scholarly journals PENGEMBANGAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) MATERI BILANGAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 32-44
Author(s):  
Sitri Cayani ◽  
Mawardi Lubis ◽  
Poni Saltifa

Tujuan Penelitian ini yaitu mengembangkan soal HOTS materi bilangan kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota Bengkulu yang valid dan praktis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D/Research and Development dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Martin Tessmer yang terdiri dari tahap  preliminary, tahap self evaluation (analisis kurikulum, peserta didik, materi, dan desain), tahap prototyping (validasi, evaluasi, dan revisi) yang meliputi expert review, one-to-one dan small group. Hasil pengembangan soal HOTS materi bilangan kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota Bengkulu diperoleh nilai validitas dari 3 orang validator sebesar 3,73 yang berarti soal tes HOTS ini berada pada criteria sangat valid selanjutnya soal tes HOTS yang sudah peneliti kembangkan diperoleh nilai kepraktisan pada tahap small group (6 orang peserta didik) sebesar 93,75% berada pada kriteria sangat praktis.

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Tria Gustiningsi ◽  
Rahma Siska Utari

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) materi persamaan garis lurus yang valid dan praktis. Penelitian dilakukan dengan metode design research tipe development studies dengan tahapan penelitian menggunakan alur formative evaluation. Tahapan formative evaluation terdiri dari preliminary design, self evaluation, expert review, one to one, small group, dan field test. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP. Data dikumpulkan dengan walk-through, tes, wawancara, dan angket. Penelitian menghasilkan soal matematika tipe HOTS materi persamaan garis lurus yang valid dan praktis. Kevalidan dilihat dari komen expert pada tahap expert review segi konten, konstruk, dan bahasa yang menunjukkan bahwa soal telah sesuai dengan materi dan kriteria soal HOTS, sedangkan kepraktisan dilihat dari keterpakaian soal pada tahap one to one, small group, dan field test bahwa soal dapat digunakan oleh siswa dan tidak menimbulkan penafsiran ganda atau tidak membingungkan siswa saat mengerjakan soal yang dikembangkan.


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 142
Author(s):  
Nailul Farihah ◽  
Ulil Nurul Imanah ◽  
Eka Wahyu Hidayati

Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan 2 tahap utama yaitu preliminary dan formative evaluation. Tahap formative evaluation meliputi self evaluation, expert review, one-to-one, small group dan field test. Untuk mengetahui kevalidan perangkat soal HOTS dilihat dari hasil analisis lembar validasi pada tahap expert review. Kepraktisan soal diketahui dari hasil analisis angket respon siswa pada tahap small group. Sedangkan efek potensial soal berdasarkan hasil analisis kemampuan berpikir tingkat tiggi siswa pada tahap field test. Hasil pengembangan soal HOTS ini berupa perangkat soal yang terdiri dari kisi-kisi dan soal HOTS dengan 5 soal berbentuk uraian yang memenuhi kriteria valid dan praktis. Perangkat soal dinyatakan valid dengan rata-rata kriteria skor sebesar 89% dalam kategori sangat valid, dan dinyatakan praktis dengan kriteria skor sebesar 83% dalam kategori sangat praktis. Soal HOTS yang dikembangkan juga memiliki efek potensial yang baik terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan skor rata-rata 15,6875 yang menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam kategori baik


2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 49-60
Author(s):  
Rahma Siska Utari ◽  
Tria Gustiningsi

This study aimed to produce the Higher Order Thinking Skill (HOTS)’ questions of relation and function material that had validity and practicality and also had potential effect to support student’s creative thinking. This research was a descriptive research with design research method and development study type. The questions of relation and function material developed based on characteristics of Higher Order Thinking Skill (HOTS) questions and followed stages of development study, such as: self evaluation, experts review, one-to-one, small group and field test. The subjects of this research were 38 students of eight grader from SMP Negeri 17 Palembang. They participated on one-to-one, small group and field test. Data collected using walkthroughs, interviews, questionnaires and tests. Validity of questions knew form experts review result based on content, construct and language. Practicality of questions knew from small group result about student’ understanding of purpose of questions and procedural of answering questions. Potential effect did known by test on field test stage. The result showed the HOTS’ questions of relation and function material truly supported student’s creative thinking.


