scholarly journals Pengembangan Aplikasi Location Based Service Pariwisata berbasis Android Studi Kasus Kabupaten Toraja Utara

2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
Author(s):  
Ishak U. Saputra ◽  
Alicia Sinsuw ◽  
Xaverius B.N. Najoan

Kabupaten Toraja Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibukotanya adalah Rantepao. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja. Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu barometer perkembangan pariwisata nasional. Sektor pariwisata menjadi sektor andalan bukan hanya oleh pemerintah daerah, tetapi juga partisipasi lapisan masyarakatnya. Begitu pesatnya perkembangan Teknologi yang mencakup segala bidang, salah satunya dalam bidang Sistem Informasi seperti aplikasi Android yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi wisata dan sarana penunjang wisata seperti hotel dan rumah makan. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini berhasil menghasilkan aplikasi Location Based Service berbasis Android. Location Based Service merupakan layanan informasi yang dapat diakses menggunakan piranti mobile yang dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu Global Positioning System (GPS), Internet Service, dan Mobile Devices. Android juga menyediakan akses dan integrasi dengan layanan Google Maps. Proses pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari 3 fase yaitu Requirements Planning, RAD Design Workshop, dan Implementation. Untuk pengembangan lanjutan aplikasi Location Based Service Pariwisata berbasis Android di Kabupaten Toraja Utara dengan menambahkan fitur-fitur lain yang lebih menunjang.Kata Kunci: Android, Global Positioning System, Google Maps, Internet Service, Location Based Service, Mobile Devices, Pariwisata, Rapid Application Development.

Jurnal Teknik ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Angga Aditya Permana

MuslimisthebiggestinhabitantinIndonesia,sothatthey needanextraordinary servicewhich canprovide informationabouttheirobligatory religiousactivity inthis caseissholat.Sholat is preferabledoneatmosqueespeciallyformale.Therefore, informationaboutthenearestmosque ismuchneeded,especiallyformobileusereven traveler. Thisinformationisimplicatedinmobile device,thereforeusercanaccess wheneverandwhereverasquickaspossible.Servicethatwillbe modeledinthis research exploiting Global Positioning System(GPS)on android mobile devices based on  LocationBased  Service  (LBS).This  servicemodel  is  developedfor  providing information about location and historical background of mosquein Tangerang.Keywords:  Android,  Global  Positioning  System,  Location Based  Service,  MobileDevice.


Author(s):  
DECY NATALIANA

ABSTRAKBerprinsip pada pengembangan teknologi dan aplikasi dari sistem penjejakan posisi (tracking), maka dibuatlah sistem personal tracking dengan mentransmisikan data GPS (Global Positioning System) dengan menggunakan teknologi SMS (Short Messaging Service) pada jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) sebagai media transmisinya.  Dengan sistem GPS akan diperoleh data garis lintang, serta garis bujur dari GPS receiver.  Data tersebut akan diteruskan oleh mikrokontroler untuk dikirim ke ponsel pengamat melalui komunikasi SMS.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa device personal tracking berhasil mengirimkan data berupa IMEI, Tanggal satelit, waktu satelit, koordinat longitude, koordinat latitude, dan jumlah satelit yang berhasil ditangkap oleh device ke ponsel pengamat.  Dari data koordinat tersebut pengamat dapat memantau posisi device personal tracking berada dengan bantuan aplikasi pendukung yaitu Google Maps.Kata kunci: GPS, Personal Tracking, SMS, Google Maps. ABSTRACTBase on technology and application development of tracking, personal tracking system was made by transmiting GPS (Global Positioning System) data using SMS (Short Messaging Service) technology with GSM (Global System for Mobile Communications) network as transmitter media.  BY GPS system, we can get datas such as latitude and longitude of GPS receiver.  Those datas will be processed by microcontroller to be sent from GSM/GPRS module to user cellular phone through SMS communication.  The test result showed that the device can be sending datas such as IMEI, UTC date, UTC time, longitude coordinate, latitude coordinate, and number sattelite which detected by device to user’s phonecell.  From those coordinate, user can be monitoring the device’s position with the Google Maps application.Keywords: GPS, Personal Tracking, SMS, Google Maps.


