scholarly journals Hubungan Efikasi Diri terhadap Kepatuhan Perawatan Kaki Diabetes Melitus pada Masa Pandemi

2021 ◽  
Vol 8 (03) ◽  
pp. 152-159
Author(s):  
Ela Susilawati ◽  
Refi Prananing Putri Hesi ◽  
Resna A Soerawidjaja

Efikasi diri merupakan salah satu faktor pendorong dalam melakukan perilaku kepatuhan pengelolaan penyakit diabetes melitus dalam melakukan perawatan kaki untuk mencegah terjadinya komplikasi amputasi. Sementara itu, pada masa pandemi perhatian penderita diabetes melitus berfokus pada pecegahan covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri terhadap kepatuhan perawatan kaki penderita diabetes melitus. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sample yaitu 39 penderita diabetes melitus yang dipilih sesuai dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Foot Care Confidence Scale (FCCS) dan Notthingham Assesment of Functional Foot Care (NAFF). Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian efikasi diri responden menunjukkan baik 56,4%, dan kepatuhan perawatan kaki 76,9% dengan uji bivariat P-value 0,026. Efikasi diri memiliki hubungan terhadap kepatuhan perawatan kaki penderita diabetes melitus.

Author(s):  
Dian Susanti ◽  
Sukarni . ◽  
Yoga Pramana

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang umumnya ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang membutuhkan pemantauan dan kontrol yang tepat. Neuropati perifer (kerusakan saraf) adalah salah satu komplikasi paling serius dari diabetes. Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan ulkus diabetik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi neuropati diabetik adalah perawatan kaki. Efikasi diri menjadi sesuatu yang penting dalam melakukan manajemen DM yang bertujuan agar penderita DM melakukan perawatan diri sesuai dengan yang dianjurkan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan perawatan mandiri kaki pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik melalui rancangan cross sectional study. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah 94 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Foot Care Confidence Scale (FCSS) dan kuesioner Standart Kuesioner Nottingham Assesment of Functional Foot Care (NAFF). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value 0.000 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara efikasi diri dengan perawatan mandiri kaki pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak.


2019 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Helena Wadja ◽  
Hamidah Rahman ◽  
Nani Supriyatni

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.


2020 ◽  
pp. 15-21
Author(s):  
Safruddin Safruddin ◽  
Maryunis ◽  
Suhermi ◽  
Sunarti Papalia

Pasien pendertita kanker payudara akan mengalami perubahan fisik, psikologis (seperti tingkat depresi dan kecemasan), fungsi sosial, seksual serta aktifitas sehari-hari. sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas hidup atau quality of life (QOL)  penderita. Akan tetapi dengan adanya Perawatan paliatif yang baik diharapkan mampu merubah kualitas hidup pasien kanker menjadi lebih baik. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan  perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. pengambilan sampel dalam penelitain ini adalah  purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa perawatan paliatif dengan kualitas hidup baik yaitu 26 pasien (83,9%) dan yang memiliki  perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 5 pasien (16,1%) sedangkan yang memiliki perawatan palitif dengan kualitas hidup cukup baik 3 pasien (30,0%) dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 7 pasien (70,0%) sedangkan perawatan paliatif dengan kualitas hidup Baik 0 pasien (0,0%)  dan yang memiliki perawatan paliatif dengan kualitas hidup kurang baik 2  pasien (4,7%). Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai probabilitas (p value =0,001. Sehigga dapat disimpulkan bahwa ini adalah terdapat hubungan antara perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI Makassar.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 106-109
Author(s):  
Heriviyatno J Siagian ◽  
La Ode Alifariki ◽  
Tukatman Tukatman

Kebiasaan merokok masih menjadi salah satu masalah perilaku kesehatan yang berdampak pada berbagai organ dalam tubuh, terutama sistem kardiovaskuler. Kandungan zat kimia dalam satu batang rokok berefek pada kesehatan jantung dan merubah tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik merokok pada pria usia 30-65 tahun di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilaksanakan di 12 Kelurahan di Kabupaten Kolaka menggunakan desain cross sectional study yang melibatkan 112 responden yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria tertentu. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan uji chi square pada batas kemaknaan alfa 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel yang tergabung dalam karakteristik merokok berhubungan dengan tekanan darah responden. Variabel jumlah batang rokok, lama merokok, jenis merokok dan cara isap rokok memiliki p value sebesar 0,000. Disimpulkan bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan tekanan darah pada pria usia 30-65 tahun.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 8-24
Author(s):  
Ahsan Ahsan

