scholarly journals Hypothetical learning trajectory (HLT) for proof logic topics on algebra course: What’re the experts think about?

2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 101-110
Author(s):  
Riza Agustiani ◽  
Rahmat Nursalim

Proof has a role in the formation and development of mathematics in the history of mathematics. The ability to construct proof is one indicator of mathematical reasoning which is an important component of mathematics learning outcomes, especially in Algebra. This qualitative research aims to describe the design process of the Hypothetical Learning Trajectory for Proof Logic Topics. This research is based on design research. This research consists of three stages: preparing for the experiment, the design experiment, and the retrospective analysis. Data collection techniques in this research are walkthrough and interview. The walkthrough and interview were conducted in the first stage of design research (preparing the experiment) with two activities: expert review and reader proof to collect materials to revise the HLT. Four experts participated in the expert review. The experts are chosen based on the experience, both research experience, and teaching experience. The result of this research is the design of HLT for proof logic topics consist of four activities: reading proof, completing proof, examining proof, and Constructing proof. The four activities were well-done on the design experiment stage. 

2019 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 91-100 ◽  
Author(s):  
Elis Muslimah Nuraida ◽  
Ratu Ilma Indra Putri

This study aims to explore the students’ mathematical understanding in integer division operation through the context of archipelago traditional cakes in class VII. This research is related to the Indonesian Realistic Mathematics Approach (PMRI) as a learning approach used. The methodology used in this study is Design Research consisting of three stages: preliminary design, experimental design, and retrospective analysis. The study was conducted on VII grade students of Palembang 1 Junior High School. The learning path (Hypothetical Learning Trajectory) in design research plays an important role as a research design and instrument. The Hypothetical Learning Trajectory (HLT) was developed together with a series of activities using the context of archipelago traditional cakes such as: omelette roll, bakpia, milk pie, etc. The medium used in this study was the Students’ Activity Sheet. The results of this study indicate that exploration using the context of traditional archipelago cakes can help students understanding in multiplication and division of integers. The conclusion of this study is the use of archipelago traditional cakes as starting point in mathematics learning in integer division operation material helps the students to explore their understanding in solving mathematics problems.


AKSIOMA ◽  
2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 37-52
Author(s):  
Eva Susanti ◽  
Haris Kurniawan

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lintasan belajar siswa pada materi pelajaran matematika pola bilangan berdasarkan pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan pendekatan STEM (science, Technology, Engineering, mathematics). Penelitian ini merupakan penelitian design research yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu : preliminary design, design experiment,  retrospective analysis. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas VIII.7 SMP Negeri 27 Palembang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi, wawancara, rekaman video, foto, dan lembar aktivitas siswa. Semua data dikumpulkan dan dianalisis secara retrospective yang beracuan pada HLT (Hypothetical Learning Trajectory). Hasil analisis data menyimpulkan bahwa peneltian ini telah menghasilkan lintasan belajar materi pola bilangan kelas VIII yang valid dan reliable. Validitas tergambar dari HLT dan trackability. Dan reabilitas dilihat dari triangulasi data yang dilihat dari catatan lapangan, lembar observasi, dan rekaman video. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa lintasan belajar materi pola bilangan model pembelajaran PjBL pendekatan STEM membuat aktivitas pembelajaran siswa lebih aktif dan antusias, mengajak siswa untuk kreatif dalam berkreasi, aktif dalam berdiskusi, dan siswa memiliki kemampuan komunikasi presentasi atas hasil kerja kelompoknya menyelesaikan tugas proyek.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 118-130
Author(s):  
Widiawati W. ◽  
Dodi Marzal ◽  
Hariani Juwita

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan lintasan belajar dalam membantu siswa pada pembelajaran garis dan sudut dengan konteks pagar buluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah design research type validation studies dengan mengujikan 6 siswa sebelum melibatkan 34 siswa kelas VII MTs Negeri Jambat Balo Pagaralam dengan dugaan lintasan belajar atau Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Kemudian HLT tersebut dikembangkan dan seperangkat aktivitas diterapkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengembangkan pemahaman materi garis dan sudut melalui tiga tahap, yaitu preliminary design, the design experiment, dan retrospective analysis. Penelitian yang dilakukan menghasilkan learning trajectory yang terdiri dari serangkaian proses pembelajaran dalam tiga aktivitas yaitu membuat pagar buluh, menyelesaikan masalah pada materi garis, dan menyelesaikan masalah pada materi sudut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan konteks pagar buluh siswa dapat memahami konsep-konsep dalampembelajaran garis dan sudut serta siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi garis dan sudut pada kehidupan sehari-hari.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 13-24 ◽  
Author(s):  
Nyiayu Fahriza Fuadiah

