Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi

2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Entia Nopa ◽  
Ranissa Dwi Imansari ◽  
Irwandi Rachman

Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit Pada Pekerja Pengangkut Sampah Di Kota Jambi 1Entianopa, 2Ranissa Dwi Imansari, 3Irwandi Rachman       123Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu, Jambi   Abstrak Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia yang membungkus otot-otot dan organ-organ dalam serta merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung, semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit yang salah satunya adalah penyakit kulit. Penyakit kulit merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pekerja pengangkut sampah. Berdasarkan komposisi sampah yang diangkut serta waktu paparan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masa kerja, pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), dan personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah di Kota Jambi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian yaitu sebanyak 62 pekerja pengangkut sampah yang berada di Kantor Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Data dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan dengan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Hasil menunjukan bahwa pekerja yang mengalami penyakit kulit sebanyak 35 pekerja (56,5%). Berdasarkan hasil analisis chi-square didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah dimana nilai (p-value= 0,006), Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) nilai (p-value= 0,008), personal hygiene nilai (p-value= 0,008). Kesimpulan: Untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit kulit pada pekerja pengangkut sampah disarankan perlunya disusun standar operasional prosedur yang aman, penyediaan sarana sanitasi agar dapat mengurangi resiko terkena penyakit kulit. Pentingnya pemakaian APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja, serta diharapkan pekerja menggunakan APD pada saat bekerja dan lebih memperhatikan personal hygiene.   Kata kunci      : Masa Kerja, APD, Personal Hygiene

2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 41
Author(s):  
Siti Aliffiani ◽  
Mustakim Mustakim

ABSTRAK Efek secara langsung pada kulit dari serangan skabies sebanyak 0,21% Disability Adjusted Life Years (DALYs) dari semua kondisi secara global. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, personal hygiene dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Ar-Rofi’i. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini seluruh populasi sebanyak 86 orang, periode penelitian pada bulan juli 2019, teknik sampling menggunakan total sampling, Instrumen menggunakan kuesioner, lux meter, dan thermo hygro. Analisis data meliputi univariat untuk menghitung distribusi frekuensi karakteristik subjek penelitian, bivariat dengan uji chi-square α= 0,05. Hasil penelitian, didapatkan pengetahuan (p-value= 0,024) dan sikap (p-value= 0,049), Tidak adanya hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Ar-Rofi’i (p-value= 1). Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap, sedangkan personal hygiene tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Ar-Rofi’i. Kata-kata kunci: skabies, pengetahuan, sikap, personal hygiene  ABSTRACT Obtained effect is directly on the skin from attack as much as percent disability skabies 0,21 adjusted life years (DALYs) of all the globally. Objective of this study to analyze relations of knowledge, attitude, personal hygiene with the incident scabies in islamic boarding schools ar-rofi’i. The research is observasional analytic research by design cross sectional study. sample in this research the whole population of as many as 86 people, Period research in july 2019, using techniques sampling total sampling, an instrument used a questionnaire, lux meters, and thermo hygro. Data analysis covers univariat to count a frequency distribution characteristic of the subject of study, bivariat with chi-square test α= 0.05. Research result, got by knowledge (p-value= 0,024) and attitude (p-value= 0,049), absence of relations a significant between personal hygiene with the incident scabies in islamic boarding schools Ar-rofi’i (p-value= 1). Conclusion on research this is there is relationship that significant on knowledge and attitude, while personal hygiene no relations a significant with the incident scabies in islamic boarding schools Ar-rofi’i. Keywords: scabies, knowledge, attitude, personal hygiene


