scholarly journals IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 23 BANJARMASIN

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Iskandar Zulkarnain ◽  
Winda Evina Dewi

Dari hasil diskusi bersama guru pamong matematika kelas VIII SMP Negeri 23 Banjarmasin dan hasil pengamatan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapa­ngan di sekolah tersebut diperoleh informasi kemampuan matematis siswa tergolong rendah. Di eksperimen ini, peneliti menerapkan model Problem Based Learning pada pengajaran matematika yang diinginkan bisa menyelesaikan permasalahan itu. Pene­litian ini memiliki tujuan guna mendapatkan informasi mengenai: (1) Hasil belajar siswa yang menerapkan model Problem Based Learning, (2) Hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran langsung, (3) Perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan menerapkan model Problem Based Learning dan yang belajar dengan menerapkan pengajaran langsung. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu meto­de Quasi Experimental Design. Purposive random sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dengan mengadopsi dua kelas dari delapan kelas. Untuk menyesuaikan rekomendasi sekolah, dua kelas yang terpilih yaitu kelas VIII D dan VIII H. Kelas kontrol serta eksperimen ditentukan dengan acak, dan kelas VIII H ditetapkan sebagai kelas eksperimen sedangkan VIII D sebagai kelas kontrol. Tes digu­nakan guna menghimpun data. Teknik analisis data yang dipakai adalah statis­tika deskriptif dan statistika inferensial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) Hasil belajar siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin yang menerapkan model Problem Ba­sed Learning berada pada kualifikasi sangat baik, (2) Hasil belajar siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin yang menerapkan pengajaran langsung berada pada kuali­fikasi baik, (3) Ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa yang belajar dengan menerapkan model Problem Based Learning dan rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pengajaran langsung.Kata kunci: Problem Based Learning, matematika siswa SMP

2021 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 6644-6649
Author(s):  
Fida Rahmantika Hadi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui efektifitas model problem based learning (PBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD. Metode penelitian ini adalah kuantitaif eksperimen. Desain yang akan digunakan yaitu Quasi Experimental Design dengan jenis penelitian Posttest Only Control Design. Ada dua kelompok yang akan diteliti yaitu kelas kontrol merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL tidak terintegrasi STEM dan kelas eksperimen merupakan kelompok kelas yang menggunakan model PBL terintegrasi STEM. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Klampisan Ngawi yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian dengan pengujian independen sampel t test menunjukkan bahwa Fhitung = 2,20 dan Ftabel =2,02 dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel (2,20 > 2,02) sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL terintegrasi STEM efektif terhadap kemampuan berpikir siswa kelas V di SDN 02 Klampisan.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 127-139
Author(s):  
Suratno Suratno ◽  
Kamid Kamid ◽  
Yulita Sinabang

Pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam merumuskan permasalahan, mencari tahu dari berbagai sumber, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah sehingga peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan kolaborasi dan berpikir tingkat tinggi. kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah berdasarkan pencapaian prestasi sainsnya. Rendahnya kemampuan berpikir peserta didik dikarenakan masih rendahnya keterampilan kolaborasi peserta didik yang tidak muncul dalam kegiatan pembelajaran, sehingga perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan peserta didik pada era globalisasi ini. Tujuan Penelitian: 1) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; dan 3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif. Dimana jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian quasi experimental design, dengan rancangan penelitian ini menggunakan ANAVA Treatment by Level 3x3. Adapun subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah siswa/I kelas X SMA Negeri TT H. Abdurrahman Sayoeti Provinsi Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket dan Studi Kepustakaan/Dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan Uji Anova Dua Arah dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 for windows. Hasil penelitian ini menyimpulkan: 1) Terdapat pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; 2) Terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa; dan 3) Terdapat pengaruh penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) ditinjau dari motivasi belajar siswa. Dari hasil penelitian ini juga disarankan kepda guru untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat kepada peserta didiknya. Karena metode yang tepat akan memberikan dampak pada perolehan hasil belajar siswa yang baik dan maksimal.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sitti Rahmah Tahir

