FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KABUNA KECAMATAN KAKULUK MESAK KABUPATEN BELU
Latar belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita akibat dari kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitan ini adalah ibu balita stunting dan balita stunting dengan menggunakan total sampling sebanyak 62 ibu. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Pengambilan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian diperoleh kejadian stunting pada balita disebabkan oleh karateristik sosial ekonomi keluarga dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05, pola asuh keluarga juga merupakan faktor resiko kejadian stunting pada balita dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05. Untuk karateristik perawatan kesehatan keluarga, yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah riwayat BBLR dan sanitasi lingkungan dengan p value <0,05 sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah frekuensi kunjungan posyandu, status imunisasi dasar dan riwayat penyakit infeksi diare dan ISPA dengan p value >0,05. Simpulan: ada hubungan yang signifikan antara karateristik sosial ekonomi keluarga, pola asuh, BBLR dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu.