scholarly journals Single Board Computer Applications as Multi-Server VoIP

Author(s):  
Martono Dwi Atmadja

Telecommunication technology is developing along with information technology and several innovations in several audio and data transmission and reception techniques. Innovation and communication technology are hoped to be able to create efficiencies in regards to time, equipment, and cost. The Public Switched Telephone Network (PSTN) telephone technology has experienced integration towards communication using Internet Protocol (IP) networks, better known as Voice over Internet Protocol (VoIP). VoIP Technology transmits conversations digitally through IP-based networks, such as internet networks, Wide Area Networks (WAN), and Local Area Networks (LAN). However, the VoIP cannot fully replace PSTN due to several weaknesses, such as delay, jitter, packet loss, as well as security and echo. Telephones calls using VoIP technology are executed using terminals in the form of computer devices or existing analogue telephones. The benefit of VoIP is that it can be set in all ethernet and IP addresses. Prefixes can be applied for inter-server placements as inter-building telephone networks without the addition of inefficient new cables on single board computers with Elastix installed. Prefix and non-prefix analysis on servers from single board computers can be tested using QoS for bandwidth, jitter, and packet loss codec. The installation of 6 clients, or 3 simultaneous calls resulted in a packet loss value in the prefix Speex codex of 2.34%. The bandwidth in the prefix PCMU codec has an average value of 82.3Kbps, and a non-prefix value of 79.3Kbps, in accordance to the codec standards in the VoIP. The lowest jitter was found in the non-prefix PCMU codec with an average of 51.05ms, with the highest jitter for the prefix Speex codec being 314.65ms.

2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Hadria Octavia

VoIP ( Voice over Internet Protocol ) is a technology used for communication in the form of IP based voice media over long distances. The concept of a VPN (Virtual Private Network) in this paper makes a client that is on the public network can be connected to a LAN network. To use the VoIP server in the Linux operating system Trixbox,  whereas for the VPN server using ClearOS and X-lite is used as a softphone to make calls to the client. Of testing at 64kbps bandwidth using the G711 codec produces value performance (delay, jitter, and packet loss ) is not good, so that voice data delivered is less clear. Thus the choice of bandwidth for the G.711 codec 512kbps up is the best solution to get the value of the performance (delay, jitter, and packet loss) better . And a choice of 3 Greed (low, medium, high) on setting bandwidth, high is the best option. Because it can produce the best performance for VoIP VPN technology.


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 123-132
Author(s):  
Hendra Supendar ◽  
Yopi Handrianto ◽  
Santoso Setiawan

Abstract   Communication is very important and a success factor of the system at the company. Communication can be done using telephone media and internet media. PT. Interdev Prakarsa has several branches and communication between branches is still done using telephone media, and it is very costly for the company especially since the company is already using internet media in the network. The solution to this problem in this study was designing an internet-based technology as communication between branches, the technology is called Voice over Internet Protocol (VoIP) with an open source operating system and an open source firewall that was Shorewall. Result showed that after installation and testing, this firewall reliable enough to overcome the problem of attack problems from outside. The results of VoIP tightening on service quality found that the application of VoIP did not consume a lot of CPU Benchmarks, i.e. only 0.80 to 1.35 per cent. The bandwidth used is also very small between 86 to 86.8 kbps for incoming calls and 83.4 up to 84.3 kbps for outgoing calls. Communication built between VoIP peripherals has also been tested to run well because the value of delay, jitter and packet loss is included in the good category. Keywords: VoIP, Shorewall, Comunication   Abstrak   Komunikasi pada sebuah perusahaan sangatlah penting, dimana komunikasi menjadi alat ukur keberhasilan sistem di perusahaan tersebut. Komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan media telepon dan media internet. PT. Interdev Prakarsa memiliki beberapa cabang dan komunikasi antar cabang masih dilakukan dengan menggunakan media telepon, dan itu sangatlah menghabiskan cost perusahaan apalagi perusahaan tersebut sudah menggunakan media internet dalam jaringan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mendesain sebuah teknologi yang berbasis jaringan internet sebagai komunikasi antar cabang, teknologi tersebut bernama Voice over Internet Protocol (VoIP) dengan sebuah sistem operasi open source dan sebuah firewall open source yaitu Shorewall dimana setelah dilakukan penginstallan dan pengetesan, firewall ini cukup handal untuk mengatasi masalah masalah serangan dari luar.  Hasil dari pengetasan VoIP terhadap kualitas pelayanan didapatkan bahwa penerapan VoIP tidak banyak menghabiskan Benchmark CPU yaitu hanya 0,80 sampai degan 1.35 persen per call.  Untuk bandwidth yang di pakai juga sangatlah kecil berada di antara 86 sampai dengan 86.8 kbps untuk panggilan masuk dan 83.4 sampai dengan 84.3 kbps untuk panggilan keluar. Komunikasi yang dibangun antar peripheral VoIP pun teruji berjalan dengan baik karena nilai dari delay, jitter dan packet loss termasuk dalam katagori baik.   Kata kunci: VoIP, Shorewall, Komunikasi


