Direct extraction of uranium from yellow cake and ore matrices using supercritical carbon dioxide

The study demonstrates the accomplishment of single step, direct supercritical fluid carbon dioxide (SC CO2) dissolution and extraction of uranium from crude matrices viz. yellow cakes (>90%) and rock phosphate ores (70%) employing adducts of trialkyl phosphates and nitric acid, thus avoiding free acid usage and eliminating number of process steps. Rock phosphate ore was made amenable for supercritical fluid extraction (SFE) system by unique strategy of pyrohydrolytic removal of fluorine. Pressure and temperature conditions, which were found to influence uranium extraction efficiency, were optimized at 150 atm. and 323 K. Two milliliter of adduct amount was found to be adequate. Adducts of branched alkyl phosphate, tri-isoamyl phosphate and tri-ethyl hexyl phosphate (TEHP), yield better purity in comparision to straight chain tri-butyl phosphate (TBP).

PENENTUAN UMUR YELLOW CAKE SECARA RADIOKRONOMETRI

PENENTUAN UMUR YELLOW CAKE SECARA RADIOKRONOMETRI. Penentuan umur yellow cake secara radiokronometri telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan data umur yellow cake pada penyusunan basis data perpustakaan forensik nuklir. Radiokronometer yang digunakan yaitu 228Th/232Th. 232Th merupakan thorium yang secara alami terdapat dalam yellow cake dan telah mencapai kesetimbangan peluruhan menjadi 228Th, namun pada proses produksi yellow cake kesetimbangannya terganggu sehingga waktu dinolkan kembali. Sampel uji yaitu yellow cake Cogema, hasil tambang PTBGN di Kalan dan hasil samping produk pabrik Petrokimia Gresik. Tahapan yang dilakukan yaitu pelarutan sampel, pemisahan thorium dari uranium dengan metode kromatografi pertukaran kation menggunakan resin dowex 50W-X8, elektrodeposisi thorium dan analisis isotop menggunakan spektrometer alfa. Penentuan umur dilakukan dengan perhitungan rasio aktivitas 228Th/232Th dan iterasi rumus peluruhan. Berdasarkan hasil analisis isotop 228Th dan 232Th menggunakan spektrometer alfa dan hasil perhitungan umur, yellow cake Cogema tidak dapat ditentukan umurnya karena tidak mengandung 232Th. Diperoleh nilai umur yellow cake Petrokimia Gresik yaitu 9,90 tahun dengan bias 20,35 tahun dan nilai umur yellow cake PTBGN yaitu 12,85 tahun dengan bias >20,15 tahun dibandingkan dengan perkiraan waktu produksi yang diketahui. Bias yang diperoleh lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil penentuan umur yellow cake menggunakan radiokronometer 228Th/232Th oleh peneliti sebelumnya yaitu dengan bias kurang dari 10 tahun.Kata kunci: Yellow Cake, Thorium, Radiokronometri.

Quaternization of Composite Algal/PEI Beads for Enhanced Uranium Sorption—Application to Ore Acidic Leachate

The necessity to recover uranium from dilute solutions (for environmental/safety and resource management) is driving research towards developing new sorbents. This study focuses on the enhancement of U(VI) sorption properties of composite algal/Polyethylenimine beads through the quaternization of the support (by reaction with glycidyltrimethylammonium chloride). The sorbent is fully characterized by FTIR, XPS for confirming the contribution of protonated amine and quaternary ammonium groups on U(VI) binding (with possible contribution of hydroxyl and carboxyl groups, depending on the pH). The sorption properties are investigated in batch with reference to pH effect (optimum value: pH 4), uptake kinetics (equilibrium: 40 min) and sorption isotherms (maximum sorption capacity: 0.86 mmol U g−1). Metal desorption (with 0.5 M NaCl/0.5 M HCl) is highly efficient and the sorbent can be reused for five cycles with limited decrease in performance. The sorbent is successfully applied to the selective recovery of U(VI) from acidic leachate of uranium ore, after pre-treatment (cementation of copper, precipitation of rare earth elements with oxalate, and precipitation of iron). A pure yellow cake is obtained after precipitation of the eluate.

A Study On Physicochemical And Sensory Characteristics Of Eggless Yellow Cake

To evaluate the practicability of full substitution of eggs in production of a cake, different concentrations (0.5%, 1.0% and 1.5%) of xanthan gum were used. The results showed that substituting eggs with 0.5% xanthan gum inside a cake produced a harder cake and lower its moisture content, water activity and volume compared to control (1599.66 and 1945.69 g, 28.87 and 26.97%, 0.91 and 0.89, 523.33 and 425.00 cm3, respectively). The sensory evaluation result showed that the addition of 0.5% xanthan gum to an eggless cake received the highest acceptability among other eggless cakes. In conclusion, the addition of 0.5% xanthan gum produced the most promising substitute for eggs in cakes.

Ketersediaan Uranium Di Indonesia Untuk Memenuhi Kebutuhan Bahan Bakar PLTN

Bahan bakar nuklir merupakan komponen penting PLTN dalam menghasilkan panas. Besarnya kebutuhan bahan bakar nuklir akan mempengaruhi jumlah penyediaan bijih uranium. Demi menjaga keberlangsungan operasi PLTN, sangat penting untuk menjaga keseimbangan kebutuhan dan pasokan uranium. Oleh karena itu, sebelum PLTN dibangun di Indonesia perlu dilakukan analisis ketersediaan uranium, agar dapat dibuat strategi pasokan uranium yang baik. Metoda yang digunakan meliputi mengumpulkan data cadangan uranium di Indonesia, lalu menyusun spread sheet Nuclear Fuel Mass Balance (NFMB) Calculator untuk menghitung jumlah kebutuhan uranium pada setiap tahap siklus bahan bakar nuklir, selanjutnya membandingkan antara kebutuhan riil uranium PLTN dan cadangan uranium yang dimiliki oleh Indonesia. Hasil analisis ini memperlihatkan bahwa PLTN jenis PWR dengan kapasitas 1.000 MWe akan menghasilkan energi listrik sebesar 7.884 GWh dalam setahun. Dengan burn-up 43 GWd/tonU maka kebutuhan bahan bakar nuklir per tahun sekitar 28,93 ton yang didapatkan dari uranium alam U3O8 (yellow cake) sebanyak 244,68 ton atau setara dengan 108.362,2 ton bijih uranium. Dengan cadangan uranium Indonesia 70.000 ton dalam bentuk yellow cake, akan mampu memenuhi kebutuhan bagi 7 unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 1.000 MWe yang beroperasi untuk 40 tahun.