scholarly journals A cross-sectional study on prevalence of hypertension and pre-hypertension among young adults at urban field practice area, Gandhi Medical College, Secunderabad

Author(s):  
Venu Bolisetti ◽  
Padmavathi Yale ◽  
Hima Bindu M. ◽  
Vimala Thomas ◽  
Kavya . ◽  
...  

Background: Hypertension is also known as high or raised blood pressure. It is a condition in which the blood vessels have persistently raised pressure. Hypertension is directly responsible for 57% of all stroke deaths and 24% of all coronary heart disease deaths in India. Young adults have been deemed to be at lower risk in their development of hypertension due to resultant gaps in the literature. Hence the present study was aimed to determine the prevalence of hypertension and pre-hypertension among young adults (18-35 years) residing in Urban Field Practice Area of Gandhi Medical College. Objectives of the study was to determine the prevalence of hypertension and pre-hypertension in young adults and to identify the risk factors and sociodemographic factors associated with hypertension and pre-hypertension.Methods: A sample of 233 young adults (18-35 years) was included in the community based cross sectional study by simple random sampling followed by systematic random sampling in Bholakpur. All the participants were assessed for blood pressure and BMI status. Data was analysed in MS Excel version 7.2 Software.Results: The prevalence of hypertension was 9.85% (n=23) and pre–hypertension was 23.65% (n=55). About 13.3% of the study population were smokers and 26.6% of them were alcoholics. Twenty seven percent of the study participants were obese and overweight.Conclusions: Higher proportion of hypertensives and pre-hypertensives were found in the category of males, smoking, alcohol intake and obesity than their counter ones.

Author(s):  
Indra Agussamad ◽  
Maya Sari

Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.WHO (2013) mencatat, dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia, 66,7%-nya adalah perawat. Di Indonesia, perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 72 perawat dengan menggunakan teknik simple random sampling,dan penelitian ini secara univariat dan bivariat dengan Chy-Square yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengawasan, motivasi, sikap dan ketersediaan alat terhadap kepatuhan perawat rawat inap dalam menggunakan alat pelindung diri dengan(p-value< 0,05).


Author(s):  
Gowri Shankar ◽  
Jayaraj M. Ramachandra ◽  
Sarojini S. Hunshikatti

Background: Widows are the most vulnerable segment among the elderly population in India. Elderly widows face several social, economic, emotional and cultural deprivations due to their gender, widowhood and old age. Hence, this study was done with the objective to know the socio demographic profile and morbidity of elderly widows residing in urban field practice area of S.N. Medical College, Bagalkot.Methods: This cross sectional study was done in 8 Anganwadi areas during 2016 by cluster random sampling. All the elderly widows residing in the areas were included after informed consent. Ethical clearance was obtained from Institutional review board. Data regarding their socio demographic profile, cause of death of husband, the number of years being a widow, health seeking behavior and their chronic morbidities were noted. Height and weight of each elderly widow was measured and body mass index calculated using the formula weight in kilogram divided by height in meter 2 and classified according to South East Asian category. Blood pressure was recorded three times with the widow in a sitting posture in an interval of 3 minutes and the least value was documented according to JNU classification.Results: Out of 140 elderly widows who were residents of the areas, majority (69.29%) were between 60 to 74 years of age followed by 27.86% between 75 to 89 years of age. It was observed that 75% of them were illiterate. The leading cause of death of husband was coronary heart disease (19.29%), chronic obstructive pulmonary disease (12.86%) and alcoholic cirrhosis (10.71%). On examination of the non-hypertensive widows, it was observed that 36.06% were in Stage I and 22.68% were in Stage II of hypertension (JNU classification).Conclusions: Elderly widows are a vulnerable segment of the community. Their health care needs are a priority and regular health check-ups are to be planned.


2021 ◽  
Vol 8 (10) ◽  
pp. 1566
Author(s):  
Vinay Jishtu ◽  
Pramod K. Jaret ◽  
Prem Chand Machhan ◽  
Nidhi Chauhan

Background: Acute undifferentiated fever illness (AUFI) is a common cause of morbidity and mortality in developing countries, owing to its non-specific features. The aim of the study was to delineate the causes and clinical parameters associated with AUFI.Methods: A cross-sectional study was done among 156 patients of AUFI, admitted in the Department of Medicine, Indira Gandhi Medical College, Shimla, Himachal Pradesh, India, from November 2018 to October 2019.Results: The mean age of the study participants was 37.37±14.2 years. The study participants admitted for acute undifferentiated febrile illness had fever with mean duration of 8.38±3.7 days before hospitalization. The most common aetiology of AUFI was found to be enteric fever (44%), followed by scrub typhus (35%). The majority of the cases presented from the month of September to December.Conclusions: The aetiology and clinical spectrum of AUFI is wide and variable. To outline a proper algorithm to contain it, meticulous analysis of the hospital data at each level is necessary.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 88-92
Author(s):  
Immawanti Immawanti ◽  
Junaedi Yunding

ABSTRAK Penggunaan metode kontrasepsi hormonal dalam waktu lama dapat menimbulkan efek samping salah satunya adalah peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal jenis pil dan suntik pada wanita pasangan usia subur dengan kejadian hipertensi. Rancangan penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 67 wanita pasangan usia subur, sampel diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah spignomanometer dan lembar kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi hormonal pil (p=0,00) dan kontrasepsi hormonal suntik (p=0,01) dengan kejadian hipertensi pada wanita pasangan usia subur. Diharapkan instansi terkait untuk memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan penggunaan jenis kontrasepsi bagi calon akseptor. Kata Kunci : hipertensi, kontrasepsi pil, kontrasepsi suntik, lama pemakaian


2018 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 164-182
Author(s):  
Hairil Akbar Akbar

Program Keluarga Berencana (KB) adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan, untuk mencapai hal tersebut dibuatlah beberapa cara untuk mencegah ataupun menunda kehamilan, walaupun dalam pelaksanaannya pelayanan KB yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada pada pasangan usia subur di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu.Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan desain penelitian menggunakan cross sectional study. Populasi dalam penelitian yaitu semua wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 15-49 tahun dan berstatus menikah, sedangkan sampel pada penelitian ini sebagian dari wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang berusia 15-49 tahun dan berstatus menikah di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan menggunakan uji regresi logistik. Berdasarkan hasil uji regresi logistik, faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada ibu PUS di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu yaitu dukungan suami (r value = 0,000; CI:4,229-70,362), dan pengetahuan (rvalue = 0,000; CI:3,012-34,233), sedangkan faktor yang tidak berhubungan yaitu status pekerjaan (rvalue = 0,577; CI:0,214-15,902), paritas (r value = 0,319; CI:0,193-1,710), dan akses pelayanan keluarga berencana (r value = 0,984; CI:0,315-3,250) dengan penggunaan alat kontrasepsi pada PUS di Desa Lohbener Kabupaten Indramayu. Diharapkan para ibu PUS dengan usia ≥ 20 tahun untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan perencanaan yang baik dalam keluarga seperti mengatur jumlah kelahiran, menjarangkan kehamilan, dan lebih aktif berkonsultasi pada pihak tenaga kesehatan untuk melakukan program KB.   Kata Kunci : , Pengetahuan, Dukungan Suami


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 70-78
Author(s):  
Nur Dewiyanti

Kontrasepsi merupakan salah satu alat yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu mengendalikan lajunya pertambahan penduduk. Jumlah pengguna metode kontrasepsi jangka panjang masih rendah dibandingkan non metode kontrasepsi jangka panjang yang peminatnya masih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan metode kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Penelitian ini bersifat analitik observasional, dengan desain menurut waktumya bersifat cross sectional study. Subjek diambil dari populasi dengan cara simple random sampling. Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor setiap variabel bebas terhadap penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita PUS (Pasangan Usia Subur) berusia 15-49 tahun yang merupakan akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang dan non metode kontrasepsi jangka panjang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Variabel bebas yang digunakan adalah usia dan jumlah anak yang dimiliki responden. Variabel terikat yang digunakan adalah penggunaan metode kontrasepsi. Didapatkan jumlah sebanyak 94 responden. Data yang telah terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa usia responden tidak memiliki hubungan dengan penggunaan metode konrasepsi (p=0,074 > α=0,05) sedangkan pada jumlah anak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi (p=0,048 < α=0,05).


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Ice Irawati

Salah satu faktor utama yang menyebabkan masih tingginya angka TB paru adalah kepadatan hunian dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan kepadatan hunian dan sosial ekonomi dengan kejadian penyakit TB paru Kelurahan Pecung Kecamatan Belakang Padang Kota Batam (Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang) Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan cross sectional study, teknik pengambilan sampel secara simple random sampling dimana sampel berjumlah 90 sampel, data primer diperoleh dengan alat bantu kuisioner, data analisis dengan bivariat yang menggunakan uji chi-square (>0,05).Hasil penelitian terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru ditunjukan dengan nilai p=0,000 (pV<0,05), dan terdapat hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru dengan nilai p=0,000 (pV>0,05). Kesimpulannya bahwa terdapat hubungan kepadatan hunian dengan penyakit TB paru, hubungan sosial ekonomi dengan penyakit TB paru, Diharapkan promosi kesehatan oleh Puskesmas kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hidup dan lingkungan sehat.


Author(s):  
Yoan Chou ◽  
Dharmady Agus ◽  
Dwi Jani Juliawati

Background: Medical education is full of burden and pressure, so that medical students are prone to get depressive disorder and anxiety disorder. These have been proven by several researches conducted in the faculties of medicine from abroad as well as in Indonesia. Medical students, either preclinical or clinical, need to face many obstacles, but clinical students have more demands than preclinical students and they are directly responsible for patient safety. The more demands of the clinical students made them prone to have more depressive and anxiety disorder.Method: This research was conducted as a cross-sectional study on 200 students on Atma Jaya Medicine Faculty by choosing 100 pre-clinical and clinical students with simple random sampling. Data were collected with structured interviews by using MINI ICD-10 instrument to determine the depressive and anxiety disorder.Results: There were significant differences between the proportion of depressive disorder and anxiety disorder among preclinical and clinical students in FKUAJ 2015 (p = 0.044 and p = 0.048). The proportion of depressive disorder and anxiety disorder in clinical students are higher than preclinical students (29% vs. 17% and 38% vs. 25%).Conclusions: Clinical students are more prone to get depressive disorder 1,99 times and anxiety disorder 1,84 times than preclinical students FKUAJ year 2015 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document