Jurnal Riset Teknik Pertambangan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Bandung (Unisba)

2798-6357

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 22-29
Author(s):  
Rana Antariksa D ◽  
Yuliadi ◽  
Zaenal

Abstract. PT X is a company engaged in the cement factory industry in West Java that uses an open-pit mining system with limestone mining. X is planning the location of waste dump placement using the in-pit dump method, so a safe and efficient final slope design is needed. For optimal stockpiling activities, slope geometry planning on the waste material dump needs to be carried out slope stability analysis. Slope stability is influenced by slope height, slope angle, rock mass strength, rock type, and groundwater level. The purpose of this research is to find out whether or not a slope is stably displayed in the Safety Factor (FK) value. Analysis process is carried out using the Finite Element Method and the Boundary Equilibrium Method. The analysis was carried out on bedrock and pile material. Analysis of bedrock using Finite Element Method in the Goa area in Sections A - B and C - D obtained SRF values ​​of 4.6 and 16 with a total displacement of 13,771 m and 6 m. In the area of ​​Mount Bindis Section E - F and G - H obtained SRF values ​​of 2.5 and 4.75 with a total displacement of 11.8 m and 3 m. Analysis of the embankment material in the Goa In areas with Sections A - B and C - D FK values ​​obtained = 2.11 and 1.56 and for Section C - D FK 2.62 and 1.94. In the Mount Bindis Area with sections E - F and G - H FK values ​​= 1.59 and for Section G - H FK values ​​= 2.31 and 1.57. The disposal obtained the amount of volume that will be accommodated in each area of ​​11,175,191.19 LCM and 74,749,919.45 LCM. Abstrak. PT X adalah perusahaan yang bergerak di industri pabrik semen di Jawa Barat yang menggunakan sistem penambangan terbuka dengan penambangan batu kapur. X sedang merencanakan lokasi penempatan pembuangan limbah dengan menggunakan metode pembuangan di dalam pit, sehingga diperlukan desain lereng akhir yang aman dan efisien. Untuk kegiatan penimbunan yang optimal, perencanaan geometri lereng pada tempat pembuangan bahan limbah perlu dilakukan analisis stabilitas lereng. Stabilitas lereng dipengaruhi oleh ketinggian lereng, sudut lereng, kekuatan massa batuan, jenis batuan, dan tingkat air tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemiringan secara stabil ditampilkan dalam nilai Safety Factor (FK). Proses analisis dilakukan dengan menggunakan Metode Elemen Hingga dan Metode Kesetaraan Batas. Analisis dilakukan pada material batuan dasar dan tiang pancang. Analisis batuan dasar menggunakan Metode Elemen Hingga di daerah Goa di Bagian A - B dan C - D memperoleh nilai SRF 4,6 dan 16 dengan total perpindahan 13,771 m dan 6 m. Di daerah Gunung Bindis Bagian E - F dan G - H diperoleh nilai SRF 2,5 dan 4,75 dengan total perpindahan 11,8 m dan 3 m. Analisis bahan timbunan di Goa Di daerah dengan Bagian A - B dan C - D nilai FK diperoleh = 2.11 dan 1.56 dan untuk Bagian C - D FK 2.62 dan 1.94. Di Wilayah Gunung Bindis dengan bagian E - F dan G - H nilai FK = 1,59 dan untuk Bagian G - H nilai FK = 2,31 dan 1,57. Pembuangan memperoleh jumlah volume yang akan ditampung di masing-masing area 11.175.191 LCM dan 74.749.919,45 LCM.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 8-21
Author(s):  
Abdulah ◽  
Yunus Ashari ◽  
Maryanto

