scholarly journals MEMFASILITASI PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK MELALUI PRAKTIK LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IPS1 DI SMAN 10 TERNATE

Author(s):  
Rusmini Noh ◽  
Endang Purwati ◽  
Nurmaya Papuangan
Keyword(s):  

Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat best-practices implementasi lesson study dalam memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada peserta pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Metode: Studi deskriptif kualitatif ini dilakukan di SMAN 10 Ternate selama bulan Agustus-November 2021 dengan melibatkan subyek sebanyak 36 siswa kelas X IPS1. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi, rekaman proses pembelajaran, dan catatan harian peneliti yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Temuan: hasil penelitian menunjukkan bahwa lesson study mampu memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui setiap implementasi pada tahapan designing, action, and reflection. Kesimpulan: Lesson study sebagai model peningkatan kompetensi guru melalui pengkajian praktik pembelajaran memberi kontribusi positif bagi guru dan peserta didik di kelas X IPS1 pada mata pelajaran Ekonomi. Lesson study memberi ruang kepada guru untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam melakukan perubahan dan perbaikan. Sementara bagi peserta didik, lesson study memberi ruang hak belajar untuk difasilitasi mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hasil penelitian ini menjadi rekomendasi bagi perbaikan kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Atas di Kota Ternate, khususnya pada mata pelajaran IPS.

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-35
Author(s):  
CUCU SUWANDANA

Tujuan dari penulisan best practices ini adalah untuk mengatasi masalah ketidakefektifan manajemen sekolah dengan  melaksanakan model manajemen sekolah yang menekankan pada pelayanan yang Peduli dan Telaten serta memberikan Sugesti dan memelihara Tradisi, yang kemudian penulis menyebutnya dengan Manajemen Layanan Pelet Sutera (selanjutnya disingkat ML-Pelet Sutra). Pelet akronim dari Peduli dan telaten, Peduli berarti peduli atas dasar energi kesadaran dan kasih sayang. Sutra akronim dari sugesti, tradisi. Sugesti berarti saran, anjuran, pengaruh yang dapat menggerakkan orang dan sebagainya. Dalam kaitan ini sugesti diterapkan untuk memberikan pengertian, pemahaman dan pencerahan kepada guru dan karyawan, peserta didik, dan masyarakat warga sekolah di SMPN 2 Talegong untuk bersama-sama berusaha meningkatkan prestasi sekolah. Tradisi adalah adat kebiasaan turun-menurun (dari nenek-moyang) yang masih dijalankan di masyarakat; Tradisi juga berarti penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar. Metode penulisannya dengan cara mendeskripsikan apa yang telah dilakukan selama menjalankan ML-Pelet Sutera, mulai dari dilaksanakan program semangat pagi, program embun pagi, program “DUTA Mengaji”, program lesson study, program “SABER PUNGLI”(Sabtu Bersih Pungut Limbah), program salat berjamaah dan salat duha bersama, kegiatan IHT (In House Training) atau Workshoop, program supervisi pembelajaran,  pengembangan kewirausahaan melalui penanaman pohon lada hasil susup batang dengan pohon melada, sampai dengan program pembelajaran budaya pemanfaatan bahan baku bambu yang biasanya hanya menjadi kayu bakar  menjadi sesuatu yang bernilai artistik. Hasil yang dicapai setelah dilaksanakan ML-Pelet Sutera di SMPN 2 Talegong, di antaranya adalah bertambahnya Sarpras dan fasilitas, Terbangunnya ketertiban dan kedisiplinan dilandasi semangat kebersamaan, Kekeluargaan dan semangat berprestasi di kalangan guru dan siswa, Meningkatnya kepercayaan, Kepedulian dan partisipasi masyarakat, Meningkatnya profesionalitas guru/karyawan dan hal ini berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar peserta didik di sekolah, yang pada ujungnya meningkatnya pretasi sekolah.


