For Immediate Occupancy:

2015 ◽  
pp. 29-62
Author(s):  
CHRISTOPHER J. ELLIS ◽  
JAMES R. KERON ◽  
JOHN MENZIES ◽  
STEPHEN G. MONCKTON ◽  
ANDREW STEWART
Keyword(s):  
2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
Ramdhan Taufik ◽  
Erma Desmaliana ◽  
Amatulhay Pribadi

ABSTRAKKondisi geografis Indonesia memiliki struktur tektonik kompleks. Kondisi ini membuat perencanaan rumah tinggal 2 (dua) lantai membutuhkan pertimbangan khusus dari segi kekuatan dan kekakuan. Penggunaan material kayu sebagai bahan konstruksi di Indonesia masih jarang digunakan. Kayu glulam adalah suatu produk kayu rekayasa yang dibuat dari beberapa bilah kayu yang direkatkan dengan arah sejajar serat menggunakan perekat berupa lem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon struktur pada rumah tinggal menggunakan material kayu glulam dan solid dengan bantuan program ETABS 2016. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai periode struktur, gaya geser dasar, dan simpangan antar lantai antara seluruh model menunjukan hasil yang berbeda, perbedaan diakibatkan dari hasil konversi berat jenis dan modulus of elastisity berdasarkan BS EN 1194:1999. Berdasarkan analisis non-linier pushover didapatkan bahwa kayu glulam Nyatoh (kayu kelas III) berada pada level pada kinerja B to IO (Immediate Occupancy), dimana hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan kayu solid Bangkirai (kayu kelas I).Kata Kunci: rumah tinggal, kayu glulam, non-linier pushover ABSTRACTGeographical condition of Indonesia has a complex tectonic structure. These conditions create  2-storyhome-planning that require special consideration in terms of strength and rigidity. The use of wood as a construction material in Indonesia is still rarely used. Glulam wood is a wood products engineering made from wooden slats several glued with the direction of the parallel fibers using adhesives. This research aims to identify the structure of the response at home using basic material glulam and solid wood with the help of ETABS 2016 programs. Based on the analysis that has been done, obtained the value of the structure periode, base shear force, and interstory drift between all models show different results, the difference is due to the results of specific gravity conversion and modulus of elasticity base on BS EN 1194:1999. Based on non-linear pushover analysis, it shows that Nyatoh glulam wood (class III wood) was at the level of the B to IO (Immediate Occupancy) performance, where the results were not much different from Bangkirai solid wood (class I wood).Keywords: home livingstructure, glulam wood, non-linear pushover


2018 ◽  
Author(s):  
Siamak Sattar ◽  
Therese McAllister ◽  
Katherine Johnson ◽  
Christopher Clavin ◽  
Christopher Segura ◽  
...  

CIVED ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Lisyana Junelin Restu ◽  
Eka Juliafad ◽  
Fajri Yusmar

AbstractInpres market block IV Pasar Raya Padang is not designed as a shelter building, but is designated as a vertical evacuation site when a tsunami occurs. This study aims to evaluate the structural performance of Inpress market block IV zone B. The method used for this research is the pushover analysis method. According to FEMA P-646/2019, vertical evacuation refuge structures are included in tsunami risk category IV, based on the risk category the maximum performance level is at the Immediate Occupancy (IO). For loads on buildings, refer to SNI 1727:2020 and SNI 1726:2019 for earthquake loads. For the calculation of the capacity of concrete structural elements, refer to SNI 2847:2019. Structural analysis was carried out using the SAP2000 version 16. After analysis, based on performance points, drift ratio that occur due to earthquake loading in X-direction and Y-direction are 0,05875% and 0,0067%. The maximum total drift that occurs is smaller than that required by ATC-40 for the Immediate Occupancy performance level, which is 1%. Thus, the structure performance level is Immediate Occupancy. This means that the Inpress market block IV building is still strong enough against earthquake loads.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 104-109
Author(s):  
Junaidin Aswar

