The Indonesian Journal of Health Science
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

111
(FIVE YEARS 58)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Jember

2476-9614, 2087-5053

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Dhina Widayati ◽  
Sulistyowati Ariningsih ◽  
Muhammad Taukhid

ABSTRACT Background and Aim : Anorexia can be caused by symptoms of disease or disorders / conditions in the digestive system. To overcome the problem in anorexia that is by examining the cause of decreased or loss of appetite,where the problem of discomfort in the oral cavity can be done oral hygiene with salt water rinse.Oral hygiene is an action to clean and  refresh the mouth to eat and avoid pathogenic microfloral. This research aims to determine the effect of salt solution rinses on appetite in anorexia patients at Amelia Pare Hospital. Methods : The research design used was Pre Experiment Design with one group pre-post design approach. The population in this research were all patients with anorexia who were hospitalized at Amelia Hospital. Research time was 15-29 February 2020. The sampling technique was done by accidental sampling, as many as 30 respondents. The research instrument was a questionnaire and observation sheet, the statistical test used was the Wilcoxon Signed Rank Test. Results : the identification of appetite in anorexic patients before being given the majority of salt water rinse or more than half of respondents (53.3%) was in a pretty bad criterion. While the results of the identification of appetite in anorexic patients after being given salt water rinses showed the majority or almost half of respondents (46.7%) were in pretty good criteria. Conclusion : Based on the Wilcoxon signed rank test, p value =0,001or p α  which means there is an effect of salt water  rinse on increasing appetite in anorexia patients. Where salt contains sodium chloride which is naturally osmotic which works to absorb fluids in tissues or cells and can make bases, there by increasing pH in the mouth which can limit the amount of bacterialgrowth. Besides salt also contains water moleculer that are isotonicand do not irritate mucous membranes. This research is expected to be a reference for further research in patients who experience discomfort in the oral cavity. Keywords : oral hygiene, Salt solution, Appetite, Anorexia


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 44-52
Author(s):  
Ayesie Natasa Zulka

Mahasiswa keperawatan menghadapi perubahan adaptasi pembelajaran dari jenjang SMA ke perguruan tinggi, selain itu mahasiswa menjalani sistem pembelajaran jarak jauh dengan skema blended learning. Ketidakpastian akhir pandemi dan meningkatnya penggunaan pembelajaran online dapat berdampak negatif pada kesehatan mental siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dari rumah: blended learning dengan emotional resiliencedan kemampuan manajemen belajar mahasiswa. Desain penelitian menggunakan studi cross sectional dengan total sampling sebanyak 120 mahasiswa tahun pertama Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember yang bersedia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pelaksanaan learning from home, kuesioner emotional resilience remaja, dan kuesioner kemampuan manajemen belajar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi Spearman. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan LFH dengan emotional resilience mahasiswa (0,004 0,005) dengan kekuatan hubungan sangat lemah (r = 0,224). Faktor-faktor lain berkontribusi dalam kondisi emotional resilience dan kemampuan manajemen belajar mahasiswa. Kondisi emotional resilience mahasiswa perlu menjadi perhatian bagi institusi di masa pandemi dan pelaksanaan learning from home


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 25-34
Author(s):  
Dwi Yunita Haryanti ◽  
Yeni Suryaningsih

Background and Objectives: Food hygiene and sanitation in various food industries or processed food service providers requires special attention from the government during this pandemic, where the sector remains a necessity for the entire community. Monitoring and evaluation are urgently needed in order to break the chain of transmission and eliminate the risk of contamination of food during processing or during packaging. This study was conducted to determine the relationship between knowledge and food hygiene and sanitation practices at public facilities providing processed food.Methods: This research is an observational study using a cross sectional design. The population in this study is the food service industry of class A2 and A3. Determination of respondents in this study was done by purposive sampling. The instrument used in this study was a questionnaire from FAO related to policies regarding the impact of COVID-19 on food safety and nutrition.Results: The results showed that the knowledge of the majority of food handler and presenters was 18 (47.4%) and the application of food hygiene and sanitation was also low 28 (73.8%). Food handlers and presenters with good knowledge have better compliance in implementing food hygiene and sanitation compared to food handlers and presenters who have sufficient and less knowledge (p value 0.05).Conclusions and Implications: Low knowledge of food handlers and presenters is known to be one of the factors not implementing food hygiene and sanitation so that it has the potential to increase the spread of the SAR-CoV-2 virus. One strategy that can be done is to provide continuous socialization and education through various mass media using a cultural approach. Keywords: Hygiene; Sanitation; Food; Pandemic.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Eko Arik Susmiatin ◽  
Melani Kartika Sari

