scholarly journals Rancang Bangun Aplikasi Mobile Panduan Wisata Kota Palopo Menggunakan Augmented Reality Berbasis Location Service

2020 ◽  
Vol 11 (2a) ◽  
pp. 45-62
Author(s):  
Khaidir Mubarak Putra Syam ◽  
Diah Asdiany

Aplikasi ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), Global Positioning System (GPS), dan sensor, serta memanfaatkan Google Maps API untuk menampilkan peta. Data tempat dan object lain di dapat dari database aplikasi. Data petunjuk arah jalan di dapat dari Google maps dengan menggunakan Google Maps Parameter. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa fitur yang dapat membantu user seperti fitur get position, dan get direction.

2020 ◽  
Vol 11 (2a) ◽  
pp. 45-62
Author(s):  
Khaidir Mubarak Putra Syam ◽  
Diah Asdiany

Aplikasi ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), Global Positioning System (GPS), dan sensor, serta memanfaatkan Google Maps API untuk menampilkan peta. Data tempat dan object lain di dapat dari database aplikasi. Data petunjuk arah jalan di dapat dari Google maps dengan menggunakan Google Maps Parameter. Dalam aplikasi ini terdapat beberapa fitur yang dapat membantu user seperti fitur get position, dan get direction.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 339-343
Author(s):  
Bagus Putu Wahyu Nirmala ◽  
Nengah Widya Utama ◽  
Anak Agung Istri Ita Paramitha

Memahami nilai-nilai kearifan lokal melalui seni budaya sangat penting agar warisan leluhur tersebut dapat dilestarikan. Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali memiliki nilai-nilai kearifkan lokal yang melekat di berbagai karya seni di kota tersebut seperti arsitektur bangunan, ukiran, lukisan, patung dan sebagainya. Perkembangan teknologi 4.0 saat ini seharusnya dimanfaatkan tidak hanya kepentingan ekonomi di Kota Denpasar namun juga untuk kepentingan sosial budaya. Salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan adalah augmented reality (AR). Pemanfaatan AR untuk kepentingan budaya memiliki tantangan tersendiri namun bukan tidak mungkin dilakukan. Adanya AR akan mempermudah masyarakat dan wisatawan mengakses informasi dari sebuah objek karya seni. Terlebih lagi informasi tersebut dapat diakses secara real time. Dengan semakin banyaknya karya seni budaya yang tersampaikan makna, informasi dan fakta nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung didalamnya akan semakian meningkatkan kepedulian wisatawan untuk menghormati, turut melestarikan dan menjaganya. Pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk implementasi aplikasi AR dalam rangka pengenalan atraksi wisata yang berupa karya seni bangunan seperti arsitektur bangunan dan patung. Adapun aplikasi AR yang diimplementasikan berbasis lokasi dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS).


2013 ◽  
Vol 17 (4) ◽  
pp. 458-465 ◽  
Author(s):  
Ross J. Fleischman ◽  
Mark Lundquist ◽  
Jonathan Jui ◽  
Craig D. Newgard ◽  
Craig Warden

Author(s):  

The article deals with the history of the development of automotive on-Board control systems since the late 60s of the last century to the present time, the assessment of their effectiveness. The perspective directions of development of onboard systems of control of a technical condition with use of global positioning systems GLONASS and GPS, the technology of "augmented reality" are described. Keywords diagnostics, OBD, KAN Protocol, global positioning system GLONASS and GPS, "augmented reality" technology


Respati ◽  
2018 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
Author(s):  
Andhy Sulistyo ◽  
Anton Yudhana ◽  
Sunardi Sunardi ◽  
Resmi Aini