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 174
Author(s):  
Sugiarti FKIPUMM ◽  
Purwati Anggraini ◽  
Ekarini Ekarini Saraswati

ABSTRAKTujuan lesson study ini (1) mendeskripsikan penerapan lesson study untuk meningkatkan soft skill mahasiswa dalam mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas, (2) peningkatan kemandirian cara belajar mahasiswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas, (3) peningkatan proses pembelajaran yang mengakomodasi kepentingan mahasiswa yang bervariasi, (4) Peningkatan iklim belajar yang kondusif bagi mahasiswa dengan cara asah, asih dan asuh, (5) mengungkapkan praktik baik  (best practices) yang dilakukan dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.Lesson study dilaksanakan di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada matakuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai 2 Juni 2014-13 Juni 2014. Satu siklus lesson study terdiri atas perencanaan (plan), tindakan (do), dan refleksi (see). Pembelajaran ini dibagi dalam empat siklus. Mahasiswa yang menempuh matakuliah PTK terlibat dalam kegiatan lesson study sebagai subjek pembelajaran. Target akhir dalam pembelajaran ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan keterampilannya dalam menyusun proposal PTK.Hasil yang dicapai adalah (1) lesson study dilakukan dengan model pembelajaran cooperatif learning untuk meningkatkan soft skill mmahasiswa, (2) kemandirian belajar mahasiswa dapat terlihat dalam sesi diskusi dan ada proses saling asah, asih, dan asuh, (3) mahasiswa lebih bersemangat dan berkonsentrasi dengan adanya pengisian lembar kerja mahasiswa pada setiap proses pembelajaran dan adanya pendekatan khusus dari dosen pengampu mata kuliah, (4) ada proses saling asah, asih, dan asuh dalam proses pembelajaran, (5) ada proses menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama-sama oleh tim pengajar, saling memberi koreksi antar kolega, dan proses evaluasi pembelajaran yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Kata kunci: lesson study, soft skill, PTK. ABSTRACTThe purpose of lesson study is (1) describe the application of lesson study to improve the soft skills of students in the subject of a Class Action Research, (2) increase the independence of the way of student learning well beyond the classroom and in the classroom, (3) improvement of the learning process that accommodates the interests of students varied, (4) Improved climate conducive to student learning by way of sharpening, and foster compassion, (5) reveal good practices (best practices) carried lecturers and students during the learning process.Lesson study conducted in Prodi Language and Literature Indonesia in the course of classroom action research (PTK) from 2 June 2014-13 June 2014. One lesson study cycle consists of planning (plan), action (do) and reflection (see). Learning is divided into four cycles. Students who take a course PTK engage in lesson study as a subject of learning. The final target in this study is the students can improve their skills in preparing proposals PTK.The results achieved are: (1) lesson study conducted by the learning model cooperative learning to improve soft skills mmahasiswa, (2) independence of student learning can be seen in the discussion session and a process of mutual grindstones, compassion, and custody, (3) students more excited and concentrate with the charging worksheets students at all learning process and the particular approach of the lecturer of the course, (4) a process of mutual grindstones, compassionate, and foster the learning process, (5) there is the process of planning the learning jointly by teaching team, giving each correction among colleagues, and learning evaluation process involving faculty and students. Keywords: lesson study, soft skills, Classroom Action Research


2015 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Sri Wahyuni ◽  
Roro Eko Susetyorini ◽  
Roimil Latifa
Keyword(s):  