AbstractMental disorders are a global health problem that still requires effective treatment. One way to improve the quality of handling people with mental disorders (ODGJ) is by increasing the knowledge of mental health cadres in providing nursing care for people with mental disorders. The purpose of this study was to analyze the effect of mental health training on the knowledge of mental health cadres. The number of respondents in this study were 34 mental health cadres. The research design used was pre-experiment with pre-post test design. The results of statistical tests using the paired T-Test showed a significance level of p = 0.00 with a significance level of α = 0.05. These results indicate that there is an effect of mental health training on the knowledge of mental health cadres. Good knowledge will affect the ability of cadres to treat mental patients and their families.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 82-93
Author(s):  
Salsabiil Bhatari Azhar ◽  
Lina Handayani

Perilaku merokok pada remaja adalah perilaku yang buruk dan memberikan dampak negatif. Sebanyak 34,7% remaja di Indonesia yang berusia diatas 10 tahun adalah seorang perokok. Tujuan studi literatur ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan gambaran mengenai keterkaitan konsep diri dengan perilaku merokok agar dapat menjadi sebuah acuan untuk mencari solusi tindakan yang tepat guna mencegah dan mengatasi perilaku merokok pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Literature berupa publikasi yang dikumpulkan dari Google Scholar dan Portal Garuda dalam rentang tahun 2011-2021. Kata kunci yang digunakan adalah “perilaku merokok”, “konsep diri remaja”, “konsep diri dan perilaku merokok”. Dari kata kunci diperoleh 30 artikel yang kemudian di skrining menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi secara lebih detail, diperoleh 5 artikel untuk direview. Hasil review mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri yang rendah dengan perilaku merokok yang tinggi. Semakin rendah konsep diri pada remaja maka semakin tinggi perilaku merokoknya. Hal tersebut disebabkan karena konsep diri yang rendah menyebabkan remaja mudah terpengaruh sekitar.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 12-24
Author(s):  
Sri Elis Rohaeti ◽  
Kusman Ibrahim ◽  
Sri Hartati Pratiwi

 ABSTRAK Penyakit Ginjal Kronis stadium 5 dengan Dialisis (PGK5D) merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi pengganti seumur hidup sehingga pasien memerlukan perawatan paliatif untuk mengurangi gejala, memperhatikan aspek psikologis, spiritual, serta meningkatkan kualitas hidup. Terapi komplementer adalah metode yang digunakan untuk mengontrol gejala, berpengaruh kepada pengendalian perasaan,  sikap serta emosi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan penggunaan terapi komplementer dengan Psychological Well Being (PWB). Desain menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel 97 responden, teknik Sampling Purposive, kriteria inklusi pasien menjalani hemodialisis lebih dari 3 bulan, pernah atau sedang menggunakan terapi komplementer. Menggunakan kuesioner Complementary Alternative Medicine yang disusun peneliti, validitas 0,482-0,884, reliabilitas 0,931 serta kuesioner PWB adaptasi  skala Carol Ryff  validitas 0,456-0,905, reliabilitas 0,975. Hasil analisis korelasi Pearson terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan terapi komplementer dengan PWB (r= 0.418, p value= 0.000). Jenis terapi komplementer yang banyak digunakan adalah teknik pijat tradisional, dimensi keyakinan dan komunikasi memiliki rata-rata terendah dan dimensi PWB yang masih rendah yaitu otonomi, tujuan hidup dan penerimaan diri.  Saran, bagi perawat mengikuti pelatihan pijat refleksi untuk memberikan pendidikan kepada keluarga pasien dan Caregiver, menyediakan terapi doa dan lantunan Al-Qur’an selama intradialitik.  Kata Kunci : Kesejahteraan Psikologis, Penyakit Ginjal Kronis Stadium 5, Terapi Komplementer.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 35-43
Author(s):  
Linda Ishariani ◽  
Diana Rachmania

Stroke merupakan penyakit defisist neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak menimbulkan kecacatan atau kematian. Respon keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan  sangat penting sehingga tingkat keparahan stroke menjadi ringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan tingkat keparahan pasien stroke. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 30 responden. Hasil menunjukkan hampir setengah dari responden memiliki respon time dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan kategori  cepat (36,7%) responden dan sebagian besar responden memiliki tingkat keparahan ringan (53,3%) responden. Analisa data menggunakan uji Spearman Rank didapatkan nilai P value 0,000 α 0,05 artinya H1 diterima berarti ada hubungan respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan kesehatan dengan tingkat keparahan pasien stroke, dengan nilai coefficient corelation sebesar 0,834 artinya mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan arah hubungan positif yaitu semakin respon time keluarga dalam membawa pasien stroke ke pelayanan Kesehatan baik maka tingkat keparahan stroke ringan. Diharapkan keluarga juga mampu mendeteksi dini gejala awal yang muncul pada pasien sehingga tingkat keparahan penyakit juga berkurang


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 103-109
Author(s):  
Cahya Tribagus Hidayat