2016 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Setiyo Budiyanto ◽  
Hanifah Diana

Pada saat ini teknologi serat optik menjadi media transmisi yang layak diperhitungkan penggunaannya dalam penyediaan akses karena memiliki kapabilitas dan kapasitas  yang  paling  tinggi  dibandingkan  dengan  media  transmisi  lainnya.  Dalam menyediakan akses informasi dengan volume bandwidth yang besar, serat optik memiliki prospek yang menjanjikan. Akses microwave berbasis sistem multiplexing saat ini mulai digantikan perannya dengan akses serat optik berbasis Internet Protocol (IP) yang disebut dengan Metro Ethernet. Aplikasi  Metro  Ethernet  untuk  akses  ke  menara  Base  Station  Transceiver  (BTS) dan  Radio  Network  Connection  (RNC)  operator  selular  merupakan  salah  satu  tawaran yang  diberikan  oleh  jaringan  Metro  Ethernet  saat  ini.  Penggunaan  Ip  clock  sangat dibutuhkan pada Base Transceiver Station (BTS) untuk sinkronisasi jaringan sebagai jam global yang berasal dari jam GPS diakuisisi oleh sejumlah BTS. IP clock didistribusikan ke pengendali serta acuan  berbagai jaringan, dan dari sana ke jaringan perangkat akses, sehingga  terwujud  sinkronisasi  jaringan  komunikasi  konvergensi  antara  BTS  ke  RNC yang melewati Metro E dengan media transmisi Fiber Optik. Pada penelitian ini, penulis menganalisa permasalahan link BTS dengan IP Clock sebagai alarm monitoring dan kaitannya dengan kesesuaian V-lan pada jaringan tersebut. Perhitungan  dan  analisa  Quality  of  Service  (QOS)  dari  penggunaan  fiber  optik  sebagai media  transmisi  yang  melewati  Metro  E  pada  link  antara  BTS  ke  RNC,  dimana parameter-parameter pandukung yang digunakan seperti Delay, Jitter, Packet Loss, untuk memudahkan dalam mengetahui performansinya.Kata Kunci : Fiber Optik, Metro E, BTS, IP Clock, QoS


2021 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 96-100
Author(s):  
Alwalid Nouvatie ◽  
Martono Dwi Atmadja ◽  
Waluyo Waluyo

Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branch exchange). Dalam penelitian ini mengimplementasikan keterhubungan antar server menggunakan single board computer yang di install sistem operasi Elastix yang bertujuan untuk mengimplementasikan prefix untuk antar server dan menggunakan beberapa codec audio. Hasil penelitian telepon menggunakan prefix dan tanpa prefix sebanyak 6 client atau 3 pasng panggilan secara bersamaan nilai packet loss tertinggi pada codec speex dengan prefix sebesar 2,34%. Nilai bandwidth  tertinggi yang digunakan adalah dengan prefix codec PCMU dengan rata-rata 82,3 Kbps dan tanpa prefix 79,3 Kbps. Kata kunci :   Server, VoIP, IP Telphony, Internet telephony, Digital Phone, IP Address, PBX, Codec, Prefix.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
Author(s):  
Irvika Romana ◽  
Gigih Forda Nama ◽  
Hery Dian Septama

