Masker Medika
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Ilmu Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah Palembang

2654-8658, 2301-8631

Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 324-332
Author(s):  
NEN SASTRI
Keyword(s):  

         Profil kesehatan Indonesian tahun 2015 menunjukkan bahwa AKI adalah sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi yang terjadi tentunya tidak terlepas dari buruknya status gizi ibu dan pada akhirnya berdampak kepada kondisi janin yang dilahirkan (Kemenkes RI, 2015).          Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, jarak kelahiran, paritas pada ibu hamil dengan kejadian KEK di BPM Ellna Palembang tahun 2017. Penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu  hamil pada bulan 1 sd 12, tahun 2017. Kriteria Kasus adalah semua tersangka ibu hamil dengan KEK yang tercatat dalam buku l kehamilan dan pemeriksaan LILA diketahui kurang dari 23,5 cm. Analisa data: analisis univariat, analisis bivariat, analisa Multivariat.          Hasil penelitian ibu hamil didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan kejadian KEK sebanyak 87 kasus KEK. Hasil analisis hubungan antara umur dengan kejadian KEK diperoleh nilai signifikan p = 0,007 OR diperoleh sebesar 3,302. Analisis hubungan antara pendidikan dengan kejadian KEK diperoleh nilai signifikan p = 0,030 OR diperoleh sebesar 1,870. Analisis hubungan antara pekerjaan dengan kejadian KEK diperoleh nilai signifikan p = 0,002 OR diperoleh sebesar 2,538. Analisis hubungan antara paritas dengan kejadian KEK diperoleh nilai signifikan p = 0,000 OR diperoleh sebesar 2,758. Analisis hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian KEK diperoleh nilai signifikan p = 0,014 OR diperoleh sebesar 2,359.          Simpulannya ada hubungan antara umur, Pendidikan, pekerjaan, paritas, jarak kelahiran ibu hamil dengan kejadian KEK.   Kata kunci: KEK pada ibu hamil


Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 333-339
Author(s):  
Dian Utama Pratiwi

ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN BBLR DI RSUD DEMANG SEPULAU RAYA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019 Determinant Analysis of LBW Events in Demang Sepulau Raya Hospital in 2019 Amanah Perdana Ningrum1, Aila Karyus2, Ferizal Masra3, Endang Budiarti4 1Universitas Mitra Indonesia Bandar Lampung [email protected]   ABSTRAK Latar Belakang: BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram.Dampak BBLR adalah anak berisiko sangat besar mengalami berbagai masalah saat ia tumbuh besar hingga dewasa. Risiko paling besar adalah stunting atau perawakan pendek. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional, menggunakan data sekunder dari Instalasi rekam Medik rsud Demang Sepulau Raya Tahun 2019. Hasil Penelitian: Angka kejadian BBLR sebesar 18,2 %. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu (p=0,488), tingkat pendidikan (p=0,865), riwayat penyakit (p=0,127), riwayat prematur (p=0,378), hidramnion (p=0,086). Namun memiliki hubungan yang signifikan yaitu kehamilan ganda (p=0,003, OR=12,440), dan anemia (p=0,015, OR=2,296) terhadap BBLR. Kehamilan ganda merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan BBLR setelah dikontrol variabel lain. Diskusi: Perlu dikembangkan model deteksi dini BBLR di tingkat komunitas dengan merujuk pada faktor risiko yang ditemukan pada setiap unit pelayanan di Kabupaten Lampung Tengah Kata Kunci: BBLR, determinan, angka kejadian   ABSTRACT   LBW is a newborn with a birth weight of less than 2500 grams. The impact of LBW is that children are at great risk of experiencing various problems as they grow up to adulthood. The biggest risk is stunting or short stature. Method: This type of quantitative research in this study is an analytic study with cross sectional design, using secondary data from the Medical Record Installation of Demang Sepulau Raya Hospital in 2019. Results: The incidence of LBW was 18.2%. The results of bivariate analysis showed that there was no significant relationship between maternal age (p = 0.488), education level (p = 0.865), history of disease (p = 0.127), premature history (p = 0.378), hydramnios (p = 0.086). But it has a significant relationship that is multiple pregnancy (p = 0.003, OR = 12.440), and anemia (p = 0.015, OR = 2.296) to LBW. Multiple pregnancy is the most dominant factor causing LBW after being controlled by other variables. Discussion: It is necessary to develop an early detection model of LBW at the community level by referring to the risk factors found in each service unit in Central Lampung District          


Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 316-323
Author(s):  
Dewi - Sayati
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang : Imunisasi Measleas Rubella adalah imunisasi kombinasi untuk mencegah penyakit campak, gondongan, campak Jerman (rubella), dan penyakit yang diberikan oleh virus RNA dari golongan Togavirus. Rubella adalah penyakit virus yang terjadi pada anak dan dewasa muda, gejala ini meliputi demam, batuk, kongjungtivitis, dan ruam kulit. Menurut data cakupan Posyandu Cempaka dan Kenanga yaitu 73,25%, dengan urutan 9 terbawah dari 41 puskesmas yang sekota Palembang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling sebanyak 63 responden, yang selanjutnya dilakukan uji statistic chi-square, dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil : hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value 0,003), sikap (p value 0,002), dukungan keluarga (p value 0,001), peran petugas (p value 0,007) dengan pelaksanaan imunisasi Measleas Rubella, dan tidak ada hubungan antara jarak tepuh (p value 0,092), dan peran tokoh masyarakat (p value 0,101) dengan pelaksanaan imunisasi Measleas Rubella.


Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 304-308
Author(s):  
Yudiansyah Yudiansyah
Keyword(s):  

Pendahuluan: Proses penuaan terjadi secara alami diikuti dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologi maupun social diantaranya adalah penurunan kekuatan otot, dan penurunan fungsi otak sehingga timbul banyak permasalahan pada lansia dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Metode: Pre-post design pada 34 lansia dan dilakukan screening dengan MMSE, lansia dengan nilai MMSE >24 point diberikan Walking Tandem Exercise (WTE) sebanyak 3 kali dengan istirahat 1 menit diantara tiap sesi dilakukan 2 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil: Uji beda nilai pre-post test diperoleh hasil p = 0,012 (p < 0,05). Diskusi: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada nilai indeks katz sebelum dan sesudah diberikan WTE. Kata Kunci: Walking Tandem Exercise, Indeks Katz, Lansia


Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 309-315
Author(s):  
Junie Harista

ABSTRAK Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan organ reproduksi ini disebut involusi (Dewi, 2017). Dimana selama waktu tersebut pada seorang ibu nifas seringkali terjadi masalah tanda-tanda bahaya masa nifas di antaranya perdarahan post partum, lochea yang berbau busuk, subinvolusi uterus, nyeri pada perut dan pelvis, pusing yang berlebihan, suhu tubuh ibu >38 ̊C, mastitis, baby blues dan depresi postpartum. Masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu yang sehabis melahirkan. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu terjadi setelah persalinan dan  50% diantaranya terjadi dalam selang waktu 24 jam pertama (Prawiharjo, 2010). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa  nifas di Praktik Mandiri Bidan Lismarini Palembang tahun 2019. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang berkunjung pada saat dilakukan penelitian di Praktik Mandiri Bidan Lismarini. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling berjumlah 36 ibu. Hasil Penelitian didapatkan tidak ada hubungan antara usia ibu nifas dengan pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas  didapatkan niali p value = 0,467 > 0,05, tidak ada hubungan antara paritas ibu nifas dengan pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas  didapatkan niali p value = 0,370 > 0,05, ada hubungan antara pendidikan ibu nifas dengan pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas  didapatkan niali p value = 0,039 < 0,05 serta ada hubungan antara pekerjaan ibu nifas dengan pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas  didapatkan niali p value = 0,016 < 0,05. Diharapkan Kepada petugas kesehatan ditingkatkannya komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang  bahaya masa nifas dalam berbagai media sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman ibu.   Kata Kunci   :Ibu Nifas, Tanda Bahaya Nifas, Pengetahuan, Umur, Paritas, Pendidikan dan Pekerjaan. Daftar Pustaka    :15 (2010-2019)


Masker Medika ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 298-303
Author(s):  
Juliastuti Juliastuti Juliastuti

Pendahuluan : Osteoarthritis adalah suatu kondisi sendi yang ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, nyeri, pergerakan yang terbatas dan deformitas. Osteoarthritis berperan penting sebagai penyebab utama nyeri dan disabilitas pada lansia. Metode : Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang termasuk dalam penelitian analisis. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan tipe studi korelasi menggunakan uji Pearson dan One Way Anova dengan memaparkan hasil pengukuran sudut Q-angle dengan menggunakan Goniometer dan hasil pengukuran Functional knee dengan KOOS (Kuisioner Injury and Osteoarthritis Score). Hasil : terdapat hubungan linear antara Skor Koos dengan Q Angle, nilai pearson correlation coefficient atau R antarvariabel adalah 0,868 yang berarti kedua variabel memiliki hubungan positif atau berbanding lurus dan sangat kuat. Diskusi : Dari hasil penelitian ini dapat diketahui adanya hubungan yang positif antara fungsional lutut dengan besar sudut Quadricep pada kasus Knee Osteoarthritis serta dapat disimpulkan bahwa semakin besar sudut Q angle maka semakin tinggi nilai fungsional lutut.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 292-297
Author(s):  
Raden Ayu Aminah Maya
Keyword(s):  

