scholarly journals Analisa Postur Kerja Manual Material Handling (MMH) pada Karyawan Bagian Pembuatan Block Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) (Studi Kasus: PT Asia Forestama Raya)

Author(s):  
Muhammad Ihsan Hamdy

Sistem kerja yang tidak ergonomis dalam satu perusahaan seringkali kurang mendapat perhatian dari pihak manajemen perusahaan. Salah satu bagian sistem yaitu pekerja. Pekerja yang ada di suatu pabrik biasanya banyak melakukan sikap dan posisi kerja yang kurang ergonomis. Hal ini secara sadar ataupun tidak akan berpengaruh terhadap produktifitas, efisiensi dan efektivitas pekerja dalam menyelesaikannya. Posisi kerja yang dimaksud seperti postur kerja dengan aktivitas Manual Material Handling (MMH). Cidera atau kecelakaan kerja yang terjadi akibat aktivitas MMH ini selain merugikan pekerja secara langsung atas rasa sakit yang diderita, juga berdampak buruk bagi kinerja perusahaan yaitu penurunan produktivitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). RULA adalah  metode  yang dikembangkan dalam bidang ergonomi yang menginvestigasikan dan menilai posisi kerja yang dilakukan oleh  tubuh  bagian atas. PT. Asia Forestama Raya merupakan sebuah industri yang memproduksi plywood untuk ekspor maupun lokal. Dimana pada perusahaan ini masih terdapat aktivitas manual yaitu pada bagian pembuatan block. Pada penelitian ini di bagikan kuesioner Nordic Body Map untuk mengidentifikasi keluhan apa saja yang dirasakan oleh pekerja. Keluhan yang dirasakan pekerja terasa hampir pada seluruh anggota tubuh pekerja. Keluhan yang paling banyak dirasakan pekerja diantaranya adalah sakit pada punggung sebesar 47,14%. Sedangkan sakit pada pinggang adalah sebesar 44,30%, serta sakit pergelangan tangan kanan dan kiri masing-masing sebesar 44,17% dan 44,30%.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa kategori postur  kerja dari pekerja pembuatan block    di  PT. Asia Forestama Raya. Dari pengolahan data yang telah dilakukan, pada posisi pertama dan kedua didapat action level 4 dengan skor akhir sebesar 7, berarti kondisi ini berbahaya sehingga pemeriksaan dan perubahan posisi kerja harus dilakukan (saat itu juga). Hal ini disebabkan postur kerja ini dilakukan dalam rentang waktu berulang sehingga dapat membahayakan pekerjanya. Sedangkan pada postur kerja ketiga dan kelima terlihat bahwa postur kerja berada pada action level 3 dengan besar skor akhir adalah 5. Dimana pada level ini diperlukan perbaikan postur kerja se-segera mungkin. Berbeda pada postur kerja keempat, didapat skor akhir sebesar 4, postur kerja ini termasuk dalam kategori action level 2 yang berarti tidak begitu membahayakan pekerjanya. Namun akan berbahaya jika dilakukan terus-menerus sehingga apabila semakin cepat dilakukan perbaikan akan lebih baik.

Author(s):  
Deny Setiawan ◽  
Zeni Fatimah Hunusalela ◽  
Rina Nurhidayati

The purpose of this study is to recommend a proposed tool to reduce the impact caused by the manual material handling activities in the warehouse section of the Cisumdawu Toll Road Development Project 2. The study used the Nordic Body Map questionnaire with 9 respondents. The method used in this research is RULA and OWAS with the help of ErgoFellow software. Based on the results of the RULA calculation, the process of taking empty jerry cans obtained a score of 6 action levels 3. In the process of filling the fuel obtained a score of 4 action levels 2. In the process of removing or lifting jerry cans that were filled with BBM obtained a score of 7 action level 4. For the OWAS calculation, the taking process empty jerry can get the results of category 2. In the process of filling the fuel obtained measurement results in category 1. In the process of removal or removal of jerry cans that have been filled with fuel obtained category 4. The work process with a high score and risk of musculoskeletal disorders and action needs to be taken ie the removal of the jerry can which has been filled with BBM. For this reason, it is necessary to propose the design of material handling aids in the form of jib cranes using Indonesian anthropometry data  to fit the posture of Indonesians.Tujuan penelitian ini untuk merekomendasikan usulan alat bantu untuk mengurangi dampak yang disebabkan aktivitas manual material handling dibagian gudang Proyek Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu phase 2. Penelitian menggunakan kuisioner Nordic Body Map dengan jumlah responden 9 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu RULA dan OWAS dengan bantuan software ErgoFellow. Berdasarkan hasil perhitungan RULA, proses mengambil jeriken kosong diperoleh score 6 action level 3. Pada proses pengisian BBM diperoleh score 4 action level 2. Pada proses pemindahan atau pengangkatan jeriken yang sudah diisi BBM diperoleh score 7 action level 4. Untuk perhitungan di OWAS, proses pengambilan jeriken kosong diperoleh hasil kategori 2. Pada proses pengisian BBM diperoleh hasil pengukuran kategori 1. Pada proses pemindahan atau pengangkatan jeriken yang sudah diisi BBM diperoleh kategori 4. Proses kerja dengan score dan resiko terjadinya musculoskeletal disorders yang tinggi serta perlu dilakukan tindakan yaitu proses pengangkatan jeriken yang sudah terisi BBM. Untuk itu diperlukan usulan rancangan alat bantu material handling berupa jib crane menggunakan data anthropometri Indonesia agar sesuai dengan postur tubuh orang Indonesia.