  Latar Belakang Angka kematian yang terjadi di luar rumah sakit akibat henti jantung atau Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan dunia karena angka kejadiannya yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Penyebabnya adalah terlambatnya pelaporan dan pemberian tindakan RJP. Kepercayaan diri remaja dalam melakukan RJP dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu beberapa faktor yang sangat penting untuk meningkatkan efikasi diri pada remaja semakin ditekankan untuk meningkatkan angka keselamatan pasien yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit. Tujuan Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru   Metode Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study . Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Singosari Malang. Jumlah responden sebanyak 110 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logisitk.   Hasil Hasil uji Chi-Square menunjukkan p value sebagai berikut  variabel pengalaman yaitu nilai p = 0,007 (p<0,05) yang artinya ada hubungan yang signifikan antara pengalaman responden dengan efikasi diri remaja, untuk variabel persepsi didapatkan nilai p = 0,588 (p>0,05). Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan efikasi diri remaja, untuk kesadaran nilai p = 0,000 (p <0,05) yang berarti hubungan yang signifikan antara kesadaran dengan efikasi diri, pada pengetahuan didapatkan nilai p = 0,663 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang resusitasi jantung paru dengan efikasi diri remaja. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru adalah variabel kesadaran   Kesimpulan Kesadaran situasional tentang henti jantung merupakan faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi efikasi diri, dimana kesadaran merupakan faktor prediktor paling dominan dalam mempengaruhi efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru di SMK Negeri 2 Singosari.   Kata Kunci: Resusitasi Jantung Paru (RJP), Remaja, Efikasi Diri, Faktor Efikasi Diri        


2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 477
Author(s):  
Dudella Desnani Firman Yasin ◽  
Ahsan Ahsan ◽  
Septi Dewi Racmawati

Angka kematian yang terjadi di luar rumah sakit akibat henti jantung atau Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) menjadi salah satu fokus permasalahan kesehatan dunia karena angka kejadiannya yang tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Penyebabnya adalah terlambatnya pelaporan dan pemberian tindakan RJP. Kepercayaan diri remaja dalam melakukan RJP dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu beberapa faktor yang sangat penting untuk meningkatkan efikasi diri pada remaja semakin ditekankan untuk meningkatkan angka keselamatan pasien yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit.Tujuan penelitian untuk mnganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan Resusitasi Jantung Paru. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study . Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Singosari Malang. Jumlah sampel sebanyak 110 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logisitk.Hasil uji Chi-Square menunjukkan p value sebagai berikut variabel pengalaman yaitu nilai p = 0,007 (p0,05), untuk kesadaran nilai p = 0,000 (p 0,05). Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru adalah variabel kesadaran Kesadaran situasional tentang henti jantung merupakan faktor prediktor yang dapat digunakan untuk memprediksi efikasi diri, dimana kesadaran merupakan faktor prediktor paling dominan dalam mempengaruhi efikasi diri remaja dalam melakukan resusitasi jantung paru di SMK Negeri 2 Singosari.


2021 ◽  
pp. 1348-1356
Author(s):  
Zelyn Rizkiyah Zarui ◽  
Reza Aril Ahri ◽  
Arni Rizqiani Rusydi

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 145 perawat dan sampel berjumlah 97 perawat, sampel diambil dengan cara purposive sampling. Data diperoleh menggunakan kuosioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil pengambilan data awal kasus insiden keselamatan pasien yang didapatkan di RSUD Kota Makassar tahun 2019 bahwa kasus insiden keselamatan pasien menunjukkan 1 kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 22 kasus Kejadian Tidak Cedera (KTC), 1 kasus Kejadian Potensial Cedera (KPC), 11 kasus Kejadian Nyaris Cedera (KNC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dengan upaya penerapan patient safety di ruang rawat inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020. Hasil analisis uji chi-square dengan α=0.05 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk pengetahuan kerja perawat p 0,867, sikap kerja perawat p=0.235, motivasi kerja perawat p=0.052 dengan penerapan patient safety. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan Kompetensi Perawat dengan Upaya Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Makassar Tahun 2020.