      Quest Hotel yang terletak di Yogyakarta merupakan bangunan tempat tinggal yang di peruntukan untuk para pengunjung wisata maupun orang-orang yang punya kepentingan lain yang datang di Yogyakarta, bangunan ini merupakan bangunan bertingkat 10 lantai serta memiliki ketinggian 33,45 m. Sebuah struktur bangunan harus direncanakan sesuai dengan kaidah-kaidah perencanaan yang berlaku, sehingga dampak yang disebabkan oleh gempa dapat menahan guncangan yang telah direncanakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai gaya lateral maksimal serta displacement yang terjadi pada gedung dan bagaimana level kinerja berdasarkan metode FEMA 356. Besarnya  gaya lateral maksimum pada arah x = 8034,753 kN pada step 9 dengan displacement sebesar -0,042530 m dan pada arah y gaya lateral maksimum = 7055,847 kN pada step 7 dengan displacement sebesar -0,066046 m. Hal ini menunjukan bahwa struktur gedung lebih kuat menahan gaya lateral dari arah-x dibandingkan dari arah-y. Berdasarkan hasil perhitungan analisis static non-linier, dari nilai target perpindahan maka diperoleh nilai drift aktual arah-x = 0,00484 (0,484%) dan nilai drift actual arah-y = 0,00773 (0,73%). Hal ini menunjukkan bahwa bangunan tidak mengalami kerusakan komponen struktur. Kekuatan dan kekakuan gedung masih hampir sama dengan kondisi sebelum struktur dilanda gempa,  pada keadaan ini gedung yang ditinjau adalah termasuk  pada level kinerja Immediate Occupancy (IO). Kata Kunci: Displacement, FEMA 356, Pushover, Quest Hotel.


2015 ◽  
Vol 74 (1) ◽  
Author(s):  
Wong Jing Ying ◽  
Abdul Kadir Marsono ◽  
Masine Md. Tap ◽  
Chun-Chieh Yip

The paper presents a pseudo-dynamic cyclic load test to evaluate the structural performance of innovative prefabricated hybrid Industrialised Building System (IBS) subjected to earthquake-induced ground motions. Two beams, three columns and six wall panels with scale of 1:5 were casted using concrete grade 30. Steel bars with diameters of 6 mm and 1.5 mm were used as main reinforcement and links, respectively. The frame was set-up and tested in two reversal directions of cyclic lateral loads in the structural laboratory. Eight Linear Variable Displacement Transducers (LVDTs) and seven strain gauges were instrumented in the model to record deflections and strains. This experiment was conducted in displacement-controlled mode. Four cycles of loads were applied corresponding to the initial targeted lateral displacement to obtain hysteresis curve. The structural performance was assessed using structural seismic demand parameters such as story displacement, displacement ductility and energy dissipation. Three structural performance levels that were Immediate Occupancy (IO), Life Safety (LS) and Collapse Prevention (CP) were assessed with compliance of FEMA 356. Structural behaviour, localised stressed and failed components were checked and recorded. The experimental results were presented in load-displacement of the system, mapped crack patterns, and development of capacity curve. Damage ranking were proposed based on degree of damage of scaled 1:5 of SMART IBS frame. 


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 17-29 ◽  
Author(s):  
Amit Shiuly

Kolkata, capital of West Bengal, India, is presently congested with moderate to high rise buildings, and may undergo damage during future earthquakes due to the amplification of seismic waves by the soft alluvial soil. Further, most of the buildings are open ground storey (OGS), which is very vulnerable to earthquakes. Therefore, in the present study, the performance of some typical G+1, G+4 and G+9 storied buildings are analyzed using the available site-specific time history of the city by non-linear time history analysis (NLTHA). The analysis has been carried out for maximum considerable earthquake (MCE) and design basis earthquake (DBE) by both considering the stiffness of the infill wall (WI) and without considering stiffness of infill wall (WOI). The result signifies that, in almost all locations, the percentage of roof displacements obtained by site specific time history are more than the Indian codal compatible time history for both WI and WOI. Thus, performance will not be satisfactory for the buildings which are designed according to the Indian seismic code. The present study also corroborates that for almost all the buildings, the ground storey drift remains below immediate occupancy (IO) level during DBE and it varies IO to life safety (LS) level during MCE. However, all the storey drift are below Collapse Prevention (CP) limit. It is to be mentioned that for all the buildings the inter storey drift is higher than the Indian codal (IS-1893 (Part 1):2016) permissible limit (0.4%) during both DBE and MCE. However, the storey drifts result for WI buildings are comparatively lower than WOI buildings which are due to addition of stiffness of infill in each floor and fundamental modal spectral acceleration is lower.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 115
Author(s):  
Richard Geraldi ◽  
Daniel Christianto ◽  
Hadi Pranata