2020 ◽  
Vol 8 (4) ◽  
pp. 440
Author(s):  
Luh Dea Pratiwi ◽  
I Kadek Saputra ◽  
Meril Valentine Manangkot

Perawat merupakan profesi tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit yang harus menangani dan merawat pasien selama 24 jam dan melakukan asuhan keperawatan yang menerapkan tindakan manual material handling. Manual material handling berisiko menimbulkan beban kerja fisik yang ditandai dengan adanya nyeri di daerah otot yang disebut dengan keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dengan keluhan muskuloskeletal pada perawat di ruang Lely 1 dan 2 RSUD Buleleng. Penelitian ini merupakan deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 responden yang dipilih dengan metode probability sampling yaitu total sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cardiovascular load dengan menggunakan ten pulse method dan Nordic Body Map. Hubungan beban kerja fisik dengan keluhan muskuloskeletal pada perawat dianalisis menggunakan Pearson Product Moment karena data berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki beban kerja fisik katagori sangat ringan (84%) dan keluhan muskuloskeletal kategori rendah (84%). Uji Pearson Product Moment menunjukkan adanya hasil yang signifikan dengan nilai p yaitu 0,000, r=0,806. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang positif antara beban kerja fisik dengan keluhan muskuloskeletal pada perawat di ruang Lely 1 dan 2 RSUD Buleleng. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menerapkan sikap ergonomis sesuai prosedur dalam memberikan asuhan keperawatan.  


2020 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 94-105
Author(s):  
Rina Sri Wulandari ◽  
M Khotibul Umam

Aktifitas manual material handling (MMH) utamanya pada industri keecil dan menengah seringkali tidak melakukan perhitungan secara ergonomis. Hal tersebut menyebabakan sangat tingginya risiko kecelakaan dan kesehatan yang mungkin terjadi oleh pekerja. UD. SAUDARA merupakan ukm penghasil kerupuk yang pekerjanya mempunyai tugas untuk mengerjakan setiap proses pembuatan krupuk secara manual. Untuk itu pada penelitian ini, dilakukan analisa postur kerja dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb (RULA). Metode RULA digunakan untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb). Berdasarkan hasil pengolahan  data dengan Metode RULA, aktivitas pengambilan serta pengangkatan krupuk untuk dibawa ke mesin oven memperoleh skor 7. Skor 7 tersebut menunjukkan bahwa action level aktivitas tersebut bernilai 4 yang berarti aktivitas tersebut berbahaya. Karena itu, postur kerja ini harus diperbaiki saat itu juga karena postur kerja tersebut tidak aman dan nyaman terhadap pekerja. Rekomendasi yang diusulkan yaitu diperlukan perancangan alat bantu dan perbaikan postur kerja.


Author(s):  
Mochamad Nuri Affa ◽  
Boy Isma Putra

PT. JC is a company that uses means of transporting goods to the manual process, or so-called Manual Materials Handling (MMH) is done by workers in the Department of Warehouse. In addition to the process of moving goods by using aids such as forklifts manual removal is still needed in this company because it has advantages compared to using the tool for material removal manually can be done in a limited space. In the process of manual material handling led to several complaints that arise and can be analyzed using a Nordic body map (NBM). The use of nordic body map is an appropriate method to use because by analyzing the map of the body aimed at any part of the body feels pain.Besides complaints can also be known value Recomended Weight Limit (RWL) as recommended by NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health) on estimates possibility of stretching further to the value of Lifting Index (LI) aims to determine the estimated value relative to the voltage level of physical processes manual material handling. From manual material handling processes that cause the symptoms of musculoskeletal disorder completion technically be done to minimize the effects on workers. keywords:Manual Material Handling, Muskuloskelatal Disorder, Nordic body map,Recomended Weight Limit , Lifting Index.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Muhammad Nur ◽  
Ario Dariatma