Author(s):  
Dina Dewi Anggraini

ABSTRACT   The study aims todetermine the relationship between parenting style and the level of independence of Personal Hygiene Hand Wasting and Tooth Brush in Preschoolers in Kindergarten Negeri Pembina Blora in 2019. The study is a quantitative study, based on the research location including the type of field reseaerch, based on the ansence of the treatment of subjects including survey research, based on time is a cross sectional study, and based on objectives includin correlation analytics. The population in this study were all parents in Kindergarten Negeri Pembina Blora as many as 85 respondents. Based on the sample calculation, the sample obtained in this study that most parent in Kindergarten Negeri Pembina Blora amounted to 70 respondents. Srearmen’s rho test analysis results parenting parents with the level of independence of personal hygiene hand wasting result obtained p value = 0,000 < α (0,05), and parenting patters with the independence of personal hygiene tooth brush obtained results p value = 0,000 < α (0,05). So it can be concluded that were is a significant relationship between parenting parents with the level of independence of personal hygiene washing hands and brushing their tooth at preschoolers in Kindergarten Negeri Pembina Blora in 2019. Keywords: parenting; personal hygiene, preschool ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orangtua Terhadap Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Cuci Tangan dan Gogok Gigi pada Anak Prasekolah di TK Negeri Pembina Blora Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, berdasarkan tempat penelitian termasuk jenis penelitian lapangan, berdasarkan tidak adanya perlakuan terhadap subjek termasuk penelitian survey, berdasarkan waktu merupakan penelitian cross sectional, dan berdasarkan tujuan termasuk analitik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orangtua di TK Negeri Pembina Blora sebanyak 85 responden. Berdasarkan perhitungan sampel  maka diperoleh sampel pada penelitian ini adalah sebagian orangtua di TK Negeri Pembina Blora sebanyak 70 responden. Hasil analisis uji spearmen’s rho pola asuh orangtua dengan tingkat kemandirian personal hygiene cuci tangan didapatkan hasil p value = 0,000 < α (0,05), dan pola asuh orangtua dengan kemandirian personal hygiene gosok gigi didapatkan hasil p value = 0,000 < α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian personal hygiene cuci tangan dan gosok gigi pada anak prasekolah di TK Negeri Pembina Blora Tahun 2019. Kata kunci: pola asuh; personal hygiene; prasekolah


2019 ◽  
Author(s):  
Stephen Banda

BACKGROUND Occupational conditions are deadly health hazards especially where dust exposure is inevitable causing chronic disabilities, impaired respiratory function and ultimately leading to death if no intensive measures are put in place. Unhealthy practices and negative attitudes rise in the number of cases of pneumoconiosis due to poor health education and awareness strategies. Pneumoconiosis is not only a health problem but also a social and economic burden on the livelihood of people living in mining areas around the globe. OBJECTIVE to assess knowledge, attitude and practices of miners and post-occupational miners towards pneumoconiosis in Wusakile Township, Kitwe, Zambia. METHODS A cross-sectional study was employed to conduct a research in Wusakile Township and a questionnaire was customized in order to syphon data relevant to the study as well to be brief. The study was conducted among 73 participants who were randomly selected among miners and post-occupational miners and all satisfied the inclusion criteria. Both quantitative and qualitative methods were used to collect data. The data was entered and analysed using IBM SPSS software version 23. RESULTS Among 73 participants interviewed, 33.99% of participants had poor knowledge on the complications of pneumoconiosis. However, despite this poor knowledge, all participants had an idea about pneumoconiosis particularly silicosis. 13.70% of the respondents had bad practices towards pneumoconiosis while 86.30% had some good practices towards pneumoconiosis. Of the total participants, 19.18% of the participants had a negative attitude towards pneumoconiosis. Correlation between the level of education and practices of participants using Pearson Chi-Square, a p value of 0.021 (significant) was found ruling out the null hypothesis. CONCLUSIONS Information about pneumoconiosis and awareness programs towards pneumoconiosis are not widely disseminated among miners and post-occupational miners. There is still a significant number of participants who need to be educated more about pneumoconiosis and its complications so that attitude and practices are improved and also promote full community participation by involving competent health professionals to help in implementing preventive measures.


Author(s):  
Fitra Yulia Ningshi ◽  
Suhadi Suhadi ◽  
Jumakil Jumakil

 Stres kerja merupakan gangguan fisik serta emosional pekerja yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah beban kerja yang harus diselesaikan oleh para pekerja dan menghasilkan tingkat kelelahan karena mengejartargetproduksi yang akan di pasarkan, sehingga memicu terjadinya stres kerja. Serta ketidakpastian pekerjaan yang dimiliki dapat menyebabkan stres kerja karena sebagian besar dari pekerja merupakan pekerja harian yang tidak terikat oleh kontrak kerja sehingga berpeluang untuk kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan tehnik menggunakan probability sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0.003) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0,893). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari dantidak terdapat hubungan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra kendari


2021 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
pp. 41-50
Author(s):  
Nurasisa Lestari ◽  
Eva Novawaty ◽  
Muh. Fajrin Wijaya ◽  
St. Fadhillah Oemar Mattalitti ◽  
Lilies Anggarwati Astuti ◽  
...  

