scholarly journals Lean Manufacturing: Efficiency improvement application in multi-product area of the Aerospace Industry

Author(s):  
Adolfo Cano-Carrasco ◽  
René Daniel Fornés-Rivera ◽  
María Del Carmen Vásquez-Torres ◽  
Arlene Amalia Guerrero-Portillo

This research addresses the problem of leveling workloads in a multi-product final assembly area. In which it was found that 27.4% of the time is used for set up and the current distribution presents areas of opportunity. The target was to implement improvement actions to make use of resources more efficient in the production process in the aforementioned area through Lean Manufacturing tools. The results obtained consist of eight products generated with the support of lean manufacturing support tools such as SMED, Workload Balancing and MUDA waste identification, achieving important results among which productivity in the area stands out from 109% to 125%, as well as a reduction in set-up time from 17 min to 4.4 min.

2000 ◽  
Vol 10 (4) ◽  
pp. 248-256 ◽  
Author(s):  
Dennis F.X. Mathaisel ◽  
Clare L. Comm

Japanese companies, particularly Toyota, first began building quality into their products and becoming lean. Consequently, researchers associated with the international motor vehicle industry initially identified the “lean” manufacturing paradigm in the US automobile industry. Building upon their successes, the US aerospace industry initiated a study to ascertain whether a similar initiative focused on launch vehicles and spacecraft would bring value to military and commercial aerospace stakeholders in their ongoing efforts to be lean. This paper presents the findings of this investigation. It explores the relevance and value of the lean concepts to the US defense launch vehicle, spacecraft, and space operations industries, and it ascertains if there is interest within space industry firms in establishing a lean initiative similar to that of the automotive industry. Further, the relevance of lean manufacturing to other industries is considered.


Texere ◽  
2021 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Tina Martina ◽  
Nur Rofiqoh Utami ◽  
Pratiwi Wulansari

Pada industri pakaian jadi pelayanan dan kepuasan buyer menjadi hal penting dalam menghadapi persaingan agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Order produksi setiap tahun terdiri dari berbagai macam style yang akan berganti setelah selesai diproduksi. Perusahaan akan melakukan penetapan waktu yang harus dicapai dalam menyelesaikan satu order, sehingga dapat berpengaruh pada efisiensi waktu proses dikarenakan seringnya aktivitas change over. Change over merupakan pergantian aktivitas produksi disuatu lini produksi dari satu produk ke produk lainnya. Metoda yang akan digunakan untuk mengurangi change over time (COT) pada lini produksi yaitu menggunakan Quick Change Over (QCO). Tujuan mengurangi COT untuk mengefisiensikan waktu proses produksi walaupun tidak untuk menambah kapasitas produksi. Waktu yang dibutuhkan selama set up mesin dalam QCO menjadi faktor yang paling lama sehingga beberapa proses set up harus disederhanakan sesuai dengan prinsip lean manufacturing. Upaya mengurangi COT pada proses penjahitan yaitu dengan penerapan pemeliharaan mesin yang terjadwal, menempatkan operator sesuai dengan skill matrix dan mempersiapkan aksesoris ketika diperlukan bagian produksi. Hasil setelah penerapan metoda QCO untuk style yang repeat order menunjukan bahwa COT line A20 mengalami penurunan, walaupun belum memenuhi standar target yang ditetapkan oleh perusahaan. Penurunan COT ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan efisiensi di line A20.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
pp. 287
Author(s):  
Dian Amalia Maharani ◽  
Ida Musfiroh

Perusahaan industri farmasi yang semakin berkembang secara umum harus dapat menciptakan proses yang efektif dan efisien dalam produksi. Adapun pendekatan yang dapat diupayakan dalam mereduksi waktu set up produksi dengan menggunakan salah satu metode yang termasuk lean manufacturing system yaitu metode Single Minute of Exchange Die (SMED) dimana tujuan dari metode ini yaitu meminimalkan waktu set up. Metode yang digunakan adalah penyelusuran literatur secara elektronik diberbagai jurnal internasional maupun nasional yang diakses dari situs Google Scholar dan ScienceDirect dengan kata kunci “Penerapan Metode Single Minute Exchange of Dies (SMED) di Industri dan Lean Manufacturing System (LMS). Penelusuran literatur yang bersumber data primer diperoleh dari jurnal yang kemudian dilakukan skrining jurnal yang diterbitkan selama 10 tahun terakhir sebagai kriteria. Hasil kajian pustaka yang diambil dari beberapa literatur dengan menggunakan metode SMED di perusahaan industri dalam proses produksi. Dimana perbandingan waktu sebelum improvement dan setelah improvement waktu setup atau changeover dengan metode SMED memiliki penurunan yang cukup signifikan dengan persentase sebesar 39,97 %. Sehingga hasil yang telah diperoleh perlu diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan industri terutama industri farmasi sehingga metode tersebut dapat diterapkan dalam pelaksanaan proses produksi untuk meningkatkan prokduktivitas perusahaan.. 


