Strategi Redaksi Catch Me Up! Dalam Menghadapi Persaingan Industri Media Online

Catch Me Up! is a pioneering online media that has innovation through daily newsletters. In addition, the language features brought by Catch Me Up! using everyday Indonesian which is used by many millennial generations. This study aims to determine how the implementation of the Catch Me Up! in the face of competition in the online media industry. This research is reviewed based on the application of media management and editorial strategies used using 4 management functions of George R Terry with implementation of actuating process from Tommy Suprapto. To describe it, this research uses qualitative research methods. Primary data was obtained based on the results of in-depth interviews with 2 key-informants, while secondary data was obtained from the study of literature. The results of this study show the editorial strategy of Catch Me Up! included in the implementation stage. Analysis of the functions of planning, organizing, actuating and controlling shows Catch Me Up! has an editorial strategy in facing the online media industry competition, namely by making a daily newsletter using everyday language that is easily understood by the public. Everything is done through editorial management so that the quality of the content produced is in accordance with the standards.

Pengaruh Kredibilitas, Kualitas Pendekatan Emosional, Dan Kualitas Isi Pesan Terhadap Efektivitas Kampanye “Love Myself”

A successful social campaign was created from elements such a specific targeted audience, campaign messages, developed theory of change, and use a proper communicator. The elements formulated in the rhetoric theory: credibility, emotions, messages. The elements were conducted in a campaign called “Love Myself” by BTS, a K-pop group. This study was conducted to figure out the effect of credibility, the quality of the emotional approach, and the quality of the messages from K-pop group BTS on the effectiveness of the campaign “Love Myself”. This study uses a rhetoric theory that focuses on the aspects of ethos (credibility), pathos (emotions), and logos (logic). This study uses a survey method, especially an online questionnaire. Non-probability sampling is a sampling technique where not every population has a chance to become a sample. Quota sampling where the quota set first by the researcher. The population is total followers of Twitter account @armyindonesiaa2 and the number of sampling, 395. The analysis technique uses path analysis. The result presents the final model where six relation variables are not significant. Based on the test model, the final model is no longer suitable for use as a research model compared to the hypothetical model. The largest total effect result, forming from variable effectiveness of the campaign “Love Myself”. The process of this research concluded that the credibility and emotional approach of K-pop group BTS has no contribution to the effectiveness of the campaign “Love Myself”.

COVID-19 DATA MANAGEMENT STRATEGY BY DISKOMINFO BOGOR CITY

This research aims to know the message management strategy conducted byDiskominfo Bogor City in managing COVID-19 data through social media. Messagemanagement is carried out so that the message to be delivered can be understood andthere is no misperception to the people of Bogor City. Government public relations takesa role in managing messages, with the strategy of managing messages before themessage is published minimizing unwanted things happening.In conducting this research using qualitative research approach and the methodused is descriptive method. The techniques used in compiling this research areobservation, interview, and documentation. Technical data analysis used is the technicalanalysis of interactive data, consisting of data collection ( data collection), data reduction (data reduction), presentation of data (data display), and conclusion (conclusion).Based on the results of the research that the message management strategy used is an informative management technique and a persuasive management technique. This strategy is carried out by Diskominfo Bogor City to build understanding to the public on information or news published through social media. The conclusion of this study is Diskominfo Bogor city conducts several message management strategies to manage COVID-19 data uploaded to social media Diskominfo Bogor City in order to achieve its goal in delivering messages to the people of Bogor City.

Permainan Simulasi Kencan sebagai Medium Romantic Loneliness

Permainan simulasi kencan merupakan subgenre permainan simulasi, di mana pemain—yang berperan sebagai tokoh utama yang dikelilingi oleh banyak karakter pria/wanita—berinteraksi dengan karakter hingga menjalin hubungan romantis dengannya, yakni melalui fitur pilihan jawaban dalam permainan. Fitur tersebut membawa pemain pada sebuah fantasi di mana dirinya dapat bertemu dengan seseorang yang memberikannya afeksi dan cinta, dan dapat berkencan dengannya. Melalui proses penelitian dengan metode etnografi, artikel ini mengulik perihal bagaimana proses dan pengalaman bermain oleh pemain “Mystic Messenger” (bagi pemain perempuan) dan “If My Heart Had Wings” (bagi pemain laki-laki) untuk mengatasi romantic loneliness-nya. Hasil menunjukkan bahwa proses bermain berpusat pada proses interaksi antara pemain dengan karakter permainan melalui dialog percakapan dan fitur pilihan jawaban, serta berbagai fitur yang ada di dalamnya. Proses ini yang mendekatkan pemain dengan karakter yang menjadi pasangannya, sehingga memberikan pengalaman hubungan romantis yang ideal bagi pemain, seakan-akan sedang berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang sungguhan.