Repositor ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Prasetyo Budi Yulistanto ◽  
Hariyadi Hariyadi ◽  
Aminuddin Aminuddin

Abstrak            Trans Jogja merupakan sistem transportasi bus yang melayani rute perjalanan seputar Kota Yogyakarta. Sistem ini mulai dioperasikan pada awal maret 2008 oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Industri transportasi untuk saat ini mengalami perkembangan pesat terutama pelayanan tehadap penumpangnya. Namun pada penerapan sistem ini muncul permasalahan seringnya keterlambatan kedatangan armada bus serta penumpang tidak mengetahui dimana saja letak halte. Dari permasalahan diatas, peneliti membuat sebuah aplikasi yang dapat memudahkan para penumpang. Dengan perkembangan teknologi Location Based Service yang mampu memberikan layanan untuk mengetahui keberadaan dari suatu armada bus maupun halte. Aplikasi ini terintegrasi dengan layanan Google Maps untuk mengetahui antara pengguna dengan posisi armada bus dan halte. Untuk mengetahui posisi pengguna secara realtime dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System yang ada pada smartphone android.Abstract Trans Jogja is a bus transportation system that serves the route around Yogyakarta city. This system began to be operated in early March 2008 by the Provincial Government Transportation Department of Yogyakarta Special Region. The transportation industry for now is experiencing rapid development especially the service to passengers. However, in the implementation of this system emerged the problem of frequent delay in the arrival of bus fleet and passengers do not know where the location of the bus stop. From the above problems, researchers create an application that can facilitate the passengers. With the development of Location Based Service technology that is able to provide services to know the existence of a bus fleet or bus stop. This app integrates with the Google Maps service to know between users with bus fleet positions and bus stops. To know the position of users in realtime by utilizing the technology of Global Positioning System that exist on android smartphone.


2018 ◽  
Vol 189 ◽  
pp. 10013
Author(s):  
Tao Feng ◽  
Xudong Wang ◽  
Xinghua Li

Location based Service (the Location - -based Service, LBS) is a System is to transform the existing mobile communication network, wireless sensor networks, and Global Positioning System (Global Positioning System, GPS) with the combination of information Service mode, the general improvement in Positioning technology and the high popularity of mobile intelligent terminals, led to the growing market of LBS. This article from the perspective of LBS service privacy security, mainly studies the LBS location privacy protection scheme based on cipher text search, in LBS service location privacy and search information privacy issues, focus on to design the scheme, based on the cryptography in LBS service privacy protection issues in the process, this paper fully and secret cipher text search characteristics, design a new privacy protection of LBS service model, and expounds the system structure and working principle of model, defines the security properties of the privacy protection model and security model, Under the specific security assumptions, the new location privacy protection scheme based on lbspp-bse (LBS location privacy protection based on searchable encryption) is implemented.


2013 ◽  
Vol 17 (4) ◽  
pp. 458-465 ◽  
Author(s):  
Ross J. Fleischman ◽  
Mark Lundquist ◽  
Jonathan Jui ◽  
Craig D. Newgard ◽  
Craig Warden

Teknika ◽  
2014 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 11-19
Author(s):  
Kathryn Widhiyanti ◽  
Anggya N.D. Soetarmono

Jurnal berikut menyajikan implementasi dari Global Positioning System (GPS) dan Google Cloud Messaging (GCM) pada Sistem Sales Force Management (SFM). Global Positioning System(GPS) yang selama ini digunakan sebagai penunjuk arah, dapat diterapkan untuk sebuah perusahaan dalam melakukan pelacakan pekerja lapanganannya. Koordinat GPS dapat menjadi media informasi yang mudah diakses dan cukup akurat dalam penggunaannya. Dalam tugas akhir ini diterapkan penggunaan GPS dalam sistem absensi kunjungan salesman ke toko. GPS diimplementasikan didalam program Android dengan menggunakan PHP sebagai Back-End Server. Penyampaian informasi dan notifikasi secara cepat dan tepat dibutuhkan dalam komunikasi antara Android dan PHP, maka dalam pengembangannya dibutuhkan Google Cloud Messaging(GCM) yang menjadi jembatan komunikasi antara Client dan Web Server. Integrasi antara Android dan PHP sendiri dapat menjadi sebuah pengembangan teknologi yang baik dalam penggunaanya, dimana keduanya mendukung pertukaran informasi secara cepat melalui internet.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ahmad Fali Oklilas ◽  
Sri Desy Siswanti ◽  
M Dieka Rachman

