The impact of a World Wide Web site visit on brand image in the motor vehicle and mobile telephone industries

2004 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 153-165 ◽  
Author(s):  
Brigitte Müller ◽  
Jean‐Louis Chandon
2020 ◽  
Author(s):  
syahriana utami

Artikel ini mendeskripsikan hasil penelitian mengenai perangkat sumber daya manusia (brainware). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam perangkat sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kunjungan ke suatu halaman world wide web (site visit) melalui beberapa link dan melalui beberapa buku bacaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengoperasian brainware terdiri atas 6 yaitu, programmer, sistem analis, administrator, teknisi, web master dan operator. Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat sumber daya manusia secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkatan umum yang menggambarkan fungsi dari masing-masing perangkat sumber daya manusia saat orang tersebut menggunakan atau mengoperasikan komputer.


2020 ◽  
Author(s):  
Zayla Agatri Andini

Artikel ini mendeskripsikan hasil penelitian mengenai perangkat sumber daya manusia (brainware). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam perangkat sumber daya manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kunjungan ke suatu halaman world wide web (site visit) melalui beberapa link dan melalui beberapa buku bacaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengoperasian brainware terdiri atas 6 yaitu, programmer, sistem analis, administrator, teknisi, web master dan operator. Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat sumber daya manusia secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkatan umum yang menggambarkan fungsi dari masing-masing perangkat sumber daya manusia saat orang tersebut menggunakan atau mengoperasikan komputer.


2020 ◽  
Author(s):  
Zayla Agatri Andini

Artikel ini mendeskripsikan hasil penelitian mengenai perangkat lunak komputer (software). Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui 3 tingkatan perangkat lunak komputer.Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kunjungan ke suatu halaman world wide web (site visit) melalui beberapa link. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 tingkatan perangkat lunak komputer yaitu tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan). Hasil ini menunjukkan bahwa perangkat lunak secara garis besar dibagi menjadi 3 tingkatan umum yang menggambarkan fungsi dari masing-masing perangkat lunak saat mengendalikan maupun melakukan koordinasi antar perangkat keras yang ada pada komputer.


2002 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 298-307 ◽  
Author(s):  
Isaac Rosa Marques ◽  
Heimar de Fátima Marin
Keyword(s):  
Web Site ◽  

A World Wide Web é uma importante fonte à pesquisa da informação de saúde. Um desafio para a área de Informática em Enfermagem brasileira é o de usar esse potencial para promover a educação em saúde. Este artigo objetiva apresentar um modelo de criação e validação usado em um Web site educativo, denominado CardioSite, cujo tema é a Doença Arterial Coronariana. Para a criação do mesmo, foi adotado um método com fases de modelagem conceitual, de desenvolvimento, de implementação e de avaliação. Na fase de avaliação, a validação foi feita através de um painel on-line com especialistas nas áreas de informática e saúde. Os resultados demonstraram que as informações são confiáveis e válidas. Considerando a inexistência de sistemas nacionais oficiais com esse propósito, este modelo demonstrou-se efetivo para avaliar a qualidade do conteúdo do Web site.


2020 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Rachmad Gustomy ◽  
Ratnaningsih Damayanti ◽  
Rizqi Bachtiar

Information and Communications Technology (ICT) has become one of the influential instruments for poverty alleviation. The argument is based on the fact that currently technology has played an important role in relation to the lives of many people. There are several projects conducted by the government in Indonesia utilising ICT to reduce poverty rate, such as establishing telecenter in some remote areas. This paper aims to identify the extent and the impact of the ICT convergence process that is carried out as an effort to improve the welfare of the community, specifically at Gubugklakah village, Malang Regency. The village is chosen as the locus of the research because the area, which is relatively far from the city center, received telecentre procurement assistance by the central government. By using descriptive qualitative methods, this study finds that ICT has not been converged to the maximum and the impact is less than optimal. Internet connection is only limited to middle and upper economic groups. The use of the world-wide-web at the village has also experienced ups and downs. For example, there is an improvement in the utilisation of techonolgy in education, tourism and government sectors which impact on a more effective work culture. People also usually surf the internet to search and watch educational, entertainment or trading content. However, the connection has a slow network connection which is problematic when many people use it. Furthermore, there is a need for educating people as well as incremental approach so that the internet can be in line with local culture.Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi salah satu instrumen yang berpengaruh dalam pengentasan kemiskinan. Argumen tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa saat ini teknologi telah memainkan peran penting dalam kaitannya dengan kehidupan banyak orang. Ada beberapa proyek yang dilakukan pemerintah di Indonesia yang memanfaatkan TIK untuk mengurangi angka kemiskinan, seperti membangun telecenter di beberapa daerah terpencil. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan dampak dari proses konvergensi TIK yang dilakukan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Gubugklakah Kabupaten Malang. Desa ini dipilih sebagai lokus penelitian karena wilayah yang relatif jauh dari pusat kota mendapat bantuan pengadaan telecentre oleh pemerintah pusat. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa TIK belum terkonvergensi secara maksimal dan dampaknya kurang optimal. Koneksi internet hanya terbatas pada kelompok ekonomi menengah ke atas. Penggunaan world wide web di desa juga mengalami pasang surut. Misalnya, peningkatan pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan, pariwisata dan pemerintahan yang berdampak pada budaya kerja yang lebih efektif. Orang juga biasanya menjelajahi internet untuk mencari dan menonton konten pendidikan, hiburan, atau perdagangan. Namun, koneksi tersebut memiliki koneksi jaringan yang lambat yang menjadi masalah ketika banyak orang yang menggunakannya. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat serta pendekatan incremental agar internet dapat sejalan dengan budaya lokal.


Author(s):  
Eric Avila

If the sixties radicalized the content of American culture, the nineties revolutionized its form. The digital revolution began in California and enveloped the entire world, creating unprecedented opportunities for instantaneous communication and self-expression. “The world wide web of American culture” first describes the impact on American culture of 1970s counterculture; the music genres of disco, pop, and hip hop; the AIDS crisis; and the excesses of 1980s culture. It then explains how the rise of the Internet fostered a new plurality in American society. American culture continues to unite diverse and disparate segments of the population, even as it remains a battleground, fraught with the very tensions and conflicts that define the nation’s history and identity.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document