Kumbang Palma Bertungkai Depan Panjang, Cyrtotrachelus sp. (Coleoptera: Curculionidae), Hama Baru pada Tanaman Kelapa di Indonesia
<p>Kumbang <em>Cyrtotrachelus</em> sp. (Coleoptera: Curculionidae) dikenal sebagai kumbang moncong rebung bambu (<em>bamboo shoot weevil</em>), kumbang moncong bamboo (<em>Bamboo weevil</em>atau <em>bamboo snout beetle</em>), kumbang moncong bambu raksasa(<em>Giant Bamboo Weevil</em>) atau kumbang palma bertungkai depan panjang (<em>Long Armed Palm Weevil</em>). Kumbang <em>Cyrtotrachelus</em> sp., pertama kali ditemukan merusak dan mematikan tanaman muda atau bibit kelapa yang berumur > 1 tahun, dan kerusakannya mirip dengan kerusakan akibat hama <em>Rhynchophorus</em> spp. pada tanaman muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kumbang yang merusak tanaman kelapa. Survei dilakukan pada lokasi pembibitan kelapa umur 1-3 tahun di Kebun Percobaan Mapanget, Balai Penelitian Tanaman Palma(Balit Palma) di Manado, Sulawesi Utara. Pengamatan lapangan meliputi gejala serangan, populasi larva, pupa dan imago, sedangkan pengamatan laboratorium difokuskan pada ciri morfologi imago. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kumbang yang merusak kelapa di Kebun Percobaan Mapanget, Balit Palma, di Sulawesi Utara adalah kumbang <em>Cyrtotrachelus</em> sp. Kumbang ini pertama kali ditemukan pada tahun 2018 sebagai hama pada tanaman kelapa. Dari 207 tanaman kelapa yang diobsevasi, ternyata 10,63% terserang atau mati akibat serangan <em>Cytrotrachelus</em> sp., hal ini sangatmerugikan bagi petani atau pengusaha kelapa karena hama ini merusak bagian pucuk sehingga tanaman mati. Berdasarkanhasil penelitian ini maka perlu dipelajari lebih lanjut bioekologi dan teknik pengendalian yang sesuai untuk hama <em>Cyrtotrachelus </em>sp.</p>