SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia

2797-1031, 2797-0744

2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 315-326
Author(s):  
TUTIK HERAWATI

In facing the era of education 4.0, higher-order thinking skills are needed for students. Anderson and Krathwohl who are students of Bloom are trying to remodel the level of thinking from Bloom known as Bloom's taxonomy to remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating and creating. Learning media can be a means to convey learning information/messages to students. The purpose of this study was to describe the analysis of higher order thinking skills of STKIP PGRI Jombang students based on Underson and Krathwohl's theory in developing mathematics learning media. This research was conducted on students of mathematics education in the fifth semester of 2019 class of mathematics learning media. The subjects of this research consisted of 27 students who were divided into 6 groups. Data collection techniques in this study used the main instrument and supporting instruments. The main instrument is the researcher, while the supporting instruments are: an assessment of the development of learning media made by following the indicators of students' higher order thinking skills based on Underson and Krathwohl's theory and the results of interviews. The validity of the data using source triangulation. Based on the results of the data analysis, it was found that (1) the students' high-level thinking ability in developing learning media included in the high-order thinking modifikatif model, namely changing the shape of a product so that it becomes attractive and more practical, (2) Students develop mathematics learning media based on the problems found, namely helping teachers in conveying messages of subject matter to students so that they are easier to understand, more interesting, and more fun, (3) The level of high-level thinking of students in developing learning media is very high because they are able to come to the stage of creating namely designing learning media that ready to use or publish ABSTRAKDalam menghadapi era pendidikan 4.0, kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat diperlukan bagi peserta didik. Anderson dan Krathwohl yang merupakan murid dari Bloom berusaha merombak tingkat berpikir dari Bloom yang dikenal sebagai taksonomi Bloom menjadi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Media pembelajaran dapat menjadi sarana untuk menyampaikan informasi/pesan pembelajaran kepada peserta didik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis ketrampilan berpikir tingkat tinggi Mahasiswa STKIP PGRI Jombang berdasarkan Teori Underson dan Krathwohl dalam mengembangkan media pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan matematika mata kuliah media pembelajaran matematika semester V angkatan 2019. Subyek penelitian ini yang terdiri dari 27 mahasiswa yang terbagi dalam 6 kelompok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen utama dan instrumen pendukung. Instrumen utama adalah peneliti, sedangkan instrumen pendukung, yaitu: penilaian pengembangan media pembelajaran yang dibuat dengan mengikuti indikator dari ketrampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa berdasarkan teori Underson dan Krathwohl dan hasil wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil análisis data diperoleh bahwa (1) Kemampuan berfikir tingkat tinggi mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran termasuk dalam berpikir tingkat tinggi model modifikatif yaitu mengubah bentuk suatu produk sehingga menjadi menarik dan lebih praktis, (2) Mahasiswa mengembangkan media pembelajaran matematika berdasarkan permasalahan yang ditemukan, yakni membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan materi pelajaran kepada peserta didik agar lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan, (3) Tingkat berpikir tingkat tinggi mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran sangat tinggi karena mampu sampai pada tahap mencipta yakni merancang media pembelajaran yang siap dipaki atau dipublikasikan


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 309-314
Author(s):  
ERNAWATININGSIH ERNAWATININGSIH

