Padang lamun merupakan habitat penting pesisir yang memiliki peran kunci dalam ekosistem pesisir. Kawasan ini merupakan area asuhan bagi ikan-ikan kecil, udang, persembunyian biota dari predatornya, pendaur zat hara, serta penyerap nutrien dari limpasan air laut yang dapat membantu menstabilkan sedimen dan kejernihan air. Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu lokasi di Provinsi Maluku dengan potensi sebaran lamun yang cukup luas, namun informasi mengenai sebaran lamun di kawasan ini tidak terdata dengan baik. Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu alternatif untuk mengisi gap data di area yang luas dan sulit dijangkau, termasuk untuk memetakan sebaran lamun di Kepulauan Tanimbar. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data dasar sebaran dan luas habitat lamun di pesisir Kepulauan Tanimbar. Metode yang digunakan adalah analisis citra penginderaan jauh Landsat 8, menerapkan penajaman citra untuk perairan dangkal menggunakan algoritma Lyzenga. Citra Landsat yang digunakan Landsat Surface Reflectance liputan path/row 106/65 dan 106/66 tahun perekaman 2017. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 1-10 November 2017. Metode pengambilan data lamun dilakukan menggunakan metode seagrass watch . Hasil pengolahan citra menunjukkan lamun terdistribusi merata di seluruh pesisir Kepulauan Tanimbar dengan luas total 5.615,63 hektar dengan tutupan terpadat di sekitar Pulau Seira. Hasil survei lapangan menunjukkan tutupan lamun terpadat dijumpai di Formusan dengan tutupan lamun rata-rata 95%. Kondisi lamun paling baik berada di daerah Sabal, didukung kondisi air yang sangat jernih dengan substrat utama pasir. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, jenis lamun yang ditemukan antara lain: E n h alu s a c o r oid e s , T h ala s sia h e m p ric hii, C y m o d o c e a s e r r ula t a , C y m o d o c e a rotundata, Syringodi um isoetifolium, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Halophila minor .