One ability that students must master is problem solving. Increasing students’ problem-solving ability will improve their mindset. The alternative used to increase students’ problem-solving ability is applying Problem Based Learning model. This study aims to understand the presence or absence of the application of the model of the application of Problem Based Learning to the problem solving of students of class VII PGRI (Equated) Sungguminasa. This type of research is a quasi-experimental design of the Control Posttest Group. The population in this study in all VII class SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa and selected class VII A as an experimental class with consultations with the Problem Based Learning model and class VII C as a control class with training in direct learning models involving the community. The technique of collecting data in this study is the test then analyzed with descriptive and inferential statistics using the t test (Independent Sample t-test). Based on the results of the study concluded that the Problem Based Learning model determines the problem-solving abilities of students of class VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.AbstrakSalah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah pemecahan masalah. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan berpengaruh pada peningkatan mindset siswa. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemapuan pemecahan masalah siswa adalah dengan mengaplikasikan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Control Group Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa dan terpilih kelas VII A sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan model Problem Based Learning dan kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan perlakuan model pembelajaran langsung yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan uji t (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP PGRI (Disamakan) Sungguminasa.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Hanifah Rahmadani ◽  
Arrofa Acesta

Abstract: This study aims to determine the effect of application of the model Problem Based Learning on the understanding of the concept of V grade students of SD Negeri Unggulan Kuningan on the subjects of Social Studies IPS concept of Nature and Artificial in Indonesia. This research is a type of Quasi Experimental Design, while the research design using Nonequivalent Control Group Design. The subjects of this study are all students of VA class which amounted to 25 students and VB which amounted to 27 students in Kuningan Elementary State Elementary School. The results showed that the model of Problem Based Learning influenced the students' concept of understanding. This can be seen from the significant differences between the two sample groups, the difference is the average value of pretest = 53.11 to 79.85 in the posttest of the experimental students' learning result. While the students' learning outcomes control group pretest average value = 49.6 to 59.4 on posttest. And based on t test results, showed that the value of t-count = 6.50 with 95% significance obtained t-tabel = 2.96. Then thitung (6.50) > t-table (2.96), meaning that the model of Problem Based Learning has a significant effect on understanding the concept of students Keywords: Problem Based Learning Model, Understanding Student Concept Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap pemahaman konsep siswa kelas V SD Negeri Unggulan Kuningan pada mata pelajaran IPS konsep Kenampakan Alam dan Buatan di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis Quasi Experimental Design, sedangkan desain penelitiannya menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan VB yang berjumlah 27 siswa di SD Negeri Unggulan Kuningan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel, perbedaannya yaitu nilai rata-rata pretest = 53,11 menjadi 79,85 pada posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen. Sedangkan hasil belajar siswa kelompok kontrol nilai rata-rata pretest = 49,6 menjadi 59,4 pada posttest. Dan berdasarkan hasil uji t, menunjukan bahwa nilai t-hitung = 6,50 dengan signifikansi 95% diperoleh t-tabel = 2,96. Maka t-hitung (6,50) > t-tabel (2,96), artinya bahwa model Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep siswa. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Pemahaman Konsep Siswa


2019 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 149-158
Author(s):  
Herman Wijaya ◽  
Zul Fikri

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Problem Based Learning (PBL) Terhadap kemapuan menulis puisi  siswa kelas VII MTs. Hizbul Wathan NW Semaya tahun 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan true experimental design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan simple random sampling, kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan VIIB sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji t.Setelah analisa data dilakukan, diperoleh harga thitung = 2,33 dan ttabel = 2,02 pada taraf signifikasi 5% dengan. Karena thitung>ttabel  (2,33>2,02) maka H0 ditolak dan Ha diterima  yang berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning tepat digunakan oleh guru untuk melihat kemampuan menulis puisi siswa. Hasil kuantitatif dan kualitatif puisi siswa sangat memuaskan. Proses pembelajaran sangat efektif dan menyenangkan dalam mempengaruhi kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTs. Hizbul Wathan NW Semaya Tahun 2018/2019.


Author(s):  
Luqman Chakim

<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivan model pembelajaran problem based learning dengan strategi <em>think-talk-write</em> (TTW) untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Assa’idiyyah Kirig Mejobo Kudus pada siswa kelas VIII tahun ajaran 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan true experimental design jenis <em>posttest-only control design</em>. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 70 siswa yang terbagi ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran problem based learning dengan strategi think-talk-write (TTW) dan kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>cluster random sampling</em>. Dari tiga kelas yang ada terpilih kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VIII A sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan uji t independent sampel T-test diperoleh t<sub>hitung</sub> = 2,080 lebih dari t<sub>tabel</sub> =1,995, berarti t<sub>hitung</sub> berada di daerah penolakan H<sub>0</sub>. Hasil penelitian menunjukkan indikator representasi matematis tertinggi yang diperoleh adalah kemampuan visual. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning dengan strategi <em>think-talk-write</em> (TTW) lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.</p>


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Meiliza Aminy ◽  
Herizal Herizal ◽  
Wulandari Wulandari

