Journal of Sustainable Community Development (JSCD)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

42
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

2715-5080

2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 150-158
Author(s):  
Norbertus Tri Suswanto Saptadi

The task of the teacher is to improve the quality of learning in a systematic and controlled manner through the use of educational research. The results of interviews with the principal at SMPK Santa Clara Surabaya, have obtained information that most teachers have not been able to improve the quality of learning. Classroom Action Research (CAR) training is expected to be able to understand and apply educational research methods to help solve learning problems. The training methods include material explanation, assignment, proposal making, individual presentation, task discussion, presentation assessment and training evaluation. The results of the training evaluation conducted through the Google Form application showed that 7 participants (58.3%) stated it was sufficient, 3 participants (25%) said it was good, and 2 participants (16.7%) stated that it was very good in understanding and implementing classroom action research proposals based on training method used. The results of the assessment of the PTK proposal presentation showed a very good criterion value with details of the performance criteria of 5 people (41.6%), mastery of 3 participants (25%), quality of material 4 participants (33.3%), use of time 5 participants (41.6 %) and the ability to answer 4 participants (33.3%).


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 185-190
Author(s):  
Novendy Novendy

Masih tingginya angka kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kronjo. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit tuberkulosis adalah rendahnya pengetahuan. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis yang menyebabkan angka kejadian penyakit ini masih tinggi. Maka perlu dilakukan kegiatan bakti kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tuberkulosis. Metode yang digunakan dalam kegiatan bakti kesehatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat. Peningkatan pengetahuan dinilai dengan hasil pretes dan postes. Nilai batas pengetahuan baik yang diambil untuk pretes dan postes adalah diatas sama dengan 70.  Kegiatan bakti kesehatan dilakukan pada tanggal 13 September 2021 di aula Puskesmas Kronjo. Sebanyak 32 orang peserta yang ikut dalam kegiatan ini. Hasil prestes didapatkan sebanyak 37.5% peserta dengan nilai pretes diatas sama dengan 70. Hasil postes didapatkan sebanyak 87.5% peserta dengan nilai postes diatas sama dengan 70. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 50% peserta yang nilai postesnya diatas sama dengan 70. Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan bakti kesehatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan jumlah peserta yang meningkat pengetahuan. Peningkatan ini diharapkan dapat juga meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit tuberkulosis dan masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini dapat menyebarkan informasi mengenai penyakit ini kepada masyarakat lain yang belum sempat hadir, sehingga diharapkan eradikasi kasu penyakit tuberkulosis di Indonesia dapat terjadi.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 201-206
Author(s):  
Hetty Karunia Tunjungsari ◽  
Frangky Slamet ◽  
Bagus Mulyawan

ABSTRACT Kegiatan PKM ini dilakukan degan melibatkan mitra IKM Renafa Food yang berlokasi di Tanjung Gedong, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kegiatan berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober 2021 yang diawali dengan identifikasi permasalahan, analisis kebutuhan, hingga program pendampingan. Hasil identifikasi permasalahan yang dilakukan oleh tim menunjukkan bahwa IKM Renafa Food membutuhkan bantuan untuk mendesain strategi pemasaran digital dalam memasarkan produknya. Dengan demikian, tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk menyusun strategi pemasaran digital bagi IKM Renafa Food, khususnya pemasaran di media sosial. Dalam kegiatan ini, tim PKM melakukan komunikasi intensif dengan pemilik IKM Renafa Food baik secara daring maupun luring. Hasil kegiatan ini berupa materi pemasaran digital yang dapat digunakan oleh IKM Renafa Food untuk melakukan promosi di media sosial. Secara keseluruhan, kegiatan PKM dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Manfaat dari kegiatan PKM ini secara langsung dapat dirasakan oleh IKM Renafa Food untuk membantu melengkapi materi promosi di media sosial Instagram dalam bentuk poster digital.   Keywords: UMKM, strategi, pemasaran digital, pendampingan   ABSTRACT   This community engagement activity was carried out by involving the MSME's partner, Renafa Food, which located in Tanjung Gedong, Grogol Petamburan District, West Jakarta. The activity takes place from July to October 2021, starting with problem identification, analysis of partner's needs, and mentoring programs. From the identification of the problems, team indicates that Renafa Food needs assistance in designing digital marketing strategies in marketing their products. Thus, the purpose of this community engagement activity is to develop a digital marketing strategy for Renafa Food, especially marketing on social media. In this activity, the community engagement team had intensive communication with the owners of Renafa Food both online and offline. The results of this activity are in the form of digital marketing materials that can be used by Renafa Food to promote their products on social media. Overall, these activities can run smoothly without any significant problems. The benefits of these activities give advantages directly to Renafa Food to equip promotional materials on Instagram in the form of digital posters.   Keywords: MSMEs, strategy, digital marketing, mentoring