Abstract. PT X is a subsidiary of PT Pama Persada which is engaged in coal mining by using an open pit system, so that its mining activities are very much needed in the weather. Based on production output data, monthly production targets are not achieved, displayed in 2018 and 4 months of which production targets are not achieved in May, August, September, and December. This causes erratic rain that can be canceled due to mining activities. That way it needs to be reviewed in determining production targets based on rain predictions. In this research an analysis is performed first, then data processing is performed using rain classification, traffic classification, and productivity calculation. The results of this study on the correlation analysis of the relationship between rain hours to rainfall, slippery, and rainfall intensity are all three influential, it's just that the effect is very strong based on the correlation test that is the rainfall intensity with a significant value <0.05 and the correlation value 0.704 is at intervals 0.61 - 0.80, including the strong correlation category. Then the results of rain hour forecasting in January 2019 are 71.25 hours, February 2019 is 53.92 hours, and in March 42.06 hours. For forecasting slippery time in January 2019 is 23.97, in February 2019 that is 18.18, and in March 2019 14.30 hours. Calculation of monthly production targets is based on forecasting rain hours, the results of forecasting production targets for 2019 in January are 1,205,331.64 BCM, February 1,106,561.46 BCM, in March 1,406,595.41 BCM. Keywords: Rain, Slippery, Rain Prediction, Productivity, Production Target. Abstrak. PT X merupakan anak perusahaan dari PT Pama Persada yang bergerak di bidang penambangan batubara dengan menerapkan sistem tambang terbuka (Surface Mining), sehingga dalam kegiatan penambangannya sangat bergantung pada keadaan cuaca. Berdasarkan data hasil produksi, tidak tercapainya target produksi perbulan, tercatat pada tahun 2018 terdapat 4 bulan yg tidak tercapainya target produksi yaitu pada bulan Mei, Agustus, September, dan Desember. Hal tersebut disebabkan keadaan hujan yang tidak menentu yang dapat menghentikan aktivitas kegiatan tambang. Dengan begitu perlu dilakukan pengkajian ulang dalam menentukan target produksi berdasarkan prediksi hujan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis korelasi terlebih dahulu, keudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan klasifikasi intensitas hujan, tahap peramalan, dan perhitungan produktivitas. Hasil dari penelitian ini pada analisis korelasi hubungan antara jam hujan terhadap curah hujan, slippery, dan intensitas hujan ketiganya berpengaruh, hanya saja nilai yang pengaruhnya sangat kuat berdasarkan uji korelasi yaitu intensitas hujan dengan nilai signifikan < 0,05 dan nilai korelasi 0,704 berada pada interval 0,61 − 0,80 termasuk kategori korelasi kuat. Kemudian hasil dari peramalan jam hujan pada bulan januari 2019 yaitu 71,25 jam, bulan februari 2019 yaitu 53,92 jam, dan pada bulan maret 42,06 jam. Untuk peramalan waktu slippery pada bulan januari 2019 yaitu 23,97, pada bulan februari 2019 yaitu 18,18, dan pada bulan maret 2019 14,30 jam. Perhitungan target produksi bulanan berdasarkan peramalan jam hujan, hasil peramalan target produksi tahun 2019 pada bulan Januari yaitu 1.205.331,64 BCM, bulan Februari 1.106.561,46 BCM, pada bulan Maret 1.406.595,41 BCM.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 30-38
Author(s):  
Guntur Indra Prahasta ◽  
Yuliadi ◽  
Elfida Moralista

Abstract. PT X is a cement producer which has a limestone mine in Palimanan District, Cirebon Regency, West Java Province. In the Quarry C limestone mining area there has been an landslide that has resulted in the inoperation of mining activities in the area. This research was conducted on the slopes of the Quarry C mine which had experienced a landslide. This study aims to determine the causes of landslides that occur, determine the value of cohesion, deep friction angles and safety factors when landslides occur, and recommend safe slope geometry with the input parameters results of back analysis. In this study, to determine the type of avalanche that occurs is done with stereographic projections that refer to the criteria of the landslide Hoek and Bray, 1981. Data taken in the form of strike and discontinuous dip fields using a geological compass. The initial parameter input uses physical property test data to obtain the value of natural density and mechanical properties testing, namely the shear strength