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1793-1806
Author(s):  
Kamid Kamid ◽  
Rikhel Saputri ◽  
Bambang Hariyadi

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal HOTS berbasis budaya Jambi pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah Design research tipe development study. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap persiapan (preliminary) yang terdiri dari analisis dan desain, serta tahap pengembangan (prototyping) yang terdiri dari Expert Review, one to one, Small Group dan Field Test. Teknik analisis data dilakukan dengan dokumentasi, walkthrough, angket dan tes. Hasil penelitian berupa seperangkat soal HOTS berbasis budaya Jambi yang valid, praktis dan memiliki efek potensial sebanyak 10 butir soal. Valid dari segi konten, konstruk dan bahasa berdasarkan penilaian validator, praktis berdasarkan uji coba dan angket pada Small Group dan memiliki efek potensial berdasarkan analisis hasil jawaban siswa pada Field Test.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 135-149
Author(s):  
Etrie Jayanti

Abstract: According to demands of curriculum 2013, assessment carried out on school should have led to increasing of higher order thinking skill. The lack of availability of questions are specifically designed to develop student’s higher order thinking skill causes students are not really proficient in solving higher order thinking skill questions. This study was research and development research purposing to determine development steps and quality of higher order thinking skill test instrument in one of high schools chemistry topic, i.e. colloid. The process of developing a higher order thinking skill test instrument used a formative research designed by Tessmer through 4 stages, namely: preliminary, self-evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one and small group) and field test. The data were obtained from the results of filling out validation sheets by expert reviews, questionnaires filled out by students, and test/trial of higher order thinking skill test instrument on students. The results of the development were categorically valid logically and empirically. The reliability of the test instrument was 0,65 with the high category. The item’s difficulty level was in the medium category. Six questions had good distinguishing power and one question had enough distinguishing power. The higher order thinking skill of students were in excellent, good, adequate, lacking and very poor categories respectively: 15,14%;  12,12%;  42,42%;  24,24%;  6,06%.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 79-84
Author(s):  
Mutiara Havina Putri ◽  
Fahmi Fahmi ◽  
Eko Wahyuningsih

This study aims to evaluate the effectiveness of the static electricity subject matter learning device for junior high school students. Learning tools include syllabus, lesson plans, teaching materials, LKPD, and assessment test. The research model used is the Tessmer development model which consists of five steps, namely: 1) Self evaluation; 2) expert review; 3) one to one; 4) small group; and 5) field test. The data analysis technique used in this research is quantitative analysis to assess the effectiveness of the learning tools. The results showed that the learning tools developed were considered effective as seen from the LKPD results which showed an increasing trend in the indicators of critical skills.Keywords: effectiveness, learning tools, critical thinking skills, static electricityAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas perangkat pembelajaran materi pokok listrik statis pada peserta didik SMP. Perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKPD, dan lembar penilaian. Model penelitian yang digunakan adalah model pengembangan Tessmer yang terdiri atas lima langkah yaitu: 1) Evaluasi diri (self evaluation); 2) pendapat pakar (expert review); 3) uji coba perorangan (one to one); 4) uji coba kelompok kecil (small group); dan 5) uji lapangan (field test). Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif untuk menilai efektivitas perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinilai efektif dilihat dari hasil LKPD yang menunjukkan tren peningkatan pada indikator keterampilan berpikir kritis.Kata kunci: efektivitas, perangkat pembelajaran, keterampilan berpikir kritis, listrik statis


2020 ◽  
Vol 15 (5) ◽  
pp. 508
Author(s):  
Umi Angga Eni ◽  
Arfilia Wijayanti ◽  
Asep Ardiyanto

Alat bantu pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi dengan menyenangkan dan bereksplorasi meningkatkan kemampuan berfikir kritisnya. Oleh karena itu peneliti mengembangkan Alat permainan Edukatif Karambol Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis serta belajar sambil bermain. Namun dalam kenyataan  siswa masih belum maksimal mengikuti pembelajaran dengan antusias sehingga pengembangan APE Karambol Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Metode penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan desain penelitian menurut ADDIE dengan tahapan yaitu Analasis (Analisis), Design (desain/merancang), Development (pengembangan), Implementation (Implementasi/penerapan), Evaluation (evaluasi). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis kebutuhan guru dan siswa untuk mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan dilapangan. Penelitian dilakukan di SDN Rejosari 03 Semarang dengan subyek siswa kelas empat. Instrument yang digunakan adalah angket validasi ahli media dan ahli materi untuk mengetahui kevalidan media dan materi pembelajaran, angket respon guru dan  siswa untuk mengetahui kepraktisan media dan materi pembelajaran, serta soal pretest-postest untuk mengetahui keefektifan media APE Karambol berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) sebagai pembelajaran IPA kelas IV sekolah dasar.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 48-55
Author(s):  
Rahma Zuriyatina ◽  
K Anom W ◽  
Diah Kartika Sari

