scholarly journals Pengembangan Modul IPA Berbasis Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

BIO-PEDAGOGI ◽  
2017 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Sondra Swestyani ◽  
Mohammad Masyuri ◽  
Baskoro Adi Prayitno

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan sumber daya manusia yang mampu berpikir kreatif untuk memecahkan masalah. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah mengoptimalkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas modul IPA berbasis Creatif Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development. Pengembangan modul menggunakan model four-d mengacu pada model Borg & Gall, meliputi tahap define, design, development,dan disseminate. Modul dikembangkan menggunakan model pembelajaran Creatif Problem Solving (CPS), meliputi tahap objective finding, fact finding, problem finding, idea finding, solution finding, dan acceptance finding. Teknik Pengumpulan data menggunakan angket dan soal tes open-ended. Pengujian menggunakan metode eksperimen pretest postest control group design yang melibatkan 30 siswa kelas VII untuk setiap grup. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk menganalisis kelayakan modul dan t-test untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan modul hasil pengembangan adalah sangat baik berdasarkan penilaian ahli, praktisi, dan teman sejawat. Berdasarkan hasil uji-t terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest pada kemampuan berpikir kreatif yaitu 0,000. Hasil n-gain kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen adalah 0,368 (sedang), n-gain kemampuan berpikir kreatif pada kelas kontrol adalah 0,150 (rendah). Hal ini menunjukkan bahwa modul IPA berbasis Creatif Problem Solving (CPS) memiliki efektifitas tinggi dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa serta layak digunakan dalam pembelajaran

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 49-55 ◽  
Author(s):  
Muhammad Nizarullah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
A. Halim

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa dan peningkatan minat belajarnya melalui pengembangan LKS berbasis masalah pada materi fluida statis. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian research and development (RD). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan definition, design, development, dan dissemination. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi experimental melalui the matching-only pretest-posttest control group design. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas X-MIPA1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan LKS berbasis masalah dan X-MIPA2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest, posttest dan N-gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui ketrampilan berpikir kritis siswa dan angket untuk mengetahui minat siswa. Hasil uji N-gain kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,7 (70%) berada dalam kategori “tinggi”, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,42 (42%) berada dalam kategori “sedang”. Hasil uji homogenitas dan normalitas menunjukkan data berdistribusi homogen dan normal, maka dilakukan uji-t (two independent sample t-test) pada taraf signifikan 0,05 dengan dengan derajat kebebasan 53, diperoleh Thitung Ttabel, jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok. Hal ini menunjukkan peningkatan ketrampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil analisis angket minat siswa menunjukkan bahwa LKS berbasis masalah yang dikembangkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.Kata Kunci:  LKS berbasis Masalah, Berpikir kritis, Minat belajar.


2015 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Akmil Fuadi Rahman ◽  
Maslianti Maslianti

. Pembelajaran matematika di kelas masih banyak yang menekankan pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang sudah diajarkan guru, sehingga siswa tidak bisa berkreasi untuk menemukan jawaban dengan caranya sendiri. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan model CPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahhui: (1) aktivitas belajar siswa kelas VIII dengan menggunakan model pembelajaran CPS pada SMPN 23 Banjarmasin, dan (2) ada tidaknya pengaruh model CPS dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif   pada siswa kelas VIII SMPN 23 Banjarmasin. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan  randomized posttest-only control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negri 23 Banjarmasin, pengambilan sampel menggunakan  teknik purposive sampling, dan di dapat kelas VIII D sebagai kelas esperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan dengan menggunakan model CPS sedangkan kelas kontrol di lakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBL.Data yang diperoleh menggunakan statistik berupa uji normal, uji homogeny, uji t dan Uji u. hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa selama proses belajar dengan menggunakan model CPS berada pada kriteria baik, (2) kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas eksperimen menggunakan model CPS lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas kontrol dengan menggunakan model PBL, sehingga dapat dikatakan bahwa model CPS memberi pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa. Kata kunci: model CPS, PBL, kemampuan berpikir kreatif pada siswa


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 164
Author(s):  
Ni Made Rosita Dewi ◽  
I Wayan Widiana

Belum optimalnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Gugus XI Kecamatan Buleleng menjadi alas an utama dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berbantuan media Question Box terhadap hasil belajar IPS. Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Gugus XI Kecamatan Buleleng yang berjumlah 118 orang. Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel dengan teknik random sampling sehingga diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung = 2,384 sedangkan ttabel = 1,995 pada taraf signifikan 5 % untuk derajat kebebasan 36 + 34 – 2 = 68. Berdasarkan kriteria penghitungan karena  thitung > ttabel maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Dari hasil analisis uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa.  Implikasi penelitian ini yaitu model Creative Problem Solving berbantuan media Question Box sesuai untuk diterapkan, karena model ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara kreatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