Perkembangan Gigabit Ethernet mengalami peningkatan yang cukup pesat. Di Universitas Lampung sendiri telah menggunakan teknologi Gigabit Ethernet sebagai backbone karena mampu mentransmisikan data yang besar serta berkecepatan tinggi. Dengan adanya teknologi Gigabit Ethernet ini, diharapkan peningkatan kualitas intranet yang ada di Universitas Lampung semakin baik kedepannya.Implementasi dari jaringan intranet dengan teknologi Gigabit Ethernet ini perlu diketahui kinerjanya. Pada penelitian ini digunakan metode Design Science Research (DSR) yang memiliki 6 tahapan yaitu identifikasi masalah dan motivasi, menetapkan objek solusi, desain dan pengembangan, demonstrasi, evaluasi, dan pelaporan hasil. Analisa ilmiah ini dilakukan dengan pengukuran terhadap trafik dari jaringan Local Area Netwok (LAN). Parameter yang diukur dan dianalisa adalah bandwidth, delay, jitter, dan packet loss dengan pemberian beban berupa paket data pada TCP dan UDP untuk melihat karakteristik dari jaringan tersebut dengan menggunakan software Jperf dan Wireshark guna melihat baik atau buruknya kualitas dari jaringan intranet Unila. Hasil dari penelitian ini yaitu dapat dikategorikan “Baik” berdasarkan acuan standar ITU-T G.114.Kata kunci: Jperf, Wireshark, Quality of Service, Gigabit Ethernet, DSR, ITU-T G.114.


2019 ◽  
Vol 12 (4) ◽  
pp. 349-353
Author(s):  
Ravindra Luhach ◽  
Chandra K. Jha ◽  
Ashish K. Luhach

Background: Voice over Internet Protocol (VoIP) has emerged as one of the most significant technology in the field of communication and evolved as a substitute to the conventional communication method as the Public Switched Telephone Network (PSTN). Along with the advantages such as scalability and security, VoIP has some threats such as voice quality and interference that must be dealt with. The voice quality in VoIP is degraded when transmitted over a computer network due to delay, jitter and packet loss etc. Packet loss is one of major reasons for the signal quality degradation. Objective: In this research article, Quadrature Mirror Filter Bank (QMF) has been implemented in wireless VoIP system to enhance the quality of the signals transmitted. Results: The performance has been evaluated under varying network conditions of packet loss. Conclusion: Significant improvement has been observed in the quality of VoIP signal.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


2013 ◽  
Vol 10 (9) ◽  
pp. 2027-2035
Author(s):  
Rendy Munadi ◽  
Iman Hedi Santoso ◽  
Asep Mulyana

The VoIP Campus implementation is to make the existing VoIP technology become more beneficial for campus stake holder. This VoIP on Campus (VoC) technology make use of a web server, facilitating users to carry out VoIP registration, get and changing account, and also to see others who have register and active in this VoIP network. Basically, this VoC infrastructure uses asterisk as VoIP server and playVoIP as web server interface, those programs included in a server computer. Furthermore, the server interconnected with several servers, such as, PBX, SMS gateway, ENUM server, softphone and smartphone. At this moment, VoC network serve locally, but next time it will be developed so that it could be served in public network, and further VoC network could be connected to VoIP Rakyat, the biggest VoIP network in Indonesia. In this research, VoC network have been tested for several QoS parameters, such as throughput, delay, jitter, packet loss, and MOS. Average value for each parameter, are : 27 kbps throughput, 20.08 ms delay, 3.54 ms jitter, 0.08% packet loss, and 3.3 MOS. Those results  indicates that VoC network have a good performance.  


