Journal of Health Science and Physiotherapy
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

32
(FIVE YEARS 32)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti Hajar Medan

2655-8688, 2548-3943

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 167-171
Author(s):  
Ulfa Intan Tiara

Penyakit hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia dengan ditandai jika seseorang memiliki tekanan darah sistolik sebesar ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik sebesar ≥90 mmHg, pada pemeriksaan berulang. Prevalensi kejadian penyakit hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% pada tahun 2018. Penyakit hipertensi bagi beberapa orang tidak memiliki keluhan apapun namun jika penyakit hipertensi tidak terkontrol dengan baik maka dapat timbul beberapa komplikasi yang spesifik pada organ seperti otak, mata, ginjal, jantung, pembuluh darah, atau organ-organ vital lainnya. Ada beberapa faktor risiko untuk terjadinya penyakit hipertensi yaitu genetik, usia, jenis kelamin dan gaya pola hidup tidak sehat. Gaya pola hidup yang tidak sehat salah satunya adalah bisa terjadinya berat badan berlebih atau obesitas. Dengan adanya penyakit obesitas pada seseorang diduga memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hiperensi


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134-142
Author(s):  
Renny Listiawaty

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu program unggulan pemerintah dalammeningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu pemantauan PHBS yang memiliki daya ungkit cukupbesar adalah tatanan rumah tangga. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Jambi tahun 2006, programPHBS pada tatanan rumah tangga dengan strata IV masih rendah yaitu sebesar 22,01% dimana untukmencapai rumah tangga sehat, indikator pencapaian PHBS harus berstrata IV 45,0%. Penelitian inimerupakan kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 12 orang yang dipilih berdasarkan prinsipkesesuaian dan kecukupan, dengan metode wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen danobservasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga yang bertugas dalam program ini sudahcukup, namun belum optimal karena belum dibentuknya kader-kader untuk membantu pelaksanaankegiatan dilapangan. Dana sudah ada tersedia namun belum cukup untuk pelaksanaan dilapangan,sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas masih kurang untuk terjun ke masyarakat, penyusunanperencanaan program sudah ada dari Dinas Kesehatan dan disesuaikan di Puskesmas namun belumterealisasi dengan baik. Pelaksanaan belum terkoordinasi dengan baik karena perencanaan lemah,kurang kerjasama lintas sektor, pengawasan sampai saat ini berupa pemantauan dengan melihatlaporan dan pembinaan dengan mengadakan rapat tentang program ini jarang dilakukan dan cakupanpelaksanaan program PHBS pada tatanan rumah tangga belum mencapai target. Dari hasil penelitiandiatas penulis menyarankan kepada Dinkes Kota untuk mengadakan pelatihan untuk petugas terkait,melengkapi sarana prasarana, memantau dan membina kegiatan. Untuk kepala Puskesmas agar dapatmemberdayakan kader Posyandu sebagai kader PHBS khususnya tatanan rumah tangga,menggerakkan peran serta masyarakat dalam hal pendanaan, membuat perencanaan program secararinci dan menjalin kerjasama lintas sektor.Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 152-159
Author(s):  
Taruli Rohana Sinaga ◽  
Elsarika Damanik ◽  
Christina Roos Etty ◽  
Sarindah Sihaloho
Keyword(s):  

Karies gigi merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh bakteri, mikroorganisme, dan saliva. Karies gigi bisa terbentuk karena adanya  sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi, dampaknya gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran orang tua dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah di taman kanank-kanak (TK) Nurul Kamka, Kecamatan Binjai Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang anaknya mengalami karies gigi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sehingga jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 30 orang. Penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua berperan cukup dengan frekuensi 50% dan anak mengalami karies  gigi berat dengan frekuensi 60% dimana nilai p= 0,012 ; p<0,05. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa ada hubungan peran orang tua dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah di taman kanak-kanak (TK) Nurul Kamka, Kecamatan Binjai Timur. Sehingga diharapkan orang tua dapat lebih memperhatikan dan memelihara kesehatan gigi pada anak agar kejadian karies gigi pada anak pra sekolah dapat berkurang


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 143-151
Author(s):  
Eti Kurniawati

Pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2015-2019 difokuskan pada empat program prioritas, yaitu salah satunya penurunan prevalensi balita pendek (Stunting). Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menurut Kabupaten adalah tertinggi di Kabupaten Kerinci sebesar 35,0%. Penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian Stunting pada Balita di wilayah Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Case Control. Pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik Multistage Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang Stunting dan tidak Stunting dengan jumlah sampel 88 responden, sebanyak 44 (kasus) dan 44 orang (kontrol). Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dilakukan uji chi-square didapatkan Pengetahuan Ibu (p=0,032), Penggunaan Jamban (p=0,005), Pendapatan Keluarga (p=0,007), ASI eksklusif (p=0,001), MP-ASI (p=0,011), Imunisasi dasar (p=0,029), dan Pengasuh Anak (p=0,018). Hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara Pengetahuan Ibu, Penggunaan Jamban, Pendapatan Keluarga, ASI eksklusif, MP-ASI, Imunisasi dasar, dan Pengasuh Anak. Kesimpulan masih perlu upaya yang keras untuk meningkatkan pengetahuan serta merubah perilaku agar masyarakat terdorong melakukan upaya yang baik menjaga kesehatan balita khususnya Stunting. Oleh karena itu, diharapkan Instansi terkait dan tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan perannya dalam memberikan informasi dan upaya terkait faktor-faktor terhadap kejadian Stunting. Kata kunci: Stunting, Pengetahuan,Jamban, Pendapatan Keluarga, ASI Eksklusif, MP-ASI, Imunisasi Dasar, Pengasuh Anak.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 172-177
Author(s):  
Nani Jahriani
Keyword(s):  
P Value ◽  

ASI adalah hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia setiap saat, siap disajikan dalam suhu kamar dan bebas dari kontaminasi. Provinsi Sumatera Utara sendiri memiliki cakupan persentase anak yang diberi ASI eksklusif dari tahun 2010-2015 cenderung menurun signifikan, cakupan ASI eksklusif pada tahun 2010 sebesar 55,1% sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yaitu sekitar 62.777 (33%) dari 189.985 jiwa. Jenis Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental designs. Bentuk penelitian pre-eksperimental ini dilaksanakan dengan rancangan one-group pretest-posttest design yang mana pada desain ini terdapat pretest (sebelum diberi perlakuan). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki masalah pada produksi ASI yang tidak lancar sebanyak 10 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah kuota sampling sampel sebanyak 10 orang. Data diambil dengan lembar check list dan diolah dengan univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini pretest mayoritas responden sebelum mengkonsumsi buah pepaya hijau mengalami ketidak lancaran ASI sebanyak 10 orang (100%). Sedangkan dari hasil posttest mayoritas responden setelah mengkonsumsi buah pepaya hijau yang ASI nya lancar sebanyak 10 orang (10%). Hasil dari Uji Chi-Square, di mana nilai P value adalah 0,038 < 0,05. Hal ini memiliki arti bahwa hipotesis yang masuk (H0) ditolak dan Ha diterima dimana memiliki arti bahwa ada hubungan antara pengkonsumsian buah pepaya hijau dengan kelancaran produksi asi pada ibu menyusui di desa tanjung alam tahun 2020. Kesimpulan penelitian ada hubungan pengkonsumsian buah pepaya hijau terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Tanjung Alam Tahun 2020. Disarankan kepada kepala desa untuk menganjurkan kepada petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 160-166
Author(s):  
Nada Naqiyya
Keyword(s):  

Hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia dan penyebab utama kematian dini di dunia. Prevalensi hipertensi di Indonesia terus meningkat dan pada tahun 2018 mencapai 34,1%. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik  ≥ 90 mmHg.  Hipertensi tidak mempunyai gejala khusus namun apabila terlambat dalam penanganannya dan tidak memperhatikan faktor risiko dapat menyebabkan komplikasi dan kematian organ target. Penatalaksanaan dalam hipertensi dapat dilakukan dengan pengobatan tradisional. Seledri merupakan tumbuhan yang dapat digunakan dalam pengobatan herbal hipertensi. Senyawa yang terkandung dalam seledri bersifat anti hipertensi seperti menurunkan kontraksi pembuluh darah dan menurunkan volume cairan ekstraseluler


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 123-133
Author(s):  
Resmi Pangaribuan ◽  
Marliani Marliani

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang Pola Makanan balita dengan Status Gizi balita di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, Jenis penelitian ini bersifat deskriprtif korelatif dengan rancangan study cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang mempunyai balita yang datang ke poliklinik anak sebanyak 135 orang dan sampel yaitu total dari populasi. Analisa data menggunakan uji statistic chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pola Makanan Balita dengan Status Gizi Balita dimana nilai p = 0,000 dan ada husbungan pengetahuan ibu tentang jenis makanan tentang status gizi balita dimana nilai p = 0,004. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu tentang pola makan balita dengan status gizi balita dimana nilai p = 0,003. Disarankan kepada ibu-ibu untuk tetap memperhatikan pola makan balita untuk meningkatkan status gizi balitanya