INTISARINyamuk  Aedes  Aegypti menularkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) ke manusia dengan gigitannya. Breeding Place  merupakan berkembangbiaknya  jentik nyamuk di tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah  kurang  menjadi pantauan oleh masyarakat. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan pemantauan posisi koordiinat bumi. Proses pengambilan lokasi Breeding Place tersebut akan diperoleh koordinat yang disebut waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Google Maps dan GoogleEarth saat ini telah tersedia untuk Android dan menawarkan keseluruhan layanan yang dimiliki Google. Salah satu fitur yang bermanfaat bagi banyak orang adalah informasi titik koordinat  GPS lintang dan bujurnya.Google Maps dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari penggunanya. Seperti mencari bisnis lokal, melihat peta, mendapatkan petunjuk, informasi lalu lintas real-time, melihat jadwal keberangkatan masih banyak lagi.Sementara Google Earth dapat membawa  pada  virtual tempat-tempat indah yang berbeda di belahan bumi. Google Earth dapat diasumsikan sebagai bagian dari Google Maps. Tapi, lebih mengutamakan pengalaman daripada utilitas.Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi antara Gooogle Maps dan Google Earth dengan metoda linier jarak(phytagoras) untuk mengetahui titik koordinat Breeding Place di lingkungan penduduk. Hasil uji linier jarak data diolah menggunakan  standar deviasi untuk mengindikasikan ketelitian atau kedekatan setiap individual data terhadap data lainnya, pada suatu pengamatan terhadap objek tertentu. Dengan semakin besarnya nilai standar deviasi, maka tingkat ketelitian data hasil pengukuran dapat dikatakan burukKata kunci —GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth. ABSTRACTAedes Aegypti mosquitoes transmit DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) to humans with bites. Breeding Place is the breeding of mosquito larvae in water shelters that are not grounded and are not monitored by the community. GPS (Global Positioning System) is a navigation satellite system and monitoring the Earth's coordinating position. The process of taking the location of the Breeding Place will be obtained by the coordinates called waypoint (latitude and longitude on the map). Google Maps and Google Earth are now available for Android and offer all of Google's services. One feature that is useful for many people is information on the latitude and longitude GPS coordinates. Google Maps is designed to meet the needs of its users. Like looking for a local business, looking at maps, getting instructions, real-time traffic information, see more departure schedules. While Google Earth can bring to virtual different beautiful places in the hemisphere. Google Earth can be assumed as part of Google Maps. But, prioritizing experience rather than utility.This study aims to compare the level of accuracy between Gooogle Maps and Google Earth with the linear distance method(phytagoras) to find out the coordinates of Breeding Place in a population environment. The linear test distance of the data is processed using standard deviations to indicate the accuracy or proximity of each individual data to other data, in an observation of a particular object. With the increasing standard deviation value, the level of accuracy of the measurement data can be said to be badKeywords— GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth.INTISARINyamuk  Aedes  Aegypti menularkan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) ke manusia dengan gigitannya. Breeding Place  merupakan berkembangbiaknya  jentik nyamuk di tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah  kurang  menjadi pantauan oleh masyarakat. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan pemantauan posisi koordiinat bumi. Proses pengambilan lokasi Breeding Place tersebut akan diperoleh koordinat yang disebut waypoint (garis lintang dan bujur pada peta). Google Maps dan GoogleEarth saat ini telah tersedia untuk Android dan menawarkan keseluruhan layanan yang dimiliki Google. Salah satu fitur yang bermanfaat bagi banyak orang adalah informasi titik koordinat  GPS lintang dan bujurnya.Google Maps dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari penggunanya. Seperti mencari bisnis lokal, melihat peta, mendapatkan petunjuk, informasi lalu lintas real-time, melihat jadwal keberangkatan masih banyak lagi.Sementara Google Earth dapat membawa  pada  virtual tempat-tempat indah yang berbeda di belahan bumi. Google Earth dapat diasumsikan sebagai bagian dari Google Maps. Tapi, lebih mengutamakan pengalaman daripada utilitas.Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi antara Gooogle Maps dan Google Earth dengan metoda linier jarak(phytagoras) untuk mengetahui titik koordinat Breeding Place di lingkungan penduduk. Hasil uji linier jarak data diolah menggunakan  standar deviasi untuk mengindikasikan ketelitian atau kedekatan setiap individual data terhadap data lainnya, pada suatu pengamatan terhadap objek tertentu. Dengan semakin besarnya nilai standar deviasi, maka tingkat ketelitian data hasil pengukuran dapat dikatakan burukKata kunci —GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth. ABSTRACTAedes Aegypti mosquitoes transmit DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) to humans with bites. Breeding Place is the breeding of mosquito larvae in water shelters that are not grounded and are not monitored by the community. GPS (Global Positioning System) is a navigation satellite system and monitoring the Earth's coordinating position. The process of taking the location of the Breeding Place will be obtained by the coordinates called waypoint (latitude and longitude on the map). Google Maps and Google Earth are now available for Android and offer all of Google's services. One feature that is useful for many people is information on the latitude and longitude GPS coordinates. Google Maps is designed to meet the needs of its users. Like looking for a local business, looking at maps, getting instructions, real-time traffic information, see more departure schedules. While Google Earth can bring to virtual different beautiful places in the hemisphere. Google Earth can be assumed as part of Google Maps. But, prioritizing experience rather than utility.This study aims to compare the level of accuracy between Gooogle Maps and Google Earth with the linear distance method(phytagoras) to find out the coordinates of Breeding Place in a population environment. The linear test distance of the data is processed using standard deviations to indicate the accuracy or proximity of each individual data to other data, in an observation of a particular object. With the increasing standard deviation value, the level of accuracy of the measurement data can be said to be badKeywords— GPS,Breeding Place,Gooogle Maps,Google Earth.