This study aims to determine the effectiveness of the use of UKBM in developing students' cognitive in the Biology Subject of MAN Bangkalan. UKBM is a small unit of study arranged sequentially from easy to difficult. UKBM as a learning tool for students to achieve knowledge and skill competencies in learning using the Semester Credit System (SKS). A good and interesting UKBM indicator is being able to provoke students to read and practice, thus encouraging students to study hard and work on the UKBM competency test and consult the teacher if there are difficulties. This study uses a descriptive qualitative approach to explain and analyze students' knowledge of the effectiveness of UKBM. The type of data in this study is primary data obtained directly from respondents by interview method. The research subjects were MAN Bangkalan students who were randomly selected with a total of 6 students, 3 students with 4 credits, and 3 students with 6 credits. This research was conducted on October 20, 2021 for 1 day at MAN Bangkalan, with 8 questions about the effectiveness of UKBM on the learning outcomes of Biology subjects for students. The results of the research are that the use of UKBM is quite effective for the KBM process for Biology subjects for Class X students at MAN Bangkalan, but students also expect supporters to maximize the UKBM by zooming and google meet so that the material is better understood by students. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas pengunaan UKBM dalam mengembangkan kognitif siswa pada Mata Pelajaran Biologi MAN Bangkalan. UKBM merupakan satuan pelajaran yang   kecil   yang   disusun   secara berurutan dari yang mudah sampai ke yang sukar. UKBM   sebagai   perangkat   belajar bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). UKBM yang bagus dan menarik indikatornya adalah mampu memancing siswa untuk membaca dan berlatih, sehingga mendorong siswa rajin mempelajari dan mengerjakan uji kompetensi UKBM dan mengkonsultasikannya kepada guru jika ada kesulitan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif  untuk menjelaskan dan menganalisis pengetahuan siswa terhadap keefektifitasan UKBM. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan metode wawancara. Subjek penelitiannya yaitu siswa MAN Bangkalan yang dipilih secara acak dengan total siswa berjumlah 6 orang dimana 3 orang siswa dengan 4 SKS, dan 3 orang siswa dengan 6 SKS. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2021 selama 1 hari di MAN Bangkalan, dengan 8 pertanyaan seputar keefektifkan UKBM terhadap hasil belajar mata pelajaran Biologi bagi siswa. Hasil penelitiannya yaitu penggunaan UKBM sudah cukup efektif untuk proses KBM mata pelajaran Biologi Kelas X siswa MAN Bangkalan, namun siswa juga mengharapkan adanya pendukung untuk memaksimalkan UKBM tersebut yaitu dengan zoom dan google meet sehingga materi terssebut lebih dipahami oleh siswa.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 305-308
Author(s):  
ACHMAD SYAHREZA

This study was aimed to determine the effect of crossword puzzles on improving science learning outcomes for grade IX at SMPI Integral Luqman Al Hakim Batam. The research method was arranged in a quasi-experimental way. There are 2 types of data obtained, namely (a) primary data in the form of student answers in working on student worksheets containing exercises in the form of crossword puzzles, (b) secondary data in the form of literature studies, interviews, and learning reflections. The results of this study indicate an increase in learning outcomes, so that in the future it becomes one of the choices of work and innovation in the development of student worksheets that contain practice questions. ABSTRAKPenelitian ini dalam rangka untuk mengetahui pengaruh teka teki silang terhadap peningkatan hasil belajar IPA kelas IX di SMPI Integral Luqman Al Hakim Batam. Metode penelitian disusun dengan quasi experiment. Terdapat 2 tipe data yang diperoleh, yaitu (a)data primer berupa jawaban peserta didik dalam mengerjakan lembar kerja peserta didik berisi latihan dalam bentuk TTS, (b)data sekunder berupa studi literatur, wawancara, dan refleksi pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, sehingga kedepannya menjadi salah satu pilihan karya dan inovasi pada pengembangan lembar kerja peserta didik yang memuat latihan soal.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 282-294
Author(s):  
ATO SUHARTO

Lack of passion in studying Physics in this Covid-19 Pandemic era, resulted in less than optimal Physics learning outcomes, this is what moves the author to conduct research with the aim of; (1). Describing student activities in learning activities using an active independence model, (2). Describing students' mastery of quantum phenomena using an active independence model. The sample in this study, namely class XII MIPA-6 which has the characteristics; students' mastery of quantum phenomena is low, and students' activities are limited to sitting, taking notes, and listening. Data collection in this study was carried out using; (1). Student observation sheet, (2). Teacher observation sheet, (3). Group work sheets and presentation review sheets were carried out at each meeting, (4) independent task sheets were carried out in each cycle, and (5) evaluation tests were carried out at the end of each cycle. The data analyzed in this study consisted of; (1). Qualitative data, is data from observations consisting of student activity data and research teacher activity data, (2). Quantitative data, in the form of values ??taken from the group's scientific work, presentation review scores, independent assignment scores and end-of-cycle evaluation scores. Based on the research results obtained; (1). The increase in student activity in the first cycle of 80.56% increased to 86.11% in the second cycle and increased again to 91.67% in the third cycle, (2). The increase in students' mastery of quantum phenomena in the first cycle was 50.85 to 68.96 in the second cycle or 18.11% and increased in the third cycle to 80.84 or an increase of 11.88%. ABSTRAKKurangnya gairah dalam belajar Fisika pada era Pandemi Covid-19 ini, mengakibatkan hasil belajar Fisika yang kurang optimal, hal ini yang menggerakan penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan; (1). Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model kemandirian aktif, (2). Mendeskripsikan penguasaan siswa terhadap materi fenomena kuantum menggunakan model kemandirian aktif. Percontoh dalam penelitian ini, yakni kelas XII MIPA-6 yang mempunyai karakteristik; penguasaan materi fenomena kuantum siswa rendah, dan aktivitas siswa terbatas pada duduk, mencatat, dan mendengarkan. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan; (1). Lembar observasi siswa, (2). Lembar observasi guru, (3). Lembar kerja kelompok dan lembar review presentasi yang dilakukan pada setiap pertemuan, (4) Lembar tugas mandiri yang dilakukan pada setiap siklusnya, dan (5) Tes evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Data yang dianalisis pada penelitian ini terdiri dari; (1). Data Kualitatif, merupakan data hasil observasi yang terdiri dari data aktivitas siswa dan data aktivitas guru peneliti, (2). Data Kuantitatif, berupa nilai yang diambil dari kerja ilmiah kelomok, nilai review presentasi, nilai tugas mandiri dan nilai evaluasi akhir siklus. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh; (1). Peningkatan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 80,56% meningkat menjadi 86,11% pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 91,67% pada siklus III, (2). Peningkatan penguasaan materi fenomena kuantum siswa pada siklus I sebesar 50,85 menjadi 68,96 pada siklus II atau naik 18,11% dan meningkat pada siklus III menjadi 80,84 atau mengalami kenaikan sebesar 11,88%.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 295-304
Author(s):  
YATINI YATINI

Increasing Students' Interest in Learning Mathematics Through Cooperative Learning Model Type Index Card Match in Class XI MIPA I SMA Negeri I Tanjung Selor. This study aims to increase students' interest in learning mathematics through cooperative learning model type index card match in class XI MIPA I SMA Negeri 1 Tanjung Selor. This type of research is classroom action research. The subjects of this study were students of class XI IPA I SMA Negeri 1 Tanjung Selor which consisted of 17 male students and 16 female students. Data collection techniques in this study were using observation sheets and self-assessment. This classroom action research was carried out in 2 cycles and each cycle was carried out in 2 meetings. The results showed that the students' interest in learning mathematics in the first cycle was 74% of students in the high category at least and the second cycle increased to 85% of the students in the high minimum category. Based on the results of the study, it can be concluded that using the index card match model can increase interest in learning mathematics in class XI-1 students of SMA Negeri 1 Tanjung Selor. ABSTRAKMeningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match Pada Siswa Kelas XI MIPA I SMA Negeri I Tanjung Selor.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas XI MIPA I SMA Negeri 1 Tanjung Selor. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Januari–15 April 2020 di SMA Negeri 1 Tanjung Selor. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMA Negeri 1 Tanjung Selor yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi dan penilaian diri. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar matematika siswa pada siklus I adalah 74% siswa berada pada minimal kategori tinggi dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 85% siswa berada pada minimal kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model index card match dapat meningkatkan minat belajar matematika pada siswa kelas XI-1 SMA Negeri 1 Tanjung Selor.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 274-281
Author(s):  
AMIRUDDIN AMIRUDDIN

