scholarly journals PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP NEGERI 2 KEMBANG TANJONG

2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 39-48
Author(s):  
Zuraida Zufahmi

Tuntutan generasi yang mampu bersaing secara global adalah generasi yang dibekali dengan kemampuan berpikir kreatif dan memiliki karakter yang kuat. Berpikir kreatif merupakan bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi dan menjadi komponen penting dalam menghadapi isu tuntutan abad ke-21. Kondisi tersebut dirasa perlu dilibatkan siswa dilatihkan kemampuan berpikir kreatif supaya mereka siap menghadapi tantangan yang sulit di masa mendatang. Kemampuan berpikir kreatif bersifat divergen dari siswa mencakup aspek fluency (kelancaran menggukapkan ide), flexibility (kemampuan mengungkapkan ide yang berbeda), originality (keaslian, keunikan ide), dan elaboration (pemberian rinci dan penjelasan pada ide yang dibuat). Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan perangkat pembelajaran IPA dengan menggunakan model Learning cycle 5E yang layak untuk melatih siswa berkemampuan berpikir kreatif di SMP Negeri 2 Kembang Tanjong. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 di SMP Negeri 2 Kembang Tanjong di kabuapten Pidie dengan model Perangkat pembelajaran Learning cycle 5E untuk melatih berpikir kreatif siswa.Luaran wajib adalah Jurnal nasional tidak terakreditasi dengan pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Learning cycle 5E khususnya pada pembelajaran IPA di SMP. Luaran tambahan jurnal ilmiah terakreditasber ISSN pada tingkat nasional. Pengembangan perangkat menggunakan model pengembangan 4D dengan rancangan One-Group Pre test-Post test Design. Perangkat yang dikembangkan yakni perangkat pembelajaran IPA pada materi pencemaran lingkungan terdiri dari (silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku ajar Siswa (BAS), dan tes kemampuan berpikir kreatif. Sasaran penelitian adalah perangkat pembelajaran yang diuji cobakan pada 35 siswa SMP kelas VIIB dengan menggunakan perangkat pembelajaran model Learning cycle 5E. Pengumpulan data menggunakan metode obeservasi, tes dan angket. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) dalam penelitian ini adalah tingkat pada tahun pertama adalah 5 dan tahun berikut adalah 6. Perangkat yang dikembangkan valid dengan kategori sangat baik. Terlaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik karena keterlibatan siswa dalam belajar lebih aktif. Kemampuan berpikir kreatif menunjukkan Skor N-Gain berkategori tinggi. Adanya peningkatan kemampuan secara signifikan berpikir kreatif, hal terlihat pada pre-test dan post-test dari indikator yang diukur pada aspek kelancaran (fluency) dan fleksibilitas (flexibility). Indikator elaborasi (elaboration) dan keaslian (originality) merupakan indikator yang memiliki peningkatan rendah dari pre test dan pos test, karena masih banyak siswa yang belum mampu menggaitkan materi yang mereka miliki untuk memperjelas ide dan siswa terpaku oleh beberapa hal yang dijelaskan di buku dalam mengatasi pencemaran lingkungan.Proses pembelajaran mendapat respon positif dari siswa dan kendala proses pembelajaran telah diberikan alternatif solusi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran IPA model Learning cycle 5Elayak dan dapat melatihkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP Negeri 2 Kembang Tanjong. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, Model Learning Cycle 5E, Berpikir kreatif, Pencemaran Lingkungan

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 42
Author(s):  
Ade Nurhajjah ◽  
Andika Kusuma Wijaya ◽  
Intan Kusumawati

Penelitian ini bertujan untuk mendapatkan gambaran mengenai skor rata-rata hasil belajar siswa, mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap penerapan model LC 7E pada hasil belajar siswa tentang zat dan wujudnya. Bentuk desain penelitian yang digunakan <em>pre experimental design</em> dengan <em>one group pre-test post-test design</em>. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMP Torsina Singkawang. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>sampling purposive</em> yang berjumlah 16 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model LC<em> </em>7E dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan skor <em>N-gain</em> sebesar 0,55 dengan kategori sedang. Respon siswa terhadap model LC 7E sebesar 80% dengan kategori positif.