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 116-122
Author(s):  
Maryuni Maryuni

Sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri. Rasa nyeri pada persalinan lazim terjadi dan merupakan proses yang melibatkan proses fisiologis dan psikologis pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu bersalin (usia, paritas, pendidikan) dengan tingkat nyeri ibu bersalin kala I fase aktif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode observational analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin pada kala I fase aktif di Puskesmas Jatinegara pada bulan Juni 2019. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan kuota sampling yaitu sebanyak 50 orang ibu bersalin Kala I Fase Aktif yang datang ke Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Penelitian ini  menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden dan data sekunder  berasal dari rekam medik pasien. Pengukuran tingkat nyeri persalinan dilakukan dengan menggunakan Universal Pain Assessment Tool. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariate. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil Penelitian tidak terdapat hubungan antara usia, paritas, pendidikan, pekerjaan dengan nyeri persalinan, hal ini disebabkan karena nyeri persalinan bersifat subyektif dan dipengaruhi oleh banyak faktor.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 106-110
Author(s):  
Rilianda Abelira

Osteoartritis (OA) merupakan salah satu penyakit penyakit degeneratif atau geriatri yang disebabkan adanya inflamasi yang melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligamen, dan tulang yang akibatnya dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi. Epidemiologi OA di didunia sekitar 15% dengan usia diatas 65-75 dan diperkirakan pada tahun 2020 penderita osteoarthritis akan meningkat 11,6 juta penderita. Kejadian OA di Indonesia dari tahun 1990 hingga 2010 telah mengalami peningkatan sebanyak 44,2% dan berdasarkan usia di Indonesia cukup tinggi dengan 65% pada usia tua (lansia) atau lebih dari 61 tahun. Pengobatan secara farmakologis untuk OA dengan menggunakan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) salah satu contohnya adalah meloksikam. Namun, efek samping penggunaan OAINS dapat menimbulkan beberapa masalah seperti timbulnya ulkus peptikum dan gangguan pencernaan. Hal ini menyebabkan sedang dikembangkannya pengobatan herbal untuk OA yang harapannya dapat menjadi pengobatan utama dalam mengatasi OA dengan menggunakan kurkumin. Kurkumin berperan sebagai antiinflamasi dalam kunyit putih dengan menurunkan aktivitas cyclooxygenase 2(COX-2), lipoxygenase dan menghambat produksi sitokin seperti TNF-α, interleukin (IL). Osteoarthritis (OA) is a degenerative or geriatric disease that is caused by inflammation involving cartilages, joint lining, ligaments, and bones which can cause pain and stiffness in the joints. Epidemiology of OA in the world around 15% with ages above 65-75 and it is estimated in 2020, osteoarthritis will increase by 11.6 million. The incidence of OA in Indonesia from 1990 to 2010 has increased by 44.2% and by age in Indonesia is quite high with 65% in old age (elderly) or more than 61 years. Treatment for OA is using non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), such as meloxicam. However, side effects of NSAID use can cause several problems such as the emergence of peptic ulcer and digestive disorders. This has led to the development of herbal treatments for OA which hopes to become the main treatment in overcoming OA by using curcumin. Curcumin acts as an anti-inflammatory in white turmeric by reducing the activity of cyclooxygenase 2 (COX-2), lipoxygenase and inhibiting the production of cytokines such as TNF-α, interleukin (IL).


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 111-115
Author(s):  
Alinta Ayuningtyas
Keyword(s):  

Penggunaan obat-obatan tradisional seperti tanaman sudah dilakukan secara turun temurun untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah penggunaan mangga (Mangifera indica) dan madu sebagai obat untuk menyembuhkan luka. Madu dengan komponen antimicrobial dan antioksidan yang mampu menyembuhkan luka. Madu juga dapat memberikan efek lapisan protektif dan menjaga kelembaban sehingga bakteri tidak dapat berkembang. Mangga mengandung mangiferin yang merupakan komponen yang dapat menyembuhkan luka dengan adanya vitamin A dan vitamin C yang penting dalam proses pembentukan kolagen dan jaringan ikat sehingga terjadi penyembuhan luka. Penggunaan campuran madu dan mangga diketahui dapat mempercepat proses penyembuhan luka dibandingkan jika digunakan secara terpisah


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document