test to obtain the value of cohesion and deep friction angle, as well as the compressive strength test to get the modulus young and poisson ratio values. To find out the value of cohesion, the friction angle in the safety factor during a landslide is performed back analysis using the probability method. Based on the results of data processing and data analysis conducted, it can be concluded that the landslides that occurred in section C1 to section C3 were in the form of arc slides. The results of back analysis of landslides in sections C1 through section C3 are in the form of cohesion and friction angle during landslides, namely for claystone lithology (c = 129.3 kPa, Ø = 25.04o) and for Marly Limestone lithology (c = 80.17 kPa, Ø = 11.23o). For the recommended slope geometry in section C1 is α = 8 o, H = 37.265 m with FK = 1,299 and section C2 is α = 10 o, H = 44.712 m with FK = 1,313. Abstrak. PT X adalah salah satu produsen semen yang mempunyai tambang batugamping di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pada area penambangan batugamping Kuari C telah terjadi longsoran yang mengakibatkan tidak bisa beroperasinya kegiatan penambangan di area tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kelongsoran yang terjadi, mengetahui nilai kohesi, sudut gesek dalam dan faktor keamanan saat terjadi longsor, serta merekomendasikan geometri lereng yang aman dengan input parameter hasil analisis balik. Pada penelitian ini, untuk mengetahui jenis longsoran yang terjadi dilakukan dengan proyeksi stereografi yang mengacu pada kriteria longsoran Hoek and Bray, 1981. Data yang diambil berupa strike dan dip bidang diskontinu menggunakan kompas geologi. Input parameter awal menggunakan data hasil pengujian sifat fisik untuk mendapatkan nilai natural density dan pengujian sifat mekanik yaitu uji kuat geser untuk mendapatkan nilai kohesi dan sudut gesek dalam, serta uji kuat tekan untuk mendapatkan nilai modulus young dan poisson ratio. Untuk mengetahui nilai kohesi, sudut gesek dalam faktor keamanan saat terjadi longsor dilakukan analisis balik dengan metode probabilitas. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa longsoran yang terjadi pada section C1 sampai dengan section C3 berupa longsoran busur. Hasil analisis balik kelongsoran di section C1 sampai dengan section C3 berupa nilai kohesi dan sudut gesek dalam saat terjadi longsor, yaitu untuk litologi claystone (c = 129.3 kPa, Ø = 25.04o) dan untuk litologi Marly Limestone (c = 80.17 kPa, Ø = 11.23o). Untuk geometri lereng yang direkomendasikan pada section C1 adalah α = 8 o, H = 37.265 m dengan FK = 1,299 dan section C2 adalah α = 10 o, H = 44.712 m dengan FK = 1,313.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Hafizh Nurul Fauzi ◽  
Zaenal ◽  
Sriyanti

Abstract. Coal mining at PT X Banko Barat site uses the Strip Mine type Open Mine System using mechanical equipment. To breaking coal from Pit 1 Timur using ripping with the Komatsu D 375 Bulldozer A. As for the digging and loading using Backhoe Komatsu PC 400 and Backhoe Hitachi ZX 470 Lc The problem with the company is the large size of the fragmentation of ripping coal which is greater than 20 cm which is not in accordance with the specifications of the grizzly dump hopper, so there must be a reduction in the size of the coal back by the backhoe so that production is getting lower. This study aims to optimize the ripping bulldozer space on coal so that it will produce coal fragmentation smaller than the actual ripping and the effect of coal fragmentation on bulldozer and backhoe production. The research included taking data of bulldozer cycle time ripping, backhoe cycle time, bulldozer obstacle time, backhoe obstacle time, coal density and coal fragmentation. From these data we will know the effect of bulldozer ripping spacing on the fragmentation of coal produced and the effect on bulldozer and backhoe production. For the East Pit coal production target, West Banko is 360,000 tons/ month. The actual