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 191-200
Author(s):  
Nafiah Solikhah

Indonesia has 3.4 million hectares or 24% of the world's 13.8 million hectares of mangrove forests. In its development, Indonesia's mangrove area continues to decline and it is recorded that an area of ​​637,624 hectares (18.95%) is in critical condition due to canopy cover which is less than 60%. Mangrove forests can absorb large waves including tsunamis, prevent abrasion, absorb carbon dioxide 5 times greater than tropical forests in the highlands, and are a habitat for several types of wildlife. Thus, Indonesia has a very significant role in the existence and sustainability of the world's mangrove forests. Based on 2018 data, DKI Jakarta Province has 300 hectares or about 10.7% of the total mangrove forest in Indonesia which is spread in the Angke Kapuk Nature Park, Muara Angke Wildlife Sanctuary, Angke Kapuk Protection Forest and Kamal Muara Production Forest as well as part of the last remaining mangrove forest in DKI Jakarta province. Based on this phenomenon, efforts are needed to maintain the existence and sustainability of mangrove forests, especially in the city of Jakarta. One of the important actors in this effort is the youth with growing awareness of environmental issues. Teenagers as future milestone holders need to understand the importance of the existence and sustainability of mangrove forests. The problem faced is the need for an educational activity that is by the characteristics of adolescents. Therefore, the implementing team initiated education on the existence and sustainability of the mangrove forest ecosystem for youth (12-24 years old) in Tanjung Gedong Village who are members of the At-Taufiq Tanjung Gedong Mosque Youth with an Experiential Learning Discovery Journey approach which was carried out in 3 (three) stages, namely the introduction stage by providing infographics and videographics materials, the observation stage with a visit to the Mangrove Nature Tourism Park, Angke Kapuk, North Jakarta; and the reflection stage through reflection instruments filled out by partners. Based on the results of the activity, it is known that all respondents have theoretical experience about the existence and sustainability of mangrove forests obtained from the school. Community service activities (PkM) provide new experiences in the creative process to understand the topic of PkM, namely the existence and sustainability of mangrove forest ecosystems in Jakarta.   Abstrak Indonesia memiliki 3,4 juta hektar atau 24% dari total 13,8 juta hektar hutan mangrove dunia. Dalam perkembangannya, luas mangrove Indonesia terus mengalami penurunan dan tercatat seluas 637.624 hektar (18,95%) dalam kondisi kritis karena penutupan tajuk yang kurang dari 60%. Hutan mangrove bermanfaat untuk meredam gelombang besar termasuk tsunami, mencegah abrasi, menyerap karbondioksida 5 kali lebih besar daripada hutan tropis di dataran tinggi, dan sebagai habitat bagi beberapa jenis satwa liar. Dengan demikian, Indonesia memiliki peranan yang sangat signifikan bagi eksistensi dan keberlanjutan hutan mangrove dunia. Berdasarkan data tahun 2018, Propinsi DKI Jakarta memiliki 300 hektar atau sekitar 10,7% dari total hutan mangrove di Indonesia yang tersebar di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Suaka Margasatwa Muara Angke, Hutan Lindung Angke Kapuk dan Hutan Produksi Kamal Muara sekaligus merupakan bagian dari hutan mangrove terakhir yang tersisa di provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan fenomena tersebut, maka diperlukan upaya untuk menjaga eksistensi dan keberlanjutan hutan mangrove khususnya di Kota Jakarta. Salah satu aktor penting dalam upaya tersebut adalah kalangan remaja dengan tumbuhnya kesadaran akan isu lingkungan. Remaja sebagai pemegang tonggak masa depan perlu memahami pentingnya eksistensi dan keberlanjutan hutan mangrove. Permasalahan yang dihadapi adalah perlunya sebuah kegiatan edukasi yang sesuai dengan karakteristik bagi remaja. Oleh karena itu, tim pelaksana   menginisiasi edukasi eksistensi dan keberlanjutan ekosistem hutan mangrove bagi remaja (berusia 12 – 24 tahun) di Kampung Tanjung Gedong yang tergabung dalam Remaja Masjid At-Taufiq Tanjung Gedong dengan pendekatan Experiential Learning Discovery Journey yang dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap pengenalan dengan memberikan materi infografis dan videografis, tahap observasi dengan kunjungan ke Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta Utara; dan tahap refleksi melalui instrumen refleksi yang diisi oleh mitra. Berdasarkan hasil kegiatan, diketahui seluruh responden telah memiliki pengalaman teoretis tentang eksistensi dan keberlanjutan hutan mangrove yang diperoleh dari bangku sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) memberikan pengalaman baru dalam proses kreatif untuk memahami topik PkM yaitu eksistensi dan keberlanjutan ekosistem hutan mangrove di Jakarta.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 178-184
Author(s):  
Zita Atzmardina

Latar belakang Tuberkulosis (TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang dapat menimbulkan kesakitan, kecacatan dan kematian yang tinggi sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya. Infeksi akan terjadi ketika orang lain secara sengaja maupun tidak sengaja menghirup udara yang mengandung percikan dahak infeksius tersebut. Tujuan Kegiatan pengabdian yang kami lakukan ini bertujuan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat di Cikupa sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat yang akhirnya diharapkan dapat menurunkan angka kejadian tuberkulosis. Metode Kegiatan pengabdian yang kami lakukan ini dengan memberikan penyuluhan kepada warga yang datang ke Puskesmas Cikupa. Sebelum kegiatan berlangsung, kami melakukan pre-test kepada warga yang hadir, kemudian penyuluhan dilakukan dengan media Power Point yang berisikan pengertian, penyebab, faktor risiko, cara penularan, gejala, pengobatan, dan cara pencegahan tuberkulosis. Setelah penyuluhan dibagikan leaflet dan dilakukan demonstrasi cara etika batuk serta penggunaan masker yang baik dan benar, kemudian kegiatan ditutup dengan post-test Hasil Hasil pada 30 responden didapatkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan (P<0.001) antara nilai pretest dan postest dengan nilai mean difference sebesar 16,00 (SD 12,76). Hasil dari demonstrasi yang dilakukan juga baik dengan dilihat dari warga yang terpilih untuk melakukan demonstrasi ulang dapat mengulang cara etika batuk serta penggunaan masker yang baik dan benar. Kesimpulan Kegiatan intervensi yang kami lakukan berjalan dengan baik dan sesuai rencana karena didapatkan peningkatan hasil nilai pre test dan post test sehingga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung untuk memberikan dampak khususnya penurunan kasus Tuberkulosis. Kata kunci Tuberkulosis, Etika Batuk, Masker


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 172-177
Author(s):  
Frangky Selamat ◽  
Hetty Karunia Tunjungsari