The purpose of this best practice is to find out how the implementation of the PAKEM approach to joint motion in improving the learning memory of class VIII A students of SMP Negeri 1 Anggaberi, Konawe Regency in the discussion of the types of human joints in the subject of Natural Sciences. The results of the learning activities indicate that the application of the Pakem learning approach with joint motion can improve the ability to remember the subject matter of the types of human joints in class VIII A students of SMP Negeri 1 Anggaberi. The results of the quiz on identifying the types of joints in humans before the application of the joint movement grip learning in previous learning activities showed the average percentage of ability to remember materials to identify materials only reached a value of 50%, still below the KKM value set for the types of joints in humans, and increased after learning activities that apply the gripping joint motion approach to the quiz results considering the material on identifying joints in humans, the percentage of analysis of quiz results reaches a value of 85%, above the KKM that has been set on the material for joint types in humans. ABSTRAKTujuan best practice ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pendekatan PAKEM  gerak sendi dalam meningkatkan daya ingat belajar  siswa  kelas  VIII A SMP Negeri  1 Anggaberi Kabupaten Konawe pada pembahasan materi  jenis-jenis sendi manusia, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan pendekatan belajar Pakem dengan gerak sendi dapat meningkatkan kemampuan mengingat materi pelajaran jenis-jenis sendi manusia pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Anggaberi. Hasil kuis mengidentifikasi jenis sendi pada manusia sebelum penerapan pembelajaran Pakem gerak sendi pada kegiatan pembelajaran sebelumnya menunjukkan rata-rata persantase kemampuan mengingat materi mengidentifikasi materi hanya mencapai nilai 50%, masih di bawah nilai KKM yang ditetapakan pada jenis sendi pada manusia, dan mengalami peningkatan setelah  kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan Pakem gerak sendi hasil kuis mengingat materi mengidentifikasi sendi pada manusia persentase analisis hasil kuis mencapai nilai 85%, di atas KKM yang telah ditetapkan pada materi jenis sendi pada manusia.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 261-273
Author(s):  
SITI RAHMATUN HAYATI

Learning mathematics that tends to be monotonous will cause boredom and for students. This can be seen from their enthusiasm for learning. They pay attention when the teacher provides material and sample questions, but when working on the questions, they have difficulty. Therefore, it is necessary to think about ways of presenting and learning mathematics that are suitable for students, so that students can actively participate in the learning process. The suitable model is the cooperative model. One of the cooperative models is the STAD type. In this type, the teacher provides material, which in the next group of students will be deepened further. At the time of the teacher's presentation, students must really pay attention, so that later when doing quizzes they will not experience difficulties. In the group, all students can certainly master the material being studied. students of class X MIPA 1 in the even semester of the 2019/2020 Academic Year after participating in the learning process by applying the STAD type cooperative learning model. Methods of collecting data using the method of observation and tests. The technique used in this research is descriptive analytical technique, namely quantitative data obtained from quiz results that are processed using percentage descriptions and qualitative data obtained from observations about teacher and student activities are used as the basis for describing the successful application of the STAD type cooperative learning model. Student learning outcomes from cycle I and cycle II have increased. For the first cycle the average value is 54.17. While in the second cycle the average value is 67.92. The percentage of complete learning outcomes of students in the first cycle is 37.50% and in the second cycle is 79.20%. Thus the research hypothesis is proven. The action is said to be successful if there is an increase in learning outcomes from cycle I to cycle II and the percentage of students who achieve the KKM (completed) score has reached a minimum of 75%. So this CAR is declared to have succeeded in improving student learning outcomes. ABSTRAKPembelajaran matematika yang cenderung monoton akan menyebabkan rasa bosan dan bagi peserta didik. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme mereka mengikuti pembelajaran. Mereka perhatian ketika guru memberikan materi dan contoh soal, tetapi ketika mengerjakan soal, mereka mengalami kesulitan. Oleh karena itu, maka perlu dipikirkan cara penyajian dan suasana pembelajaran matematika yang cocok buat peserta didik, sehingga peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Model yang cocok adalah model kooperatif. Salah satu model kooperatif adalah tipe STAD. Pada tipe ini guru memberikan suatu materi, yang selanjutnya dalam kelompok peserta didik akan diperdalam lebih lanjut. Pada saat guru presentasi, peserta didik harus benar-benar memperhatikan, sehingga nantinya ketika mengerjakan kuis tidak mengalami kesulitan.Dalam kelompoknya, semua peserta didik dipastikan dapat menguasai materi yang dipelajari.Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Matematika pada materi vektor pada peserta didik kelas X MIPA 1 semester genap Tahun Ajaran 2019/2020 setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptik analitik yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuis yang diolah dengan menggunakan deskripsi persentase dan data kualitatif yang diperoleh dari observasi tentang kegiatan guru dan peserta didik dijadikan dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar peserta didik dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Untuk siklus I nilai rata-ratanya 54,17. Sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya 67,92. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I sebesar 37,50% dan pada siklus II sebesar 79,20%. Dengan demikian hipotesis penelitian ini terbukti. Tindakan dikatakan berhasil jika ada peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II dan persentase peserta didik yang mencapai nilai  KKM (tuntas) sudah mencapai minimal 75%. Maka PTK ini dinyatakan telah berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 228-237
Author(s):  
NOKMAN RIYANTO

