Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta, benda, kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana serta dapat menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan manusia. Lingkungan hidup kita, khususnya di Pulau Jawa makin hari semakin terpuruk dan nampak “sangat peka” terhadap gangguan-gangguan proses alami, misalnya curah hujan tinggi disertai angina kencang atau badai yang semakin sering mucul. Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang yang rentan mengalami bencana banjir dan longsor. Hampir setiap musim penghujan, bencana banjir dan longsor melanda wilayah ini. Upaya penanggulangan bencana selama ini telah dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat Desa Mekargalih itu sendiri. Dalam menanggulangi bencana tersebut perlu keterlibatan, peran serta partisipasi dari masyarakat tesebut agar dapat mengantisipasi ketika akan terjadi bencana dan mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pasca bencana sehingga masyarakat dapat memeinimalisir dampak dari bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, sejauhmana masyarakat peduli terhadap bencana yang menimpa mereka setiap musim penghujan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya bentuk partisipasi dari masyarakat dalam penanggulangan bencana di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, bentuk partisispasi masyarakat tersebut berupa partisipasi pemikiran, pasrtisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi barang dan partisipasi uang. Kelima bentuk partisipasi tersebut sudah diterapkan dan berjalan dengan baik di dalam masyarakat ketika bencana banjir akan datang. Disaster is an event or series of events which results in victims of human suffering, loss of property, property, damage to the environment, facilities and infrastructure and can cause disruption to the order of life and human livelihood. Our environment, especially in Java, is getting worse and worse and seems to be "very sensitive" to disturbances in natural processes, such as high rainfall accompanied by strong winds or storms that are increasingly frequent. Mekargalih Village, Jatinangor Subdistrict is one of the areas in Sumedang District which is prone to floods and landslides. Almost every rainy season, floods and landslides hit this area. Disaster management efforts have been carried out so far, both by the local government and from the Mekargalih Village community itself. In tackling these disasters, the involvement, role and participation of the community needs to be anticipated in order to anticipate when a disaster will occur and find out what actions should be taken when pre-disaster, in the event of a disaster and post-disaster so that the community can minimize the impact of the flood disaster. This study aims to see the form of community participation in disaster management, to what extent the community cares about the disaster that befalls them every coming rainy season. The method used in this study is qualitative by conducting an analysis based on the interpretation of primary and secondary data. The results of this study indicate that there is a form of community participation in disaster management in Mekargalih Village, Jatinangor Subdistrict, the form of community participation in the form of thought participation, labor participation, skills participation, goods participation and money participation. The five forms of participation have been implemented and are running well in the community when the flood disaster will come.