ABSTRACT Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are the largest part of Indonesia's existing business units. Its contribution to Gross Domestic Product (GDP) also continues to increase from year to year. Even though there are many MSMEs in quantity, they can still be improved from the aspect of business scale, in order to strengthen competitiveness and sustainability. To be able to increase the scale of business, planning is needed. The planning involves the necessary preparations so that the business is ready to grow and has the potential to become big. In the plan, which is usually called a “business plan”, business owners are encouraged to know more about the business they are running. Marketing, sales, operations, resources and finance aspects are the main focus. Each aspect is discussed in detail about what can be done, not only in the short term, but also in the medium and even long term. Forward projections based on reasonable assumptions. This is where accuracy and thoroughness are needed in preparing plans so that the steps compiled can be implemented, not only beautiful on paper. This is also found in MSMEs in Jambi Province. On this basis, the Community Service Team (PKM) together with the Center for Entrepreneurship Studies (PUSWIRA) of Tarumanagara University provided training and assistance in the preparation of business plans to 150 Jambi MSMEs. The activity, which lasted for one month, in July 2021, has helped MSME owners develop a simple but applicable business plan so that the managed business is on the right track to grow and be sustainable. ABSTRAK Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah bagian terbesar dari unit usaha yang ada Indonesia. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Walau secara kuantitas berjumlah banyak UMKM masih dapat ditingkatkan lagi dari aspek skala usaha, agar dapat memperkuat daya saing dan keberlanjutan. Untuk dapat meningkatkan skala usaha diperlukan perencanaan. Perencanaan tersebut menyangkut persiapan yang diperlukan agar usaha siap untuk tumbuh dan berkemungkinan menjadi besar. Di dalam perencanaan yang biasa disebut “business plan” pemilik usaha didorong untuk mengenal lebih dalam mengenai usaha yang dijalankan. Aspek pemasaran, penjualan, operasi, sumber daya dan keuangan menjadi fokus utama. Setiap aspek dibahas secara rinci mengenai hal yang dapat dilakukan, tidak hanya dalam jangka pendek saja, tapi juga menengah bahkan panjang. Proyeksi ke depan berdasarkan asumsi yang masuk akal. Di sinilah diperlukan kecermatan dan ketelitian di dalam menyusun rencana agar langkah-langkah yang disusun dapat dilaksanakan, tidak hanya indah di atas kertas. Hal ini yang juga ditemui pada UMKM di Provinsi Jambi. Atas dasar itu Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bersama dengan Pusat Studi Kewirausahaan (PUSWIRA) Universitas Tarumanagara memberikan pelatihan dan pendampingan penyusunan rencana bisnis kepada 150 UMKM Jambi. Kegiatan yang berlangsung selama satu bulan yaitu pada Juli 2021 ini telah membantu pemilik UMKM menyusun rencana bisnis sederhana namun aplikatif agar usaha yang dikelola berada di jalur yang tepat untuk tumbuh dan berkelanjutan.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 166-171
Author(s):  
Martha Rianna

Pandemi Covid-19 telah melanda dunia khususnya Indonesia sehingga berdampak dalam kebiasaan sehari-hari. Begitu juga berdampak pada aktivitas belajar mengajar di lingkungan sekolah khususnya di SD Swasta HKBP Pajak Baru Belawan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pembuatan alat cuci tangan menggunakan teknologi sederhana dan mendemonstrasikan penggunaan alat cuci tangan dengan menggunakan teknologi sederhana yaitu pedal kaki serta membangun 6 kran air untuk menambah fasilitas tempat mencuci tangan bersama siswa dan guru. Melalui pengabdian masyarakat ini akan dibuat alat pencuci tangan menggunakan teknologi sederhana serta sosialisasi mengenai penerapan Protokol Kesehatan yang ditetapkan Pemerintah. Alat pencuci tangan dari pedal kaki ini diharapkan membantu meningkatkan tingkat efektivitas dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan, sehingga perkembangan teknologi dibutuhkan hampir diseluruh area kehidupan manusia khususnya di lingkungan SD HKBP Pajak Baru Belawan. Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat membuat dan merancang alat pencuci tangan dari mekanisme pedal kaki yang dapat membantu seluruh siswa dan guru untuk menghemat waktu dan air sehingga memperlancar proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19. Alat cuci tangan menggunakan pedal kaki dan ditambah dengan 6 kran air berfungsi dengan baik. Alat cuci tangan menggunakan pedal kaki dan rangkaian kran air mengeluarkan air dengan lancar dan sudah dipergunakan oleh guru dan siswa di SD Swasta HKBP II Pajak Baru Belawan dalam melakukan aktivitas belajar mengajar.


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 143-149
Author(s):  
Shirly Gunawan
Keyword(s):  

Penyakit Coronavirus (Corona virus disease/ Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang dilaporkan pertama kali  di kota Wuhan, China pada akhirtahun 2019.  Sejak itu Covid-19 menyebar  dengan cepat sekali ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Lansia dan individu yang memiliki riwayat penyakit yang merupakan faktor komorbid, seperti hipertensi berisiko lebih besar untuk terinfeksi Covid-19 dengan gejala yang lebih berat dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Hipertensi merupakan faktor komorbid terbanyak yang ditemukan pada pasien rawat inap akibat Covid-19. Salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas lagi adalah melalui pemberian vaksinasi. Pemerintah sudah memulai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan, pekerja di sektor publik, dan lansia. Karena Covid-19 adalah penyakit baru dengan vaksin baru, sehingga sebelum dilakukan vaksinasi perlu dilakukan pemeriksaan penapisan (skrining) tekanan darah untuk mengetahui apakah individu yang akan divaksin memiliki faktor komorbid seperti hipertensi. Informasi ini dibutuhkan untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan apakah individu tersebut dapat atau tidak menerima vaksinasi. Bagi individu yang dapat menerima vaksinasi, informasi tersebut diperlukan untuk memberikan edukasi dalam rangka mencegah kejadian paska-vaksinasi serta mengendalikan penyakit hipertensi.   Kata Kunci: skrining, tekanan darah, hipertensi, vaksinasi, Covid-19


2021 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 159-165
Author(s):  
Dhigna Luthfiyani Citra Pradana

The COVID-19 pandemic is still a polemic of life in the world. WHO explains that there are still several countries showing an increase in COVID-19 incident.There are still active case of COVID-19 in Indonesia, which is why Indonesian people should remain vigilant, follow the instruction of the Indonesian Ministry of Health, and do 5M. In addition, the Ministry of Health in Indonesia also recommends using traditional medicine to maintain health, provide adequate nutrition and help overcome health problems. Muslim women groups from various regions in Indonesia can be suitable subjects of community service to assist the government in overcoming the COVID-19 pandemic, one of which is through education about COVID-19 and traditional medicine used during the COVID-19 pandemic. The method used in this community service is through educational webinars and measurement of understanding using an electronic questionnaire. After the educational webinar, the team collected the participant's activity in implementing traditional medicine during the COVID-19 pandemic. The results of this community service activity increased the knowledge of the community service participants to 85.83%. The participants also implemented traditional medicine by sending photos of the activities of the community service participants. This community service activity aims to overcome the problem of information gaps and increase the knowledge of Muslim women groups from various regions in Indonesia to improve and maintain the quality of life and health during the COVID-19 pandemic. Participants in this activity look active and enthusiastic during community service activities.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 99-110
Author(s):  
Imam Arif Fikri

This research is quantitative study that aims to compare brand association, perceived quality, and brand loyalty to brand equity in Samsung and LG companies in the South Jakarta area. This research used 100 respondents as a sample with purposive sampling method. The analysis technique in this study uses the Independent Sample T Test using SPSS 26. The results of this study indicate that (1) Samsung Brand Association is superior to LG, (2) Samsung's Perceived Qualty is superior to LG, (3) Samsung's Brand Loyalty is superior to LG. superior to LG.   Keywords: Brand Equity; Brand Association; Perceived Quality; Brand Loyalty  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document