2017 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 61 ◽  
Author(s):  
Irhamna Irhamna ◽  
Haris Rosdianto ◽  
Eka Murdani

Penerapan model learning cycle 5E telah dilakukan pada siswa kelas VIII dengan materi fluida statis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model learning cycle 5E pada materi fluida statis. Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental dengan one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Torsina Singkawang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive yang berjumlah 23 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model learning cyle 5E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu pada indikator pemecahan masalah dengan skor N-gain sebesar 0,43 dengan kategori sedang, indikator membuat keputusan dengan skor N-gain sebesar 0,42 dengan kategori sedang, indikator penyelidikan percobaan dengan skor N-gain sebesar 0,33 dengan kategori sedang dan indikator menyimpulkan dengan skor N-gain sebesar 0,37 dengan kategori sedang.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Siwi Handayani ◽  
Intan Kusumawati ◽  
Haris Rosdianto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah diterapkannya model <em>learning cycle</em> 7E berbantuan media visual pada materi cahaya. Hasil belajar yang diteliti adalah pada ranah kognitif dan ranah afektif. Bentuk penelitian berupa <em>pre experimental Design </em>dengan rancangan <em>One Group Pre test Post test Design.</em>Populasi  dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs makarim Al-akhlak dan teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Pengkategorian jawaban siswa diadaptasi dari kategori N-<em>gain</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model <em>learning cycle</em> 7E berbantuan media visual pada materi cahaya di kelas VIII mengalami peningkatan <em>N-gain</em> sebesar 0,42 dengan kriteria sedang.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 83
Author(s):  
Haeroni Haeroni ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Satutik Rahayu

This research aimed to find out the level of misconceptions and the effect of 5e learning cycle model. This research was a pre-experimental with pre-test and post-test design. The research population was all of the eleven grade students of Senior High School 1 Mataram consisted of 8 classes. Sampling was done by cluster random sampling technique and obtained students of class XI MIPA 5. Students’ misconceptions have been identified by modification of Certainty of Response Index technique and remediated with 5e learning cycle model. The result of data analysis showed that students experience misconceptions with the various level that was high, medium, and low. The misconception of students before remediation was 44% in the concept of reflection and 34% in the concept of refraction, meanwhile, after remediation, the misconceptions on the concept of reflection was 6% and the concept of refraction was 9%. As a result, 5e learning cycle model could decrease the level of misconception. It showed that 5e learning cycle model was effective to decrease the level of misconception. From the paired sample t-test, it was found that tcount= 8,042 and ttable=2,045, because of tcount > ttable there was an effect of 5e learning cycle model on a misconception.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Panglipur Nurani Wibowo ◽  
M. Arief Budiman ◽  
Ervina Eka Subekti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada keefektifan model pembelajaran Learning Cycle Berbantuan Media Audiovisual terhadap hasil belajar siswa Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV SD 3 Barongan Kudus. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Barongan Kudus, tahun pelajaran 2018/2019. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang menghasilkan kelas IV A sebagai kelas eksperimen, IV B sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, observasi, wawancara tidak terstruktur dan tes. Teknik analisis data yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir adalah independent samples t test dan one sample t test.Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan uji independent sample t test ditandai dengan nilai 𝑡 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar (2,803 dan 2,803) > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,032). Taraf signifikansinya 0,008 < 0,05. Hasil uji ketuntasan rata-rata kelas eksperimen pada post test adalah 87,50 dan kelas kontrol adalah 80,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain ada perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan media audiovisual dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar.


Basastra ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 129
Author(s):  
Mariana Siringoringo Siringoringo ◽  
Inayah Hanum Hanum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Learning Cycle terhadap kemampuan menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Nainggolan Tahun Pembelajaran 2019/2020. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapat kelas VII-1(kelas eksperimen) dan kelas VII-3 (kelas kontrol) sebagai sampel dalam penelitian ini dengan jumlah kelas masing-masing 32 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian two group post test design. Data yang diperoleh menunjukkan hasil belajar menulis teks deskripsi saat menggunakan model pembelajaran Konvensional (kelas kontrol) sebanyak 65,2 berada pada kategori cukup dan saat menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (kelas eksperimen) sebanyak 77,18 berada pada kategori baik. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji “t” diperoleh nilai t0 =3,576. Selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% atau α = 0,05 dengan df = N-1. df = 32-1 = 31, maka diperoleh ttabel pada taraf signifikansi 5% = 2,03. Nilai t0>ttabel atau 3,576>2,03. Sehingga, hipotesis nihil (Ho) ditolak  dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan model pembelajaran Learning Cyle efektif digunakan terhadap kemampuan menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Nainggolan tahun pembelajaran 2019/2020.