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendiskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui kegiatan lesson study  serta menemukan Best Practices pembelajaran melalui pelaksanaan lesson study. Metode penelitian ini adalah diskriptif dengan menerapkan  lesson study dengan langkah Plan-Do-See (4 Siklus). Lesson Study dilakukan oleh kelompok dosen Prodi Pendidikan Biologi UMM, pada matakuliah Mikrotehnik dan Embriologi dengan menerapkan pembelajaran proyek dan Two Stay Three Stray pada mahasiswa Semester VI Angkatan 2011. Subyek penelitian mahasiswa program studi pendidikan biologi sem  VI yang berjumlah 30 orang pada tahun ajaran 2013-2014 yang menempuh matakuliah mikroteknik dan embriologi. Parameter kemampuan berfikir kritis meliputi:kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy) presisi (precision), relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang (breadth) kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty)tetap, kelengkapan informasi information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang dikemukakan (implication).Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan pembelajaran proyek pada matakuliah Mikroteknik dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis sebesar 18,5%. Sedangkan penerapan pembelajaran Two Stay Three Stray pada matakuliah Embriologi dapat meningkatkan berfikir kritis sebesar 15%. Best practices Kegiatan Lesson Study di Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang adalah adanya kekompakan dan semangat kerja tim dosen dan mahasiswa dalam pemecahan masalah pada matakuliah Mikroteknik dan Embriologi, serta adanya perubahan paradigma pada diri dosen dari teaching menjadi learning. Kata kunci: Lesson study, Kemampuan berfikir kritis, Pembelajaran inovatif  (Pembelajaran Proyek, Two Stay-Two Stray)


2016 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 400 ◽  
Author(s):  
Poncojari Wahyono ◽  
Fuad Jaya Miharja ◽  
Iin Hindun ◽  
FKIP Muizzudin

Lesson study merupakan pembinaan profesi melalui pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolegial kolaboratif dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hasil akhir yang diharapkan dalam pembelajaran adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Mata kuliah genetika lanjut bertujuan agar mahasiswa mampu menganalisis materi genetik, sintesa protein, hereditas pada manusia, mutasi, genetika populasi dalam pendekatan molekuler, terampil membuat contoh, model serta mendemonstrasikan model simulasi karakter, proses kerja materi genetik dan mutasi. Proses pembelajaran pada mata kuliah genetika lanjut dilakukan dengan menggunakan diskusi kelompok. Penerapan pendekatan molekuler dalam pembelajaran genetika lanjut bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata terhadap konsep genetika yang bersifat abstrak, sehingga mahasiswa mampu berpikir hingga tingkat yang paling kecil. Kendala yang sering muncul dalam pembelajaran adalah masih rendahnya minat baca mahasiswa. Hal ini tampak dari kecenderungan mahasiswa merujuk hanya pada satu sumber bacaan yang berbahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh dari implementasi lesson study ini adalah meningkatnya hasil belajar kognitif mahasiswa menjadi 80.91% dengan keterlaksanaan lessonstudy sebesar 91.04%, serta terciptanya karya tulis ilmiah oleh mahasiswa sebagai best-practices pembelajaran implementasi lesson study pada mata kuliah genetika lanjut.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 36-46
Author(s):  
CUCU SUWANDANA

Tujuan penulisan best practices ini adalah untuk mendongkrak profesionalisme guru melalui model alternatif pelatihan yang menawarkan model in-service training yang lebih fokus pada upaya pemberdayaan guru sesuai dengan kapasitas serta permasalahan yang dihadapi masing-masing, model tersebut adalah lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS). Hal ini dilakukan  karena pelatihan yang selama ini berjalan tidak efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMPN 2 Talegong. Adapun hasil yang dicapai adalah: 1) inovasi dalam perencanaan pembel.   Oleh karena itu Lesson Study Berbasis Sekolah (LSBS) adalah solusi terbaik untuk meningkatkan profesionalisme guru, dengan tahapan kegiatannya adalah:  1) tahap Pra-Leson Study yang terdiri dari pembekalan, membentuk kelompok guru, menyusun jadwal, menetapkan guru model; 2) tahap pelaksanaan Lesoon Study, terdiri dari, perencanaan (plan), Pelaksanaan (Do), Refleksi (See) dan dilanjutkan  dengan  tahapan tindak lanjut. ajaran; 2) inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran; 3) inovasi dalam evaluasi pembelajaran; 4) inovasi dalam kepengawasan pembelajaran. Selain itu pelalsanaan LSBS juga berdampak baik terhadap peningkatan profesionalisme guru (kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial), dan budaya sekolah (terbangunnya komunitas belajar di lingkungan sekolah, meningkatnya publikasi ilmiah, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, dan tercapainya sasaran kinerja ASN).  