  This research is an effort to increase motivation and science learning outcomes by utilizing the Saepadu model in class VIII E students of SMP Negeri 2 Bojongsari, Purbalingga Regency. The purpose of this study was to determine the extent of the learning process by utilizing the Saepadu model in class VIII E to increase motivation and science learning outcomes. This research is a classroom action research (CAR). The steps in this action research include planning, implementation, observation, and reflection. Collecting research data using test and non-test instruments and questionnaires. The questionnaire is used for rational data which will later be validated with rational data analysis. The implementation of this research is based on the learning syntax of the Saepadu model. Based on the research data, the results show that using the Saepadu model can increase students' learning motivation, which is 0.22 points or about 6.49% from pre-cycle to cycle I and in cycle I to Cycle II there is also an increase of 0.41 points or 11.36%. By using learning with the SAEPADU model, it can also improve pre-cycle science learning outcomes compared to the first cycle, namely 28.5 or 76.62% with the number of students who passed the KKM increased by 43.34%. Meanwhile, the average written score for science in the first cycle compared to the second cycle was 9.5 by 14.18%. In conclusion, there was an increase in students' motivation and learning outcomes by utilizing the Saepadu model. ABSTRAKPenelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA dengan memanfaatkan model Saepadu pada peserta didik kelas VIII E SMP Negeri 2 Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana proses pembelajaran dengan memanfaatkan model Saepadu di kelas VIII E untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA. Adapun penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen tes dan non tes serta kuesioner. Kuesiner tersebut digunakan untuk data rasional yang nantinya divalidasi datanya dengan analisis data rasional. Pelaksanaan penelitian ini berdasarkan sintaks pembelajaran model saepadu. Berdasarkan dari data penelitian menunjukkan hasil bahwa dengan pemanfaatan model saepadu dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, yaitu sebesar 0,22 poin atau sekitar 6,49% dari pra siklus hingga siklus I dan pada siklus I ke di Siklus II juga terjadi peningkatan 0,41 poin atau 11,36%. Dengan menggunakan pembelajaran dengan model SAEPADU ini juga dapat meningkatkan hasil belajar IPA pra siklus dibandingkan pada siklus I yaitu 28,5 atau sebesar 76,62% dengan jumlah peserta didik yang lulus KKM mengalami peningkatan sebesar 43,34%. Sedangkan untuk hasil rata-rata nilai ter tertulis IPA siklus I dibandingkan pada siklus II yaitu 9,5 sebesar 14,18%.. Kesimpulannya terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan model Saepadu.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 208-215
Author(s):  
ABDUL JALALUDIN