Aktivitas Manual Material Handling (MMH) dalam dunia industri beresiko besar sebagai penyebab penyakit tulang belakang (low back paint). Ini terjadi akibat dari  penanganan material yang cukup berat dan posisi tubuh yang salah dalam bekerja. Melalui observasi ditemukan penanganan material secara manual terdapat pada aktivitas pemuatan barang  di salah satu ekspedisi pengiriman barang  di PT. XYZ Pekanbaru. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukan bagian tubuh sangat sakit pada pergelangan tangan, siku, bahu, leher, dan punggung. Hasil metode NIOSH posisi awal diperoleh rata-rata nilai LI (1,98) dan posisi akhir LI (4,79). LI 1 artinya kegiatan tersebut beresiko cedera. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki postur kerja aktivitas pemuatan barang. Metode LUBA diperoleh indeks beban postur rata-rata kegiatan menggangkat sebesar 19, membawa 17, dan meletakkan 15. Postur dengan MHT kurang dari 2 menit dan indeks beban postur 15 atau lebih, kategori tindakan ini membutuhkan perbaikan menyeluruh dengan segera. Setelah dilakukan perancangan ulang Troli Dorong diperoleh indeks beban postur pekerja kegiatan mengangkat sebesar 4,  membawa sebesar 5 dan meletakkan sebesar 4. Postur dengan lebih dari 10 menit dan indeks beban postur 5 atau kurang, kategori postur ini dapat diterima dan tidak ada tindakan perbaiakan yang dibutuhkan


Sebatik ◽  
2021 ◽  
Vol 25 (1) ◽  
Author(s):  
Nur Miswari ◽  
Lina Aulia ◽  
Rizqi Wahyudi

Aktivitas penanganan bahan secara manual masih banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari saat melaksanakan sebuah pekerjaan. Ketidak ergonomis pekerjaan manual material handling (MMH) akan menimbulkan risiko keluhan muskuloskeletal disorder (MSDs). Selain dapat menyebabkan risiko-risiko muskuloskeletal, pekerjaan MMH dapat meningkatkan kelelahan otot lokal akibat banyaknya kontraksi otot yang terlibat dan low back pain (LBP). Aktivitas mengangkat dan membawa galon air secara pada gedung bertingkat tentu menjadi tugas yang cukup berat. Penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas MMH mengangkat dan membawa air kemasan galon dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk menilai postur aktivitas MMH dan  mengklasifikasikan dalam tingkatan risiko. Untuk analisis tekanan pada sendi antara lumbal lima dan sacral pertama (L5/S1) dilakukan dengan software prediksi kekuatan dan ketahanan statis tubuh. Hasil yang diperoleh dari penilaian postur dengan metode RULA aktivitas MMH pengangkatan dan membawa galon air mineral secara manual pada gedung bertingkat adalah nilai 7 (tujuh) yang masuk dalam kategori risiko tinggi sehingga perlu adanya perbaikan segera. Hasil analisis gaya tekan L5/S1 pada sikap kerja MMH yaitu sebesar 1644N untuk posisi angkat dan 2475N saat membawa. Usulan perbaikan yaitu posisi tubuh agar tetap tegak, mengurangi sudut yang terbentuk agar memperkecil momen gaya, menggunakan alat bantu material handling lifting secara mekanis maupun elektrik agar pekerjaan MMH tidak menggunakan kekuatan operator yang berlebihan baik saat mengangkat maupun membawa beban.


2021 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 56-64
Author(s):  
Aminah Soleman ◽  
Adhi Priyadi

Penggunaan tenaga manusia sebagai sumber tenaga kerja memiliki resiko terjadinya cidera pada tulang belakang. Fleksibilitas gerakan merupakan satu-satunya alasan industri masih memanfaatkan tenaga manusia dalam penanganan material secara manual. Berdasarkan hasil kuisioner Nordic Body Map (NBM) pada 2 orang responden di UKM. Sederhana, yaitu responden pertama menunjukan scoring NBM sebesar 43, yang artinya masuk dalam kategori tinggi dan perlu dilakukan perbaikan segera. Pada responden kedua menunjukan nilai skoring NBM sebesar 38 yang artinya masuk dalam kategori sedang dan mungkin perlu dilakukan perbaikan. Dari hasil analisis kuisioner tersebut, apabila responden bekerja dengan durasi waktu yang lama dan repatitif, kondisi ini akan beresiko terjadinya gangguan sistem musculoskeletal disorders (MSDs) yang berakibat pada masalah back injuries yakni cedera karena adanya gaya tekan pada tulang belakang. Penelitian menggunakan metode NIOSH yang terdiri dari perhitungan MPL (Maximum Permissible Limit) dan RWL (Recommended Weight Limit) pada 2 orang responden di UKM sederhana, sehingga diperoleh hasil yaitu pada responden I terjadi gaya tekan pada segmen L5/S1 sebesar 1907,625 N dan responden II sebesar 1331,843 N dan kemudian berat beban angkat yang direkomendasikan untuk kedua responden tersebut adalah tidak lebih dari 3,763 kg untuk responden I dan tidak lebih dari 3,90 kg untuk responden II.