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan modul pembelajaran kimia yang berjudul pakan jeroan ikan untuk pertumbuhan ikan lele terintegrasi STEM-PBL yang valid, praktis, dan efektif. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE dan dievaluasi dengan menggunakan metode evaluasi formatif Tessmer. Tahapan evaluasi formatif Tessmer dalam penelitian ini meliputi self evaluation, expert review, one-to-one, dan small group. Hasil tahapan expert review memperoleh skor rata-rata kevalidan sebesar 0,81 skala Aiken dengan kategori kevalidan tinggi. Hasil skor akhir kepraktisan pada uji one-to-one sebesar 0,91 skala Aiken (kepraktisan tinggi) dan small group 0,81 skala Aiken (kepraktisan tinggi). Hasil tahapan field test menunjukan skor akhir n-gain adalah sebesar 0,796 dengan kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul pembelajaran kimia terintegrasi STEM-PBL telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran mata kuliah kewirausahaan. Kata kunci: Penelitian Pengembangan, Modul Pembelajaran Kimia, STEM-PBL, Pakan Jeroan Ikan Untuk Pertumbuhan Ikan Lele.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 2950-2961
Author(s):  
Adi Asmara ◽  
Debby Juita Sari

Pembelajaran matematika bagi siswa diharapkan tidak hanya sekedar memiliki kemampuan dalam berhitung saja melainkan juga dapat menunjang kemampuan bernalar yang logis, kritis, dan berkomunikasi untuk pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan butir soal yang valid dan praktis berbasis literasi matematis siswa SMP kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan Tessmer terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: preliminary, self evaluation, expert review dan one-to-one, small group, dan field test. Subjek dari penelitian ini adalah 6 orang siswa kelas VII. Teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan analisis kualitatif pada tahap preliminary dan self evaluation, dan dengan analisis kuantitatif pada tahap one-to-one. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa soal-soal yang dikembangkan sudah valid berdasarkan penilaian dari validator atau pada tahap expert rewiew dan soal-soal yang dikembangkan sudah praktis berdasarkan komentar/saran siswa atau hasil uji coba siswa pada tahap one-to-one. Penelitian pengembangan ini menghasilkan 14 soal berbasis literasi matematis level 3 pada materi aritmetika sosial yang valid dan praktis.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 176-189
Author(s):  
Ani Widiastuti ◽  
Yetty Rahelly ◽  
Sayfdaningsih Sayfdaningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa buku. Pengembangan bahan ajar bentuk-bentuk geometri berbasis cerita menggunakan kombinasi model pengembangan Rowntree dan evaluasi Tessmer. Model pengembangan Rowntree terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Di tahap evaluasi menggunakan Tesmmerr kegiatan yang dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu self evaluation, expert review, one-to-one evaluation dan small group evaluation karena hanya menguji kevalidan dan melihat kepraktisan produk. Teknik pengumpulan data  menggunakan wawancara, walkthrough dan observasi. Hasil expert review nilai rata-rata yang diperoleh dari validasi materi dan desain sebesar 3,65 yang dikategorikan sangat valid. Kategori valid disini berarti sudah dikembangkan dengan teori yang memadai, difokuskan pada aspek isi, format perangkat pembelajaran memadai memadai pada desain tampilan, kemasan, penggunaan font dan komponen produk antara satu dengan yang lainnya berhubungan secara konsisten. Selanjutnya tahap one to one evaluation didapatkan rata-rata hasil observasi anak sebesar 88,86% dengan kategori sangat praktis dan tahap small group evaluation didapatkan hasil rata-rata observasi sebesar 91,66% kategori sangat praktis. Kategori paktis disini berarti bahan ajar yang dikembangkan mudah digunakan oleh pengguna baik guru maupun anak, mudah pengadministrasiannya seperti mudah dalam pelaksanaan pemberian penilaian dengan petunjuk yang jelas. Berdasarkan semua tahap yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar bentuk-bentuk geometri berbasis cerita dinyatakan valid dan praktis. Kata Kunci: pengembangan bahan ajar, bentuk-bentuk geometri berbasis cerit, anak usia 5-6 tahun


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document