bulldozer ripping space is 80 cm with B2 coal fragmentation yield of more than 20 cm is 11.36% with 363,476.74 tons/month ripping bulldozer and backhoe production 363,477.32 tons/month. For the 60 cm ripping spacing improvement, the B2 coal fragmentation yield of more than 20 cm is 3.05% with a bulldozer ripping production of 347,670.27 tons/month and backhoe production of 347,670.7 tons/month. As for the 40 cm ripping spacing improvement, B2 coal fragmentation which is more than 20 cm is 1.58% with a bulldozer ripping production of 288,922.03 tons / month and backhoe production of 288,922.9 tons/month. Based on the results of the study, coal fragmentation of more than 20 cm has reached the Company's SOP, which is less than 2%, but the production target has not been reached, so efforts must be made to improve. The improvement effort is by adding a bulldozer and increasing the bulldozer work efficiency. Bulldozer production was obtained at 385,229.37 tons/month and backhoe production at 385,229.60 tons/month so as to reach the production target. Abstrak. Penambangan batubara pada PT X Site Banko Barat menggunakan Sistem Tambang Terbuka tipe Strip Mine dengan menggunakan peralatan mekanis. Untuk memberaikan batubara pada Pit 1 Timur menggunakan ripping dengan Bulldozer Komatsu D 375 A. Sedangkan untuk penggalian dan pemuatannya menggunakan Backhoe Komatsu PC 400 dan Backhoe Hitachi ZX 470 Lc. Adapun masalah pada perusahaan adalah banyaknya ukuran fragmentasi batubara hasil ripping yang lebih besar dari 20 cm yang tidak sesuai dengan spesifikasi grizzly dump hopper, sehingga harus ada pengecilan ukuran batubara kembali oleh backhoe sehingga produksinya semakin rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan spasi ripping bulldozer pada batubara sehingga akan menghasilkan fragmentasi batubara yang lebih kecil dibandingkan dengan ripping aktualnya dan pengaruh fragmentasi batubara terhadap produksi bulldozer dan backhoe. Penelitian meliputi pengambilan data cycle time ripping bulldozer, cycle time backhoe, waktu hambatan bulldozer, waktu hambatan backhoe, densitas batubara dan fragmentasi batubara. Dari data tersebut akan diketahui pengaruh dari spasi ripping bulldozer terhadap fragmentasi batubara yang dihasilkan serta pengaruh terhadap produksi bulldozer dan backhoe. Untuk target produksi batubara Pit Timur, Banko Barat adalah 360.000 ton/bulan. Spasi ripping bulldozer aktual adalah sebesar 80 cm dengan hasil fragmentasi batubara B2 yang lebih dari 20 cm adalah 11,36% dengan produksi ripping bulldozer sebesar 363.476,74 ton/bulan dan produksi backhoe sebesar 363.477,32 ton/bulan. Untuk spasi ripping perbaikan 60 cm dengan hasil fragmentasi batubara B2 yang lebih dari 20 cm adalah 3,05% dengan produksi ripping bulldozer sebesar 347.670,27 ton/bulan dan produksi backhoe sebesar 347.670,7 ton/bulan. Sedangkan untuk spasi ripping perbaikan 40 cm dihasilkan fragmentasi batubara B2 yang lebih dari 20 cm adalah 1,58% dengan produksi ripping bulldozer sebesar 288.922,03 ton/bulan dan produksi backhoe sebesar 288.922,9 ton/bulan. Berdasarkan hasil penelitian, fragmentasi batubara yang lebih dari 20 cm telah mencapai SOP Perusahaan yaitu kurang dari 2%, tetapi target produksinya tidak tercapai, sehingga harus ada upaya perbaikan. Adapun upaya perbaikannya adalah dengan menambahkan satu alat bulldozer dan meningkatkan efisiensi kerja bulldozer. Didapatkan produksi bulldozer sebesar 385.229,37 ton/bulan dan produksi backhoe sebesar 385.229,60 ton/bulan sehingga telah mencapai target produksi.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 39-46
Author(s):  
Mutiara Nur Fajryanti ◽  
Yunus Ashari ◽  
Elfida Moralista

