scholarly journals Development of Teaching Materials In A Direct Current Electric Circuit Based on The Blended Learning Model Oriented High Order Thinking Skill (HOTS)

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 18-29
Author(s):  
Desi Ramadhanti ◽  
Irfan Yusuf ◽  
Kaleb Amaghi Yenusi ◽  
Sri Wahyu Widyaningsih

Research on development of teaching materials, the purpose are know the validity, practicality, and effectiveness of teaching materials in a direct current electric circuit based on Blended Learning model oriented High Order Thinking Skill (HOTS). The development uses ADDIE model are analysis, design, development, implementation and evaluation. In this research, the validation and reliability using Content validity Index (CVI) equation and alpha formula. Results of instrument validity are the valid and reliable categories. The effectiveness and practicality analysis uses Rasch Model with Winstep application. The results of the effectiveness and practicality that all statements can agreed by students. From all of statements practicality and effectiveness, it can concluded the development of direct current electricity teaching materials based on the Blended Learning model can said to be valid, practical and effective to use.

2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
Author(s):  
Bernandito Prihanda Ngongo

Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PPKn kelas 5 SD melalui penerapan HOTS dalam model pembelajaran Small Group Discussion. Metode penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan  studidokumen. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan tes hasil belajar.Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Subjek penelitian adalah kelas V SDN Sumogawe 03 Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan High Order Thinking Skill dalam model pembelajaran Small Group Discussion dapat meningkatkan hasil belajar PPKn siswa.Secara klasikal hasil belajar PPKn siswa mengalami peningkatan dengan persentase nilai yang diperoleh pada siklus I persentase yang diperoleh sebesar 50% dan siklus II sebesar 70%. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penerapan High Order Thinking Skill dalam model pembelajaran Small Group Discussiondapat meningkatkan hasil belajar PPKnkelas 5 Sekolah Dasar. Kata Kunci: High Order Thinking Skill,Small Group Discussion, Hasil Belajar, dan PPKn. ABSTRACTThis research aims to improve the results of studying Pancasila and Citizenship Education of the fifth grade of primary school through the HOTS application within a learning model of Small Group Discussion. The research method used is CAR (Class Action Research). The collection of data technique uses test, observation, and documents’ study. The instruments used are observation sheets, teacher activity,  observation sheets  of student activity, and the test of studying results. The analysis of data technique used i.e. qualitative descriptive and quantitative. The subject of research is the fifth grade students of National Elementary Schools of Sumogawe 03 Semarang Regency, school year 2017/2018. The results of research shows that with the application of High-Order Thinking Skills within the learning model of Small Group Discussion is able to improve the results of studying Pancasila and Citizenship Education of the student. Classically, the result of studying Pancasila and Citizenship Education of the student getting an improvement with a values’ percentage  obtained on the first cycle at 50%  and on the second cycle  at 70%. So that, it is inferential that the application of High-Order Thinking Skills within the learning model of  Small Group Discussion is able to improve the results of studying Pancasila and  Citizenship Education of the fifth grade student of the elementary school. Key Words:High-Order Thinking Skills,Small Group Discussion, the results of the study, andPancasila and Citizenship Education.


Author(s):  
Purnama Indah

The aim of this research is to produce HOTS (High Order Thinking Skill) lesson through a valid, practical, and effective discovery learning model for class XI high schools to improve students' critical thinking skills. This research is a development that refers to the Borg & Gall model. The subject trials for grade XI students of SMA Negeri 2 Sangatta Utara, East Kutai. Validity and practicality analysis techniques used percentage of descriptive techniques. The effectiveness analysis technique is by looking at the percentage of increase in students' pretest-posttest results. The result of this research in the form of development of learning tools which included: Syllabus, teaching materials, LKPD, and assessment instruments. The result showed that learning tools that have been developed meet the validity with a validity percentage of 99.66% which is categorized as very valid. The practicality of the lesson plan produced is very practical, this is indicated by the assessment of students as research respondents about 85.93%. HOTS (High Order Thinking Skill) lesson plan through Discovery Learning model to improve student’s critical thinking skills that are produced are able to provide the effectiveness learning, it looked through an increased in learning between pretest and posttest about 33%.Keywords: development, lesson plan, HOTS (high order thinking skill), discovery learning model, students' critical thinking skill


Author(s):  
Syamsul Arif ◽  
Basyaruddin ◽  
Achmad Yuhdi

High Order Thinking Skills is the ability to connect, manipulate, and change the knowledge and experience that is owned critically and creatively in determining decisions to solve problems in new situations. In the 21st century or the Industrial Revolution 4.0 era, the learning model continues to change as a form of adjustment to the demands of the development of science and technology. The learning model that used to be still conservative in the auspices of LOTS (Low Order Thinking Skill) with the teacher / lecturer as the center of learning switched to the HOTS (High Order Thinking Skill) model by relying on reasoning, innovation and creativity to solve problems. So, the students become the center of learning. This study aims to design the shape of the HOTS learning model in the Research Methods subject. The prototype of the learning model is developed to be five steps / stages of learning, namely: (1) identifying problems based on observations of learning activities in schools, (2) selecting problems to study, (3) gathering information about the problems to be studied, (4) developing proposals, (5)presentation of proposals. The results of the study showed that the learning process of the Research Methods subject by applying the HOTS-based learning model would lead the students to form a critical attitude, increase independence and gain a lot of experience that are useful to compile scientific works including the completion of thesis preparation.