Keluarga memiliki pengaruh yang penting tehadap pembentukan identitas individu, status kesehatan dan perasaan harga diri individu. Sistem pendukung yang vital bagi individu adalah keluarga, dimana keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan anggota keluarga dengan menjalankan fungsi biologi, fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi sosiokultural, serta fungsi kesehatan. Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan kesimbangan antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam perawatan kesehatan keluarga. Unit fungsional terkecil dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga, dimana pertisipasi anggota keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga sangat mempengaruhi hasil dari asuhan keperawatan keluarga lansia tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga terhadap perawatan kesehatan anggota keluarga lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan one-group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan lansia sejumlah 40 responden yang diambil menggunakan consecutive sampling. Uji statistik menggunakan t test dependent dengan nilai α = 0,05. hasil uji statistik t-test dependent diperoleh p value 0,000 dengan α = 0,05.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga terhadap perawatan kesehatan anggota keluarga lansia. Diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan lansia sehingga keluarga bisa mandiri dan mampu melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan baik


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 84-102
Author(s):  
Eleni Kenanga Purbasary ◽  
Winani Winani ◽  
Siti Wahyuni

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah berat bayi ketika dilahirkan tidak mencapai 2500 gram tanpa melihat usia kehamilannya. Pengetahuan yang baik akan menunjang pemberian perawatan yang baik pula terhadap BBLR. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang perawatan pada bayi berat lahir rendah.Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki BBLR di Ruang Perinatologi UPTD RSUD Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 55 responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua tentang perawatan BBLR sebanyak 32 responden memiliki pengetahuan baik, pengetahuan pencegahan infeksi sebanyak 32 responden memiliki pengetahuan baik, pemberian nutrisi 28 responden memiliki pengetahuan kurang baik, termoregulasi dalam kategori kurang baik sebanyak 29 responden, perawatan metode kanguru (PMK) sebanyak 36 responden memiliki pengetahuan kurang baik, Family Centered Care (FCC) sebanyak 31 responden memiliki pengetahuan kurang baik.Saran penelitian ini untuk memberikan penyuluhan tentang perawatan pada BBLR dirumah kepada orang tua yang memiliki BBLR.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Rahmania Ambarika ◽  
Lingga Kusuma Wardani

Rendahnya perilaku caring menjadi  salah satu  penyebab dari ketidakpuasan pasien di unit pelayanan kesehatan.Penelitian ini di lakukan di UPTD Puskesmas Poncokusumo Kabupaten Malang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan correlasional. Sample penelitian ini adalah 38 responden yang memenuhi criteria inklusi. Tehnik pengambilan sampling yang di gunakan adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data dengan quisioner selanjutnya data di analisa dengan menggunakan uji Statistik Spearman’s rho.Hasil penelitian sebagian besar responden menunjukkan bahwa Perilaku Caring adalah Baik yaitu sebanyak 27 responden ( 71,05 % ). Kepuasan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan pelayanan yang ada yaitu sebanyak 26 responden( 68,42 % ).Hasil analisa didapatkan terdapat hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan. Perilaku caring akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien, perilaku caring yang baik akan menjadikan kepuasan pasien kearah positif, karena pasien memiliki kepercayaan yang tinggi dalam menilai pelayanan pusat kesehatan sehingga berdampak pada kunjungan ulang pasien, dan rasa percaya pada rumah pelayanan hesehatan.Rendahnya perilaku caring menjadi  salah satu  penyebab dari ketidakpuasan pasien di unit pelayanan kesehatan.Penelitian ini di lakukan di UPTD Puskesmas Poncokusumo Kabupaten Malang. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan correlasional. Sample penelitian ini adalah 38 responden yang memenuhi criteria inklusi. Tehnik pengambilan sampling yang di gunakan adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data dengan quisioner selanjutnya data di analisa dengan menggunakan uji Statistik Spearman’s rho dengan variable independent perilaku caring perawat dan variable dependent Kepuasan.[l1] Hasil penelitian di UPTD Puskesmas Poncokusumo Kabupaten Malang [l2] sebagian besar responden menunjukkan bahwa Perilaku Caring adalah Baik yaitu sebanyak 27 responden ( 71,05 % ). Kepuasan menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan pelayanan yang ada yaitu sebanyak 26 responden( 68,42 % ).Hasil analisa dari penelitian hubungan perilaku caring dengan tingkat kepuasan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Poncokusumo Kabupaten Malang  di peroleh dari hasil Ujistatistik Spearman’s rho di dapatkan nilai signifikasi atau nilai p = 0,000. Karena nilai p α ( 0,05 ), maka H0 ditolak artinya hipotesis penelitian di terima[l3] Perilaku caring akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien, [l4] perilaku caring yang baik akan menjadikan kepuasan pasien kearah positif, karena pasien memiliki kepercayaan yang tinggi dalam menilai pelayanan pusat kesehatan sehingga berdampak pada kunjungan ulang pasien, dan rasa percaya pada rumah pelayanan hesehatan.  [l1]Delete saja [l2]Delete saja [l3]Delete saja, mohon bisa diganti dengan bahasa penelitian bukan bahasa statistik, jadi tidak ada Ho ditolak, melainkan apa hasil dari bahasa statistik itu dijabarkan di sini [l4]Delete saja


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document