Author(s):  
Anatun Nadrah Rosman ◽  
Noor Azah Samsudin ◽  
Azizan Ismail ◽  
Muhammad Syariff Aripin ◽  
Shamsul Kamal Ahmad Khalid

<p>Finding directions to a specific location can be troublesome especially when we are not familiar with a new area. Conventionally, we may want to ask people around or possibly we use Global Positioning System (GPS) navigator. However, using GPS navigator may not be the best solution if the address is not entered accurately.  Therefore, this paper presents an augmented reality (AR) application for location finder guidance. Instead, a user is only required to scan the address indicated on a surface such as card or flyer using smart phone camera.The proposed application has utilized various components of AR technology including multiple image target, virtual button and markerless features. The development of the AR application follows phases of activities in Multimedia Mobile Content Development (MMCD) model. The proposed application is found to be very interactive and convenient in finding directions to specific location.</p>


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Rifqi Prima Anggara ◽  
Arif Johar Taufiq

  Tunanetra adalah seseorang yang mengalami gangguan pada indra penglihatannya. Penyandang tunanetra mempunyai keterbatasan dalam penglihatan sehingga mobilitasnya terbatas. Hambatan yang sering dialami tunanetra diantaranya adalah menentukan keberadaan penghalang, genangan air, dan lokasi. Hambatan tunanetra dalam menentukan lokasi menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga tunanetra dalam mengetahui keberadaannya. Alat ini dibuat untuk membantu tunanetra (pengguna tongkat) agar dapat mengetahui keberadaan penghalang, air, lokasi tunanetra, dan tombol emergency saat terjadi keadaan darurat. Tongkat ini terdapat tiga sensor ultrasonik HC-SR04 depan, kanan, dan kiri sebagai pendeteksi halangan, sensor soil moisture sebagai pendeteksi air, DF player mini yang terhubung ke speaker sebagai indikator suara dan modul GPS sebagai pendeteksi lokasi. Hasil pengujian tongkat ini dapat mendeteksi halangan yang ada di depan sensor ultrasonik HC-SR04 dengan jarak < 70 cm dan dapat mendeteksi air dengan kedalaman genangan > 2 cm melalui sensor soil moisture. Sebagai indikator bunyi ketika sensor aktif digunakan DF Player Mini yang terhubung ke speaker. Tongkat ini mampu memberikan informasi keberadaan pengguna melalui sebuah Smartphone pada aplikasi kodular berupa tampilan lokasi Google Maps. Tongkat ini juga dilengkapi dengan tombol emergency untuk mengirimkan pesan ke g-mail saat dalam keadaan darurat. Kata Kunci :DF Player Mini, Modul GPS, Sensor Ultrasonik HC-SR04, Tunanetra