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, salah satunya adalah korban jiwa dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, diperlukannya suatu bangunan tahan gempa untuk mengurangi kerugian yang dapat terjadi. Perencanaan gempa yang umum digunakan saat ini adalah perencanaan berbasis gaya, dimana respons struktur terhadap gempa dianalisis pada kondisi elastis. Namun, pada kondisi sebenarnya struktur akan mengalami kondisi inelastis ketika terkena gempa. Untuk mengatasi kekurangan itu, berkembanglah perencanaan berbasis perpindahan dimana gaya gempa desain ditentukan berdasarkan perpindahan maksimum yang diizinkan pada kondisi inelastik dan kinerja minimum yang diharapkan dari suatu gedung berdasarkan fungsinya. Peraturan gempa yang ada saat ini menggunakan perencanaan berbasis gaya sehingga diperlukan evaluasi terhadap bangunan untuk memastikan kinerjanya pada tingkat minimum yang diizinkan. Untuk menganalisis bangunan pada kondisi inelastik, digunakan analisis pushover dan Direct Displacement Based Design yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi bangunan yang sebenarnya. Tingkat kinerja dari struktur bangunan yang didesain berdasarkan SNI 1726:2012 dievaluasi dengan menggunakan metode kapasitas spektrum yang diatur dalam ATC-40 dan FEMA 440 serta metode koefisien perpindahan yang diatur dalam FEMA 356 dan FEMA 440. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa bangunan yang didesain dengan SNI 1726:2012 ini memiliki tinkat kinerja Immediate Occupancy yang berarti bahwa bangunan ini memenuhi tingkat kinerja minimum yang ditetapkan, yaitu life safety.


Konstruksia ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 144
Author(s):  
Andina Prima Putri ◽  
Reza Ranjani Yazid

Candi Siwa merupakan salah satu candi yang terdapat di kompleks Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Candi Siwa mengalami kerusakan akibat gempa pada tahun 2006, setelahnya dilakukan kegiatan rehabilitasi pada Candi Siwa berupa perkuatan kolom, balok dan pelat beton bertulang. Adanya perkuatan yang diberikan pada Candi Siwa, maka perlu diketahui bagaimana kekuatan struktur tersebut apabila diberi beban gempa. Pada penelitian ini menggunakan analisis response spectrum dan analisis time history. Pembebanan yang diberikan dalam analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan SNI 1727:2013. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program bantu, didapatkan nilai base shear adalah 38213,296 ton. Displacement arah X terbesar terjadi pada Undak IV sebesar 39,54 mm dan displacement terbesar arah Y terjadi pada Undak IV sebesar 25,6 mm. Nilai drift maksimum yang terjadi pada Candi Siwa, pada arah X sebesar 0,00459 m pada Kaki I, sedangkan pada arah Y sebesar 0,00551 m terjadi pada Kaki I. Untuk level kinerja struktur Candi Siwa berdasarkan nilai drift ratio pada arah X dan arah Y masing-masing bernilai 0,0011 m dan 0,0007 m, nilai tersebut masuk ke dalam kategori Immediate Occupancy, yaitu kinerja yang umum digunakan dengan tingkat kerusakan yang sangat minim, risiko korban jiwa manusia yang sangat kecil, dan bangunan diharapkan mampu digunakan kembali.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 98
Author(s):  
Ilham Ilham