Telepon pintar sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Selain untuk komunikasi, telepon pintar juga digunakan sebagai alat pencari informasi yang cepat serta bebas, tidak bergantung tempat dan waktu. Pencarian informasi berdasarkan posisi pengguna. Pencarian informasi tempat yang berdasarkan posisi dan waktu dapat dilakukan dengan menggunakan location based service. Permasalahan yang timbul ialah akurasi pembacaan lokasi dari alat yang ada dalam telepon seluler tersebut, yaitu global positioning system (GPS). Pada saat pembacaan, pergeseran titik posisi pengguna dapat terjadi sehingga posisi yang diperoleh tidak berada tepat pada posisi aktual di peta digital. Penelitian ini mengukur akurasi pembacaan dari GPS yang berada dalam perangkat telepon pintar Android. Data diambil berdasarkan studi kasus pada posisi lokasi sekolah SMA Negeri yang ada di Palembang. Pengambilan data dengan membuat aplikasi yang dipasang dalam perangkat telepon pintar yang secara langsung dapat mengambil, mengolah, sampai menampilkan data posisi pada peta digital di telepon pintar pengguna. Setelah data didapat, pengolahan data dengan rumus Haversine dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pergeseran lokasi sebagai nilai akurasi alat. Pergeseran lokasi dengan membandingkan hasil pembacaan alat GPS yang berada dalam perangkat Android terhadap GPS komersial (GPS Garmin). Hasil akurasi pergeseran pembacaan yang diperoleh adalah sebesar 10.9489 meter.<br /><br />Kata Kunci: akurasi, Android, global positioning system, location based service


Author(s):  
Budi Yulianto

Article presents analysis and design of software using Location Based Service (LBS) that is part of communication technology based on geographic position. The goal of the research is designing LBS application to be implemented on mobile device that has GPS (Global Positioning System) technology and uses GPRS (General Packet Radio Service) to connect to server for generating shortest path by Dijkstra algorithm method Fibonacci Heap. Software development method used is LBS application implemented on mobile device. Conclusion of the research has shown that shortest path generated using Dijkstra algorithm method Fibonacci Heap as single source shortest path is faster than Dijkstra algorithm and Bellman Ford.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 54
Author(s):  
Fitri Maharany ◽  
Ulla Delfana Osiani ◽  
Dyah Ayu Irawati

Kota Malang merupakan salah satu kota tujuan wisata. Wisata yang disajikan tidak hanya berupa wisata alam, tetapi juga wisata kuliner. Perkembangan kuliner di Malang menjadi semakin pesat sehingga semakin banyak pula wisatawan yang ingin mengunjunginya. Namun, karena keterbatasan informasi membuat permasalahan bagi wisatawan  yang  ingin  berkunjung  ke  lokasi  kuliner  tersebut.Oleh  karena  itu,  dikembangkan  sebuah  Sistem Pencarian Lokasi Kuliner di Kota Malang dengan Location Based Service(LBS) yang menggunakan sistem operasi Android. LBS adalah implementasi dari mobile GIS (Geographic Information System), yang menampilkan posisi secara  geografis  keberadaan  posisi  pengguna  dari  perangkat  mobile  melalui GPS  (Global  Positioning  System) sehingga  dapat  mengidentifikasi  lokasi  seperti  lokasi  kuliner  dari  pengguna. Sistem Pencarian Lokasi Kuliner di Kota  Malang  ini dapat  menampilkan  informasi  mengenai  lokasi  kuliner  di  kota  Malang. Sistem ini mempunyaibeberapa fitur yaitu, menemukan  lokasi  kuliner  terdekat,  pencarian  berdasarkan kategori  dan rating, menampilkan rute menuju lokasi kuliner, menambahkan review lokasi kuliner, memberikan rating lokasi kuliner, serta  menambahkan  lokasi  kuliner  baru.  Dengan  fitur  tersebut  maka  Sistem  Pencarian  Lokasi Kuliner di Kota Malang  ini  dapat  menyajikan  informasi  dan  pencarian  lokasi  kuliner  di  Kota  Malang  ke  dalam sebuah sistem dengan  pendekatan  teknologi  informasi  serta  referensi  tambahan  bagi  pihak-pihak  yang  memerlukan  informasi berkaitan dengan kuliner yang dapat membantu mengembangkan obyek kuliner tersebut.


Respati ◽  
2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Andhy Sulistyo ◽  
Anton Yudhana ◽  
Sunardi Sunardi ◽  
Resmi Aini