2020 ◽  
Author(s):  
◽  
Paola Priscilla Aucasime Gonzales ◽  
◽  
Sofia Fernanda Tremolada Cruz
Keyword(s):  

En el presente artículo se aborda la problemática de la baja eficiencia de un proceso productivo en una empresa manufacturera. Esta investigación busca integrar y modelar diferentes herramientas de la ingeniería, con un modelo más eficiente que evite costos altos de mantenimiento de los equipos de producción, sin incurrir en elevados costos por implementación. En tal sentido, este artículo presenta un Modelo de Reducción de Desperdicios que busca reducir el tiempo de set up y desarrollar una gestión del mantenimiento adecuada para lograr el incremento de la Eficiencia General de los Equipos (OEE). La validación del modelo ha sido realizada en una empresa de manufactura de neumáticos en el Perú y arrojó resultados positivos tales como un incremento del OEE de 13%, una reducción de tiempos de set up de 22.5% y como consecuencia un incremento en la capacidad de cambios de componentes, la externalización de 37 actividades y un incremento del 80% en el índice de conocimiento de los operarios involucrados en la propuesta.


SINERGI ◽  
2015 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Hendri Hendri

PT. X bergerak dalam industri manufuktur yang memproduksi komponen otomotif yang  salah satu prosesnya adalah pembuatan bearing. Saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Situasi ini membuat organisasi untuk memperbaiki diri dengan penurunan waktu set-up supaya dapat menghilangkan pemborosan sehingga peningkatan efektifitas dapat dicapai. Untuk melakukan penurunan waktu set-up dalam penelitian ini menggunakan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED). SMED adalah salah satu metoda improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu Set up, serta mengetahui cara memperbaiki dan menurunkan waktu set up. Setelah dilakukan penelitian diketahui total waktu set up atau change over serta dilakukan perbaikan pada tiga titik yakni memindakan enam aktivitas internal menjadi aktivitas eksernal yang aktivitasnya dipersingkat, mengganti cara kerja setting/pengencangan baut dari cara manual ke alat bantu pengencangan dengan bantuan tekanan udara (pneumatic), dan mengganti cara kerja setting/penyetelan manual menjadi penyetelan dengan mengunakan block gauge. Secara keseluruhan terjadi penurunan waktu set up yang signifikan. Dengan demikian terjadi peningkatan efektifitas dengan menghilangkan pemborosan waktu set up sehinga terjadi peningkatan jumlah produksi per jam.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 139-153
Author(s):  
Rubén Orlando Samanamud Natividad ◽  
Johnny Gustavo Cordova Garay ◽  
Jonathan Junior Pacora Chirito ◽  
Julio Fabián Amado Sotelo ◽  
Jaime Eduardo Gutiérrez Ascón

Introducción: El objetivo fue aplicar la manufactura esbelta con aplicación de simulación estocástica, para incrementar la productividad en la línea de nuggets de una empresa avícola. El propósito es optimizar los recursos como el tiempo. Materiales y métodos: El análisis documental sirvió para recolectar datos que se procesaron cuantitativamente con el software Crystal Ball que emplea población de números aleatorios como principio Montecarlo simulando diez mil veces y el empleo de valor semilla 123456. Resultados: Fueron once actividades del VSM con tiempo pre test 943,89 segundos y tiempo post test 922,79 segundos a un nivel de confianza del 72,18%. El Kanban reporta tiempos de 82,31 minutos a 112,20 minutos con un intervalo de confianza de 95,78% y un coeficiente de variación de los tiempos del 7,59 %. Por otro lado, el SMED para 10 000 simulaciones registra un nivel de confianza del 95,08 % para un intervalo de 847 a 1 014 segundos en el set up de baterizado y 95,33 % para 1 960 a 2 202 segundos en el Formado. La productividad registra un incremento de 2,29 %. Conclusiones: Encontramos que las herramientas Lean Manufacturing consiguieron mejorar los tiempos de operaciones e incrementar la productividad de nuggets en la empresa avícola.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document