2018 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 85-90
Author(s):  
Muhamad Fahri ◽  
Andrew Fiade ◽  
Hendra Bayu Suseno

ABSTRAK Keterbatasan LAN melahirkan sebuah teknologi VLAN yang memungkinkan adanya konfigurasi dari suatu jaringan komputer secara virtual (virtualisasi). Proses mencocokkan fleksibilitas virtualisasi server sulit dilakukan dengan switch tradisional, sebab logika kontrol untuk setiap switch terletak dalam logika switching yang sama. Software Defined Network (SDN) memisahkan control plane dari forwarding hardware. Migrasi logic control yang digunakan pada perangkat yang terintegrasi (misalnya switch ethernet) menjadi mudah diakses dan secara logis jaringan menjadi terpusat dalam hal pengendalian. Pada penelitian ini dilakukan simulasi jaringan VLAN menggunakan Pox controller sehingga dapat mengetahui hasil evaluasi jaringan VLAN menggunakan pox controller. Berdasarkan fase simulation, konfigurasi jaringan VLAN lebih ditekankan pada controller. Berdasarkan hasil pengujian nilai rata-rata jitter, pada jaringan VLAN menggunakan 2 buah switch nilai rata-rata Jitter sebesar 0,009 ms. Nilai rata-rata jitter tersebut lebih kecil dari nilai rata-rata jitter pada jaringan VLAN yang menggunakan 3 buah switch yaitu sebesar 0,027 ms. Sedangkan hasil pengujian nilai rata-rata packet loss memiliki nilai yang sama, yaitu 0%. Nilai rata-rata packet loss tersebut menunjukkan bahwa kedua skenario tersebut tidak terjadi kehilangan paket.  ABSTRACT Limitations of the LAN gave birth to a VLAN technology that allows the configuration of a virtual computer network (virtualization). The process of matching server virtualisation flexibility is difficult with traditional switches, since the control logic for each switch lies in the same switching logic. Software Defined Network (SDN) separates the control plane from hardware forwarding. The migration logic controls used on integrated devices (eg ethernet switches) are easily accessible and logically the network becomes centralized in terms of control. In this research VLAN network simulation using Pox controller so that can know result of evaluation of VLAN network using pox controller. Based on the simulation phase, VLAN network configuration is more emphasized on the controller. Based on the results of testing the average value of Jitter, on the VLAN network using 2 pieces of the average value of Jitter value of 0.009 ms. The average value of Jitter is smaller than the average value of Jitter on a VLAN network using 3 switches of 0.027 ms. While the test results the average value of Packet Loss has the same value, ie 0%. The average value of Packet Loss indicates that both scenarios do not occur Packet Loss. How to Cite : Fahri, M. Fiade, A. Suseno, H.B.  (2017). SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN POX CONTROLLER. Jurnal Teknik Informatika, 10(1), 85-90. doi:10.15408/jti.v10i1.6821Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jti.v10i1.6821


2016 ◽  
Vol 15 (01) ◽  
pp. 17-26
Author(s):  
Suryo Aji Tanoyo ◽  
Eva Yovita Dwi Utami ◽  
Eva Yovita Dwi Utami

Jaringan komputer yang diimplementasikan di dalam suatu perkantoran yang lebih banyak dimanfaatkan untuk layanan data dapat dioptimalkan dengan penambahan layanan voice berbasis IP. Voice over Internet Protocol (VoIP) menghemat resource jaringan dibandingkan dengan PSTN (Public Switched telephone Network). Namun demikian implementasi VoIP harus memperhatikan kualitas layanan atau Qualitiy of Service (QoS). Parameter kualitas layanan VoIP antara lain throughput, delay, jitter, dan packet loss. Teknologi VoIP telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai macam protocol seperti SIP, H.323, MGCP dan codec seperti G.711, G.723.1, G.726, G.728, G.729 dengantujuan untuk memperbaiki kualitas layanan VoIP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja QoS dengan membandingkan variasi codec G.711, G.723.1 dan G.726 pada sebuah rancangan jaringan VoIP berbasis SIP di gedung FEB-UKSW, dengan parameter QoS adalah Throughput, delay, packet loss, jitter. Komunikasi VoIP yang dilakukan terdiri atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal mencakup simulasi komunikasi hardphone ke PC. Komunikasi eksternal mencakup simulasi hardphone ke PC eksternal. Dari hasil penelitian, secara umum didapatkan bahwa codec G.711 memiliki kualitas paling baik untuk simulasi komunikasi internal ataupun eksternal dengan menghasilkan rata-rata delay, jitter, packet loss paling rendah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document