model eliciting activities
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

161
(FIVE YEARS 85)

H-INDEX

9
(FIVE YEARS 1)

2022 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 80-87
Author(s):  
Deta Edias Pangestika

This research aims to know the effect of Model Eliciting Activities (MEAs) and Conventional Learning Models to Higher Order Thinking Skills (HOTS) in mathematics and students self-esteem.The research was conducted at SMPN 200 and SMPN 53 Jakarta in the academic year 2020/2021. Design of this research is a post-test only experiment and control group design. The method used in this research was a quasi experiment. The instruments consist of the Higher Order Thinking Skills test, prior knowledge of mathematics test, and a questionnaire of mathematics self-esteem. The instruments have been checked in terms of validity and reliability. Two-way Anova was used for data analysis. The results show that: (1) Higher Order Thinking Skills of students who are given MEA’s is higher than the students who are given conventional Learning Models. (2) There is an enhancement of Higher Order Thinking Skills of students effected by prior knowledge of mathematics and Mathematics Learning Models. (3) Higher Order Thinking Skills of students with high KAM who are given MEA is higher than the students who are given Conventional Learning Model. (4) There is no significant difference in terms of Higher Order Thinking Skills between students with low KAM given MEA treatment and students given Conventional Learning Model treatment. (5) Mathematics Self Esteem of students given MEA treatment is higher than those given Conventional Learning Model treatment.


Author(s):  
Yasemin Saglam Kaya

This study aims to examine the perceptions of pre-service mathematics teachers about mathematical modelling activities. Participants of the study comprised 23 pre-service mathematics teachers who undertook a course on mathematical modelling. A 12-hour mathematical modelling course revealed the perceptions of participants. After it, the participants found/developed a modelling problem and explained why they evaluated it as a model eliciting activity (MEA). MEA found/developed by participants were examined by taking the principles of developing MEA into consideration. Results showed that many participants considered having more than one solution, the principle based on real-life context, and suitability for group work for MEA. The participants did not focus on the model documentation principle. Based on this result, faculty members can help pre-service teachers by using activities that can be considered appropriate for this principle in modelling education.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 238-244
Author(s):  
EVA APRIYANI

  Abstraction ability in mathematics is very important because it can be used to describe mathematical concepts in a mathematical problem. One way to help students develop mathematical abstraction skills is to apply the Eliciting Activities Model (MEAs). The purpose of this study was to determine the increase in mathematical abstraction skills between students who received mathematics learning with MEAs compared to the expository model, and to determine students' attitudes towards mathematics learning with MEAs. The method used in this research is quasi-experimental. The population in this study were students of class VIII SMP Negeri 16 Bandung with a sample of two classes from all available class VIII. The instruments used are mathematical abstraction ability test instruments, questionnaires, observation sheets, and students' daily journals. The results showed that the improvement of mathematical abstraction skills with MEAs was better than students who received mathematics learning using the expository model. In addition, students gave a positive response to learning mathematics with MEAs. ABSTRAKKemampuan abstraksi dalam matematika sangat penting karena dapat digunakan untuk menggambarkan konsep matematis dalam sebuah permasalahan matematis. Salah satu cara untuk membantu siswa menumbuh kembangkan kemampuan abstraksi matematis adalah dengan menerapkan Model Eliciting Activities (MEAs). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan abstraksi matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan MEAs dibandingkan dengan model ekspositori, dan mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan MEAs. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung dengan sampel dua kelas dari keseluruhan kelas VIII yang tersedia. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes kemampuan abstraksi matematis, angket, lembar observasi, dan jurnal harian siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan abstraksi matematis dengan MEAs lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan model ekspositori,. Selain itu, siswa memberikan respons yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan MEAs.


2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 3190-3206
Author(s):  
Alhakko Latif ◽  
Damris Damris ◽  
Kamid Kamid

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran matematika berbasis Model Eleciting Activites (MEAs) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP yang valid, praktis, dan efektif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Design Research) model Plomp. Tahapan pengembangan menurut Plomp terbagi dalam tiga tahapan secara umum yaitu preliminary research, prototyphing phase, dan assessment phase. Teknik analisis data yang dilakukan terkait analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektivan. Hasil dari pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis MEAs ini diperoleh perangkat pembelajaran yang dinyatakan valid oleh para ahli. Rata-rata hasil evaluasi RPP oleh ahli berada pada interpretasi sangat valid, dan hasil evaluasi LKPD oleh ahli dengan rata-rata interpretasi sangat valid. Perangkat pembelajran juga dinyatakan praktis berdasarkan hasil analisis angket praktikalitas peserta didik dan guru. Perangkat pembelajaran juga sudah dinyatakan praktis. Selain valid, dan praktis perangkat juga sudah dinyatakan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Secara klasikal ketuntasan siswa meningkat dari semula 33% atau 11 orang menjadi 19 orang siswa atau 63%. Hal ini berarti bahwa perangkat yang digunakan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 243
Author(s):  
Made Dwi Savitri ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

<p class="JRPMAbstrakTitle">Abstrak</p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep  dan disposisi matematika siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan post-test only control group design pada populasi yang terdiri 132 siswa kelas VIII SMP Taman Pendidikan 45 Denpasar yang tersebar dalam 4 kelas. Penarikan sampel menggunakan cluster random sampling  dan ditetapkan kelas VIIIA dan VIIIC sebagai sampel penelitian. Data  penelitian berupa data pemahaman konsep dan disposisi matematika dikumpulkan masing-masing dengan tes uraian dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan Uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menunjukan bahwa  nilai F dari uji wilks lambda sama dengan 5,656, dengan nilai signifikansi 0,023. Jika nilai signifikansi 0,023 dibandingkan dengan alpha 0,05, maka nilai tersebut jauh lebih kecil, sehingga dapat diputuskan Ho ditolak. Oleh karena itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa Pendekatan MEAs berbantuan Geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep dan disposisi matematika siswa.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document