Jurnal Farmasi & Sains Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

20
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

2686-3529, 2621-9360

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 85-90
Author(s):  
Radesty Citra Agmalia ◽  
Peppy Octaviani DM ◽  
Sunarti Sunarti

Penyalahgunaan NAPZA diperkirakan secara global dialami 35 juta orang dan membutuhkan pengobatan. Melihat besarnya pengaruh membership group bagi remaja, maka diperlukan strategi promosi kesehatan dengan metode yang tepat, sehingga informasi yang diterima dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap pelajar mengenai kasus penyalahgunaan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh metode peer education terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pelajar mengenai kasus penyalahgunaan obat. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pelajar SMK Kerabat Kita Bumiayu. Sampel penelitian sebanyak 94 responden. Intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kesimpulan berdasarkan analisis univariat, pelajar disana mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 68 (72,3 %), pelajar perempuan sebanyak 26 (27,7 %) dan pelajar yang berstatus tempat tinggal bersama orang tua sebanyak 54 (57,4 %), berstatus tinggal kost sebanyak 37 (39,4%) dan berstatus tinggal bersama orang tua 3 (3,2 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh metode peer education terhadap pengetahuan dan sikap pelajar mengenai kasus penyalahgunaan obat (P= 0,0000).  Kesimpulannya adanya pengaruh metode peer education terhadap pengetahuan dan sikap pelajar di SMK Kerabat Kita Bumiayu.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
Nurista Dida Ayuningtyas ◽  
Agustina Putri Pitarisa Sudarsono ◽  
Anastasiya Sisca Yuswanti

Background : Lime leaves contain flavonoids, tannins, and saponins. This content is known to have activity as an antibacterial and protective of gums and teeth. Based on these activities, lime leaves can be developed as an active ingredient in gel toothpaste preparations. In the manufacture of gel toothpaste, the component that plays an important role is the gelling agent. Purpose: In this study, a variation of the gelling agent Carbomer 940 will be used to make a gel toothpaste with lime leaf extract. Methods: The independent variable used is Carbomer 940 with a variation of 3 formulas, namely 0.6%; 1.2%; and 1.8%. The evaluations carried out on gel toothpaste were organoleptic, homogeneity, pH, adhesion, spreadability and pH. Data analysis was carried out with SPSS software to see the differences between each formula. Results: The results showed that the formula 1-3 was homogeneous with a clear, homogeneous color, and a characteristic smell of menthol with a pH range of 5.85-7.49; spreading area 20.60-29.91 cm2, adhesion 6.01-35.1 seconds. The results of statistical tests with one-way ANOVA obtained a significant difference between each formula.  


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Natasha Faruqi Andrian Putri ◽  
Desy Nawangsari ◽  
Sunarti Sunarti

INTISARI Kopi merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Biji kopi arabika mengandung antioksidan yang dapat memberikan manfaat salah satunya mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas. Kopi arabika di formulasikan dalam bentuk gel scrub dengan gelling agent karbopol 940. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi gelling agent yang terbaik terhadap sifat fisika dan stabilitas sediaan gel srub biji kopi arabika (Coffee arabica) dan pada saat digunakan menyebabkan iritasi atau tidak. Metode penelitian eksperimental murni untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu dengan membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Evaluasi sediaan gel scrub meliputi evaluasi mutu fisik sediaan dan uji iritasi terhadap 3 kelinci. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa semua sediaan gel scrub berbentuk gel dengan butiran berwarna hitam, berbau khas, homogen, stabil selama penyimpanan 6 siklus, nilai pH (4,5-7,8), daya lekat (2-300 detik), daya sebar (5-7 cm) dan viskositas (2000-4000 cp), uji iritasi pada kelinci menyebabkan reaksi kulit sedikit iritasi. Hasil uji statistik dengan uji one way anova menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar formula dengan nilai signifikasi (p< 0,05). Namun sediaan masih bisa dikatakan stabil dikarenakan masih berada pada rentang persyaratan. Kesimpulan gel scrub yang dihasilkan memiliki karakteristik fisik yang baik dan menyebabkan reaksi kulit sedikit iritasi. Serbuk biji kopi arabika dapat diformulasikan sebagai sediaan gel scrub memiliki karakteristik fisik yang baik pada formula IV dengan konsentrasi karbopol 940 2 %. dan stabil pada penyimpanan 6 siklus.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 91-97
Author(s):  
Devi Amalila ◽  
Galih Samodra ◽  
Adita Silvia Febriana
Keyword(s):  