CIVED ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Ridwannur Anuari ◽  
Prima Zola

Penelitian ini dilatar belakangi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMK N 1 Padang belum sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah masih banyak yang belum memenuhi KKM. Untuk itu dalam mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diterapkan model pembelajaran yang memberikan perluasan kreativitas dan berfikir kritis kepada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh model pembelajaran Problem solving terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah Kelas X Bisnis Konstruksi dan Properti SMK Negeri 1 Padang. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan design Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMKN 1 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelas X BKP A dan X BKP B. Dari kedua kelas ini dipilih  salah satu sebagai kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Pengujian instrumen dilakukan di sekolah yang sama  menggunakan validasi ahli dengan cara mmengkonsultasikan dengan guru mata pelajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar (pretest dan posttest) berupa soal objektif sebanyak 25 soal. Data yang dianalisis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (t-test). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Solving memiliki nilai rata-rata (81,6774) yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata (68,5161). Sedangkan dari perhitungan t-test diperoleh thitung besar dari ttabel. Dengan demikian hipotesis yang dikemukakan dapat diterima pada taraf kepercayaan 95 %. Sehingga hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran Tanah kelas X BKP SMK Negeri 1 Padang.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 73-79
Author(s):  
Devi Anugrah ◽  
Susanti Murwitaningsih ◽  
Desya Aryani Sofyan ◽  
Susilo Susilo

Berkembangnya kemampuan berpikir siswa dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki tentang pengaruh model treffinger terhadap kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Design quasi experimental diterapkan dengan menggunakan post-test only control group design. Studi ini melibatkan 62 siswa dari total 144 siswa. Instrument berupa soal tes sebanyak 35 soal pilihan ganda. Uji parametrik dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t digunakan untuk menganalisis data hasil nilai post-test. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (63,41>54,27). Perhitungan dari uji t menunjukkan bahwa model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa. Sintak pada model treffinger berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa pada materi ekosistem dan perubahan lingkungan. Tahap I (Basic Tools) dapat meningkatkan dua indikator kemampuan memecahkan masalah yaitu merumuskan masalah dan hipotesis.Kata kunci: Kemampuan merumuskan masalah, kemampuan berhipotesis, perubahan lingkungan, ekosistem Treffinger creative learning model towards problem-solving ability in environmental and ecosystem change material. The growing ability of student thinking can affect students ' ability to solve problems. The study aims to investigate the effectiveness of treffinger's learning models towards the ability to solve problems in students. The quasi-experimental design is applied using the post-test only control group design. The study involved 62 students from a total of 144 students. The Instrument uses 35 questions of multiple-choice. The post-test value Data is analyzed using the normality test, homogeneity test, and T-test. The results of this study indicate that the experiment class has a higher value compared to the control class (63.41 > 54.27). Calculations from the T-test show that treffinger's model affects the ability to solve students' problems. The syntax of treffinger's models was able to improve the ability to answer students' issues in environmental and ecosystem change materials. Stage I (Basic Tools) can increase two indicators of problem-solving capability that is formulating issues and hypotheses.Keywords: Ability to formulate problems, ability to hypothesize, environmental changes, ecosystem


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Kurnia Eka Wijayanti

Dalam penelitian ini membahas tentang peran outdoor education dalam mengembangkan karakter siswa. Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dimana dan oleh siapa saja, salah satunya dapat dilaksanakan melalui outdoor education. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menemukan hasil implementasi pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah terwujudnya implementasi yang baik yang berfokus kepada pendidikan luar sekolah (outdoor education) terhadap pembentukan karakter pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pre test-post test control group design (pre test-post test dua kelompok). Subjek penelitian dipilih dengan teknik non-probabilitas dari sampel purposif (purposive sampling). Instrumen penelitian berupa angket yang dianalisis dengan teknik statistik yaitu ukuran gejala pusat dan Uji T berpasangan (paired t test), berdasarkan penghitungan diatas diperoleh t hitung = 4,67 dan nilai t tabel = 1,743 artinya hipotesis ditolak yang berarti bahwa terdapat implementasi positif yang signifikan dari pendidikan luar kelas (outdoor education) terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar. Hasil penelitian siswa cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya sehingga perlu daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi, kemampuan problem solving pada anak, menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal, mengembangkan keterampilan sosial,  dan merupakan wadah pengekspresian emosi.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 107
Author(s):  
Faisal Faisal ◽  
Joni Rokhmat ◽  
Jannatin Ardhuha