This research is an experimental study that focuses on increasing the mathematical creative thinking skills of high school students by applying the inquiry learning method. The problem behind this research is the lack of familiarity with learning using methods with a focus on learning on students as a way to get a more meaningful learning experience based on students' creative thinking skills that are different for each student. The aims of this study are: 1) To determine the effect of the inquiry learning method on students' mathematical creative thinking skills. 2) to find out the comparison of increasing students' mathematical creative thinking skills using the inquiry learning method with conventional learning; 3) to determine students' attitudes towards learning the inquiry method. This study used the experimental design method "design control group pretest-posttest", which was carried out in class X SMA Negeri 1 Mande Cianjur which consisted of 5 study groups with the experimental class sample being class X-4 and the control class sample being class X-3. The indicators of mathematical creative thinking skills measured in this study are: 1) the ability to replace (Substitute), combine (Combine), adjust (Adapt), modify (Magnify/Modify), for other uses (Put to other use), Delete (Eliminate). ) and rearrange (Rearrange/Reverse) from existing capabilities; 2) the ability to rearrange existing abilities/reverse with flexibility (trying new things), authenticity (answering their own way) and outlining (developing ideas) in understanding something. The results showed that: 1) the inquiry learning method had an influence on students' mathematical creative thinking abilities; 2) the inquiry learning method has an improvement in students' mathematical creative thinking which is better than the conventional method; 3) students have a positive attitude towards the inquiry learning method. ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang difokuskan pada peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa SMA dengan menerapkan metode pembelajaran inquiri. Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah kurang dibiasakanya pembelajaran menggunakan metode dengan pemusatan pembelajaran pada siswa sebagai cara untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan dilandasi kemampuan berpikir kreatif siswa berbeda pada setiap siswa. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran  inquiri terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa. 2) untuk  mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa menggunakan metode pembelajaran inquiri dengan pembelajaran konvensional; 3) untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran metode inquiri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain “desain countrol group pretes-postes”, yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Mande Cianjur yang berjumlah 5 rombongan belajar dengan sampel kelas eksperimen adalah kelas X-4 dan sampel kelas kontrol adalah kelas X-3. Indikator kemampuan berpikir kreatif matematik yang diukur dalam penelitian ini adalah: 1) kemampuan mengganti (Substitute), mengkombinasi (Combine), menyesuaikan (Adapt), memodifikasi (Magnify/Modify), untuk kegunaan lain (Put to other use), Menghapus (Eliminate) dan menyusun kembali (Rearrange/Reverse) dari kemampuan yang telah ada; 2) kemampuan menyusun kembali kemampuan/membalik  yang telah ada dengan keluwesan (mencoba hal baru), keaslian (menjawab cara sendiri) dan menguraikan  (mengembangkan ide) dalam  memahami suatu hal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) metode pembelajaran inquiri memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematik siswa; 2) metode pembelajaran inquiri memiliki peningkatan berpikir kreatif matematik siswa yang lebih baik dari pada metode konvensional; 3) siswa memiliki sikap positif terhadap metode pembelajaran inquiri.


2021 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 245-253
Author(s):  
MARSELINUS TIKA

  The purpose of the study was to determine the effect of attitudes and internet access abilities on students' learning outcomes in Chemistry. This research is a quantitative study, using a survey method. The survey was conducted on a sample of 104 students of class XII MIPA SMA Negeri 6 Kupang. The data was collected by giving a questionnaire and by carrying out a test of chemistry learning outcomes. The results showed that the attitude variables in chemistry subjects and the ability to access the internet for online learning media together had a significant influence on students' chemistry learning outcomes. This is indicated by the coefficient of determination R2 = 0.790 with a constant test value (0.470). While the test of each regression coefficient of the attitude variable in chemistry subjects obtained a regression coefficient of (0.496) and the variable of internet access ability (0.516). From these results, it can be concluded that the attitudes and abilities of internet access for online learning media together have a significant influence on students' learning outcomes of chemistry. ABSTRAKTujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh sikap dan kemampuan akses internet terhadap hasil belajar Kimia peserta didik.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode survei.Surve. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner dan dengan melaksanakan test hasil belajar Kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap pada mata pelajaran kimia dan kemampuan akses internet untuk media pembelajaran online secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien determinasi R2 = 0,790 dengan nilai uji constant (0,470). Sementara uji masing-masing koefisien regresi variabel sikap pada mata pelajaran kimia diperoleh koefisien regresi sebesar (0,496) dan variabel kemampuan akses internet (0,516). Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sikap dan kemampuan akses internet untuk media pembelajaran online secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Kimia peserta didik.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document