ABSTRAKPenggunaan bresing tahan tekuk dapat menjadi solusi atas kebutuhan struktur tahan gempa di Indonesia. Disipasi energi pada elemen bresing tahan tekuk dilakukan melalui kinerja plastifikasi bagian inti bresing akibat beban tarik dan tekan. Penelitian ini berisi kajian kinerja dari bangunan rangka baja beraturan dengan bresing tahan tekuk (BRB) dengan variasi level ketinggian lantai yaitu 3 lantai, 8 lantai dan 15 lantai. Analisis struktur 3D dilakukan dengan dua prosedur analisis yaitu modal pushover dan nonlinear time history pada program ETABS. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan elemen BRB sangat mempengaruhi kinerja struktur, yang terlihat dari pola drift yang terjadi. Untuk struktur beraturan dengan berbagai ketinggian, tingkat kinerja struktur dengan BRB cukup baik, yaitu Immediate Occupancy (IO) akibat beban gempa rencana. Plastifikasi hanya terjadi pada BRB, dan kelelehan pada balok mulai terbentuk sampai mekanisme keruntuhan terjadi. Hasil modal pushover dengan nonlinear time history pada bangunan 15 lantai yang cukup mirip menunjukkan bahwa modal pushover dapat digunakan untuk memprediksi kinerja struktur BRB yang beraturan.Kata kunci: kinerja struktur, bresing tahan tekuk, immediate occupancy, modal pushover, nonlinear time history ABSTRACTBuckling restrained braces (BRB) can be an alternative solution for earthquake resistant steel structure in Indonesia. The energy dissipation for buckling restrained elements is conducted through yielding of the core due to tension or compression forces. This study presents an evaluation of the structural performance of steel structures with BRB varying in heights, 3-story, 8-story and 15-story. The 3D structural analysis was carried out with ETABS software using 2 methods, Modal Pushover and Nonlinear Time History. The results shows that the selection of BRB elements greatly affected the structural performance, showed by the drift pattern. For regular structures with variation in heights, structures with BRB behaved satisfactory under the design load with the performance level of Immediate Occupancy (IO). Yielding was limited to BRB members, and afterwards the yielding occurred on beams until collapse. The results of modal pushover and time history analysis for 15-story structure are similar, thus modal pushover can be used to predict the performance of regular structural system with BRB.Keywords: structural performance, buckling restrained brace, immediate occupancy, modal pushover analysis, nonlinear time history analysis


2019 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 87
Author(s):  
Arnie Widyaningrum ◽  
Yanuar Haryanto

Dalam rangka meningkatkan pelayanan bidang kependudukan, kabupaten Purbalingga membangun gedung baru Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Dengan fungsi sebagai perkantoran, gedung dua lantai ini termasuk bangunan dengan kategori resiko II yang menurut peraturan harus memiliki level kinerja minimal LS (Life Safety) untuk kala ulang gempa 500 tahun. Kajian ini bertujuan untuk menentukan kinerja gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Purbalingga. Kajian dilakukan menggunakan analisis pushover yang merupakan teknik yang populer oleh karena kemudahaanya, yang banyak digunakan untuk mengevaluasi baik bangunan baru maupun lama. Hasil kajian menunjukkan pada saat tercapai titik kinerja, diperoleh gaya geser dasar sebesar 609510,9 kg dan 687598,1 kg masing-masing pada sumbu X dan sumbu Y. Rasio simpangan yang terjadi masing-masing adalah 0,71% pada sumbu X dan 0,85% pada sumbu Y. Nilai keduanya kurang dari 1% yang menandakan bahwa kinerja struktur gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Purbalingga ini berada pada level IO (Immediate Occupancy) dimana tidak terdapat kerusakan yang berarti pada struktur, kekuatan dan kekakuannya kira-kira hampir sama dengan kondisi sebelum gempa. Komponen nonstruktur masih berada ditempatnya dan sebagian besar masih berfungsi jika utilitasnya tersedia. Gedung dapat tetap berfungsi dan tidak terganggu dengan masalah perbaikan. Dapat disimpulkan bahwa perancangan gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten Purbalingga telah memenuhi kaidah kegempaan


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document