INTISARINyamuk  Aedes  Aegypti menularkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) ke manusia dengan gigitannya. Breeding Place  merupakan berkembangbiaknya  jentik nyamuk di tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah  kurang  menjadi pantauan oleh masyarakat. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan pemantauan posisi koordiinat bumi. Proses pengambilan lokasi Breeding Place tersebut akan diperoleh koordinat yang disebut waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Google Maps dan GoogleEarth saat ini telah tersedia untuk Android dan menawarkan keseluruhan layanan yang dimiliki Google. Salah satu fitur yang bermanfaat bagi banyak orang adalah informasi titik koordinat  GPS lintang dan bujurnya.Google Maps dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari penggunanya. Seperti mencari bisnis lokal, melihat peta, mendapatkan petunjuk, informasi lalu lintas real-time, melihat jadwal keberangkatan masih banyak lagi.Sementara Google Earth dapat membawa  pada  virtual tempat-tempat indah yang berbeda di belahan bumi. Google Earth dapat diasumsikan sebagai bagian dari Google Maps. Tapi, lebih mengutamakan pengalaman daripada utilitas.Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi antara Gooogle Maps dan Google Earth dengan metoda linier jarak(phytagoras) untuk mengetahui titik koordinat Breeding Place di lingkungan penduduk. Hasil uji linier jarak data diolah menggunakan  standar deviasi untuk mengindikasikan ketelitian atau kedekatan setiap individual data terhadap data lainnya, pada suatu pengamatan terhadap objek tertentu. Dengan semakin besarnya nilai standar deviasi, maka tingkat ketelitian data hasil pengukuran dapat dikatakan burukKata kunci —GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth. ABSTRACTAedes Aegypti mosquitoes transmit DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) to humans with bites. Breeding Place is the breeding of mosquito larvae in water shelters that are not grounded and are not monitored by the community. GPS (Global Positioning System) is a navigation satellite system and monitoring the Earth's coordinating position. The process of taking the location of the Breeding Place will be obtained by the coordinates called waypoint (latitude and longitude on the map). Google Maps and Google Earth are now available for Android and offer all of Google's services. One feature that is useful for many people is information on the latitude and longitude GPS coordinates. Google Maps is designed to meet the needs of its users. Like looking for a local business, looking at maps, getting instructions, real-time traffic information, see more departure schedules. While Google Earth can bring to virtual different beautiful places in the hemisphere. Google Earth can be assumed as part of Google Maps. But, prioritizing experience rather than utility.This study aims to compare the level of accuracy between Gooogle Maps and Google Earth with the linear distance method(phytagoras) to find out the coordinates of Breeding Place in a population environment. The linear test distance of the data is processed using standard deviations to indicate the accuracy or proximity of each individual data to other data, in an observation of a particular object. With the increasing standard deviation value, the level of accuracy of the measurement data can be said to be badKeywords— GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth.INTISARINyamuk  Aedes  Aegypti menularkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) ke manusia dengan gigitannya. Breeding Place  merupakan berkembangbiaknya  jentik nyamuk di tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah  kurang  menjadi pantauan oleh masyarakat. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan pemantauan posisi koordiinat bumi. Proses pengambilan lokasi Breeding Place tersebut akan diperoleh koordinat yang disebut waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Google Maps dan GoogleEarth saat ini telah tersedia untuk Android dan menawarkan keseluruhan layanan yang dimiliki Google. Salah satu fitur yang bermanfaat bagi banyak orang adalah informasi titik koordinat  GPS lintang dan bujurnya.Google Maps dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari penggunanya. Seperti mencari bisnis lokal, melihat peta, mendapatkan petunjuk, informasi lalu lintas real-time, melihat jadwal keberangkatan masih banyak lagi.Sementara Google Earth dapat membawa  pada  virtual tempat-tempat indah yang berbeda di belahan bumi. Google Earth dapat diasumsikan sebagai bagian dari Google Maps. Tapi, lebih mengutamakan pengalaman daripada utilitas.Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi antara Gooogle Maps dan Google Earth dengan metoda linier jarak(phytagoras) untuk mengetahui titik koordinat Breeding Place di lingkungan penduduk. Hasil uji linier jarak data diolah menggunakan  standar deviasi untuk mengindikasikan ketelitian atau kedekatan setiap individual data terhadap data lainnya, pada suatu pengamatan terhadap objek tertentu. Dengan semakin besarnya nilai standar deviasi, maka tingkat ketelitian data hasil pengukuran dapat dikatakan burukKata kunci —GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth. ABSTRACTAedes Aegypti mosquitoes transmit DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) to humans with bites. Breeding Place is the breeding of mosquito larvae in water shelters that are not grounded and are not monitored by the community. GPS (Global Positioning System) is a navigation satellite system and monitoring the Earth's coordinating position. The process of taking the location of the Breeding Place will be obtained by the coordinates called waypoint (latitude and longitude on the map). Google Maps and Google Earth are now available for Android and offer all of Google's services. One feature that is useful for many people is information on the latitude and longitude GPS coordinates. Google Maps is designed to meet the needs of its users. Like looking for a local business, looking at maps, getting instructions, real-time traffic information, see more departure schedules. While Google Earth can bring to virtual different beautiful places in the hemisphere. Google Earth can be assumed as part of Google Maps. But, prioritizing experience rather than utility.This study aims to compare the level of accuracy between Gooogle Maps and Google Earth with the linear distance method(phytagoras) to find out the coordinates of Breeding Place in a population environment. The linear test distance of the data is processed using standard deviations to indicate the accuracy or proximity of each individual data to other data, in an observation of a particular object. With the increasing standard deviation value, the level of accuracy of the measurement data can be said to be badKeywords— GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document