Kurangnya kegigihan dalam penyelesaian masalah membuat siswa terlihat sukar menyelesaikan masalah yang berbeda, hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Untuk itu penggunaan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan GeoGebra diharapkan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir  kreatif matematis siswa yang diajarkan melalui model Problem Based Learning (PBL) berbantuan GeoGebra lebih baik daripada siswa yang diajarkan  melalui  pendekatan  saintifik  di  SMA Negeri 1 Muara Batu. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental design dengan menggunakan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Muara Batu tahun ajaran 2019/2020 dan sampel penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas  XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara purposive sampling. Data diperoleh  dari  hasil tes instrumen kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berupa tes pretest dan postest serta dianalisis uji normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis berbantuan software SPSS 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan GeoGebra  lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan pendekatan saintifik di SMA Negeri 1 Muara Batu.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Bedilius Gunur ◽  
Apolonia Hendrice Ramda ◽  
Alberta Parinters Makur

<p>This research aimed to: 1) compare the mathematical critical thinking skills of students who were taught with the Problem Based Learning model assisted by open-ended problems and students who were traditionally taught, 2) investigate the interaction between problem based learning models with mathematical attitudes towards students' mathematical critical thinking abilities. It was a quantitative study using a quasi-experimental method with a 2 x 2 factorial design and was conducted at SMA Negeri 1 Cibal, Manggarai district, East Nusa Tenggara. Two classes were experimental and two classes were control and were chosen using cluster random sampling techniques. Data were obtained through questions to measure mathematical critical thinking skills and mathematical attitude questions and then analyzed with two way ANOVA. The data analysis and interpretation showed that 1) the mathematical critical thinking skills of students who were taught with the Problem Based Learning model assisted by open-ended problems were better than those of students who have been traditionally taught 2) there was no interaction between the problem based learning model and students' mathematical critical thinking abilities. This means that both students who had high and low mathematical attitudes scores when taught with the Problem Based Learning approach assisted with open-ended problems were always better than students who are taught with conventional approaches.</p><p><strong>BAHASA INDONESIA ABSTRACT:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk; 1) membandingkan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang mengikuti model <em>problem</em><em> </em><em>based learning</em> berbantuan masalah open-ended dengan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) melihat interaksi antara model problem based learning dengan sikap matematis terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (<em>quasi experiment</em>) dengan rancangan factorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Cibal kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan 2 kelas sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kritis matematika dan tes sikap matematis. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Anava Dua Jalur. Sebelum digunakan uji anava dua jalur, data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian ini menunjukkan; 1) kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan model Problem Based Learning berbantuan masalah open-ended lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional; 2) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran Problem Based Learning dengan sikap matematis siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Artinya baik siswa yang memiliki sikap matematis tinggi maupun yang memiliki sikap matematis rendah apabila diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Problem Based Learning berbantuan masalah open-ended selalu lebih baik dibanding siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional.</p>


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 210
Author(s):  
Mila Pertiwi ◽  
A.Y Soegeng Ysh ◽  
Filia Prima Artharina

Implementasi Model Problem Based Learning berbantu Media Lego dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model problem based learning berbantu lego terhadap hasil belajar matematika kelas IV SDN Gabus 01 Gabus Pati Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dalam bentuk true experimental design, dengan rancangan pretest-posttest control groub design. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Jenis sampel yang digunakan adalah kelas IVA dan IVB. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, observasi, dan tes. Hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata nilai pretest yaitu pada kelas kontrol 64,25 menjadi 71,25 pada nilai posttest. Sedangkan pada kelas eksperimen dilihat dari rata-rata nilai pretest yaitu 54,75 menjadi 80,25 pada nilai posttest. Berdasarkan hasil uji t diketahui thitung lebih besar daripada ttabel (2,394 < 2,023) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulanya bahwa implementasi model problem based learning mampu meningkatkan hasil belajar matematika SD.


2015 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 88-103
Author(s):  
Aprian Subhananto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuimanakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan realistik, atau pembelajaran metode ekspositori?Jenis Penelitian ini adalah penelitian true experimental design dengan sampelpopulasi siswa SMP Negeri 3 Bodeh.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 72 siswa, dengan rincian 36 siswa pada kelas kontrol, 36 siswa pada kelas eksperimen.Instrumen penelitian ini adalahtes kemampuan pemecahan masalah. Uji coba instrumen tes meliputi Analisis butir tes (reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, uji normalitas, uji homogenitas). Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji homogenitas variansi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa mencapai standar KKM, lebih dari 74,5% siswa mendapat nilai tes kemampuan pemecahan masalah minimal 64,5, kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document