Informasi Kinerja Pemerintah Daerah di Media Online

Era digital ditandai pesatnya pertumbuhan sumber informasi, salah satunya media online. Meskipun media online dikeluhkan soal etika jurnalistik dan nilai beritanya, akan tetapi media online masih dipandang sebagai sumber informasi “terpercaya” dibandingkan dengan sumber lain yang tidak terikat dengan aturan jurnalistik. Kebutuhan masyarakat pada informasi yang ada di media online, terutama terkait dengan kebutuhan informasi publik yang bersifat lokal, salah satunya informasi terkait kinerja pemerintah daerah (Pemda). Penelitian ini ingin melihat potensi media online sebagai sumber informasi kinerja Pemda dengan mengidentifikasi konten apa saja tentang Pemda yang secara konsisten disajikan di media online dan bagaimana konten satu dengan lainnya saling terhubung dan membangun pengetahuan publik tentang kinerja Pemda. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dan pengambilan data menggunakan mesin ekstraksi big data Intelligent Media Management (IMA). Hasilnya, terdapat dua jenis informasi yang dapat disajikan media online, yaitu: informasi kinerja kewilayahan dan informasi kinerja pemerintahan, yakni melalui informasi OPD dan pejabat pemerintahan. Informasi kinerja kewilayahan lebih besar eksposnya dibanding informasi kinerja pemerintahan, serta cenderung didominasi informasi krisis dan kinerja yang terhubung dengan kepentingan non-Pemda. Sementara, informasi pemerintahan cenderung didominasi oleh kinerja kepala daerah dibanding pejabat Pemda lainnya. Adapun, informasi kinerja OPD fokusnya cenderung mengikuti tren pemberitaan wilayah. Kecenderungan ini. sebagian besar disebabkan indikator ketersebaran informasi kinerja Pemda melalui strategi diseminasi informasi.

From Scorching Desert to Tropical Paradise: New Form of Video Game Orientalism in Far Cry 3

This paper provides an analysis of different form of orientalism found in the third title of the popular Far Cry game series. The open world system offered by Far Cry 3 brings a new nuance in the discourse of orientalism in video games, especially within the context of military shooter game. It provides both opportunities and challenges for developers to build ‘world’ as real as possible for players to explore. This construction process often reflects the orientalism practices shown by game developers in describing Eastern society and culture. Through a variety of activities such as hunting, exploring, sailing, and killing enemy forces, the player acts as a 'western mediator' who intepret the simulated Eastern world as a strange and mysterious territory.

Yellow in Black and White: Representasi Identitas Asia oleh Rich Brian dalam Musik Hip-Hop di Amerika Serikat

The representation of the Asian race in the US music industry is still relatively small. However, Rich Brian, a person of Chinese descent with Indonesian nationality, succeeded in his career by carrying out the hip-hop genre that was firmly rooted in African-American (black) racial groups in the United States, a country which was dominated by Caucasian (white) races. This study aims to uncover how Brian represented his identity in the US hip-hop music scene using Stuart Hall's circuit of culture theory. The object of this research is the lyrics of several songs in Rich Brian's album. Through the analysis process, it was found that Brian did not cover the nationality and race identity he had. He precisely positioned himself on the spectrum of social identity. This then affects the representation of identity that he does in his songs, including revolving around the theme of the meaning of identity and stereotypes of the Asian race, as well as the struggles experienced by Asians who are part of minority groups in the United States.AbstrakRepresentasi ras Asia dalam industri musik Amerika Serikat masih tergolong sedikit. Namun Rich Brian, seseorang keturunan Tionghoa dan berkewarganegaraan Indonesia, berhasil berkarir dengan mengusung genre hip-hop yang berakar kuat pada kelompok ras Afrika-Amerika (black), di negara Amerika Serikat yang didominasi oleh ras kaukasian (white). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana Brian merepresentasikan identitasnya dalam skena musik hip-hop Amerika Serikat menggunakan teori sirkuit budaya oleh Stuart Hall. Objek dalam penelitian ini berupa lirik dari beberapa lagu dalam album milik Rich Brian. Melalui proses analisis, didapati bahwa Brian tidak menutupi identitas kewarganegaraan dan ras yang ia miliki. Ia justru memosisikan dirinya pada spektrum identitas sosial. Hal ini kemudian memengaruhi representasi identitas yang ia lakukan dalam lagu-lagunya, diantaranya berkisar pada tema pemaknaan identitas dan stereotip dari ras Asia, serta perjuangan yang dialami oleh orang Asia yang merupakan bagian dari kelompok minoritas di Amerika Serikat.

