Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 40)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Bandung

2355-6773, 2477-4405

2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 87-99
Author(s):  
Salami

Hipertensi membutuhkan manajemen penyakit jangka panjang oleh penderitanya.Manajemen perawatan diri (self care management) ini berhubungan erat denganperilaku penderita. Kegagalan melakukan self care akan berdampak terhadap terjadinyakomplikasi yang mematikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilakuself care manajement penderita hipertensi di Puskesmas Kota Bandung. Manfaatpenelitian ini sebagai data dasar untuk petugas kesehatan dan pengambil kebijakanterkait perspektif pasien hipertensi dalam pengelolaan penyakitnya. Metode penelitianyang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Partisipan pada penelitian berjumlahtujuh orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan partisipan denganmenggunakan Teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data berdasarkan wawancaraterstruktur menggunakan pedoman wawancara. Hasil wawancara dibuat verbatim. Datadianalisis dengan Model Miles Huberman. Untuk memenuhi prinsip keandalan datapenelitian (Trustworthiness) dilakukan credibility, dependeability, confirmability, dantransferability. Hasil penelitian didapatkan tiga tema yaitu: pengobatan yang dilakukan,upaya self care management, dan persepsi terhadap penyakit. Petugas kesehatandisarankan untuk memberikan intervensi yang tepat pada penderita hipertensi terkaitpersepsi penyakit, terutama tentang efek samping pengobatan. Dengan ersepsi yangtepat diharapkan penderita menjadi lebih patuh minum obat


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-58
Author(s):  
Imardiani Zainal ◽  
Miranti Florencia Iswari

Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan tindakan pengembalian aliran parsial darahteroksigenasi sampai sirkulasi darah kembali spontan. Salah satu metode mempertahankankualitas kompresi RJP yaitu dengan musik “Stayin Alive” karena memiliki iramateratur dengan kecepatan 103 bpm. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruhmusik “Stayin Alive” terhadap kualitas kompresi RJP frekuensi dan kedalaman RJPoleh mahasiswa perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan MetodeQuasy-Experiment Pre test Posttest with Control Group Design. Pemilihan sampel secaratotal sampling dengan jumlah 70 mahasiswa Profesi Ners kemudian dirandomisasidan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Pada kelompok intervensi saat melakukan kompresi sambil mendengarkan iramamusik lagu “Stayin Alive”, sedangkan kelompok kontrol dengan perhitungan “Rule ofFive”. Analisis data menggunakan Uji Mann Whitney untuk analisis tidak berpasangan.Penelitian menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan rerata frekuensi dankedalaman RJP antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol nilai p-value=0,381(p>0,05) untuk frekuensi RJP dan p-value=0,295 (p>0,05) untuk frekuensi kedalamanRJP. Kesimpulan Intervensi musik “Stayin Alive” dan “Rule of Five” sama-sama mampumeningkatkan kualitas kompresi RJP baik frekuensi maupun kedalaman karena tidakada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 17-24
Author(s):  
Fuji Rahmawati ◽  
Jaji ◽  
Firnaliza Rizona

Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polidipsia, polyuria,dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur.Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasantidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah serangkaian akibat yangdisebabkan oleh gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untukmeningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukanuntuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita DM tipe 2di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganrancangan penelitian praeksperimen dan Desain One Group Pretest Posttest. Sejumlah29 responden dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukurmenggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitastidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi sleephygiene (p-value =0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sleephygiene terhadap kualitas tidur penderita DM Tipe 2. Berdasarkn hasil tersebut, perawatkomunitas di Puskesmas Indralaya diharapkan dapat memasukkan sleep hygiene dalampendidikan kesehatan yang wajib diberikan pada penderita DM tipe 2 dan keluarganya.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 59-67
Author(s):  
Marthilda Ida ◽  
Baiq Ruli Fatmawati ◽  
Kurniati Prihatin ◽  
Zainal Arifin ◽  
Melati Inayati Albayani
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pandemi secara global yang disebabkan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telahmewabah dan menyebar dengan cepat, dan terjadi secara bersamaan di seluruh dunia.Peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19 disebabkan oleh adanyapenyakit penyerta (comorbid). Hipertensi merupakan salah satu comorbid paling banyakditemukan pada Covid-19 sehingga penderita hipertensi diharapkan mampu memodifikasigaya hidup dan mengubah perilaku kesehatan dengan mengoptimalkan health literacydalam pengelolaan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan healthliteracy dan perilaku CERDIK penderita hipertensi di masa pandemi Covid-19. Metodepenelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan Pendekataan Cross Sectional.Jumlah responden sebanyak 138 orang dengan teknik pengambilan sampel accidentalsampling. Data dianalisis dengan chi square dengan hasil penelitian menunjukkan bahwaada hubungan antara health literacy dengan perilaku CERDIK penderita hipertensidi masa pandemi Covid-19 (p-value: 0,000). Kemampuan penderita hipertensi dalammencari health literacy yang baik dapat mengubah gaya hidup dan dapat meningkatkanperubahan perilaku CERDIK sehingga derajat kesehatan meningkat secara optimal dimasa pandemi Covid-19. Penderita hipertensi diharapkan untuk meningkatkan danmengembangkan health literacy guna mengoptimalkan derajat kesehatan yang lebih baikdi masa pandemi Covid-19