Pendahuluan : Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan pembedahan yang melibatkan jaringan tulang dan jaringan lunak dari rongga mulut, tindakan tersebut dibatasi oleh bibir, pipi dan terdapat faktor yang dapat mempersulit dengan gerakan lidah dan rahang bawah. Berbagai macam cara dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi silang antara lain dengan pemakaian proteksi diri yaitu masker, kacamata pelindung, sarung tangan, baju praktek, maupun penutup rambut dan kebersihan lingkungan tempat kerja yang meliputi cara pembersihan alat dan lingkungan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa kepaniteraan terhadap tindakan kontrol infeksi pada pasien pencabutan gigi. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kepaniteraan Fakultas Kedokteran Gigi UMI di RSIGM YW-UMI Makassar. Hasil: Sebagai mahasiswa kepaniteraan diketahui terdapat 5,71% dengan pengetahuan yang cukup, dan diketetahui terdapat 94,29% dengan pengetahuan baik. Sedangkan untuk tindakan kontrol infeksi mahasiswa kepaniteraan diketahui terdapat 65,71% dengan tindakan yang cukup dan diketahui terdapat 34,29% dengan tindakan yang baik. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji statistic chi-square diperoleh p-value sebesar 0,044. Karena p-value < alpha (0,05). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa kepaniteraan tentang kontrol infeksi dengan tindakan kontrol infeksi pada pasien pencabutan gigi


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2019 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Helena Wadja ◽  
Hamidah Rahman ◽  
Nani Supriyatni

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Rahma Yusnita ◽  
Mohamad Huri ◽  
Arvia Arvia

Latar belakang: Proses menua dan bertambahnya usia menjadi lebih tua menyebabkan terjadinya penurunan fisik dan psikologis. Penurunan fisik berdampak pada fungsi kognitif lansia yang berdampak pada meningkatkan tingkat depresi pada lansia. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Bina Lanjut Usia Sentani Kabupaten Jayapura. Metode penelitian: Jenis penelitian desktriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study yang berlokasi di Panti Bina Lanjut Usia Sentani yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei sampai dengan 12 Juli 2018. sampel dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak 49 orang responden. Data diperoleh menggunakan kuesioner MMSE dan kuesioner GDS yang dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian: Secara umum lansia mengalami gangguan fungsi kognitif sebesar 42,9%, kemungkinan kognitif terganggu sebesar 42,9% dan fungsi kognitif normal sebesar 14,3%. Tingkat depresi lansia tertinggi mengalami depresi ringan sebesar 57,1%, depresi sedang sebesar 24,5%, depresi berat sebesar 10,2% dan sedikit yang tidak depresi sebesar 8,2%. Hasil uji statistik antara fungsi kognitif lansia dengan tingkat depresi diperoleh p value = 0,028 < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara fungsi kognitif lansia dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Bina Lanjut Usia Sentani Kabupaten Jayapura. Saran: Untuk meningkatkan fungsi kognitif pada lansia, bisa dilakukan dengan banyak membaca serta melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya depresi, juga adanya dukungan yang kuat dari perawat, pengelola panti serta keluarga.


2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Eti Kurniawati

<p>Ascariasis incidence in children under five in the region work of Puskesmas Olak Kemang still a health problem that needs to be addressed, with a percentage of 51.0% is higher than in other wilayh. The disease is not lethal but can undermine the health of the human body so that the resulting decline in nutritional status, decreased intelligence and brain power or immune health in children.</p><p>               This research is a quantitative study using descriptive analytic method with cross sectional study design that aims to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. The population in this research that all children under five in the area of Puskesmas Olak Kemang, samples in this study were 75 children under five. Data were analyzed using analysis Univariate and Bivariate analysis with Chi-Square Test.</p><p>               The results showed that 78.0% of mothers of children under five who are not air personal hygiene, 60.4% of mothers of children under five unusual CTPS, 82.1% of respondents who did not state house meliliki latrine / WC. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between personal hygiene (p-value = 0.000), customs CTPS (p-value = 0.001), latrine ownership (p-value = 0.000) with the incidence of intestinal worms in Puskesmas Olak Kemang Jambi.</p><p>               In connection with the results obtained, that the danger of de- worming is dependent on the cleanliness of his mother in serving as personal hygiene, CTPS and Owners toilets in every home. Thus the researchers suggested that the health center may be able to provide information to the public education about the dangers of de- worming to create a healthy society.</p><p> </p>Keyword                     :  Behavior, Children Events


Author(s):  
Bambang Irawan ◽  
Erizal

Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organisation (WHO) berupaya agar pelayanan kesehatan di dunia ini dapat memberikan suatu sistem pelayanan yang baik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diberbagai belahan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dan fasilitas dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 responden yang merupakan pasien rawat inap. Data dianalisa secara univarat dan bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019 dengan nilai p-value (0,007) dan ada hubungan fasilitas dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kota Langsa tahun 2019 dengan nilai p-value (0,030).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document