plan behavior
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

13
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

3
(FIVE YEARS 0)

Syntax Idea ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (6) ◽  
pp. 1269
Author(s):  
Arief Harkat Idram

Blended Learning bisa juga disebut dengan Hybrid Learning, sesuai dengan namanya merupakan suatu metode pembelajaran yang mengkombinasikan metode pembelajaran tatap muka dengan online learning. dan juga merupakan integrasi antara metode kelas traditional dengan aktifitas online atau e-learning. Pendekatan ini dapat memaksimunkan keuntungan berupa peningkatan transfer pengetahuan yang dihasilkan dari interaksi face-to-face dengan interaksi online. Akan tetapi implementasi metode ini terkendala oleh kebiasaan atau perilaku ajar mengajar konvensional yang sudah membudaya sehingga untuk merubahnya perilaku tersebut memerlukan perencanaan yang matang. Teori Perilaku yang direncanakan atau Theory Plan Behavior (TPB) menjelaskan bahwa, tindakan manusia dipandu oleh tiga macam pertimbangan: keyakinan tentang kemungkinan hasil dari perilaku serta evaluasi dari hasil ini (behavioral beliefs), keyakinan tentang harapan normatif orang lain dan motivasi untuk mematuhi harapan (normative beliefs), serta keyakinan akan adanya faktor-faktor yang dapat memfasilitasi atau menghambat kinerja perilaku dan kekuatan yang dirasakan dari faktor-faktor tersebut (control beliefs). Dalam kombinasi, Attitude toward Behavior, norma subyektif, dan persepsi dari Behavior Control mendorong terbentuknya suatu Behavioral Intention. Sebagai aturan umum, semakin menguntungkan sikap/attitude dan Subjective Norm (norma subjektif), dan semakin besar Perceived Control/ kontrol yang dirasakan, semakin kuat harus niat seseorang untuk melakukan perilaku yang bersangkutan jadi Behavioral Intention menguat. Akhirnya, mengingat tingkat kontrol sebenarnya atas perilaku sudah cukup, orang diharapkan untuk melaksanakan niat mereka ketika ada kesempatan.


2020 ◽  
Author(s):  
Kevin Miller ◽  
Sarah Jo Venditto

Decisions in the natural world are rarely made in isolation. Each action that an organism selects will affect the future situations in which it finds itself, and those situations will in turn affect the future actions that are available. Achieving real-world goals often requires successfully navigating a sequence of many actions. An efficient and flexible way to achieve such goals is to construct an internal model of the environment, and use it to plan behavior multiple steps into the future. This process is known as multi-step planning, and its neural mechanisms are only beginning to be understood. Here, we review recent advances in our understanding of these mechanisms, many of which take advantage of multi-step decision tasks for humans and animals.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Ikhsan Fuady ◽  
Ditha Prasanti ◽  
Sri Seti Indriani

Sungai Citarum merupakan salah satu DAS yang memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Masyarakat yang tinggal di bantaran DAS masih memiliki perilaku hidup sehat yang rendah. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi masyarakat dalam berperilaku pola hidup sehat. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Juli 2018, di Bantaran Hulu sungai Citarum Desa Tarumjaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Planned Behavior. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner terdiri dari item pertanyaan tentang variabel sikap, norma sosial, perceive behavioral control, dan intensi masyarakat dalam PHBS.  Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 39 responden, yang diambil secara simple random sampling. Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa intensi masyarakat tentang pentingnya PHBS sebagian besar kategori tinggi sebanyak 38,5 %, kategori sedang 61,5 % dan kategori rendah sebanyak 0 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku pola hidup sehat adalah faktor sikap masyarakat terhadap kesehatan itu sendiri dan norma subjektif. Sikap yang positif pada pola hidup sehat sebagai faktor dominan yang mempengaruhi intensi untuk berperilaku hidup sehat. Norma subjektif yang memiliki peran signifikan terhadap intensi adalah dukungan lingkungan sekitar dan tokoh masyarakat. 


Author(s):  
Gary Morgan ◽  
Matthew W. G. Dye

Many deaf and hard-of-hearing (DHH) children who acquire a natural sign language from deaf parents develop typical executive function (EF) skills and are able to successfully sustain attention, monitor and plan behavior, and avoid distraction. However, for the 90% to 95% of DHH children born into hearing, families, the picture is different. There is now clear evidence that these children are at risk for delayed EF development and therefore weaker academic performance. This chapter reviews what is known about the development of EF in DHH children and its relationship with language development. This is important in light of competing theoretical accounts that attribute EF deficits to either auditory or linguistic deprivation. An account is proposed that takes into consideration the development of intersubjectivity—the ability of an infant to engage in shared and reciprocal exchanges with caregivers. It is argued that the focus should be on early detection and interventions during the first 18 months that promote successful communicative interactions regardless of modality of language.


2016 ◽  
Vol 55 (1) ◽  
pp. 248-259 ◽  
Author(s):  
Robert Clark ◽  
Annamaria Lusardi ◽  
Olivia S. Mitchell

2015 ◽  
Author(s):  
Robert Clark ◽  
Annamaria Lusardi ◽  
Olivia Mitchell

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document