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 7-15
Author(s):  
Nandar Wirawan ◽  
Iis Siti Sholihah ◽  
Yanto Rohyadi ◽  
M.Iqbal Angga Kusuma

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit dengan proporsi angka kematiantertinggi. PJK menduduki tingkat kedua dari 10 besar diagnosis. PJK membutuhkanpenatalaksanaan yang cepat dan tepat dalam masa golden period selama 90 menit,namun seringkali terjadi keterlambantan kedatangan pasien ke Instalasi Gawat Darurat(IGD) yang mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktoryang melatarbelakangi keterlambatan pasien ke IGD pada PJK di RSUD Sumedang.Penelitian ini menggunakan Pendekatan Cross Sectional dengan besar sampel sebanyak36 responden (accidental sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesionerfaktor keterlambatan pasien PJK datang ke IGD. Data dianalisis dengan Metode UjiChi Square. Hasil analisis terdapat hubungan jarak tempat tinggal (p-value=0,045),penggunaan transportasi (p-value=0,024), perilaku mencari pelayanan kesehatan(p-value=0,001), persepsi pasien (p-value=0,012) dengan keterlambatan pasien datang keIGD dengan keluhan nyeri dada pada PJK. Jarak tempat tinggal, penggunaan transportasi,pencarian pelayanan kesehatan dan persepri pasien memiliki hubungan yang bermaknadengan keterlambatan pasien datang ke IGD pada pasien penyakit jantung koroner.Diharapkan pelayanan kesehatan memberikan edukasi terhadap pasien yang berisikomengalami nyeri dada atau serangan jantung seperti pada pasien dengan riwayat penyakithipertensi, diabetes melitus, kolesterol, strok sehingga jika terdapat tanda gejala nyeridada pasien dapat langsung mengenali, mengatasi kegawatan di rumah dan cepat mencaripelayanan kesehatan.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Rizki Muliani ◽  
Syifa Asih Lestari ◽  
Nur Intan HHK

Toksik uremia dan hemodialisis sebagai penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronis (PGK)dapat menimbulkan pruritus. Pruritus mengakibatkan luka pada kulit, infeksi danmengganggu kenyamanan pasien sehingga dibutuhkan terapi topikal tambahan olehpasien. Minyak zaitun merupakan salah satu jenis emolien topikal yang alami, tidakada efek samping dan mudah didapat tanpa resep dokter. Tujuan penelitian ini untukmengetahui pengaruh pemberian emolien minyak zaitun terhadap skala pruritus padapasien yang menjalani hemodialisis. Jenis penelitian menggunakan preeksperimen denganpendekatan one group pre-post-test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 23pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaituNumerical Rating Scale (NRS) pruritus dan prosedur pemberian minyak zaitun. Analisisdata menggunakan uji t-test sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan 30,4% (7orang) mengalami pruritus dengan skala 7 sebelum diberikan emolien minyak zaitun dandidapatkan 34,8% (8 orang) mengalami pruritus dengan skala 3 setelah diberikan emolienminyak zaitun. Hasil analisis t-test didapat p-value = 0,000 sehingga disimpulkan adapengaruh pemberian emolien minyak zaitun terhadap skala pruritus pada pasien yangmenjalani hemodialisis. Penurunan skor pruritus setelah diberikan minyak zaitun karenaminyak zaitun mengisi ruang keratin kulit sehingga melembabkan, mencegah kulit gatal,mengobati luka dan infeksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan terapi tambahan berupapenggunaan minyak zaitun untuk mengatasi pruritus pada pasien PGK.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 69-75
Author(s):  
Rina Delfina ◽  
Nurmukaromatis Saleha ◽  
Sardaniah Sardaniah ◽  
Nurlaili Nurlaili
Keyword(s):  
P Value ◽  

