Evaluation of inoculation of plant growth-promoting rhizobacteria on cadmium and lead uptake by canola and barley

2011 ◽  
Vol 5 (14) ◽  
Author(s):  
Jila Baharlouei Yancheshmeh
2018 ◽  
Vol 58 (7) ◽  
pp. 579-589 ◽  
Author(s):  
Souhir Abdelkrim ◽  
Salwa H. Jebara ◽  
Omar Saadani ◽  
Manel Chiboub ◽  
Ghassen Abid ◽  
...  

Author(s):  
Amit Kumar Pal ◽  
Anjan Hazra ◽  
Chandan Sengupta

Agricultural lands are being polluted with different contaminants due to various anthropogenic activities like toxic discharge from Ni-Cd battery industry, tannery industry, alloying of metals like steel, application of agrochemicals, etc. Cadmium and lead contamination in agricultural land are directed towards global food insecurity. Bioremediation, stress alleviation, and phytostimulation by Cd and Pb tolerant PGPR is a promising eco-friendly method to develop sustainable agricultural system. At present, cadmium and lead-tolerant plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) can be a sustainable option for heavy metal-contaminated agricultural lands. PGPRs such as Bacillus, Bradyrhizobium, Enterobacter, Klebsiella, Micrococcus, Pseudomonas, Ralstonia, etc. can survive the metal stress and stimulate the plant growth under Cd and Pb contaminated condition by direct or indirect plant growth promoting ability. So, these PGPRs could be exploited as biofertilizers and bioremediators under Cd or Pb stressed conditions for futuristic agricultural development.


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document