Bioedusiana ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Almira Ulimaz ◽  
Dwi Kameluh Agustina ◽  
Dian Puspita Anggraini ◽  
Devita Sulistiana

Mahasiswa baru di kampus yang berbasis pendidikan vokasi memiliki background pendidikan yang berbeda. Kebanyakan dari mereka berasal dari sekolah menengah atas atau sederajat yang jurusannya bukan IPA. Hal ini menyebabkan mata kuliah Mikrobiologi Dasar di semester satu termasuk ke dalam mata kuliah yang sulit dipahami oleh mahasiswa dengan background di luar IPA. Selain itu, minimnya lembar kerja mahasiswa yang bisa mengasah daya pikir mereka adalah penyebab rendahnya hasil belajar pada mata kuliah ini. Hasil observasi menunjukkan banyak mahasiswa yang cukup kesulitan dalam memahami materi nutrisi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) pada materi Nutrisi Mikroorganisme berbasis High Order Thinking Skill (HOTS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D dari Thiagarajan dengan mengadopsi tiga tahapan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan) dan Develop (Pengembangan). Hasil pengembangan menunjukkan bahwa 78% LKM dinilai layak. Kebahasaan LKM sebesar 72,5% dikategorikan layak dan penyajiannya sebesar 76,6% dikategorikan layak. Kegrafikan LKM sebesar 82,5% dikategorikan sangat layak. Hasil uji keterbacaan dari LKM adalah 71,78% dengan kriteria layak dan respon mahasiswa dalam menggunakan LKM, 90% menyatakan sangat baik.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Kartika Chrysti Suryandari ◽  
Sajidan Sajidan

KeterampilanNberpikir tingkat tinggi penelitian ini pada aspek menganalisis, mengevaluasi dan mencipta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi mahasiswa PGSD Kebumen menggunakan model pembelajaran SRBP. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan kelas kontrol dan perlakuan, sampel penelitian adalah mahasiswa semester tiga angkatan tahun 2018 sejumlah 76 orang, yang mengikuti mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan 2 PGSD Kebumen, FKIP UNS. Teknik pengambilan data <em>pre test-post test</em>  observasi, wawancara dan kuesioner. Analisis data dengan statistik parametrik dengan bantuan SPSS 21. Teknik dan asumsi pengujian: <em>paired sample t-test </em>untuk beda rerata sebelum dan setelah perlakukan dan <em>independent sample t-test </em> untuk beda rerata antar kelompok dilanjutkan dengan uji <em>effect size</em>.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa keteramoilan berpikir tingkat tinggi pada aspek menganalisis lebih menonjol daripada evaluasi dan mencipta.  Implikasi penelitian model SRBP dapat diterapkan pada jenjang pendidikan dasar dengan memodifikasi sumber literasi.


Author(s):  
Erna Lestari ◽  
Hendarto Cahyono ◽  
Awaluddin Awaluddin

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, peserta didik mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill (HOTS) terkait materi lingkaran, ini terjadi karena rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta didik tergolong rendah sampai sedang. Salah satu alternatif meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam memahami materi lingkaran melalui metode pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes. Bahan ajar adalah Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dengan materi lingkaran. Pada siklus pertama kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 48,90% dengan kriteria sedang, pada sikus kedua kemampuan berpikir kritis peserta didik meningkat menjadi 74,34% dengan kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 25,44%.


Author(s):  
Neni Wahyuningtyas ◽  
Nurul Ratnawati

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru pada aspek pengembangan evaluasi hasil belajar masih bersifat konvesional. Maka dari itu, pengabdian di masyarakat yang dilakukan berasaskan pada tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal yang dapat mendorong siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Program yang dijalankan yaitu Pelatihan Penyusunan Soal High Order Thinking Skill (HOTS) bagi GuruGuru MGMP IPS Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan mengungkap permasalahan yang muncul dikalangan para guru, kemudian dilakukan diskusi pengusul bersama mitra untuk merumuskan akar masalah prioritas yang disepakati, serta menentukan solusi yang tepat. Namun sebelum dilakukan diskusi atau pelatihan, terlebih dahulu pengusul melakukan koordinasi dengan guru-guru MGMP IPS Kabupaten Malang, koordinasi berkaitan dengan kegiatan sosialiasi. Keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikatakan berhasil, meskipun belum semua peserta pendampingan menguasai cara menyusun soal HOTS.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document