Dinamika Online Persona Akun Anonim Twitter Penggemar KPop

KPop adalah salah satu subkultur dalam ranah budaya populer sekaligus polemik yang sering menjadi bahasan oleh publik. Sebagai bagian dari minoritas, fans KPop mencari tempat yang dapat memberikan kebebasan untuk aktualisasi diri sebagai fans yang aktif dalam kegiatan fandom, salah satunya dengan penggunaan pseudonim melalui Twitter.Melalui survei yang dilakukan terhadap 400 responden yang menggunakan akun anonim KPop di Twitter, dapat dilihat bagaimana kecenderungan yang ada. Mencari privasi dan hiburan sebagai bentuk pemisahan dari lingkungan tatap muka menjadikan fans KPop lebih banyak berinteraksi melalui kehidupan pribadi maupun minat KPop-nya melalui lingkungan virtual, yaitu Twitter.Dalam berinteraksi secara anonim, ada kalanya fans KPop tidak hanya membicarakan mengenai minat KPop-nya dengan fans lain, tetapi juga memperlihatkan identitas dan kehidupan pribadinya sebagai bentuk interaksi dengan fans KPop lainnya. Hal ini kemudian menciptakan adanya peningkatan solidaritas yang terjadi dalam fandom KPop di Twitter, dan hal ini juga memberikan adanya rasa diterima dan merasa beruntung ketika fans KPop yang tadinya tidak bisa mempresentasikan dirinya di kehidupan nyata, kemudian menjadi lebih terbuka dan lebih bahagia ketika berada di lingkungan Twitter.

EKSISTENSI DEVELOPER GAME INDEPENDEN INDONESIA (Studi Kasus Eksistensi Developer Game Indepeden Agate Studio, Creacle Studio, dan Digital Happiness Dalam Perspektif Ekonomi Politik Komunikasi)

Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana developer game independen Indonesia berusaha untuk eksis di tengah persaingan industri game. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan ekonomi politik dengan berdasar kepada tiga pintu ekonomi politik komunikasi yang disampaikan oleh Vincent Mosco. Ketiga pintu yang disebut oleh Mosco adalah komodifikasi, spasialisasi dan strukturasi. Dalam penelitian ini dapat dilihat bagaimana Creacle Studio, Agate Studio dan Digital Happiness menjalankan beragam praktik komodifikasi, spasisalisasi dan strukturasi dalam mempertahankan studio independen mereka dalam industri video game Indonesia. Ketiga studio tersebut melakukan praktik ekonomi politik dengan cara yang berbeda-beda untuk bertahan dik dalam industri video game.

Representasi Karakter Ayah Pada Film NKCTHI : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap praktik budaya patriarki yang berlaku pada masyarakat Indonesia. Dimana salah satunya adalah terkait dengan dominasi laki-laki sebagai ayah dalam lingkup keluarga. Sejumlah peran dalam keluarga di konstruksikan pada posisi ayah. Film menjadi salah satu media yang dapat menggambarkan ayah sebagai karakter utamanya. Penggambaran karakter ayah pada film-film Indonesia di era 90-an mengalami pergeseran pada saat era 2000-an hingga saat ini. Salah satu film bertema keluarga yang menjadikan karakter utama ayah di era saat ini adalah film NKCTHI: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Film ini menarik untuk diteliti, karena karakter ayah ditampilkan dengan memotret dari berbagai sudut pandang. Sehingga menarik sekiranya dilakukan penelitian tentang penggambaran karakter ayah di film NKCTHI: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika peirce untuk mendapatkan bagaimana gambaran mengenai representasi dari karakter ayah melalui tanda, objek, dan interpretan yang ada pada adegan dalam film NKCTHI : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakter ayah pada film ini direpresentasikan masih menjadi sosok yang dominan melalui perannya sebagai seorang protector sehingga dapat dikaitkan dengan praktik budaya patriarki yang masih berlaku di Indonesia khususnya dalam lingkup keluarga.