Author(s):  
Rusman ◽  
Lukman

Applying a new curriculum, namely implementation of 2013 Curriculum at schools has been commenced in July 2013. The implementation of the curriculum is expected to give a push to an increasing quality of managing and processing educational efforts towards betterments at every unit of learning and education. Backgrounded by application of the curiculum, the present study is geard to reveal problematic aspects dealing with a query of “How do vocational school teachers respond to implementation of 2013 curriculum in Bandung city viewed from the activity of planning, implementing, and evaluating the curriculum?” and “What best practices are applicably implementable in terms of planning, implementing, and evaluating the curriculum done by vocational school teachers in Bandung city?” Results of the study indicate that school teachers’ response to the implementation of 2013 curriculum falls into the category of positive. As of the activity of planning, it falls into the category of very positive while the activities of planning and evaluating the curriculum, they fall into the category of positive. There exists several “best practices” worth applying in terms of planning, implementing and evaluating the 2013 curiculum by the vocational schoolteachers in Bandung city. The best practices include activities of “sharing”, “in house training”, “lesson study, SWOT analysis and "modelling peer teaching" through their implementation at MGMP or MGMPS.


2020 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 67-89
Author(s):  
Fitria Carli Wiseza

Tujuan lesson study ini (1) Mendeskripsikan penerapan lesson study untuk meningkatkan soft skill mahasiswa dalam mata kuliah Pembelajaran IPS, (2) Peningkatan kemandirian cara belajar mahasiswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas,(3)Peningkatan proses pembelajaran yang mengakomodasi kepentingan mahasiswa yang bervariasi,(4)Peningkatan iklim belajar yang kondusif bagi mahasiswa dengan cara asah, asih dan asuh,(5)mengungkapkan praktik baik (best practices) yang dilakukan dosen dan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Lesson study dilaksanakan di Prodi Pendidikan pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah (PGMI) pada matakuliah pembelajaran IPS Semester V kelas B 5-21 November 2019. Satu siklus lesson study terdiri atas perencanaan (plan), tindakan (do), dan refleksi (see). Pembelajaran ini dibagi dalam empat siklus. Mahasiswa yang menempuh matakuliah pembelajaran IPS terlibat dalam kegiatan lesson study sebagai subjek pembelajaran. Target akhir dalam pembelajaran ini adalah mahasiswa dapat meningkatkan keterampilannya dalam membuat video pembelajaran secara mandiri dimana sebagai guru dan siswa kelompok permasing-masing mahasiswa. Hasil yang dicapai adalah (1) Lesson study dilakukan dengan model pembelajaran cooperatif learning untuk meningkatkan soft skill mahasiswa, (2) Kemandirian belajar mahasiswa dapat terlihat dalam sesi diskusi dan ada proses saling asah, asih, dan asuh serta hasil pembuata video pembelajaran secara mandiri (3) Mahasiswa lebih bersemangat dan berkonsentrasi dengan adanya pengisian lembar kerja mahasiswa pada setiap proses pembelajaran dan adanya pendekatan khusus dari dosen pengampu mata kuliah, (4) Ada proses saling asah, asih, dan asuh dalam proses pembelajaran, (5) Ada proses menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama-sama oleh tim pengajar, saling memberi koreksi antar kolega, dan proses evaluasi pembelajaran yang melibatkan dosen dan mahasiswa.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 385-399
Author(s):  
Imelda Mallipa ◽  
Riana Murianty

Conducting a study to find the best practices in teaching a topic through lesson study procedures provided insight about what to do in planning a lesson and how students learn in a set context. The present study offered strategies in teaching passive voice and explanations about how to deal with some problems in teaching this problematic topic. This study was conducted by following the steps of lesson study and obtained the data from pretest, the notes taken in planning, doing and reflecting. The participants were 40 English Education students at Universitas Papua. The results showed that the possible strategy in teaching passive voice was using text to discuss grammar. Before deciding to use a text, teachers should check the knowledge of students in grammar and students’ prior knowledge of topic in text. In teaching process, drawing students’ attention to the grammatical contsructions, the agent or the recipient of the action should be done after discussing the main idea and information in text in order to understand and use grammar in context. Keywords: Teaching Instructions, Lesson Study, Passive Voice