2018 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Ahmad Ibnu Rusydi ◽  
Hikmawati Hikmawati ◽  
Kosim Kosim

This study aims to determine the effect of learning cycle model 7E on critical thinking skills of students of SMAN 1 Gerung. The research type is quasi experimental with post-test only control group design. Population is all class X MIPA SMAN 1 Gerung, with sampling technique using purposive sampling and obtained class X MIPA 3 as experiment class and class X MIPA 4 as control class. Data collection of critical thinking ability using the test technique in the form of a description of 5 questions that have been validated and reliable. Based on the result of research, it is found that the average post-test of critical thinking ability of experimental class is 66,02 and control class is 52,80. The obtained data were first tested for normality and homogeneity. Both classes were normally distributed and homogeneous, followed by hypothesis testing using statistical test (t-test polled variance). Test the hypothesis of critical thinking ability obtained t count value of 4,0928 and t table of 1.99656 at a significant level of 0.05, because t count is greater than t table, then H0 rejected and Ha accepted. The conclusion of this research is there is influence of learning cycle model 7E to critical thinking ability of students of SMAN 1 Gerung.


SIMBIOSA ◽  
2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Luthpi Safahi

Penelitian yang menggunakan metode Quasi Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Learning Cycle terhadap kemampuan berpikirkritis mahasiswa dalam matakuliah  Vertebrata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment dengan desain penelitian Pre-test Post-test Control Group Design.Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi semester IV yang diambil dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Penguasaan kemampuan berpikir kritis diukur dengan menggunakan tes uraian materi klasifikasi chordata dan pisces sebanyak enam soal, masing-masing mengukur ketercapaian enam indikator kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen memperoleh nilai 61,87 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai 49,55. Uji hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikansi α = 1% diperoleh nilai Sig.(1-tailed) = 0.000 < p.0.01, yang berarti H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan model pembelajaran learning cycle sangat berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis.


2017 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1224
Author(s):  
Wihdati Suryani ◽  
Suyatno Suyatno ◽  
Erman Erman

This study purposed to produce a teaching materials with hypothetical deductive learning cycle model in the material acid solution decent base to improve the mastery of concepts. Development of the teaching materials using the Research & Development (R & D). The teaching materials developed consisting of lesson plan, student’s book, worksheets and test of concept mastery. The teaching materials were tested to the students of class XI SMA Muhammadiyah 5 Gresik in the first semester of the academic year 2015/2016. The design of trials using One Group Pre-test and Post-test Design. The results showed that (1) The validity of the teaching materials respectively acquire the criteria very valid; (2) Practicality teaching materials seen from feasibility study learning implementation lesson plan got practice criteria with an average of 3.48, legibility student’s book scored an average legibility level of 58% so that the legibility level appropriate teaching materials, student activity increased toward centered learning on students; and (3) the effectiveness of the teaching materials that consists of responses students received a positive response from the students so that students feel interested in learning process using hypothetical deductive learning cycle model, score improvement of students' concepts mastery, the average value of n-gain by 0.71 by category high. Based on the analysis of data and discussion is concluded that the learning device with hypothetical deductive learning cycle model feasible for use in learning process. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetik deduktif pada materi larutan asam basa yang layak untuk meningkatkan penguasaan konsep. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model Research &Development (R&D). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari RPP, BAS, LKS, dan tes penguasaan konsep. Perangkat pembelajaran di uji cobakan terhadap siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 5 Gresik pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Rancangan uji coba menggunakan One Group Pre-test and Post-test Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validitas perangkat pembelajaran masing-masing memperoleh kriteria sangat valid/valid; (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan RPP mendapat kriteria baik dengan rata-rata 3,48, keterbacaan BAS mendapat nilai rata-rata tingkat keterbacaan sebesar 58% sehingga tingkat keterbacaannya materi tepat untuk pembelajaran, aktivitas siswa mengalami peningkatan ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa; dan (3) keefektifan perangkat pembelajaran yang terdiri dari respon siswa mendapat respon positif dari siswa sehingga siswa merasa tertarik pada proses pembelajaran menggunakan model siklus belajar hipotetik deduktif, skor peningkatan penguasaan konsep siswa, rata-rata nilai  n-gain sebesar 0,71 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran dengan model siklus belajar hipotetik deduktif layak digunakan dalam pembelajaran


Author(s):  
Andi Musdalifa ◽  
Taqwa Taqwa

Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu (1). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang tidak diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (2). Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk yang diajar dengan model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme? (3). Apakah model Learning Cycle 7E berbasis pendekatan konstruktivisme efektif meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII MTs. Batusitanduk?. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan true-experimental tipe pre test-post test control group design dengan populasi yaitu seluruh siswa kelas VII MTs. Batusitanduk tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 115 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling sehingga terpilih dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol dengan jumlah 29 siswa dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes dan lembar observasi aktivitas siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai siswa sebelum perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 65,66 dan untuk kelas kontrol sebesar 67,31. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh , sehingga maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelas. Rata-rata nilai siswa setelah perlakuan untuk kelas eksperimen sebesar 75,83 dan untuk kelas kontrol sebesar 70,86. Dari hasil uji statistik z diperoleh dengan taraf signifikan 5% diperoleh . Sehingga , maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document