This research aimed to investigate problem-solving ability (PSA) and creativity of students through physics learning with causalitic-thinking approach with scaffolding of type 2b. With the scaffolding, in learning, students have to determine all causes and predict all possible effects in a phenomenon, also give arguments how conditions of each cause so that each effect occur. However, the number of the causes and effects is informed and part of the causes, effects, and arguments also be given so the students only need to complete them. This research used method of experiment with control group design. As population were students of class XI MIA SMAN 3 Mataram year 2017/2018 while as sample were the students of class XI MIA 8 and XI MIA 9. Data of the PSA and creativity were taken by using one set of test instrument and respectively analyzed with t-test and U-test at significance level of 5%. The former test showed that tcounted is 12.621 with ttable of 2.004 which meant that the approach affected PSA of students. While, the latter one showed that zcounted is 6.69 with ztable of 1.96 which meant that the approach also affected creativity of students.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Anggun Yunita Wisela ◽  
Hairunisyah Sahidu ◽  
Syahrial Ayubi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar peserta didik SMAN 8 Mataram tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasinya seluruh peserta didik kelas XI MIA SMAN 8 Mataram. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model pembelajaran creative problem solving dan kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah menggunakan instrumen tes uraian sebanyak 4 butir soal untuk mengukur hasil belajar menggunakan instrumen tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji MANOVA berbantuan IBM SPSS 23 dengan taraf signifikansi 5%. Uji hipotesis MANOVA menghasilkan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 136-144
Author(s):  
Izza Ariffatur Ramadhani ◽  
Heri Yudiono

This study aims to produce an android-based e-module on CAD that has quality (feasible, effective, and practical) in improving student learning outcomes. The method used is the Research and Development (R&D) approach, which consists of preliminary studies, development, and testing by experts and practitioners to ensure that the e-module meets the requirements (feasible and practical) as a learning media. Limited trials were conducted through a true-experimental design with a pretest-posttest control group design. This experiment was conducted to test the effectiveness of e-modules during the learning process. The analysis used includes a validity test, reliability test, normality test, homogeneity test, independent-sample t-test, and N-Gain test. The results of the study found that the e-module products that met the standards of material and media feasibility based on expert judgment and e-modules were very practical and effective to improve learning outcomes. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan e-modul pembelajaran CAD berbasis android yang memiliki kualitas (layak, efektif dan praktis) yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Metode yang digunakan adalah pendekatan Research and Development (R&D) yang terdiri dari studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian oleh beberapa ahli dan praktisi untuk memastikan bahwa e-modul tersebut memenuhi syarat (layak dan praktis) sebagai media pembelajaran. Uji coba terbatas dilakukan melalui true-eksperimental design dengan pretest-posttest control group design. Eksperimen ini dilakukan untuk menguji efektivitas e-modul selama proses pembelajaran. Analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji independent sample t test serta uji N-Gain. Hasil penelitian mendapatkan produk e-modul yang telah memenuhi standar kelayakan materi dan media berdasarkan penilaian ahli serta e-modul sangat praktis dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 26
Author(s):  
Rika Wahyuni ◽  
Mariyam Mariyam ◽  
Dewi Sartika

<p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui ketercapaian ketuntasan siswa pada materi persamaan garis lurus setelah diterapkannya model pembelajaran <em>CPS; </em>2) Mengetahui  perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis siswa pada materi persamaan garis lurus antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran <em>CPS</em> dan yang mendapat model pembelajaran langsung; 3) Mengetahui aktivitas belajar siswa selama diterapkannya model pembelajaran <em>CPS</em>. Penelitian ini menggunakan desain <em>Quasi Eksperimental</em> dengan bentuk <em>The Nonequivalent Control Group Design</em>. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang dipilih dari 4 kelas. Pengambilan sampel menggunakan  teknik <em>purposive sampling</em> dan terpilihlan kelas   VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Pertimbangan dipilihnya kedua kelas tersebut karena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan rata-rata ketuntasan siswa belum mencapai KKM. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Siswa mencapai ketuntasan secara individu maupun klasikal pada kelas yang menggunakan model pembelajaran <em>CPS</em>  2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis antara siswa yang diberikan model pembelajaran <em>CPS</em> dengan siswa yang diberikan model pembelajaran langsung; 3) Aktivitas siswa tergolong aktif selama diterapkan model pembelajaran <em>CPS.</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document