2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 77
Author(s):  
Merry Siska

Indonesia merupakan negara berkembang yang banyak sekali ditemukan industri-industri dengan proses kerja masih manual dan menggunakan tenaga manusia atau disebut juga dengan Manual Material Handling (MMH). MMH banyak digunakan di dunia industri karena aktivitas MMH lebih murah dan lebih mudah dilakukan. Akan tetapi aktivitas MMH juga memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi, yaitu apabila dilakukan dengan cara yang salah. PT. Alam Permata Riau merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi pallet, dimana pada perusahaan ini masih ditemukan pekerjaan pengangkutan yang masih manual. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengindentifikasi dan menganalisis postur kerja pekerja pengangkut pallet di PT. Alam Permata Riau dari sisi biomekanika berdasarkan metode RULA. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data terhadap 10 postur tubuh operator didapatkan hasil sebagai berikut: Postur tubuh pertama, ke tiga, ke lima, ke enam, ke tujuh, dan ke sembilan dengan skor akhirnya yaitu 4 dan nilai  action level 2, artinya yaitu kondisi ini berbahaya sehingga pemeriksaan dan perubahan diperlukan dengan segera saat itu juga. Postur tubuh ke dua, ke delapan, dan ke sepuluh dengan skor akhir 4 dan action level 2, artinya yaitu aktivitas ini memerlukan pemeriksaan lanjutan dan juga memerlukan perubahan-perubahan terhadap postur tubuh tersebut. Postur tubuh ke empat dengan  skor akhir 2 dan action level 1, artinya postur ini bisa diterima jika tidak dipertahankan atau tidak berulang dalam periode yang lama. Kata kunci : Biomekanika, Manual Material Handling, Postur Tubuh, RULA


2020 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 203
Author(s):  
Gatot Basuki HM ◽  
Narto

Kondisi sikap kerja bagian pengemasan produk herbisida di PT. Petrokimia Kayaku Pabrik 3 sering kali pekerja mengeluh pada bagian anggota tubuh. Hal ini disebabkan oleh penanganan material handling saat proses pemindahan produk herbisida dari line robot di pindahkan ke atas pallet dengan mengangkat langsung produk herbisida yang sudah di kemas dalam karto box.  Dengan kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur 27 jenis keluhan tubuh, selanjutnya menggunakan Metode RULA sebagai alat analisis untuk mengurangi resiko musculoskeletal disorders pada tubuh bagian atas, sedangkan metode REBA digunakan untuk menganalisis postur tubuh bagian bawah. Quick Exposure Check (QEC) adalah metode yang digunakan untuk mengetahui risiko cidera gangguan otot rangka (musculoskeletal disorder) yang menitik beratkan pada tubuh bagian atas. Tujuan penelitian untuk mengetahui sikap kerja pekerja dan melakukan penilaian postur kerja serta memberikan usulan perbaikan metode kerja pada proses Manual Material Handling line robot bagian pengemasan produk herbisida. Hasil analisis menunjukan sikap pekerja belum memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek dan situasi. perbaikan postur kerja hasil perhitungan yang dilakukan dengan metode RULA dari kondisi saat ini skor 7 menjadi skor 4, dimana usulan berupa perbaikan postur kerja yang ergonomi yaitu operator berdiri dengan posisi tegak. Kemudian menambahkan alat bantu kerja berupa pallet leveller sping dan U-Lift Roll-In Lift Table agar operator tidak perlu membungkuk ketika meletakkan karton box ke atas pallet. Sehingga dengan usulan ini grand score RULA dapat turun menjadi 4 dan termasuk dalam kategori level risiko rendah (perubahan mungkin diperlukan), grand score REBA dapat turun menjadi 2.


Jurnal METRIS ◽  
2019 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 83-88
Author(s):  
Rohmana Rohmana ◽  
Alisha Setiani

PT. X is one of the aerospace companies in Asia that has core competencies in the design and development of airplanes. The manufacture of aircraft certainly requires aircraft aids made by Machining tools. In this section there are many machine operators, of course, require interaction between humans and machines. However, there are some operators that still use conventional lathes. The research is analyzing the work posture of conventional lathe operators using the RULA (Rapid Upper Limb Assessment) method. The initial observation was to disseminate the Nordic Body Map questionnaire to 2 lathe operators with the same task, to find out complaints that occurred during or finished working. The results of calculations using the Ergo Fellow software and manual calculations produce the same score. Assessment of work posture on the lathe operator PT. Indonesian Aerospace obtained a RULA score of 6, Action Level 3, indicating that it has a moderate level of risk and action is needed in the near future.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document