2015 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 96 ◽  
Author(s):  
Haniek Try Umayana ◽  
Widya Hary Cahyati

<p>Jumlah posbindu PTM di Kota Semarang semakin meningkat, tetapi jumlah kunjungannya semakin menurun dari tahun 2012 sebesar 470 orang menjadi 398 orang tahun 2013. Salah satu permasalahan di masyarakat adalah kurangnya dukungan dan kepedulian dari anggota keluarga dan tokoh masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan secara rutin yang berdampak pada tingkat kunjungan masyarakat ke posbindu PTM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan dukungan tokoh masyarakat dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang. Desain penelitian pada tahun 2014 ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 258 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (chi square test dengan α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dukungan keluarga (p value = 0,0001) dan dukungan tokoh masyarakat (p value = 0,001) berhubungan dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang. Simpulan dari hasil penelitian bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dan dukungan tokoh masyarakat dengan keaktifan penduduk ke kegiatan posbindu PTM di Kota Semarang.</p><p> </p><p><em>The number of posbindu NCD in Semarang City is increased, but the number of visits decreased in 2012 from 470 people to 398 people in 2013. A problem that family support and community leader care had less to check their health as a whole, so public visit rate had less. The purpose of the research was to determine associated of family support and community leader support with the actively of inhabitants to posbindu NCD in Semarang City. Study design at 2014 used observational analytical method with cross sectional study approach. The sample totaled by 258 people by purposive sampling. Data analysis was performed using univariate and bivariate (chi square test with α = 0.05). The results showed that family support (p value = 0.0001) and community leader support (p value = 0.001) have correlation with the actively of inhabitants to  posbindu NCD in Semarang City are. A summary result that there were correlation between family support and community leader support with  the actively of inhabitants to  posbindu NCD in Semarang City</em></p>


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Lenni Sastra ◽  
Afrizal Afrizal ◽  
Adella Fitri Mulya

DM tipe 2 merupakan penyakit kronis yang membutuhkan manajemen diri untuk mencegah komplikasi. Perilaku manajemen diri diabetes mencakup diet, latihan fisik, medikasi, pemantauan glukosa darah dan perawatan kaki. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan manajemen diri pada penderita DM tipe 2 di Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian adalah survei analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional  study. Populasi  pada  penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung di rawat jalan Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan jumlah sampel 61 orang yang diambil dengan menggunakan metode accidental sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa univariat ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi-square dengan kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separoh pasien DM Tipe 2 (55,7%) memiliki manajemen diri yang kurang baik dan lebih dari separoh (60,7%) memiliki dukungan sosial yang kurang baik. Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan manajemen diri di Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang (p value = 0.002). Kesimpulan dari hasil penelitian dukungan sosial mempengaruhi manajemen diri. Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan manajemen diri dengan mengefektifkan dukuangnmelalui pembentukan klub diabetes, perawat sebagai fasilitator untuk menghubungkan pasien DM tipe 2 dengan sumber dukungan sosial baik keluarga, tenaga kesehatan, kelompok pendukung untuk mempertahankan kondisi emosional pasien ke arah yang adaptif.


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 48-56
Author(s):  
RevyPutri Nastiti ◽  
Rafiah Maharani Pulungan ◽  
Acim Heri Iswanto

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir di Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, teknik pengambilan data secara purposive sampling dengan besar sampel 84 responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 66,7% masyarakat tidak siap menghadapi bencana banjir di wilayah Kelurahan Kebon Pala Jakarta Timur tahun 2020. Berdasarkan analisis statistik chi square, terdapat faktor yang berhubungan terhadap kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir, yaitu variabel persepsi terhadap risiko bencana banjir dengan p value 0,021; variabel jenis kelamin dengan p value 0,002, dan variabel pendidikan dengan p value 0,001. Peneliti menyarankan agar masyarakat menerapkan perilaku kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir sesuai dengan anjuran BNPB


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document