Analisis Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Sub Sektor Properti dan Real Estate di BEI 2011-2015

2017 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 21-25
Author(s):  
Adeh Ratna Komala ◽  
Nadia Laksmita

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor properti dan real estate terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2015. Fenomena yang terjadi yaitu pada beberapa perusahaan sub sektor properti dan real estate yang mengalami kesulitan keuangan ketika perusahaan memiliki arus kas dan likuiditas yang sehat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah arus kas dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Unit analisis dalam penelitian ini adalah 105 laporan keuangan tahunan perusahaan yang diambil pada tahun 2011-2015. Sedangkan analisis data menggunakan regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t dengan SPSS Versi 16.0 for Windows. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa arus kas berpengaruh terhadap financial distress, demikian juga dengan likuiditas yang berpengaruh terhadap financial distress pada pada perusahaan sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2019 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 237
Author(s):  
Febri Masak ◽  
Suzy Noviyanti

Kondisi kesulitan keuangan atau financial distress yaitu suatu kondisi yang terjadi sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empat karakteristik komite audit yaitu ukuran komite audit, independensi komite audit, frekuensi pertemuan komite audit dan jumlah ahli keuangan komite audit terhadap kondisi kesulitan keuangan atau financial distress perusahaan. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan teknik pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Terpilih 45 perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 sebagai sampel penelitian. Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dan analisis data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karaktersistik ukuran komite audit mempunyai pengaruh negatif terhadap financial distress perusahaan sedangkan independensi komite audit, frekuensi pertemuan komite audit dan jumlah ahli keuangan komite audit berpengaruh positif terhadap financial distress yang dialami perusahaan. 


2018 ◽  
pp. 1332
Author(s):  
Ni Putu Wulan Puspayanti ◽  
I Dewa Gde Dharma Suputra

Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan Ada kemungkinan laporan keuangan ini dipengaruhi kepentingan pribadi, sementara pihak ketiga yaitu pihak eksternal selaku pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan untuk mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor dalam memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching. Populasi penelitian ini adalah perusahaan property & real estate yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016 sebanyak 53 perusahaan. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh positif terhadap auditor switching. Sedangkan reputasi auditor tidak mampu memoderasi pengaruh financial distress pada auditor switching.


Author(s):  
Jasmine Yolanda ◽  
Farida Titik Kristanti

ABSTRACTCompanies need a system to prevent the emergence of financial distress to provide early warning if there are financial problems in the company. The research carried out aims to determine how much impact liquidity, leverage, independent commissioners, institutional ownership, managerial ownership, intellectual capital have on financial distress. The selected population is the companies included in the property, real estate, and building construction sector as well as the utility and transportation infrastructure sector for the 2009-2018 period. Purposive sampling technique is used in sampling by obtaining 56 samples. The analysis technique uses survival analysis with Cox Proportional Hazard model. Based on the results of data processing leverage and intellectual capital have a significant impact on financial distress.Keywords                   : Corporate Governance; Financial Distress; Financial Ratios; Intellectual Capital. ABSTRAK Perusahaan memerlukan sistem untuk mengantisipasi timbulnya financial distress guna memberikan peringatan dini apabila ada masalah keuangan pada perusahaan. Riset yang dilakukan tujuannya adalah mengetahui seberapa besar dampak likuiditas, leverage, komisaris independen, kepemilikan institusional, manajerial, intellectual capital terhadap financial distress. Populasi yang dipilih yakni perusahaan yang termasuk ke dalam bidang properti, real estate, dan konstruksi serta infrastruktur utilitas dan transportasi periode 2009-2018. Pengambilan sampelnya memakai teknik purposive sampling dan memperoleh 56 sampel. Teknik analisisnya memakai analisis survival dengan model Cox Proportional Hazard. Berdasarkan hasil pengolahan data leverage dan intellectual capital mempunyai dampak yang signifikan pada financial distress. Kata kunci      : corporate governance; financial distress; intellectual capital; kinerja keuangan


2022 ◽  
Author(s):  
GOVERNANCE: JURNAL POLITIK LOKAL DAN PEMBANGUNAN

This study aims to financial distress predict and the level of accuracy using the Springate model in the property and real estate sector listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2019-2020 period. The population of this study is all property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2019-2020 period, so the population of this study managed to find 66 companies. Samples were selected based on predetermined purposive sampling criteria. The sample selected according to the specified criteria is 37 companies. The data analysis technique used the Springate S-Score discriminant analysis technique. The results of the bankruptcy analysis using the Springate method, namely in 2019 before the onset of covid-19 there were 27 property and real estate companies in financial distress and 10 companies in healthy condition (non-financial distress). In 2020, during the COVID-19 pandemic, there were additional companies that were in financial distress, namely 34 companies and only 3 companies that remained in a healthy condition (non-financial distress). Based on the results of the analysis of the Springate method in predicting bankruptcy in property and real estate sector companies, it has an accuracy rate of 62.2%.