Author(s):  
DECY NATALIANA

ABSTRAKBerprinsip pada pengembangan teknologi dan aplikasi dari sistem penjejakan posisi (tracking), maka dibuatlah sistem personal tracking dengan mentransmisikan data GPS (Global Positioning System) dengan menggunakan teknologi SMS (Short Messaging Service) pada jaringan GSM (Global System for Mobile Communications) sebagai media transmisinya.  Dengan sistem GPS akan diperoleh data garis lintang, serta garis bujur dari GPS receiver.  Data tersebut akan diteruskan oleh mikrokontroler untuk dikirim ke ponsel pengamat melalui komunikasi SMS.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa device personal tracking berhasil mengirimkan data berupa IMEI, Tanggal satelit, waktu satelit, koordinat longitude, koordinat latitude, dan jumlah satelit yang berhasil ditangkap oleh device ke ponsel pengamat.  Dari data koordinat tersebut pengamat dapat memantau posisi device personal tracking berada dengan bantuan aplikasi pendukung yaitu Google Maps.Kata kunci: GPS, Personal Tracking, SMS, Google Maps. ABSTRACTBase on technology and application development of tracking, personal tracking system was made by transmiting GPS (Global Positioning System) data using SMS (Short Messaging Service) technology with GSM (Global System for Mobile Communications) network as transmitter media.  BY GPS system, we can get datas such as latitude and longitude of GPS receiver.  Those datas will be processed by microcontroller to be sent from GSM/GPRS module to user cellular phone through SMS communication.  The test result showed that the device can be sending datas such as IMEI, UTC date, UTC time, longitude coordinate, latitude coordinate, and number sattelite which detected by device to user’s phonecell.  From those coordinate, user can be monitoring the device’s position with the Google Maps application.Keywords: GPS, Personal Tracking, SMS, Google Maps.


2016 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 29-40
Author(s):  
Kartika Imam Santoso ◽  
Muhamad Nur Rais

Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dan semakin banyak pengunjung maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek pariwisata. Kabupaten Temanggung memiliki banyak obyek pariwisata, penggunaan teknologi informasi seperti menggunakan aplikasi smartphone berbasis Android dapat digunakan untuk membantu wisatawan untuk mengenal daerah pariwisata dan mengetahui rute menuju ke obyek pariwisata yang diinginkan. Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di daerah wisata Temanggung bertujuan untuk membangun aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android dan menerapkan layanan Google Maps Application Programming Interface (API) untuk memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi pemetaan lokasi objek wisata, rute dan fasilitas pendukung wisata yang ada di Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan adalah model proses air terjun (waterfall). Implementasi Aplikasi Wisata Temanggung menggunakan pemrograman Javascript dengan Eclipse Luna, basis data SQLite, serta peta yang bersumber dari Google Maps API. Hasilnya berupa aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android yang membantu memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi tentang obyek wisata alam, buatan, budaya, kuliner, hotel dan rute dari lokasi sekarang ke lokasi obyek wisata yang diinginkan di Kabupaten Temanggung dengan bantuan Global Positioning System (GPS).


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
Author(s):  
Ishak U. Saputra ◽  
Alicia Sinsuw ◽  
Xaverius B.N. Najoan

Kabupaten Toraja Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibukotanya adalah Rantepao. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja. Kabupaten Toraja Utara merupakan salah satu barometer perkembangan pariwisata nasional. Sektor pariwisata menjadi sektor andalan bukan hanya oleh pemerintah daerah, tetapi juga partisipasi lapisan masyarakatnya. Begitu pesatnya perkembangan Teknologi yang mencakup segala bidang, salah satunya dalam bidang Sistem Informasi seperti aplikasi Android yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi wisata dan sarana penunjang wisata seperti hotel dan rumah makan. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini berhasil menghasilkan aplikasi Location Based Service berbasis Android. Location Based Service merupakan layanan informasi yang dapat diakses menggunakan piranti mobile yang dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu Global Positioning System (GPS), Internet Service, dan Mobile Devices. Android juga menyediakan akses dan integrasi dengan layanan Google Maps. Proses pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) yang terdiri dari 3 fase yaitu Requirements Planning, RAD Design Workshop, dan Implementation. Untuk pengembangan lanjutan aplikasi Location Based Service Pariwisata berbasis Android di Kabupaten Toraja Utara dengan menambahkan fitur-fitur lain yang lebih menunjang.Kata Kunci: Android, Global Positioning System, Google Maps, Internet Service, Location Based Service, Mobile Devices, Pariwisata, Rapid Application Development.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document