Abstract. PT X is a mining company with open pit mining methods for andesite rocks. The implementation of open pit methods is inseparable from the problem of inclusion water of rainfall and groundwater seepage into the mining area (pit). This can lead to disruption of mining activities if not handled properly. In this case to cope with the incoming water at Pit in PT X requires some study. It deals with the large number of pumps needed to tackle the incoming water each day.The purpose of the research is to overcome the potential of water entering the Pit, by making diversion channels and to overcome water that already inside the Pit is handled by making sump and pumping system.The data used are 2014-2018 rainfall data, topographic maps, mine progress maps, land use maps, water velocity data, temperature and humidity data and soil condition and land conservation data. Pit has 4 Catchment Areas with each divided into 3 namely Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catcthment Area B, Catcthment Area C with a total area of 26,28 Ha. The water runoff plan during the 10 years period. From these data the reults obtained amounted to 50,35 m3/day. Water discharge that enters from inside and outside the pit with a total discharge of 0,94 m3 /sec. Based on data that obtained the ways to prevent water entering the mining area can be minimized by creating a diversion channel. The first diversion channel made for prevent water entering the mining area that comes from Catchment Area A, the diversion channel made along 569 m from 300–270 mals. The second one made for prevent water from Catchment Area C with total length 756 m from 290–130 mals. So that the incoming water debit becomes as much as 0,53 m3/sec. Sump is place at an elevation 115 masl, volume of sump is 7.900 m3 with dimensions of surface length 43 m, surface width 50 m, the base length of the is 36 m, and the depth of 4 meters can accommodate the total volume of water. The pump used is a MFC 180 , with a total of 2 unit pump, the pumping hours are adjusted based on the incoming water debit per month. The highest pumping hour in November was 15.2 hours with a debit of 12,403.63 m3 / day and the lowest in May was 6 hours with a discharge of 4,896.17 m3 / day. Abstrak. PT X merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan menggunakan Sistem Tambang Terbuka dengan tipe Quarry untuk batuan andesit. Akan tetapi belum tersedianya sistem penyaliran tambang menyebabkan terjadinya banjir pada lokasi penambangan, sehingga mengganggu kegiatan penambangan terutama pada musim penghujan. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk menanggulangi potensi air yang masuk ke pit , maka dilakukan penanggulangan air dari luar pit dengan membuat saluran pengalihan dan penanggulangan air yang masuk ke dalam pit dengan sistem pemompaan dan kolam penampungan.Data yang digunakan merupakan data curah hujan tahun 2014-2018, peta topografi, peta kemajuan tambang, peta tataguna lahan, data kecepatan air, suhu dan kelembaban dan data kondisi tanah dan konservasi lahan. Pit memiliki 4 Catchment Area dengan masing-masing dibagi menjadi 4 yaitu Catchment Area PIT, Catchment Area A, Catchment Area B, Catchment Area C dengan total luasan sebesar 26,28 Ha. Curah hujan rencana dengan data curah hujan selama 10 tahun periode 2014-2018. Hasilnya adalah curah hujan rencana maksimum sebesar 50,35 mm/hari. Debit air yang masuk adalah dari dalam pit dan luar pit dengan total debit sebanyak 0,94 m3/detik. Dari hasil penelitian, saluran pengalihan dibuat pada dua lokasi yaitu untuk menangani Catchment Area A dengan total panjang saluran 569 m pada elevasi 300 -270 dan untuk menangani Catchment Area C dengan panjang 756 m pada elevasi 290 - 130. Sehingga debit air yang masuk menjadi sebanyak 0,53 m3/detik.Kolam penampungan dibuat dengan volume 7.900 m3,dengan dimensi panjang atas 43 dan panjang bawah 36 m, dengan lebar 50 m dan ketinggian 4 m. Pompa yang digunakan adalah 2 unit pompa Multiflow 180 dengan jam pemompaan disesuaikan berdasarkan debit air yang masuk perbulannya. Jam pemompaan tertinggi pada bulan November yaitu 15,2 jam dengan debit 12.403,63 m3/hari dan yang paling rendah pada bulan Mei yaitu 6 jam dengan debit 4.896,17 m3/hari.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document