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain Hypothetical Learning Trajectory (HLT) pada pembelajaran bilangan negatif sebagai hasil dari tahap pertama Didactical Design Research yaitu Analisis Prospektif. HLT ini merupakan tindak lanjut dari hasil identifikasi Learning Obstacle yang yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran bilangan negatif yang terintegrasi dalam materi Bilangan Bulat di kelas 7 sekolah menengah pertama. Observasi mendalam terhadap proses belajar mengajar di kelas yang diamati peneliti memperlihatkan kesulitan guru dalam menanamkan konsep bilangan negatif dan operasi bilangan yang melibatkan bilangan negatif serta beberapa kesalahan konstruksi konsep yang dialami oleh siswa. Istilah HLT merujuk pada rencana pembelajaran berdasarkan antisipasi belajar siswa yang mungkin dicapai dalam proses pembelajaran yang didasari pada tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan pada siswa, pengetahuan, dan perkiraan tingkat pemahaman siswa, serta pilihan aktivitas matematika secara berurut. HLT ini disusun berdasarkan analisis terhadap Learning Obstacle, tahap berpikir siswa, dan analisis terhadap kurikulum dengan tetap berpijak pada konsep materi yang harus dipahami siswa.This research aims to design Hypothetical Learning Trajectory (HLT) on learning of negative numbers as a result of the first stage on Didactical Design Research specifically in Prospective Analysis. This HLT is a follow up of the results of the identification of the Learning Obstacle conducted by researcher in learning negative numbers that integrated in the material Integer in the 7th grade secondary school. From the observations conducted by researcher on the teaching and learning process in the classroom showed the difficulties of teachers in embedding the concept of negative numbers and arithmetic operations involving negative numbers and several construction errors of concepts that experienced by the students. Term of HLT refers to a lesson plan based on the anticipation of student learning possibly achievable in the learning process which is based on mathematics learning goals expected on students, knowledge, estimates of the level of students understanding, and the selection of mathematical activity sequentially. This HLT is compiled based on an analysis of the Learning Obstacle, level of students thinking, and analysis of the curriculum that standing on the concept that must be understood by the students.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 60
Author(s):  
Rika Firma Yenni ◽  
Malalina Malalina

Peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator. sedangkan peran siswa lebih banyak aktif untuk berfikir dan mengkomunikasikan argumentasinya, menjustifikasi jawaban, serta melatih nuansa demokrasi dengan menghargai pendapat atau strategi teman lain. Penelitian ini bertujuan menghasilkan Local Instructional Theory (LIT) dalam pembelajaran materi hubungan antar garis yang mendukung pemahaman konsep siswa di kelas IV Sekolah Dasar. Pada materi ini, menuntut siswa dapat menyelesaikan permasalahan hubungan antar garis secara kontekstual. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Fajar Siddiq Palembang. Metode yang digunakan adalah design research terdiri dari tiga tahap, yaitu: preliminary design, design experiment (pilot experiment dan teaching experiment), dan retrospective analysis. Namun pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pilot experiment. Penelitian ini mengembangkan hasil pembelajaran hubungan antar garis dengan menunjukkan aktivitas dan prosedur serta strategi siswa dalam menemukan ide atau strategi dalam mendeskripsikan materi hubungan antar garis. Pada bagian ini, akan dibahas penggunaan garis lurus sebagai starting point pembelajaran hubungan antar garis dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai pendekatan yang mendukung aktivitas dari penggunaan konteks tersebut. Selain itu, perubahan dari Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ke Learning Trajectory (LT) melalui aktivitas, dilakukan dengan pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, rekaman video, foto, dan lembar aktivitas siswa


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Irma Risdiyanti ◽  
Rully Charitas Indra Prahmana

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain lintasan belajar rotasi menggunakan motif batik Kawung sebagai starting point atau konteks pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu design research dengan tahapan preliminary design, design experiment dan analysis restrospective. Subjek dalam penelitian ini yaitu beberapa sampel siswa kelas VII SMP. Hasil dari penelitian ini berupa desain hypothetical learning trajectory dalam pembelajaran rotasi menggunakan motif batik Kawung dengan lintasan belajar yaitu siswa menggambar motif batik Kawung secara bebas, siswa menggambar motif batik Kawung dengan ketentuan yang telah disepakati, siswa mendata titik awal dan titik akhir hasil rotasi dalam aktivitas menggambar motif batik Kawung serta menemukan hubungan keduanya dan yang terakhir, siswa menemukan rumus rotasi.Kata Kunci: hypothetical learning trajectory, design research, rotasi, batik Kawung


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 90-105
Author(s):  
Riza Agustiani ◽  
Agustiany Dumeva Putri