Author(s):  
Christine Wahyu Indrayani ◽  
Vinola Herawaty

<p>Tujuan dari penelitian ini adalah<strong>:</strong><strong> </strong>Untuk meneliti bagimana pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, <em>leverage</em>, <em>sales </em><em>growth</em> terhadap <em>financial distress</em> dengan <em>board size</em> sebagai variabel moderator. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol <em>age</em> dan <em>size. </em>Desain/Metologi/Pendekatan: Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan properti &amp; real estate yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Jumlah sampel yang terpilih adalah sejumlah 123 observasi yang ditentukan dengan menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian : hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa rasio profitabilitas, <em>board size</em> berpengaruh negatif terhadap financial distress, sedangkan rasio likuiditas, <em>leverage</em> dan <em>sales growth </em>tidak berpengaruh terhadap <em>financial distress</em>. <em>Board size </em>tidak mampu memperkuat pengaruh profitabilitas, likuiditas, <em>growth </em>terhadap <em>financial distress</em> dan tidak mampu memperlemah pengaruh <em>leverage </em>terhadap <em>financial distress.</em></p>


2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 180
Author(s):  
Imam Hidayat

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh total asset turnover, leverage dan profitabilitas terhadap financial distress pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu penelitian yang digunakan adalah 5 tahun yaitu periode 2015-2019.Populasi penelitian ini meliputi seluruh perusahaan property dan real estate estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh 17 perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asset turnover tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress, leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress, profitabiliats berpengaruh positif terhadap financial distress dan manajerial dan likuiditas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap financial distress, dan total asset turnover, leverage dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial distress.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Hesty Erviani Zulaecha ◽  
Atik Mulvitasari

This study aims to determine the effect of liquidity, leverage, and salesgrowth on partial financial distress on property, real estate and buildingconstruction companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).The research period is 3 years in 2015-2017. The population of thisstudy covers all sectors of property, real estate and building constructioncompanies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2015-2017.The sampling technique uses purposive sampling technique. Based onpredetermined criteria obtained 50 samples of the company. Type ofdata which is secondary data obtained from the site Burssa EfekIndonesia. Data analysis used is regression data panel. The resultsshowed that liquidity had a positive effect on financial distress andnegative leverage on financial distress while sales growth did not affectfinancial distress.


Author(s):  
Vieda Vira Varirera ◽  
◽  
Suyatmin Waskito Adi ◽  

Financial distress merupakan keadaan kesulitan keuangan yang terjadi pada perusahaan sebelum mengalami kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio hutang, profit margin, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap financial distress. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, kemudian diperoleh 57 perusahaan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program software SPSS 20. Variabel financial distress diukur dengan model Zmijewsky Score, variabel rasio hutang diukur dengan debt to total asset, variabel profit margin diukur dengan net profit margin, variabel ukuran perusahaan diukur dengan log total aset dan likuiditas diukur dengan current ratio. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio hutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress, profit margin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress. Sedangkan variabel ukuran perusahaan dan likuiditas lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress.


Author(s):  
Tsusayya Aghnia Muthi’a ◽  
Harry Budiantoro

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pergantian Manajemen dan Financial Distress terhadap Auditor Switching. Beberapa penelitian terdahulu tentang Auditor Switching menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel peusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015. Jumlah perusahaan real estate dan property yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 13 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 65 laporan keuangan. Variabel penelitian yang digunakan adalah Pergantian Manajemen, Financial Distress dan Auditor Switching. Dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression) dengan aplikasi program SPSS 24.0 Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Auditor Switching, (2) Financial Distress tidak berpengaruh terhadap Auditor Switching.JEL Classification: G24


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 160-178
Author(s):  
Idarti Idarti ◽  
Afriyanti Hasanah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, kebijakan hutang dan likuiditas terhadap financial distress pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2017. Financial distress sebagai variabel dependen diproksikan dengan earnings per share (EPS) negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan, kebijakan hutang dan likuiditas serta sales growth dan return on asset (ROA) sebagai variabel kontrolnya. Struktur kepemilikan diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan asing dan kepemilikan manajerial. Sementara kebijakan hutang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR). Metode penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Penarikan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan mendapatkan hasil 220 sampel perusahaan properti dan real estate. Penelitian ini diuji dengan uji analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah pengungkapan kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap financial distress, sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan manajerial dan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor properti dan real estate, oleh karena itu penelitian selanjutnya disarankan menggunakan perusahaan di sektor lain sehingga mempunyai jumlah sampel lebih banyak. Penelitian ini dapat dijadikan acuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengatasi kemungkinan terjadinya financial distress.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document