Analgesik obat yang digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit tanpa hilang kesadaran. Tumbuhan yang digunakan sebagai analgesik adalah tumbuhan daun kelor (Moringae Oliferae L.) dan daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.), karena kedua tanaman tersebut menunjukkan adanya senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek analgesik. Pada daun kelor dan daun belimbing wuluh mencit jantan Swiss Webster, dosis gabungan 2:2 dan dosis 800 mg ekstrak Moringa oleifera dan 1000 mg ekstrak daun belimbing wuluh dikurangi pada masing-masing tikus. Metode digunakan untuk menguji aktivitas analgesik adalah metode hot plate. Respon mencit sebelum pemberian dan 0, 15, 30, 45, dan 60 menit setelah pemberian diamati, dan data dianalisis dengan uji ANOVA dan LSD. Ekstrak daun kelor dan daun belimbing wuluh pada dosis kombinasi 1:1, 2:2, 2:1 ada efek analgesik pada mencit jantan galur Swiss Webster jantan. Tiga kombinasi terbaik yang memberikan efek analgesik yaitu pada kombinasi dosis 2:2 dan dosis 800mg dan 1000mg, rata-rata hasil proteksi tarik yang diperoleh adalah 0%, 65; 06%, 13; 65%, -15,29 %, 18; 33%.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 74-78
Author(s):  
Habib Fatah Roniawan ◽  
Peppy Octaviani DM ◽  
Rani Prabandari

Diabetes Melitus Tipe 2 adalah suatu kondisi ketika glukosa darah dalam tubuh tidak dikendalikan karena gangguan sensitivitas sel ? pankreas untuk menghasilkan hormon insulin. World health organization (WHO) menyatakan bahwa ada 422 juta orang di dunia yang menderita diabetes mellitus atau meningkat sekitar 8,5% pada populasi orang dewasa dan diperkirakan mencapai 2,2 juta kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien dengan diabetes tipe 2 di Puskesmas Sokaraja 1 dan untuk mengetahui bagaimana hubungan kadar gula darah dengan tekanan darah pasien diabetes tipe Mellitus 2 di Puskesmas Sokaraja 1 . Metode yang digunakan analisis observasional secara perspektif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini yang menggunakan uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa 46 pasien mayoritas adalah usia 51 hingga 60 (39,1%), laki-laki 13 pasien (28,3%) perempuan 33 pasien (711, 7%), lama mendiagnosa diabetes melitus besar dari 1-4 tahun (73,9%) dan ada hubungan antara kadar gula darah dengan tekanan darah dengan nilai makna 0,375.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 58-67
Author(s):  
Mely Nastiti ◽  
Desy Nawangsari ◽  
Dina Febrina

Beras hitam (Oriza sativa L. var Indica) merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen antosianin. Antosianin bersifat sebagai antioksidan yang berefek positif bagi kesehatan. Masker wajah peel off adalah masker wajah yang memiliki keunggulan yaitu mudah dilepaskan seperti membran elastis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi fisik sediaan masker gel peel off, aktivitas antioksidan dan stabilitas masker gel peel off . Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental, data dianalisis dengan metode One Way ANOVA dengan sig >0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sediaan masker peel off tepung beras hitam memiliki perbedaan nyata yang signifikan terhadap uji daya sebar f1, namun tidak terdapat perbedaan nyata yang signifikan terhadap f2 dan 3. Uji antioksidan tidak terdapat perbedaan nyata yang signifikan. Berdasarkan analisis data menggunakan one way anova setelah uji cycling test formulasi yang baik selama 6 siklus yaitu formulasi 2 dan 3.   Kata kunci: Antioksidan, Beras hitam, dan masker peel off.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Ismi Rahmawati ◽  
Riesky Maulida ◽  
Siti Aisyah

Ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi pada kulit. Salah satu pencegahan infeksi dengan menggunakan sabun cuci tangan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mutu fisik, stabilitas dan aktivitas antibakteri dari sediaan sabun cair ekstrak kuit nanas terhadap S. aureus ATCC 25923. Ekstrak kulit buah nanas yang diperoleh dari maserasi dengan pelarut ethanol 70%, diformulasikan menjadi sabun cair cuci tangan. Formulasi sabun cair dibuat dengan masing-masing konsentrasi 3%, 6%, dan 9%. Sediaan sabun cair setiap formula di uji mutu fisik dengan parameter organoleptis, homogenitas, pH, berat jenis, viskositas, tinggi busa. Uji stabilitas dengan metode freeze thaw dengan parameter organoleptis, pH, dan viskositas. Hasil formulasi diuji aktivitas antibakteri terhadap S. aureus ATCC 25923 dengan metode difusi sumuran. Sediaan dilakukan uji panelis dengan beberapa responden. Analisis data mutu fisik, stabilitas dan aktivitas diuji statistik SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. Ekstrak kulit nanas mengandung senyawa kimia flavonoid, alkaloid, tanin, saponin dan fenol. Hasil uji mutu fisik ketiga formula sabun cair ekstrak kulit nanas memiliki kualitas mutu fisik yang sesuai SNI 2588:2017. Uji stabilitas dengan metode freeze thaw ketiga sediaan stabil sampai siklus ke lima (satu siklus 48 jam). Ketiga formula sediaan sabun cair memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus ATCC 25923. Formula dengan konsentrasi 9% tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif dan memiliki diameter daya hambat yang paling tinggi sebesar 21,78±0,84mm. Sediaan dengan konsentrasi 9% paling disukai para panelis.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 41-49
Author(s):  
Eleonora Maryeta Toyo ◽  
Sri Suwarni ◽  
Yolanda Ernidiasanti

Manajemen pengelolan obat dilakukan sebagai upaya dalam pengendalian persediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit dengan tujuan untuk mengetahui kejadian stagnant dan stockout obat kardiovaskuler dari poli spesialis penyakit dalam. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2021, dengan rancangan cross sectional study dengan penelusuran data secara retrospektif. Instrumen data yang digunakan adalah kartu stok elektronik khusus panggunaan obat-obat kardiovaskuler yang ada di instalasi rawat jalan rumah sakit, meliputi; obat antiangina, antidislipidemia, antihipertensi dan antiplatelet. Jumlah sampel yang digunakan 50 item obat kardiovaskuler. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tertinggi terdapat pada kelas terapi antihipertensi sebanyak 32 item dengan jumlah stagnant 12% dan jumlah stockout 31,3%.   


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 31-40
Author(s):  
Luh Tuti Suryati ◽  
Debby Juliadi
Keyword(s):  

Virus corona atau COVID 19 merupakan virus yang menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. COVID-19 lebih sering menyerang saluran pernapasan. Peningkatan imunitas pasien COVID-19, sangat diperlukan dikarenakan pengobatan COVID-19 belum ditemukan. Vitamin C merupakan vitamin yang dapat mencegah dan mengobati infeksi pernapasan dengan meningkatkan berbagai fungsi sel kekebalan tubuh. Vitamin C  bertindak sebagai antioksidan kuat dan membantu mengganti sel-sel yang rusak sehingga dapat membantu pada COVID-19. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan vitamin C sebagai imunomodulator pada pasien dewasa COVID-19. Metode pengambilan data diperoleh dengan mereview 10 jurnal dengan menggunakan google scholar dan Pubmed dengan menggunakan jurnal berbahasa inggris. Adapun kata kunci yang digunakan yaitu vitamin C, COVID-19, treatment. Hasil yang diperoleh berupa pemberian vitamin C secara intravena dengan dosis  tinggi dapat meningkatkan perbaikan kehidupan pasien COVID-19 dengan meningkatkan kekebalan tubuh pasien yang terinfeksi. Hal tersebut terlihat dari dihambatnya perkembangan dari sitokin dan meningkatkan limfosit serta sel T CD4+. Selain itu, meningkatkan fungsi pernafasan pasien dengan terjadi peningkatan pada PiO2/FiO2.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 26-30
Author(s):  
Rahmadani Rahmadani ◽  
Tuti Alawiyah

Sediaan jamu sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sudah dimulai sejak zaman dahulu dalam upaya pencegahan penyakit, pengobatan serta mengembalikan kebugaran. Bahan Kimia Obat (BKO) sering ditambahkan ke dalam sediaan jamu untuk menambah khasiat jamu dan memberikan efek jamu yang lebih instan. Dengan dosis yang tidak pasti akan menimbulkan efek samping yang sangat serius bagi kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan 5 sampel jamu pegal linu di kawasan pasar malam kota Banjarmasin. Pengujian dilakukan secara analisis kualititatif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji secara kualitatif menunjukkan keberadaan BKO parasetamol pada sampel C dan sampel D dan hasil uji secara kuantitatif meghasilkan pada sampel C sebesar 8.,13 mg/Kg dan sampel D sebesar 6,28 mg/Kg.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document