Pendahuluan: Anemia pada ibu hamil masih menjadi prioritas penanganan masalah kesehatan oleh Kementerian Kesehatan. Banyak  faktor  yang  mempengaruhi  kejadian anemia pada ibu hamil. Jarak antara kehamilan sebelumnya  dan  berikutnya  yang  pendek  atau singkat,  misalnya  kurang  dari  2  tahun,  dapat meningkatkan risiko kejadian anemia pada ibu hamil.  Begitu   juga   dengan   umur   ibu saat hamil, umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun  memiliki  risiko  yang  signifikan  dengan kejadian  anemia.  Metode: Jenis    penelitian observasional dengan  desain cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Sampel  penelitian  adalah 34 orang ibu  hamil  yang didapatkan dengan menggunakan   teknik  accidental sampling. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi karakteristik responden  dan  analisis bivariat dengan  menggunakan uji chi square. Hasil: Dari hasil uji statistik menggunakan Chi square untuk mengetahui hubungan antara umur ibu dan kejadian anemia, diperoleh tingkat signifikansi ρ>0.05 (ρ: 0.289) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian anemia. Dari hasil uji statis tik menggunakan Chi square untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu dan kejadian anemia, diperoleh tingkat signifikansi ρ<0.05 (ρ: 0.041) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Diskusi: umur bukan satu-satunya faktor penyebab anemia melainkan ada faktor lain yaitu faktor dasar (sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan, dan budaya) dan faktor langsung (pola konsumsi tablet tambah darah, infeksi dan perdarahan. Wanita yang sering mengalami kehamilan dan melahirkan makin anemia karena banyak kehilangan zat besi, hal ini disebabkan selama kehamilan wanita menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya. Kata Kunci: Kejadian anemia, umur, paritas


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 277-286
Author(s):  
Dewi Pujiana
Keyword(s):  
P Value ◽  

Sikap religiusitas adalah suatu pikiran, kecenderungan, dan perasaan seseorang untuk mengenali aspek-aspek pengetahuan agama, pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya dan keyakinan yang telah diperoleh semasa hidup, yang nantinya dapat menjadi penentu dan landasan dalam berperilaku saat mengambil suatu tindakan dan diataranya adalah dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yang menggunakan desain penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Tahnik sampling, total sampling dengan total 39 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner Sikap Religiusitas dan PHBS. Hasil analisis hubungan antara sikap religiusitas dengan PHBS sebanyak 13 (33,3%) responden, sedangkan responden dengan sikap religiusitas tinggi tetapi memiliki PHBS yang kurang baik sebanyak 7 (17,9%) responden. Responden dengan sikap religiusitas rendah dengan PHBS yang baik ada sebanyak 5 (12,8%), dan responden dengan sikap religiusitas rendah dan memiliki PHBS yang kurang baik ada sebanyak 14 (35,9%). Dari hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p value= 0,036 (p < α 0,05) yang berarti ada hubungan antara sikap religiusitas dengan PHBS. Simpulan, terdapat hubungan antara hubungan antara sikap religiusitas dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tahfidz (Rumah Qur’an Mulia) Palembang dengan p value (0,036).


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 287-291
Author(s):  
Miskiyah Tamar
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar Belakang: Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan intelektual dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Menurut teori yang di kemukakan oleh Virginia Henderson dalam hal ini menyatakan tolak ukur pandangan terhadap manusia di dasari pada unsur teori kemanusia, bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, psikofisikal, psikososial, spiritual. Tujuan dalam penelitian ini Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan pada usia lanjut tentang kebutuhan dasar manusia secara holistik berdasarkan teori Virginia Henderson Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental dengan rancangan one group pre test-post test dengan pendekatan kuantitatif.Tehnik sampling adalah total sampling pada usia lanjut di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai yang berjumlah 30 orang. Hasil : Hasil bivariat menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan usia lanjut sebelum pendidikan kesehatan dengan nilai rata-rata 9,10 standar deviasi 1,447 dan rata-rata pengetahuan usia lanjut sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan nilai 11,63 standar deviasi 1,847 dengan p-value 0,000. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pada pendidikan kesehatan tentang kebutuhan dasar manusia secara holistik berdasarkan teori Virginia Henderson pada usia lanjut di Panti Tresna Werdha Teratai Palembang.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 263-267
Author(s):  
Anggi Pratiwi

ABSTRAK Pendahuluan : Tekanan darah tinggi menjadi adalah masalah kesehatan masyarakat yang meningkat dengan signifikan. Angka kejadian hipertensi di Indonesia berjumlah 34.1% dan untuk di Jakarta 35%. Hipertensi dapat diobati dengan cara farmakologis dan non farmakologis dan juga dengan terapi alternatif. Slow deep breathing merupakan salah satu teknik latihan dan relaksasi yang membantu menjaga keadaan normal tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh slow deep breathing pada tekanan darah di antara pasien dengan hipertensi. Metode : Design penelitian ini adalah one group pretest-posttest design. Sampel berjumlah 15 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisa data dengan menggunakan t-test dependent. Latihan slow deep breathing diberikan kepada responden dua kali sehari selama satu jam selama satu minggu. Tekanan darah diukur dengan sphygmomanometer elektronik sebelum serta setelah intervensi di setiap sampel. Hasil : Latihan slow deep breathing efektif dalam mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik pada tingkat tersebut dengan nilai p <0,05. Diskusi : Slow deep breathing dapat menurunkan tekanan darah dengan efek melalui sistem kontrol refleks kardiovaskuler dan sensitivitas barorefleks serta penurunan tekanan darah.   Kata kunci : Hipertensi, slow deep breathing, tekanan darah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document