. Learning fractions is one of difficult topics for students with visual impairments. The aim of this design research is to describe the design process of Hypothetical Learning Trajectory for the addition of fractions using Fraction Block Braille. This research is divided into 3 stages, the preparation for the experiment, the design experiment, and the retrospective analysis. Data collection techniques in this research are walkthrough, observation, interview, and test. This research resulted in a Hypothetical Learning Trajectory design for the addition of fractions contains the following activities: Dividing unit blocks into equal parts, Comparing the sizes of different fraction blocks to get the same size fractions, Comparing the combined sizes of several blocks, Combining several fractions, Determining the fractional block that is the same size as the summed fraction block. The five activities were carried out quite well in the 2-cycle experimental activity. After the implementation of the experimental activities, the students' answers to the practice questions showed that the research subject could understand the material presented.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 153-166 ◽  
Author(s):  
Kiki Rizkiah Pertiwi ◽  
Zulkardi Zulkardi ◽  
Darmawijoyo Darmawijoyo

This study aimed to design a learning path which can help students to understand fractions based on Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) approach. The subject is 30 students of 4th grade of PP Qodratullah Langkan. Method of this research is design research, Hypothetical Learning Trajectory (HLT) developed from learning activity series using context stacked beads. The implementation of this research in 3 stages: preparing the design experiment, conducting the learning (the design experiment), and retrospective analysis in order to contribute to Local Instruction Theory support to students in studying fractions. The designed Hypothetical Learning Trajectory (HLT) is then compared to Actual Learning Trajectory (ALT) students during the learning to analyze whether students learn or not from what has been designed in the learning sequence. A retrospective analysis of the implementation of learning suggests that the use of the stacking bead context can help students understand fractions.


2019 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Asep Budiyono ◽  
Widya Kusumaningsih ◽  
Irkham Ulil Albab

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Hypothetical Learning Trajectory(HLT)dalam membantu siswa dalam memahami konsep luas lingkaran serta mengetahui strategi yang digunakan oleh siswa terhadap Hypothetical Learning Trajectory(HLT) yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Petarukan, Kabupaten Pemalang. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII, dengan melalui 2 tahap yaitu pilot experiment melibatkan 6 siswa dari kelas VIII C dan dilanjutkan teaching experiment yang melibatkan 30 siswa dari kelas VIII B. Penelitian ini menggunakan metode design research yang didalamnya terdapat HLT yang memegang peranan sangat penting sebagai desain dan instrumen penelitian. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan konteks peralatan dapur yaitu gelas, piring dan mangkuk sesuai dengan karakteristik dari RME. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dapatmembantu siswa 1) membuat potongan juring lingkaran dan mengubahnya menjadi sebuah bangun datar baru yaitu trapesium, 2) menemukan sendiri konsep luas lingkaran dengan pendekatan trapesium, 3) menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep luas lingkaran. Adapun strategi yang digunakan siswa yaitu 1)mensketsakan permukaan perlatan dapur berupa lingkaran, 2) membandingan keliling dan diameter lingkaran untuk memperoleh nilai phi, 3)menyusun juring menjadi trapesium dan memformulasikan konsep luas lingkaran, 4) menerapkan konsep luas lingkaran.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 103-121
Author(s):  
Rahma Siska Utari

Bernalar dalam perbandingan merupakan salah satu topik penting pada pembelajaran matematika SMP. Penelitian ini bertujuan menghasilkan lintasan belajar materi perbandingan menggunakan konteks resep empek-empek dan bagaimana konteks tersebut dapat mendukung kemampuan bernalar siswa. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Subjek penelitian adalah 45 siswa kelas VII SMPN 55 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah design research, dugaan lintasan belajar (Hypothetical Learning Trajectory) dikembangkan dari aktivitas pembelajaran menggunakan konteks resep empek-empek. Pengembangan secara teoritis dilaksanakan melalui proses interatif meliputi merancang aktivitas pembelajaran (preliminary design), melaksanakan pembelajaran (teaching experiment) dan melakukan analisis retrospektif (restrospective analysis) dalam rangka memberi kontribusi terhadap teori pembelajaran lokal (Local Intructional Theory) untuk mendukung siswa bernalar dalam perbandingan. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa hal meliputi membuat rekaman video tentang kejadian di kelas dan kerja kelompok, mengumpulkan hasil kerja siswa, dan mewawancarai siswa. Hypothetical Learning Trajectory (HLT) yang telah dirancang kemudian dibandingkan dengan Actual Learning Trajectory (ALT) siswa yang sebenarnya selama pelaksanaan pembelajaran (teaching experiment) untuk menganalisis apakah siswa belajar atau tidak belajar dari apa yang telah dirancang dirangkaian pembelajaran. Analisis retrospektif terhadap pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan konteks resep empek-empek dapat mendukung kemampuan bernalar siswa SMP.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document