Tingginya kasus eksploitasi seksual dan perdagangan anak melalui media online yangmarak terjadi akhir-akhir ini dapat dijadikan tanda bagi orang tua dan masyarakat untukmengoptimalkan upaya agar remaja terhindar dari risiko kekerasan seksual. Kejahatanseksual yang terjadi baik melalui media online maupun tidak merupakan kejahatan yangharus diperangi bersama. Namun, survei tentang kekerasan seksual yang terjadi padaanak dan remaja tahun 2018 menunjukkan masih ada. Tujuan penelitian ini adalah untukmelihat hubungan pengetahuan dengan antisipatisi terhadap risiko kekerasan seksualpada remaja. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan Pendekatan CrossSectional. Pengambilan sampel menggunakan rumus estimasi proporsi dengan jumlahsampel 319 remaja putri. Analisis data yang digunakan adalah Uji Chi-Square. Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang seksualdengan antisipasi terhadap risiko kekerasan seksual pada remaja dengan (p-value: 0,000).Pengetahuan yang baik tentang seksual sangat penting bagi remaja agar terhindar daririsiko kekerasan seksual. Remaja disarankan untuk tetap waspada dan jangan takut untukmelaporkan segera kepada orang tua, guru, dan polisi sehingga terhindar dari dampaknegatif kekerasan seksual


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 25-38
Author(s):  
Neng yulia maudi ◽  
Hesti Platini ◽  
Sandra Pebrianti

Aktivitas fisik termasuk manajemen nonfarmakologi yang dapat memengaruhi tekanandarah. Kurang aktivitas fisik menyebabkan tekanan darah selalu tinggi melebihi rentangnilai normal 130/90 mmHg, jika dalam waktu lama akan berisiko komplikasi. Tekanandarah penderita hipertensi minimal dapat dikendalikan dengan melakukan aktivitasfisik sehingga dapat mencegah komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibagaimana gambaran aktivitas fisik pasien hipertensi.Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kuantitatif. Sampel sebanyak 99 penderita hipertensi tanpa komplikasi,ditetapkan dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAC) yangmerupakan kuesioner baku dengan 27 pertanyaan dan nilai uji validitas r hitung (0,444)> r tabel (0,361) serta Cronbach alpha 0,713 menyatakan reabilitas. Hasil penelitiandianalisis menggunakan analisa univariat, disajikan dalam bentuk tabel distribusifrekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden melakukan aktivitasfisik sedang dengan presentase (62,6%). Responden yang termasuk aktivitas fisik berat(28,3%), dan sebagian kecil termasuk aktivitas fisik ringan (9,1%). Aktivitas fisik beradapada kategori sedang dan berat tetapi masih ada sebagian kecil yang termasuk aktivitasfisik ringan. Hal ini perlu dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh pihak puskesmas sepertimeningkatkan Program Posbindu melalui penyuluhan, pelaksanaan aktivitas fisik khususpenderita hipertensi.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 77-85
Author(s):  
Shella Febrita Puteri Utomo ◽  
Popy Siti Aisyah ◽  
Gilang Tresna Andika

Skizofrenia merupakan kerusakan pada proses pikir, ditandai oleh gejala negatif dangejala positif. Prevalensi tertinggi masalah keperawatan pada gangguan jiwa yaituhalusinasi. Pendekatan spiritual sebaiknya diberikan untuk mengurangi gejala halusinasi.Terapi Qur’anic Healing digunakan kerena merupakan salah satu terapi modalitas denganpendekatan spiritual yang memiliki manfaat dan dapat dilakukan di rumah sakit jiwadalam memberikan asuhan dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur’an. Tujuan penelitianini untuk mengetahui efektifitas Terapi Qur’anic Healing terhadap halusinasi padaskizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Rancangan penelitian menggunakanMetode Quasi Eksperimen Pretest- Posttest with Control Design. Penelitian dilakukanterhadap 36 responden yaitu 18 kelompok kontrol dan 18 kelompok intervensi. Teknikpengambilan sampel dengan purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu pasien skizofreniadengan halusinasi, skor RUFA (Respon Umum Fungsi Adaptif) III, beragama Islam,di ruang perawatan hari ke-1, usia >18 tahun. Terapi dilakukan selama 6 hari dengandurasi 15 menit dengan Terapi Qur’anic Healing kemudian dilakukan posttes di akhirsesi. Instrumen yang digunakan yaitu AHRS (Auditory Hallucinations Rating Scale).Hasil penelitian terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi sebelumdan setelah pemberian terapi dengan nilai p-value= 0,000. Dapat disimpulkan TerapiQur’anic Healing efektif diberikan pada pasien halusinasi pada skizofrenia.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Desi Ernita Amru ◽  
Yulia Devi Putri ◽  
Anisya Selvia

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document