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
Rose Fitria Lutfiana ◽  
M Mansur Ibrahim ◽  
Saputra Tri Kurniawan

ABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public IssuesABSTRAK Lesson study  ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas pembelajaran secara sistematis dan kolaboratif antara guru dan dosen; (2) membangun pengetahuan pedagogis antara guru dan dosen; (3) melakukan sosialisasi dan memperkuat kegiatan lesson study berbasis sekolah; (4) memberikan pelatihan kepada guru mata pelajaran PPKn di MTs Negeri Batu; (5) pelaksanaan kegiatan lesson study mata pelajaran PPKn; (6) mendeskripsikan pendapat-pendapat guru model, tim guru lesson study, tim pendamping lesson study terhadap pelaksanaan lesson study; (7) menyusun best practices pembelajaran mata pelajaran PPKn dengan kegiatan lesson study; dan (8) meningkatkan critical thinking peserta didik melalui model controversial public issues. Lesson Study yang digunakan menggunakan empat siklus yang masing-masing terdiri dari plan, do dan see. Berdasarkan lesson study yang dilakukan maka hasilnya yaitu: (1) terdapat peningkatan critical thinking siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dan siklus 3 ke siklus 4; (2) proses pembelajaran yang terjadi menjadi semakin menarik, upaya peningkatan critical thinking menyebabkan guru dan dosen menjadi kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi dan (3) proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan adanya plan, do dan see dalam setiap siklus. Kata Kunci: Critical Thinking, Pembelajaran PPKn, Controversial Public Issues ABSTRACT This lesson study aims to (1) improve the quality of learning systematically and collaboratively between teachers and lecturers; (2) building pedagogical knowledge between teachers and lecturers; (3) disseminating and strengthening school-based lesson study activities; (4) provide training to PPKn subject teachers at Batu Negeri MTs; (5) implementation of lesson study activities in PPKn subjects; (6) describe the opinions of the model teacher, the lesson study teacher team, the lesson study assistant team on the implementation of lesson study; (7) compile learning best practices for PPKn subjects with lesson study activities; and (8) increasing students' critical thinking through the controversial model of public issues. Lesson Study used uses four cycles, each of which consists of a plan, do and see. Based on the lesson study conducted, the results are: (1) there is an increase in critical thinking of students from cycle 1 to cycle 2 and cycle 3 to cycle 4; (2) the learning process that occurs becomes increasingly interesting, efforts to increase critical thinking cause teachers and lecturers to be creative and innovative in solving learning problems that occur and (3) the learning process goes well with the plan, do and see in each cycle.  Keywords: Critical Thinking, Learning of Civic Education, Controversial Public Issues


Author(s):  
Kristen Izaryk ◽  
Robin Edge ◽  
Dawn Lechwar

Purpose The purpose of this article is to explore and describe the approaches and specific assessment tools that speech-language pathologists are currently using to assess social communication disorders (SCDs) in children, in relation to current best practices. Method Ninety-four speech-language pathologists completed an online survey asking them to identify which of the following approaches they use to assess children with SCD: parent/teacher report, naturalistic observation, formal assessment, language sample analysis, interviews, semistructured tasks, and peer/self-report. Participants were also asked to identify specific assessment tools they use within each approach. Results Participants most commonly assess SCDs by combining interviews, naturalistic observation, language sampling, parent/teacher report, and formal assessment. Semistructured tasks and peer/self-report tools were less frequently utilized. Several established parent/teacher report and formal assessment tools were commonly identified for assessing SCDs. Most participants use an informal approach for interviews, language sampling, and naturalistic observations in their SCD assessment process. Conclusions Generally, participants follow best practices for assessing SCDs by combining several different approaches. Some considerations for future assessment are identified, including the use of established protocols in the place of informal approaches in order to make the assessment of SCDs more systematic. Future directions for research are discussed.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document