398 people in 2013. A problem that family support and community leader care had less to check their health as a whole, so public visit rate had less. The purpose of the research was to determine associated of family support and community leader support with the actively of inhabitants to posbindu NCD in Semarang City. Study design at 2014 used observational analytical method with cross sectional study approach. The sample totaled by 258 people by purposive sampling. Data analysis was performed using univariate and bivariate (chi square test with α = 0.05). The results showed that family support (p value = 0.0001) and community leader support (p value = 0.001) have correlation with the actively of inhabitants to  posbindu NCD in Semarang City are. A summary result that there were correlation between family support and community leader support with  the actively of inhabitants to  posbindu NCD in Semarang City</em></p>


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 48-56
Author(s):  
RevyPutri Nastiti ◽  
Rafiah Maharani Pulungan ◽  
Acim Heri Iswanto

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir di Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, teknik pengambilan data secara purposive sampling dengan besar sampel 84 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 66,7% masyarakat tidak siap menghadapi bencana banjir di wilayah Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur tahun 2020. Berdasarkan analisis statistik chi square, terdapat faktor yang berhubungan terhadap kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir, yaitu variabel persepsi terhadap risiko bencana banjir dengan p value 0,021; variabel jenis kelamin dengan p value 0,002, dan variabel pendidikan dengan p value 0,001. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan perilaku kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir sesuai dengan anjuran BNPB


2021 ◽  
pp. 382-393
Author(s):  
Nawirah Hasan ◽  
Andi Surahman Batara

Berdasarkan data dari BPJS Makassar Tahun 2020 bahwa di Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar dengan jumlah penduduk 1.475.684 jiwa, penduduk yang sudah terdaftar sebagai Peserta BPJS sebanyak 1.370.683 jiwa atau 92,88% dengan jumlah peserta mandiri/PBPU sebanyak 351.606 jiwa. Dari seluruh peserta BPJS di Kota Makassar, sebanyak 173.345 jiwa tidak memiliki kepatuhan dalam membayar iuran BPJS, jumlah Peserta mandiri /PBPU yang tidak memiliki kepatuhan dalam membayar iuran BPJS di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung sebanyak 2.212 jiwa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS peserta mandiri di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar berjumlah 563 orang, penarikan sampel dari populasi ini menggunakan tehnik purposive sampling di dapatkan 44a sampel. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0,05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pendidikan pasien sebesar p=0,579, pekerjaan pasien tidak dapat di uji, pendapatan pasien sebesar p=0,000, pengetahuan pasien sebesar p=0,000, persepsi pasien sebesar p=0,000 dan motivasi pasien sebesar p=0,508. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, variabel pekerjaan tidak dapat di uji, ada hubungan antara pendapatan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, ada hubungan antara persepsi dengan kepatuhan membayar iuran BPJS, dan tidak ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan membayar iuran BPJS.  


2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Entia Nopa ◽  
Ranissa Dwi Imansari ◽  
Irwandi Rachman

Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi 1Entianopa, 2Ranissa Dwi Imansari, 3Irwandi Rachman       123Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu, Jambi   Abstrak Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam serta merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja pengangkut sampah. Berdasarkan komposisi sampah yang diangkut serta waktu paparan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian yaitu sebanyak 62 pekerja pengangkut sampah yang berada di Kantor Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan dengan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja (56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai (p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene nilai (p-value= 0,008). Kesimpulan: Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.   Kata kunci      : Masa Kerja, APD, Personal Hygiene


2019 ◽  
Author(s):  
Stephen Banda

BACKGROUND Occupational conditions are deadly health hazards especially where dust exposure is inevitable causing chronic disabilities, impaired respiratory function and ultimately leading to death if no intensive measures are put in place. Unhealthy practices and negative attitudes rise in the number of cases of pneumoconiosis due to poor health education and awareness strategies. Pneumoconiosis is not only a health problem but also a social and economic burden on the livelihood of people living in mining areas around the globe. OBJECTIVE to assess knowledge, attitude and practices of miners and post-occupational miners towards pneumoconiosis in Wusakile Township, Kitwe, Zambia. METHODS A cross-sectional study was employed to conduct a research in Wusakile Township and a questionnaire was customized in order to syphon data relevant to the study as well to be brief. The study was conducted among 73 participants who were randomly selected among miners and post-occupational miners and all satisfied the inclusion criteria. Both quantitative and qualitative methods were used to collect data. The data was entered and analysed using IBM SPSS software version 23. RESULTS Among 73 participants interviewed, 33.99% of participants had poor knowledge on the complications of pneumoconiosis. However, despite this poor knowledge, all participants had an idea about pneumoconiosis particularly silicosis. 13.70% of the respondents had bad practices towards pneumoconiosis while 86.30% had some good practices towards pneumoconiosis. Of the total participants, 19.18% of the participants had a negative attitude towards pneumoconiosis. Correlation between the level of education and practices of participants using Pearson Chi-Square, a p value of 0.021 (significant) was found ruling out the null hypothesis. CONCLUSIONS Information about pneumoconiosis and awareness programs towards pneumoconiosis are not widely disseminated among miners and post-occupational miners. There is still a significant number of participants who need to be educated more about pneumoconiosis and its complications so that attitude and practices are improved and also promote full community participation by involving competent health professionals to help in implementing preventive measures.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document